• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

E. Pengajuan Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut:

2 1 2 r n r thitung − − =

( )

2 308 , 0 1 2 20 308 , 0 − − = 094 , 0 1 18 308 , 0 − =

51 591 , 0 24 , 4 308 , 0 × = 591 , 0 306 , 1 = =2,209

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang dikemukakan diatas, dilakukan dengan memperbandingkan besarnya ”t” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan yaitu thitung = 2,209 dengan besarnya nilai ttabel, terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut: df = n - 2, maka df = 20 – 2 = 18.

Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya nilai ttabel, baik pada taraf signifikasi 5% maupun pada taraf 1%, pada taraf signifikasi 5% = 2,10 dan pada taraf signifikasi 1%= 2,88.

Dapat dibuktikan bahwa thitung > ttabel baik pada taraf signifikasi 5% maupun pada taraf signifikasi 1%, 2,209 > 2,10. Berarti berhasil menolak Ho dan Ha diterima, dengan demikian ada hubungan kurang signifikan antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru, maka digunakan rumus Koefisien Determinasi:

KD = r2 x 100% r = 0,308

r2 = 0,094 x 100% = 9,40%

Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang rendah antara efektivitas komunikasi kepala sekolah terhadap peningkatan motivasi kerja guru di MA Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan adalah sebesar 9,40% relative kecil ± 10%. Selebihnya 90,6% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya meningkatkan kesejahteraan guru dan pengembangan karir guru.

52

BAB V PENUTUP

Mengenai uraian atau perihal hubungan antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru di MA Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan yang telah dibahas pada bab-bab terdahulu, maka dalam bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh, deskripsi data dan pengolahan data statistik maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji hipotesis dalam penelitian ini bahwa peningkatan motivasi kerja guru disebabkan oleh adanya efektivitas komunikasi kepala sekolah, dan rendahnya motivasi kerja guru disebabkan oleh tidak adanya efektivitas komunikasi kepala sekolah, berdasarkan interprestasi data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah atau lemah antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru di MA Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan.

2. Hasil perhitungan korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y maka di dapat rxy 0,308 dan pada taraf signifikasi 5% diperoleh rtabel 0,444 sedangkan pada taraf signifikasi 1% diperoleh

0,561, dengan demikian pada taraf signifikasi 5% maupun 1% rhitung

lebih besar dari rtabel (0,308 < 0,444). Ho ditolak sedangkan Ha diterima ini berati terdapat hubungan yang kurang signifikan antara variabel X dengan variabelY.

3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh angka sebesar 9, 40 % hal ini menunjukan bahwa peningkatan motivasi kerja guru dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi kepala sekolah.

B. Saran

1. Bagi kepala sekolah, hendaknya lebih meningkatkan komunikasinya terutama antarpersonal agar tidak terjadi timbulnya miscomunication

antar sesama anggota lembaga sekolah. Kepala sekolah adalah pemimpin organisasi yang ditugaskan sebagai motor penggerak seluruh kegiatan yang dilaksanakan disekolah, baik terhadap kegiatan administrasi maupun supervisi, untuk kelancaran, kemudahan dan kenyamanan dalam bekerja, maka diperlukan adanya komunikasi yang baik, karena pada dasarnya seseorang akan merasa lebih nyaman untuk bekerja jika memiliki hubungan yang harmonis antara rekan maupun atasannya. Dengan faktor tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu motivasi tersendiri bagi guru untuk bekerja agar lebih semangat lagi 2. Untuk para guru dan staf sekolah , hendaknya agar lebih semangat lagi

dalam bekerja sebagai bentuk tanggungjawab terhadap profesi yang disandangnya demi tercapainya tujuan sebuah lembaga, yakni meningkatkan kualitas serta membangun image yang lebih baik.

3. Bagi peneliti lain disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang aspek lain dari hubungan antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru yang lebih luas baik dalam bentuk, ukuran, jenis, sampel ataupun populasi yang berbeda.

Suru Bandung 2000.

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007.

_________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Effendi, Onong, Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung:CV. Remadja Karya, 1986

Effendy, Onong ,Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2004.

G. Robbin, James dan S. Jones, Barbara, Komunikasi yang Efektif, Jakarta: Pedoman Jaya 1986.

Handari Nawawai, H., Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Yang Kompetetif, Yogyakarta: Gajah Mada Mada University Press, 2000. Mankunegara, Anwar, Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

__________________, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Margono, S., Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. _________________, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

2009.

_________________, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2002.

Nawawi, Hadari, H., Administrasi Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung, 1989.

_________________, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Yang Kompetetif, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002.

Nawawi, Hadari, H., Hadari, Martini, H. M., Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006.

Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004. Sehartian, Piet, A., Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha

Nasional, 1982

Shadily, Hassan. Ensiklopedi, Jakarta:Ichtar Baru-Van Hoeve.

Siagian, Sondang P., Teori Dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: Rineka Cipta 2003.

Sobri, Alisuf, H. M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Sudarsono, Saliman, S.H., Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum, Jakarta: PT

Rineka Cipta. 1994.

Sudjiono, Anas., Pengantar Statistik Pendidikan , Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 206.

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2004. Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003.

Westra, Pariata, Ed., Ensiklopedi Admonistrasi, Jakarta:CV. Haji Masagung, 1989.

Winardi, J., Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Wursanto, Ig., Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta: PT. Kanisus 1992.  

Dokumen terkait