• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Hakitat Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa adalah “sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri”.54 Harimurti memberikan batasan bahasa yang dikutip Asep Ahmad Hidayat dalam bukunya berjudul Filsafat Bahasa : Mengungkap Hakikat Bahasa Makna dan Tanda, “bahasa sebagai sistem lambang arbriter yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.55 Batasan ini merupakan batasan yang lazim diungkapkan, baik oleh para ilmuwan bahasa maupun para ilmuwan lainnya. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian bahasa ke dalam dua batasan, yaitu: “1) sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, 2) percakapan (perkataan) yang yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, dan baik budinya.”56

Bloch dan Teager dua ilmuwan barat mendefinisikan bahasa sebagai suatu “sistem simbol-simbol bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi (Language is a system of arbitry vocal symbols by means of which a social group cooperates)”,57 sedangkan Ronald Wardhaugh seorang linguis barat dalam Asep Ahmad Hidayat mendefinisikan sebagai berikut “bahasa ialah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbiter yang

54 Ramlan A. Gani dan Mamhudah Fitriyah, ZA. Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2007), Cet. ke-1, h.1.

55 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa : Mengungkap Hakekat Makna dan Tanda, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2006), Cet. ke-1, h. 22.

56 Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Ed. 3, cet. ke-4, h. 88.

digunakan untuk komunikasi manusia (a system of arbitrary vocal symbols used for human communication)”.58

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasio yang terjadi. Kaidah aturan, dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk, dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakuakan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya.

Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbiter yaitu, tidak adanya hubungan antar lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Dari beberapa pengertian tentang bahasa, dapat disimpulakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai oleh sekelompok masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Bahasa juga digunakan untuk mengetahui ciri bahasa yang dipakai oleh masyarakat yang ada di Indonesia. Dengan adanya bahasa, permasalahan dapat dipecahkan dengan adanya alat komunikasi atau bahasa. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu termasuk rumpun Austronesia yang telah digunakan sebagai lingua franca di nusantara sejak awal abad penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah “melayu pasar, jenis ini sangat lentur sebab sangat muidah dimengerti dan ekspresif dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah ---

menyerap istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya”.59

Pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi bahasa persatuan Indonesia. Bahasa itulah yang menggantikan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, di antara para anggota gerakan kebangsaan. Namun, sampai awal tahun 1940 bahasa itu belum dipergunakan sebagai bahasa resmi di lembaga pemerintah maupun di sekolah. Kemudian setelah Indonesia merdeka dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara. Ini berarti bahwa di dalam Undang-Undang, peraturan pemerintah, serta pendidikan digunakan bahasa Indonesia.

2. Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum, fungsi bahasa ada tiga yaitu, alat komunikasi, alat ekspresi, dan alat berpikir. Ketika seseorang menggunakan bahasa, ada sesuatu yang ingin disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut bisa ditransformasi dua arah seperti pada dialog, dan ada juga disampaikan searah seperti pada pidato. Ekspresi seseorang ketika menyatakan senang atau susah paling lengkap dinyatakan dengan bahasa, tidak dapat tersenyum atau menangis. Ekspresi yang menggunakan bahasa tubuh tidak lengkap. Dalam fungsingnya sebagai alat berpikir bahasa selalu dipakai baik lisan maupun tulisan. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir dipakai baik secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir adalah bahasa yang dipakai baik secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian, bahasa dalam buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam seminar, dan lain-lain.

Secara khusus, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan tingkat, ---

59

Alek dan Achmad HP. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Ed. 1, cet. ke-1, h. 8.

dan kepentingan yang beraneka ragam. Hali ini, sesuai dengan prinsip sosiologis yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, maka “manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada, seperti antaranggota keluarga, antaranggota masyarakat, antarteman sejawat, antarilmuwan, dan sebagainya.60

Kedudukan bahasa mempunyai dua kedudukan yaitu, kedudukan sebagai bahasa nasional dan kedudukan sebagai bahasa negara. Bahasa nasional mulai berlaku sejak tanggal 28 Oktober 1928 yang biasa diperingati hari Sumpah Pemuda. Bahasa negara mulai berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 dengan adanya Pancasila dan UUD 1945 pasal 36 yang isinya tentang Bahasa Indonesia. Jadi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maksudnya sudah jelas karena fungsi bahasa Indonesia itu sendiri adalah sebagai pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam yang ada di Indonesia.

Bahasa Indonesia telah mampu mengemban fungsinya sebagai sarana komunikasi modern dalam penyelenggaraan pemerintahan, pendidikan, pengemban ilmu, teknologi, dan seni. Bahasa Indonesia dipakai pula sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan, semua jenjang pendidikan dalam penyampaiannya tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar merupakan alat komunikasi atau alat penyerap berbagai informasi. Bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga yang mempersatukan suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia perananya sangat penting sebagai sarana komunikasi, berperan sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan disemua jenjang pendidikan.

---

60

3. Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Melihat dari fungsi bahasa di atas, terutama fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, maksudnya adalah berusaha untuk memberikan dasar-dasar kepada masyarakat untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan agar mereka mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang dimaksudkan. Untuk langkah awal, bahasa yang harus dipergunakan ialah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma umum yang berlaku. Seseorang yang jarang atau belum mahir bahasa akan mengalami kesuliatn dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Begitu pula, dengan bahasa yang dipergunakan. Jika bahasa yang digunakan tidak umum berlaku, sukar memperoleh komunikasi yang lancar. Semua ini dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Latihan kemahiran berbahasa dimaksudkan untuk mengembangkan potensi pribadi yang ada. Dengan latihan yang intensif, kita akan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir yang intensif, menguasai struktur bahasa dan kosa kata secara meyakinkan, menggunakan suara, dan artikulasi yang tepat menggunakan isyarat dan air muka sesuai suara dan artikulasi bahasa yang tepat, menggunakan isyarat dan air muka sesuai dengan suasana dan isi pembicaraan. Dengan demikian, “kemahiran berbahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat bila dipergunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat”.61

Bila sudah memperoleh kemahiran berbahasa, secara tidak langsung ketika memperoleh beberapa macam kemampuan lainnya. Kemampuan tersebut muncul dengan sendirinya pada tahap seseorang betul-betul mahir berbahasa seperti “a) lebih mengenal diri sendiri, b) lebih dalam memahami orang lain, c) belajar mengamati dunia sekitar kita lebih cermat, dan d) mengembangkan suatu proses berpikir yang ---

61Ibid ., h. 3

jelas dan teratur”.62

4. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Ragam bahasa baku digunakan pada forum ilmiah, sedangkan Ragam tidak baku digunakan pada forum tidak resmi. Ragam bahasa anak muda digunakan di forum anak muda. Ragam bahasa pasar digunakan di pasar. Berbicara dengan orang yang rendah pendidikannya, kita harus menggunakan kosakata yang sederhana.

Semua ragam itu tidak dapat ditukar, jika ditampilkan dengan pakaian, ragam bahasa adalah jenis pakaian yang selalu disesuaikan dengan peruntukannya. Pakaian renang tentu tidak baik dipakai pada forum pesta, demikian pula sebaliknya. Pakaian senam tidak sesuai digunakan pada forum resmi misalnya rapat atau sebaliknya. Demikian pula dengan bahasa, jika ditukar penggunaan bahasa menjadi tidak baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa yang baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini biasanya berhubungan dengan nilai rasa. Seseorang bisa saja menguasai bahasa lisan secara fasih. Namun, sulit menguasai bahasa tulis dengan baik karena berbeda ragam. Orang menguasai bahasa Indonesia ragam lisan belum tentu dapat menggunakan ragam tulis dengan baik. Adapun bahasa yang benar adalah “bahasa yang sesuai dengan kaidah yang ada. Bahasa yang benar harus menggunakan tata bahasa, sistem ejaan, artikulasi, dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa.63

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang sudah ditetapkan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar harus sesuai dengan kondisi dan situasi, seseorang melakukan komunikasi.

---62Ibid . 63 Ibid., h.5.

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal diri, budaya, dan keadaan orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam diri. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan “untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia”.64

Pembelajaran yang baik adalah “pembelajaran yang mampu merangsang minat dan motivasi siswa untuk giat berlatih dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses belajar”.65 Guru harus mampu merangsang sikap siswa agar terlibat secara

penuh terhadap aktivitas belajar yang dijalani melalui kegiatan belajar yang aktif, siswa dapat berpikir kritis dan menyusun makna dari sesuatu yang dipelajari dan merefleksikan secara kritis dalam kehidupannya.

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang mengakibatkan anak didik mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya ini dilakukan dengan menetapkan sumber belajar, isi atau materi pembelajaran, dan strategi penyampaian pembelajaran. Guru harus memiliki keterampilan yang baik dalam memilih strategi pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, maka pencapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Pembelajaran bahasa pada hakekatnnya adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran ---

64

E. Kosasih, Khaeruddin Kurniawan, dan Halimah. Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014), Ed. 1, cet. ke-1, h. 3.3.

65 Ma’mur Saadie, dkk.Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. ke-2, h. 7.4.

bahasa diajarkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP dan MTs), Sekolah Lanjutan Atas (SMA, Madrasah Aliyah), sampai dengan perguruan tinggi. Peranan bahasa Indonesia juga sangat penting di sekolah sebagai mata pelajaran penentu kelulusan, maka dari itu pelajaran bahasa Indonesia dituntut untuk memenuhi standar kelulusan.

6. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang kita gunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan kemauan. Jika tidak ada bahasa, sulit kita untuk mengemukakan kesan batin sendiri, mengetahui isi batin orang lain dan mengadakan hubungan dalam masyarakat. Bahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda menempatkan bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional yang berfungsi:

1. Lambang Kebangsaan Nasional

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa Indonesia, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup.

2. Lambang Identitas Nasional

Derajat bahasa Indonesia sama dengan bendera dan negara Indonesia. Di dalam melaksanakan fungsinya bahasa Indonesia harus memiliki khas sehingga

serasi dengan lambang-lambang kebangsaan yang lain. 3. Alat Pemersatu Bangsa

Sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan

identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa Indonesia, kita bahkan dapat melestarikan kepentingan nasional di atas kepentingan daerah atau golongan.

4. Alat Penghubung Antardaerah dan Antarbudaya

Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sejak berabad-abad yang lalu, semenjak bahasa tersebut bernama bahasa melayu. Dengan bahasa Indonesia, kita dapat mengadakan talimarga atau komunikasi dengan suku-suku bangsa yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu menghilangkan jarak antara suku yang satu dengan suku yang lain, baik yang disebabkan oleh faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda.66

Selain fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945, juga menyatakan sebagai bahasa negara yang berfungsi:

1. Bahasa Resmi Negara

Bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokomen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan penjelasan-penjelasan pemerintah kepada masyarakat disampaikan dalam bahasa Indonesia.

2. Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan.

Telah terbukti bahwa sejak bangsa Indonesia diproklamasikan sebagai negara (17 Agustus 1945), bahasa Indonesia telah digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda, kecuali di TK dan tiga tahun SD, penggunaan bahasa daerah belum sama sekali dapat dihilangkan, mengingat bahasa Indonesia masih dianggap sebagai bahasa kedua. Namun, perkembangan membuktikan bahwa bahasa Indonesia semakin banyak dipergunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenjang dan jalur pendidikan.

3. Alat Penghubung pada Tingkat Nasional

Di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat talimarga antardaerah dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat talimarga di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasa.

4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Penyebaran ilmu dan teknologi baik melalui penulisan maupun penerjemahan buku-buku teks seta penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan maupun melalui penulisan sarana-sarana lain di luar lembaga-

--- 66

Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 18-19.

lembaga pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.67

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Berdasarkan kedudukannya yang sangat penting, bahasa Indonesia sangat perlu untuk dipelajari oleh seluruh rakyat Indonesia melalui proses pendidikan.

7. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Setiap jenjang pendidikan memberikan pelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan agar pembelajar dapat mengusai bahasa Indonesia dengan baik dan benar, penggunaan bahasa yang baik menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahasa yang benar, bahasa yang sesuai dengan kaidah yang ada, artinya bahasa yang benar harus menggunakan tata bahasa, sistem ejaan, artikulasi, dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa. Di samping itu, bahasa yang benar, bahasa yang rasional artinya isi pembicaraan dapat diterima akal sehat.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar pembelajar menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa persatuan, dan bahasa nasional. Dengan menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia, diharapkan seluruh masyrakat Indonesia memiliki rasa cinta dan tanggung jawab untuk memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia, Selanjutnya agar pembelajar memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, fungsi, serta menggunakannya dengan tepat untuk berbagai macam tujuan.

Selain itu, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar pembelajar memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial. Melalui pemahaman ---

67 Ibid., h. 19.

bahasa Indonesia secara cermat diharapkan akan tercipta perilaku yang sehat dengan landasan intelektual. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar pembelajar dapat mencintai bahasa tanah air sebagai bahasa resmi negara. Dengan mempelajari bahasa Indonesia, pembelajar akan mengetahui bagaimana penggunaan bahasa Indonesia yang aik dan benar dapat digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu, karena kemampuan intelektual seseorang akan terlihat dari segi cara berbicara atau berbahasa.

Bahasa yang mempunyai banyak fungsi, maka pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan di setiap jenjang pendidikan, karena pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk membekali anak didik berupa kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar untuk digunakan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat memberikan manfaat yang bersifat praktis dan juga manfaat strategis. Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi. 2. Pembentuk perilaku positif.

3. Sarana pengembang ilmu pengetahuan. 4. Sarana memperoleh ilmu pengetahuan.

5. Sarana pengembang nilai atau norma kedewasaan. 6. Sarana ekspresi imajinatif.

7. Sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia. 8. Sarana tranfer nilai-nilai kebudayaan.68

Dokumen terkait