• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Hal-hal Yang Terdapat Pada Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi ( 2003 : 4 ), menyatakan bahwa :

“Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat dikatakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.”

Menurut Syamsi ( 2003 : 6 ), menyimpulkan bahwa :

“Pengambilan Keputusan adalah tindakan pimpinan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.”

Menurut Salusu ( 2005 : 44), menyatakan bahwa :

“Pengambilan Keputusan adalah pekerjaan sehari-hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu bagaimana kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis-jenisnya. Selain itu perlu perlu diketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori-teorinya, etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya.”

Menurut Salusu ( 2005 : 46), menyatakan bahwa :

“Kewajiban memutuskan keseluruhan perusahaan administratif sama jauhnya dengan apa yang dilakukan oleh kewajiban yang bertindak sehingga kewajiban memutuskan itu terikat secara intergal dengan kewajiban bertindak agar harus dapat mencakup prinsip-prinsip suatu perusahaan yang menjamin diambilnya keputusan yang benar dan dilakukannya tindakan yang efektif”.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Salusu ( 2005 : 44), adanya tingkat-tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Otomatis (automatic decisions), yang dibuat berdasarkan atas keserhanaan yang dimana informasi dapat menghasilkan suatu keputusan.

2. Keputusan Berdasarkan Informasi Yang Diharapkan (Expected

Information decisions), dimana tingkat informasi yang di mulai sedikit kompleks yang artinya informasi yang ada sudah memberi suatu perencanaan untuk menghasilkan suatu keputusan sehingga keputusan ini berbentuk suatu keputusan belum segera dibuat, serta yang masih harus dipelajari bersifat langsung atau otomatis.

3. Keputusan Berdasarkan Berbagai Pertimbangan (Factor Weight

decisions), jenis keputusan ini lebih kompleks sehingga lebih banyak informasi yang diperlukan serta harus dikumpulkan dan dianalisis, sehingga antara informasi yang satu dengan yang lainnya dapat dibandingkan kemudian dicari tahu informasi yang paling banyak memberikan keuntungan atau kesenangan.

4. Keputusan Berdasarkan Ketidakpastian Ganda (Dual-Uncertainty

decisions), suatu keputusan yang jemlah informasi yang diperlukan semakin bertambah banyak sehingga masih akan diharapkan terhadap ketidakpastiannya sehingga informasi yang dibutuhkan jauh lebih banyak ketidakpastiannya sering mengandung resiko yang jauh lebih besar daripada keputusan-keputusan tingkat dibawahnya.

Menurut Syamsi (2003 :27), adanya faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang

emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan ;

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi ;

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi ;

4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan (oleh karena itu selalu buatlah alternatif-alternatif tanding) ;

5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

6. Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik ;

7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah ;

8. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari

serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.

Gambar 2.4 : Grafik Proses Pengambilan Keputusan

Sumber : Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan (Decision Making) Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 2003, hal. 27

DEFINISI MASALAH PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA PENENTUAN ALTERNATIF PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BAIK PUTUSKAN IMPLEMENTASI DAN MONITOR HASIL EVALUASI

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Salusu (2005 :63), adanya teknik-teknik pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Terprogram, terbagi atas :

- Tradisional yaitu pada kebiasaan, pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku, struktur organisasi yang dimana ada harapan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas.

- Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi kumputer dan proses data elekronik.

2. Keputusan Tidak Terprogram, terbagi atas :

- Tradisonal, terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas, Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal, dengan seleksi dan latihan baagi para eksekutif.

- Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan dan dengan menciptakan program-program komputer.

Menurut Salusu (2005 :63), adanya teori-teori pengambilan keputusan yaitu:

a. Aliran Birokratik (Bureaucratic School), teori memberi tekanan yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari para karyawan memiliki tugas melaporkan masalah, memberi informasi, meyiapakan fakta dan keterangan-keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut sehingga keputusan tersebut bergantung pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat dipercaya sehingga apakah memiliki kelemahan.

b. Aliran Manajemen Saintifik (Scientific Management School), teori ini menekankan pada pandangan terhadap tugas-tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah.

c.Aliraan Hubungan Kemanusian (Human Relations School), dimana dalam teori ini perhatian diberikan kepaada manusia sehingga menimbulkan kepuasaan kerja, peran serta dalam pengambilan keputusan, melakukan organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai tujuan sehingga kebutuhan dan keingginan

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

anggota selalu dipertimbangkan dalam membuat keputusan bertindak.

d. Aliran Rasionalitas Ekonomi (Economic Rationality School), suatu unit ekonomi yang mengkonversi masukan (input) menjadi luaran (output), dan yang harus dilakukan dengan cara yang paling efisien sehingga suatu langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya.

e.Aliran Satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna serta manajer selalu dipenuhi suatu masalah mampu membuat suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan karena keterbatasan koqnitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas.

f.Aliran Analisis Sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang dapat ditebak setiap kata-katanya memiliki kaitan satu sama lainnya.

Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menciptakan manajemen informasi yang dapat memberikan manfaat dalam pengambilan suatu keputusan bagi perusahaan agar tujuan dari perusahaan tersebut tercapainya. Sehingga dalam pengukur prestasi kerja (performance) adalah efisien dan efektifitas. Dimana efisien adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar dalam konsep input (masukan) atau output (keluaran). Sehingga manager efisien yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, prestasi kerja) dibandingkan dengan masukan (tenaga kerja, bahan baku, uang, mesin waktu) yang digunakan. Manager yang dapat menimbulkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran (output) yang ditentukan disebut manager efisien dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengelolaan piutang dagang yang dilakukan oleh perusahaan dengan baik dapat menghasilkan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Piutang dagang merupakan salah satu harta yang terutama untuk perusahaan dagang dan industri sehingga mengalami kesulitan didalam pengelolaannya.

Pengambilan keputusan adalah setiap orang yang melaksanakan fungsi-fungsi dari perencanaan, mengorganisir, memimpin dan mengawasi sumber daya manusia, keuangan dan sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana sebagai seorang yang memiliki tanggungjawab untuk suatu usaha dari sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama sehingga manager dapat mengelola informasi tentang sistem informasi akuntansi piutang dagang yang dapat memberikan keputusan manajemen yang dapat menguntungkan perusahaan.

Informasi yang didapat dari pengelolaan piutang dagang baik itu prosedur perencanaan dan pengawasan akan memberikan masukan bagi manager untuk membuat kebijakan yang digunakan masa mendatang dan dapat meprediksikan kemungkinan yang terjadi dimasa akan datang berdasarkan pengalaman dan informasi tersebut. Maka pentingnya perencanaan dan pengawasan suatu piutang dagang yang baik untuk dapat memberikan informasi bagi manager dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang sangat berkaitan dengan sistem informasi akuntansi piutang dagang yaitu menentukan jadwal pembelian perusahaan, berapa stock persediaan yang harus disiapkan agar dapat memenuhi permintaan konsumen, kapan persediaan yang harus diadakan, efisien biaya-biaya

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

yang berhubungan dengan persediaan seperti penyimpanan, perawatan/pemeliharaan, mutu persediaan, keamanan persediaan, penyusunan stock persediaan, perencanaan tempat penyimpanan persediaan sampai dengan prosedur pemberian piutang dagang yang ada didalam perusahaan tersebut. Prosedur piutang dagang sampai saat pada pencatatan sistematis yang harus dilakukan oleh pihak pemberi piutang dengan pihak kredit untuk memudahkan dalam pengalokasian sistem pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada perusahaan. Sehingga prosedur piutang dagang didalam perusahaan akan banyak dirugikan atau bahkan karena kesalahan perhitungan maka akan mengakibatkan laporan keuangan yang disajikan akan salah juga nilainya. Sehingga mengakibatkan kesalahan dalam prosedur pelaporan penyajian piutang dagang pada laporan keuangan yang memiliki akibat yang sangat buruk dalam pengambilan keputusan. Dimana perencanaan yang salah akan berakibat salah bagi penyajian nilai piutang dagang di dalam laporan keuangan.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait