• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pra Siklus

Kegiatan uji pra siklus dalam penelitian ini berupa pemberian soal- soal tes kepada siswa terkait materi seni musik lagu perjuangan dengan unsur musik tempo, gaya dan dinamik. Hasil uji pra siklus dan hasil siklus dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan antara sebelum dan sesudah dilaksanakannya tindakan. Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Januari 2016. Dari hasil tes pra siklus yang diperoleh, diketahui nilai rata-rata sebesar 63,19 apabila dikonversikan dalam katagori penafsiran klasifikasi nilai maka rata-rata pra siklus tersebut tergolong dalam klasifikasi cukup tetapi belum memenuhi setandar KKM yang ditentukan yaitu rata-rata nilai kelas 70. Secara lengkap hasil ujian pra siklus dapat dilihat pada (lampiran 2).

Berdasarkan lampiran nilai pra siklus disimpulkan bahwa nilai rata- rata prestasi siswa kelas VI pada tahapan pra tindakan yaitu sebesar 63,19. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa-siswi masih berada dibawah KKM yang ditentukan yaitu pada angka 70. Jumlah siswa –siswi yang tuntas atau mencapai nilai > 70 adalah 12 siswa sedangkan siswa-siswi yang belum tuntas atau mendapatkan nilai kurang dari < 70 adalah 12 siswa- siswi. Nilai tertinggi yang dperoleh pada pra tindakan adalah sebesar 85 dengan nilai terendah adalah 45 . Berikut kriteria pencapaian prestasi belajar seni musik pada siswa-siswi kelas VI SDN Bibisluhur 1 Surakarta pada tahapan pra tindakan:

Tabel 2: Pencapaian Nilai Pra tindakan

Nilai Katagori Jumlah siswa

80 - 100 Sangat baik 4

66- 79 Baik 8

56- 65 Cukup 12

40- 55 Kurang 12

0- 39 Sangat Kurang -

Berdasarkan tabel pencapaian nilai pra tindakan, dapat disimpulkan bahwa nilai dalam kriteria cukup dan kurang yaitu jumlah masing-masing cukup 12 siswa, kurang 12 siswa. Sedangkan siswa yang mencapai nilai sangat baik sejumlah 4 orang, baik sejumlah 8 orang, nilai sangat kurang 0 siswa. Berikut adalah histogram nilai pada tahap pra tindakan.

Gambar 2.Diagram Batang Nilai Pra Tindakan

Berdasarkan dari histogram diatas, diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata kemampuan awal siswa siswi masih berada pada dua kriteria antara cukup dan kurang yaitu sejumlah nilai kurang 12 siswa, jumlah nilai cukup 12 siswa rata-rata kelas belum memenuhi KKM yaitu dengan nilai rata-rata kelas 70. Maka berdasarkan kesimpulan diatas dijadikan pedoman penelitian siklus pertama dan begitu pula selanjutnya.

2. Siklus 1

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 1 terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan . Adapun penjabaran hasil penelitian pada siklus I sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap pertama pelaksanaan siklus I adalah perencanaan. Perencanaan dilakukan agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan terarah, runtut dan sistematis. Perencanaan disusun melalui tahapan merancang tindakan yang akan dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan prestasi hasil belajar seni musik siswa-siswi SDN Bibisluhur 1 Surakarta kelas VI dengan penerapan model pembelajaran Quantum. Berikut tahap perencanaan tindakan siklus I :

1. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian 2. Membuat Perangkat pembelajaran antara lain :

a. Menyusun Rencana Pembelajaran (Rpp) Seni Musik dengan menggunakan model pembelajaran Quantum.

b. Menyiapkan materi pembelajaran bahan ajar yaitu lagu perjuangan yang mencakup definisi, jenis, contoh lagu perjuangan, unsur ekspresif lagu. Salah satunya Lagu “Bagimu

Negeri” beserta makna syair unsur ekspresif (dinamik, tempo dan gaya) yang terkandung dalam lagu tersebut berupa video audio dan konsep-konsep materi yang telah di siapkan dalam Power Point.

c. Menyiapkan media pembelajaran ( layar LCD, Laptop dan speaker).

d. Menyiapkan beberapa video untuk pembelajaran yaitu video jaman penjajahan, video medle lagu perjuangan, video lagu anak-anak “Kalau kau suka hati”.

e. Merancang permainan untuk evaluasi.

f. Menyusun pedoman pengamatan yaitu aspek-aspek yang akan di observasi yang terdiri dari lembar observasi model pembelajaran, dan lembar observasi siswa. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada (lampiran 6).

g. Menyusun rancangan rubik penilaian dan evaluasi program bersama kolabolator. Menyusun Soal evaluasi lisan dan Tes pilahan ganda siklus I beserta kriteria soal dan penilaian nya. Adapun lembar soal dan penilaiannya dapat dilihat di lampiran 3. h. Menyiapkan ruangan kelas, kelas di beri pengharum ruangan

rasa buah-buahan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 januari 2016 . Pertemuan I ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Pada model pembelajaran Quatum ini setiap kegiaan terterap asas pembelajaran Quantum yaitu TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Sebelum Pelajaran seni musik dimulai guru menyiapkan terlebih dahulu Materi, video, laptop, LCD, speaker, dan pengharum ruangan yang nantinya akan dipakai di dalam kelas VI.

Pada kegiatan awal terterap Asas Quantum Tumbuhkan yaitu pertama-tama guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Selanjutnya guru memasang perangkat yang akan digunakan serta memutar suara latar musik dengan volume lirih dan menyemprotkan pengharum ruangan sementara kolaborator menanyakan kesiapan belajar, siswa-siswi yang tidak masuk. Setelah persiapan selesai guru bersama kolaborator membuat kesepakatan bersama siswa- siswi yang bertujuan menciptakan ketertiban dan keamanan dan kelancaran selama proses pembelajaran berlangsung serta menyampaikan tujuan pembelajaran AMBAK (Apa Manfaatnya BagiKu) kepada siswa-siswi .

Pada kegiatan awal ini untuk menarik semangat siswa- siswi serta menyatukan dunia siswa-siswi dengan guru, guru mengajak siswa-siswi untuk refreshing dari mata pelajaran sebelumnya siswa siswi diajak menyanyikan lagu “kalau kau suka

hati” dengan modalitas VAK (visual, audio, kinestik). Setelah itu sebelum memasuki ke kegiatan inti guru memutarkan video yang berhubungan dengan materi, yaitu video masa perjuangan lalu dihubungkan dengan kehidupan kehidupan sehari-hari di rumah.

Memasuki kegiatan inti guru menerapkan asas Quantum Alami saat minat siswa-siswi memuncak guru memulai menjelaskan materi lagu perjuangan yang diawali dengan memerintahkan siswa- siswi untuk mencatat materi yang sekiranya perlu dan penting untuk dicatat. Guru menjelaskan konsep materi lagu perjuaangan definisi,

jenis, dan makna salah satu lagu perjuangan yaitu “Bagimu Negeri”. Menjelaskan konsep lagu perjuangan meliputi definisi lagu perjuangan yang mempunyai arti ungkapan perasaan nasionalisme masyarakat indonesia dalam wujud bentuk lagu.

Berikutnya menjelaskan jenis lagu perjuangan terdiri dari 4 jenis yaitu lagu hymne, lagu mars, lagu percintaan dan lagu sindiran. Guru menjelaskan definisi setiap jenis lagu tersebut disertai dengan contoh lagu dan penciptanya yang diputarkan dalam video audio. Setelah itu guru memilih contoh satu lagu yaitu lagu “Bagimu

Negeri” untuk dijelaskan makna lagu nya menggunakan modalitas VA (Visual, Audio). Guru memutar video yang berisi syair dan lagu Bagimu Negeri”. Penjelasan-penjelasan yang di jelaskan guru terkonsep dalam Power Point yang sudah di buat peneliti dengan kolabolator.

Menerapkan asas Quantum N (namai) peserta didik diberi kesempatan menjawab soal secara lisan materi lagu perjuangan dari guru. Guru memilih beberapa siswa siswi melalui permainan dengan menggunakan modalitas VAK ( Visual, audio, kinestik). Caranya siswa-siswi diajak menyanyikan lagu “ Kalau kau suka hati” satu putaran di ikuti dengan gerakan sesuai yang diperintahkan di lagu. Setelah itu barulah guru memberi arahan untuk menyanyikan lagu

“Kalau kau suka hati” mempraktikkan tetapi tanpa suara perintah dari lagu tersebut hanya di gerakkan saja tanpa dibunyikan.

Dari permainan tersebut guru mendapatkan beberapa siswa yang kurang berkonsentrasi dan akhirnya keliru membunyikan perintah dari lagu “Kalau kau suka hati” lalu siswa-siswi tersebut diberi soal oleh guru. Pada pertemuan kedua ini ada beberapa siswa yang salah mempraktikkan intruksi dan akhirnya diberi pertanyaan lisan oleh guru. Saat siswa menjawab soal dari guru siswa yang lain diberi kesempatan untuk menyanggah jawaban temannya tersebut. Pertemuan pertama ini belum nampak siswa-siswi menyanggah jawaban temannya yang mendapat pertanyaan dari guru. Karena hal tersebut guru langsung mengoreksi membahas dan menyimpulkan jawaban siswa-siswi berikan secara lisan.

Pembahasan selesai guru menerapkan asas Quantum Demonstrasi dimana peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu

“Bagimu Negeri” dengan mempraktikkan makna lagu yang sudah dijelaskan guru yaitu dengan tenang dan khidmad menggunakan modalitas Audio Visual Kinestik .

Asas Quantum berikutnya adalah asas Ulangi pada asas ulangi ini guru menjelaskan kembali materi yang sudah diterangkan menguatkan materi definisi, jenis, contoh, pencipta lagu perjuangan beserta makna lagu “Bagimu Negeri” di simpulkan kembali oleh guru. Pada tahap ini guru menanyakan kembali kepada siswa-siswi apakah ada kesulitan pada siswa-siswi mengenai materi yang sudah diberikan guru.

Kegiatan akhir tertera asas Quantum yang terahir yaitu asas Rayakan. Guru mengajak seluruh siswa-siswi tepuk tangan bersama-sama guna mengakhiri pelajaran telah terlaksana dengan lancar. Selain itu guru memberi reward berupa janji pemberian hadiah berupa pensil dan penghapus kepada beberapa siswa yang paling aktif dalam pembelajaran pada akhir penelitian, lalu diringi tepuk tangan satu kelas. Untuk menutup pelajaran guru mengucapkan salam guna mengakhiri pelajaran yang sudah berlangsung.

2. Pertemuan 2

Pertemuan kedua siklus 1 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 4 Febuari 2016 . Pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama hanya materi nya yang berbeda. Pertemuan ke dua ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Masih sama dengan pertemuan I pada model pembelajaran quatum ini setiap kegiaan terterap asas pembelajaran Quantum yaitu TANDUR (Tanami, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Sebelum Pelajaran seni musik dimulai guru menyiapkan terlebih dahulu Materi, video, laptop, LCD, speaker, dan pengharum ruangan yang nantinya akan dipakai di dalam kelas VI.

Pada kegiatan awal terterap Asas Quantum Tumbuhkan yaitu pertama-tama guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Selanjutnya guru memasang perangkat yang akan digunakan serta memutar suara latar musik dengan volume lirih dan menyemprotkan

pengharum ruangan sementara kolaborator menanyakan kesiapan belajar, dan mengecek absensi siswa-siswi yang tidak masuk. Setelah persiapan selesai guru bersama kolaborator membuat kesepakatan bersama siswa-siswi yang bertujuan menciptakan ketertiban dan keamanan dan kelancaran selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran AMBAK (Apa Manfaatnya BagiKu) kepada siswa-siswi .

Guru menyatukan dunia siswa-siswi dengan cara mengajak siswa-siswi untuk refreshing dari pelajaran sebelumnya menyanyikan lagu “Kalau kau suka hati” dengan modalitas VAK (visual, audio, kinestik). Selanjutnya guru memutarkan cuplikan video yang berkaitan dengan materi pertemuan ke II yang dikaitkan dengan materi minggu lalu. Setelah itu guru menanyakan materi minggu lalu yang dikaitkan dengan materi yang akan dibahas selanjutnya yaitu unsur musik dinamik, tempo dan gaya pada lagu

“Bagimu Negeri”.

Memasuki kegiatan inti guru menerapkan asas Quantum Alami saat minat siswa-siswi memuncak guru memulai menjelaskan materi unsur ekspresif yaitu dinamik, tempo, gaya dalam lagu “Bagimu Negeri” yang diawali dengan memerintahkan siswa-siswi untuk mencatat materi yang sekiranya perlu dan penting untuk dicatat. Menjelaskan konsep materi meliputi definisi dan contoh unsur musik dinamik, tempo dan gaya. Selanjutnya mengapresiasi lagu “Bagimu Negeri” dengan unsur musik dinamik, tempo dan

gaya yang terkandung dalam lagu tersebut dengan memutarkan video lagu “Bagimu Negeri” dengan modalitas Visual Audio. Penjelasan materi guru tersebut terkonsep dalam power point yang sudah dibuat guru dengan kolabolator sebelumnya.

Kegiatan selanjutnya masih sama seperti peserta didik diberi kesempatan menjawab soal secara lisan dari guru. Dengan permainan guru memilih beberapa siswa siswi untuk menjawab soal menggunakan modalitas VAK ( Visual, audio, kinestik). Caranya siswa-siswi diajak menyanyikan lagu “Kalau kau suka hati” satu putaran di ikuti dengan gerakan sesuai yang diperintahkan di lagu. Setelah itu barulah guru memberi arahan untuk menyanyikan lagu “Kalau kau suka hati” tetapi tanpa membunyikan perintah dari lagu tersebut hanya di gerakkan saja tanpa dibunyikan perintahnya. Dari permainan tersebutlah guru mendapatkan beberapa siswa yang kurang berkonsentrasi dan akhirnya diberi soal oleh guru.

Guru menerapkan asas Quantum Namai Pada pertemuan kedua masih ada siswa yang salah dan akhirnya diberi pertanyaan lisan oleh guru. Saat siswa menjawab soal dari guru siswa yang lain diberi kesempatan untuk menyanggah jawaban temannya tersebut. Pada pertemuan ke dua ini siswa-siswi sudah mulai merespon jawaban temannya lalu ada beberapa anak yang berani menyanggah jawaban yang diberikan temannya. Setelah itu sanggahan dari siswa yang memberi sanggahan tersebut di bahas dengan guru di kelas dengan didiskusikan bersama-sama. Lalu guru menyimpulkan

mengoreksi jawaban siswa-siswi tersebut secara lisan. Setelah pembahasan selesai guru menerapkan asas Quantum Demonstrasi dimana peserta didik bersama-sama diajak menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” dengan mempraktikkan unsur musik dinamik, tempo dan gaya dalam lagu “Bagimu Negeri” sesuai pada partitur yang tertera dengan menggunakan modalitas Audio Visual Kinestik . Asas Quantum berikutnya adalah asas Ulangi pada asas ulangi ini guru menjelaskan kembali materi yang sudah diterangkan menguatkan materi dinamik, tempo dan gaya dalam lagu “Bagimu Negeri” di simpulkan kembali oleh guru. Pada tahap ini guru menanyakan kembali kepada siswa-siswi apakah ada kesulitan pada siswa-siswi mengenai materi yang sudah diberikan guru.

Kegiatan Akhir tertera asas Quantum yang terahir yaitu asas Rayakan. Guru mengajak seluruh siswa-siswi tepuk tangan bersama-sama guna mengakhiri pelajaran telah terlaksana dengan lancar. Selain itu guru memberi reward hadiah berupa pensil dan penghapus kepada beberapa siswa yang paling aktif dalam pembelajaran yang di iringi tepuk tangan satu kelas. Setelah itu guru mengumumkan kepada siswa-siswi minggu depan akan diadakan ulangan dengan materi minggu lalu dan hari ini. Mengingatkan untuk belajar agar bisa mengerjakan soal yang diberikan guru minggu depan. Untuk menutup pelajaran guru mengucapkan salam guna mengakhiri pelajaran yang sudah berlangsung.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Febuari 2016. Pada pertemuan ketiga seperti yang telah direncanakan, dilaksanakan tes pada akhir siklus I. Pertemuan ketiga ini berbeda pertemuan satu dan dua. Pada pertemuan kali ini guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti pertemuan satu dan dua namun pada pertemuan ke tiga ini guru tidak menggunakan LCD karena pada pertemuan ketiga ini nanti guru tidak menampilkan visual atau video guru hanya memutar audio dengan lirih.

Pertama-tama guru dan kolabolator memasuki kelas lalu mengucapkan salam. Guru menyiapkan media pembelajaran sementara kolabolator mengingatkan kalau hari ini akan diadakan ulangan lalu menanyakan absesi siswa-siswi. Selesai menyiapkan audio guru mengingatkan siswa-siswi tentang inti dari materi yang sudah dipelajari. Selanjutnya guru mengingatkan siswa bahwa dalam menyelesaikan soal-soal tes, siswa harus mengerjakan dengan teliti. Guru juga menekankan kepada siswa untuk mengerjakan soal Tes secara individu dan tidak boleh bekerjasama dengan temannya. Sebelum tes dimulai, guru mempersilakan siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas berkaitan dengan soal tes. Sementara guru menjelaskan kepada siswa tentang peraturan tes , kolaborator membagikan soal tes kepada siswa-siswi.

Pada saat pelaksanaan, tes berjalan dengan lancar dan tenang meskipun masih ada siswa yang terlihat bertanya dan bekerja

sama dengan temannya. Guru senantiasa menegur siswa yang terlihat sedang bertanya dan bekerja sama dengan temannya. Setelah mengerjakan tes selesai siswa siswi mengumpulkan jawaban kepada guru. Setelah semua jawaban sudah dikumpulkan siswa-siswi diajak guru menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” bersama-sama guna menandai materi siklus satu sudah selesai. Setelah itu guru mengajak tepuk tangan siswa siswi karna mereka sudah mengerjakan soal yang diberikan guru dengan tertib. Lalu guru mengucapkan salam guna mengahiri jam pelajaran seni musik.

c. Hasil observasi siklus I

Tahap observasi merupakan tahap pengamatan yang dilakukan oleh observer ketika proses pembelajaran sedang berlangsung selama tiga pertemuan. Dalam penelitian ini pihak yang berperan sebagai observer adalah peneliti. Pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan peneliti bersama kolabolator ketika dilaksanakan pembelajaran dan penerapan model Pembelajaran Quantum. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum.

Pada awal pertemuan pertama aktivitas siswa belum terlihat. Hal tersebut dikarenakan karena siswa belum terbiasa dengan peneliti yang merupakan guru baru dalam kegiatan belajar siswa. Dalam awal kegiatan, inti kegiatan dan penutup, siswa-siswi belum semua ter fokus pada pembelajaran beberapa dari mereka masih

cenderung malu-malu merespon permainan, pertanyaan dan pernyataan dari guru. Siswa-siswi menjawab dengan suara pelan dan rasa kurang percaya diri.

Pada pertemuan kedua terlihat pada awal kegiatan sampai akhir kegiatan siswa siswi sudah mulai paham dengan pembelajaran yang diberikan guru. Siswa siswi sudah mulai merespon dengan baik dan menanggapi kegiatan yang di ajarkan guru. Siswa siswi dengan semangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan ketiga pengambilan nilai siswa siswi mengikuti dengan tertib tetapi masih ada beberapa siswa yang mencoba bertanya kepada temannya.

2. Aktifitas guru (peneliti) menggunakan model pembelajaran Quantum Aktifitas guru dalam peneitian ini menggunakan asas TANDUR (Tanami, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) lalu menggunkan modalitas VAK (Visual, audio, kinestik). Pada pertemuan pertama pembelajaran guru banyak menggunakan metode ceramah dan memutarkan video. Tetapi guru belum bisa sepenuhnya mengendendalikan siswa siswi untuk tidak ramai. Pada pertemuan kedua dan ketiga guru sudah bisa mengatur siswa-siswi untuk tidak ramai. Pembelajaran yang diberikan guru sudah bisa diterima baik siswa-siswi walaupun masih ada beberapa siswa yang masih susah diatur. Pada pertemuan satu dan dua guru menggunakan permainan untuk memberi pertanyaan lisan siswa- siswi dengan permainan yang sudah guru siapkan. Pada pertemuan

ketiga pengambilan nilai guru sudah bisa mengatur siswa-siswi meskipun masih ada beberapa anak yang berusaha untuk bertanya jawaban kepada temannya. Hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada (lampiran 13)

Berdasarkan pada hasil evaluasi siklus I, maka dapat diperoleh perbandingan hasil belajar pada tahap pra tindakan dengan siklus I sebagai berikut: Tabel 3: Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Tindakan dengan siklus I

Subjek Penelitian

Nilai Rata-rata

Pra tindakan Siklus 1 Siswa-siswi kelas VI SD Negeri Bibisluhur 1 Surakarta 63.19 67.9

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari tahap pra tindakan ke siklus I. Peningkatan terjadi sebesar 4.71 dari 63.19 menjadi 67.9. Sedangkan persentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra tindakan sebesar 33.4% meningkat menjadi 50% pada siklus I. Hal ini menunjukan terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 16.6%. Sedangkan persentase jumlah siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebesar 66.7 % menjadi 50% pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase siswa yang tidak tuntas sebesar 16.7 %. Hasil evaluasi siklus I disajikan dalam tabel frekuensi perolehan nilai dengan rentang berikut ini:

Tabel 4: Presentase Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Siklus I

Nilai Katagori Frekuensi

Jumlah siswa Presentase 80 - 100 Sangat baik 6 16.7 % 66- 79 Baik 11 30.5% 56- 65 Cukup 17 47.3 % 40- 55 Kurang 2 5.6%

0- 39 Sangat Kurang - 0 % Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai < 39. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai sangat baik dengan nilai 80-100 adalah 6 orang atau 16,7%. Jumlah siswa yang mencapai 66-79 dengan kriteria baik sebanyak 11 orang 30.5%. Jumlah siswa-siswi yang mencapai cukup 56-65 sebanyak 17 anak dengan presentase 47.3% . sedangkan siswa-siswi yang mendapat nilai kurang 40- 55 terdapat 2 anak dengan presentase 5,6%.

Hasil belajar siklus satu dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3: Diagram Batang Presestasi Belajar siswa Siklus I

Berdasarkan diagram di atas, interval 0-39 sangat kurang mempunyai frekuensi 0. Interval kurang 40-55 mempunyai frekuensi 2,

0 2 17 11 6 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Ju m la h s is w a -s is w i Nilai siswi: 0- 39 40-55 56-65 66-79 80-100

interval dengan nilai 76-65 cukup mempunyai frekuensi 17, interval baik dengan nilai 66-79 mempunyai nilai 11. Sedangkan interval nilai 80-100 sangat baik mempunyai frekuensi 6.

d. Hasil Refleksi siklus 1

Pada tahap refleksi akan dijelaskan permasalahan atau hambatan yang ditemui guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah hasil Pelaksanaan siklus I :

a) Semangat, ketertarikan, percaya diri dan ketertarikan siswa-siswi sudah meningkat meskipun masih beberapa siswa-siswi yang belum terbiasa dengan pembelajaran.

b) Saat peneliti masuk kelas memberi pelajaran siswa-siswi belum terbiasa dengan peneliti masih seperti orang asing, sehingga siswa- siswi masih malu-malu.

c) Siswa siswi masih banyak yang ramai sendiri saat dijelaskan materi. d) Siswa-siswi belum terfokus pada materi pelajaran .

e) Tidak semua siswa-siswi aktif dalam pembelajaran.

f) Karena waktu yang singkat guru tidak bisa memutar penuh contoh lagu-lagu perjuangan.

Selain terdapat kekurangan dan permasalahan, ada beberapa hal yang menjadi keberhasilan dalam pelaksanaan siklus I yaitu :

a) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa-siswi . Hal tersebut terlihat dari meningkatnya rata-rata kelas pada siklus I jika dibandingkan dengan pra tindakan.

b) Siswa- siswi menjadi lebih bersemangat dan tertarik dengan video, audio, kinestik dalam pembelajaran.

c) Hasil rata-rata kelas pada siklus I meningkat dari 63.19 menjadi 67,9

Dokumen terkait