• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

E. Hakikat Pembelajaran Quantum

Huda (2014: 2) mengatakan “Pembelajaran dapat dikaitkan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga mempengaruhi kapasitas seseorang ataupun kelompok belajar”. Gagne dalam Huda (2014:3)”Pembelajaran adalah proses Modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya”.

Menurut Huda (2014: 5), terdapat dua definisi yang cukup terkait dengan praktik pembelajaran antara lain yang pertama pembelajaran sebagai perubahan prilaku yang kedua pembelajaran sebagai perubahan kapasitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah berlangsungnya proses belajar belajar dan mengajar yang mengarah dalam perubahan prilaku dan kapasitas belajar.

2. Pengertian Model Pembelajaran

Winataputera dalam Sugiyanto (2008:7) mengatakan “Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistimatis dalam dalam mengoorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu”. Joyce dan Well dalam Suryono dan Hariyanto (2015: 147) menjelaskan “Model pembelajaran merupakan rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membangun kururikulum, untuk merancang bahan pembelajaran yang diperlukan serta pengajaran di dalam kelas pada suatu pembelajaran”.

Dalam model pembelajaran juga terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran. Melihat devenisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu cara strategi dalam kegiatan belajar mengajar guna mengelola kegiatan belajar mengajar dengan baik sehingga tercapai semua tujuan dalam pembelajaran.

Sugiyanto (2008:8) terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih model pembelajaran, yaitu”tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, bahan ajar /materi, kondisi siswa, ketersediaan sarana prasarana belajar”, sama halnya Triyanto (2009: 26) menjelaskan “memilih model pembelajaran harus mempertimbangkan materi pembelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa dan sarana prasarana yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Melihat penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih model pembelajaran harus dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang sesuai dengan tingkat kognitif siswa, materi, tujuan pelajaran dan sarana- saran yang menunjang terlaksananya pembelajaran tersebut.

Huda (2014: 184) “Pada hakekatnya pendekatan pembelajaran adalah suatu strategi atau cara-cara yang ditempuh oleh seseorang pembelajar untuk bisa belajar dengan efektif”, sedangkan menurut Sugiyanto (2008: 7) Terdapat banyak sekali model pembelajaran yang dikembangkan para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa, antara lain adalah model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model

pembelajaran Terpadu, Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL) dan model pembelajaran Quantum dan masih banyak yang lain.

3. Definisi Model Pembejaran Quantum

Quantum Learning berakar dari upaya Dr. George Lozanov, seorang pendidik kebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai sugestology yang berprinsip sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil dan situasi belajar (Deporter dan Hernacki, 2013: 14). Huda (2014: 192) mengatakan “Quantum learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan”, sejalan dengan Sugiyanto (2008:11) menjelaskan Model Pembelajaran Quantum learning adalah model pembelajaran yang dapat berlangsung dengan menyenangkan (enjoyful learning), quantum lerning juga merupakan rakitan dari berbagai teori atau padangan psikologi kognitif dan pemrogaman neurologi/neurolonguistik yang jauh sebelum nya sudah ada.

Hal ini diakui oleh Deporter dalam terjemahan Deporter, Harnake (2015: 14) mengatakan ”Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis kerja untuk semua tipe orang dan segala usia”. Melihat penjelasan-penjelasan di atas disimpulkan Quantum learning adalah model pembelajaran yang bisa digunakan untuk semua orang, di dalam model pembelajaran Quantum learning sudah di gabungan berbagai teori, pandangan, pemograman yang sudah ada lalu lakukan dengan cara mensugesti siswa yang dapat membawa siswa ke dalam dunia pelajaran yang menyenangkan, enjoy tetapi tetap bermakna dengan memasang latar musik, meningkatkan partisipasi individu,

menggunakan poster, video, gambar guna memberidengan cara menundukkan siswa dengan musik yang nyaman kesan dengan menonjolkan informasi.

Deporter dan Harnacki (2013: 16) mendefinisikan Quantum Learning sebagai interaksi- interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya semua kehidupan adalah energi ubuh kita adalah materi, sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya dengan interaksi, adar mengahsilkan energi cahaya yang berguna bagi hidup.

Dalam pemahaman Quantum lerning Sugiyanto (2008: 67) menuliskan pernyataan DePorter sebagai berikut :

Rumus yang terkenal dalam fisika Quantum adalah massa kali keceepatan cahaya kuadrat sama dengan energi (E=mc2). Di artikan dalam tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya. Melihat pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pembeljaran quantum bukan berlandaskan sama seperti fisika kuantum melainkan hanya analogi prinsip fisika Einsten .

Huda (2014: 195) Dalam model pembelajaran Quantum terdapat beberapa strategi, konsep dan modalitas antara lain sebagai berikut: (1) Teori otak kanan/kiri, (2) Teori otak trie one, (3) Pilihan Modalitas IntelegensiVAK (Visual/penglihatan, Audio/suara, Kinestik/ gerakan) , (4) Teori kecerdasan ganda (Pendidikan Holistik; Belajar berdasarkan pengalaman; Belajar dengan simbol; Belajar dengan simulasi/ permainan), dalam penelitian ini peneliti menggunakan strategi modalitas VAK (Visual, Audio, Kinestik) dan belajar dengan permainan.

Menurut Sugiyanto (2008:69-71) beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk pembelajaran Quantum sebagai berikut:

(a).Berpangkal pada psikologi Kognitif, (b). Lebih bersifat humanistis manusia sebagai pembelajar menjadi pusat perhatiannya, (c). Lebih bersifat Kontruktivis, (d). Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna bukan sekedar transaksi makna, (e). Menekankan pada percepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi, (f). Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajarn bukan keadaan yang dibuat-buat, (g). Sangat menekankan kebermaknaan dan kemutuan proses pembelajaran, h). Memadukan konteks dan isi pembelajaran, (i). Memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan dalam hidup dan prestasi fisikal atau material, (j). Menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran, (k). Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban (l). Mengintregasikan total tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Quantum memiliki asas yang berbunyi “Bawalah Dunia kita ke Dunia Mereka” dalam artian apa yang ada dalam diri harus mampu mebawa anak didik untuk memahami dan mencoba menerangkannya dalam kehiduapan (Deporter, Reardon, Nourie, 2011: 35). Deporter, Reardon, Nourie (2011: 36) menjelaskan terdapat beberapa prinsip utama pembagun model pembelajaran Quantum adalah (a). Segalanya berbicara, (b). Semuanya bertujuan, (c).Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penanaman, (d). Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran, (e). Sadarilah bahwa sesuatu yang dipelajari layak pula untuk dirayakan.

Proses pembelajaran Quantum juga berlaku bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Selain prinsip pembelajaran Quantum juga memiliki konsep belajar, yaitu adalah konsep belajar TANDUR. Deporter, Reardon, dan Nourie (2012: 128) menjelaskan TANDUR sebagai berikut: a). Tumbuhkan yaitu menumbuhkan minat

sertakan diri mereka,pikat mereka dengan AMBAK (AMat Banyak Manfaat BagiKu), b). Alami yaitu berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui, c). Namai yaitu berikan data yang tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep pokok materi pelajaran, d). Demonstrasikan dengan cara memberikan kesempatan bagi msiswa untuk mengkaitkan pengalaman dengan data baru sehingga mereka menghayati dan menganggapnya seperti pengalaman pribadi, e). Ulangi dengan cara merekatkan gambaran keseluruhan apa yang telah dilalui sebelumnya biasanya dalam bentuk tes, penugasan, pertanyaan, f). Rayakan dengan cara memberikan pujian, bernyanyi bersama, memberi reward. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

Melihat Penjelasan-penjelasan di atas disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Quantum adalah bentuk pembelajaran yang menggunakan cara teknik strategi yang menyenangkan yang telah di rancang dari awal hingga akhir yang telah disajikan secara khusus oleh guru.

Dokumen terkait