• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EXTENSI MEDAN

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DI DALAM PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PADA PT. RAJAWALI NUSINDO MEDAN

Diajukan Oleh :

NAMA : ENY SRI MELANI

N I M : 050522090 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

” Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Didalam Pedoman

Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan ”.

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh pihak universitas.

Medan, 009 Yang Membuat Pernyataan

(3)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Penerapan sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dan memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan benar-benar telah mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada piutang.

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu mengadakan penelitian secara langsung ke prusahaan. Penelitian ini didukung dengan pengumpulan data, baik yang sudah diolah maupun yang belum diolah yang penulis peroleh secara langsung dari objek penelitian maupun dari literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Metode deskriptif kualitatif yang penulis gunakan dalam menganalisa data akan memberikan gambaran dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah penelitian.

Dari pembahasan hasil penelitian ditemukan bahwa sistem informasi akuntansi PT. Rajawali Nusindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu memberikan informasi kebutuhan manajemen didalam pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari tersediannya informasi yan dibutuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan.

(4)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

Quick, precise and accurate application on the information system is very required for the present time. Accounting Information System provides the information for the management and uses it as the base for decision making. The objectives of this thesis is to know of whether the accounting information system has been applied by PT. Rajawali Nusindo Medan branch and to know whether it is able to give accurate and quick information for management in decision making on the account receivable.

This research is field research by conducting direct research into field into the company. This research is supported by data collecting to the data which has been processed or not been processed directly from the object of the research and also the research object from the literature related to the problem. The qualitative descriptive method in analyzing the data will give the description and clear and accurate answer to the formulation of the research problem.

From the result of the research, it is obtained that the accounting information system in PT. Rajawali Nursindo has been effective and efficient and able to give the information for the needs of management in decision making. It can be seen from the availability of the information required by management on time.

(5)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI SKRIPSI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………1

B. Perumusan Masalah ………..4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ………...……….4

D. Kerangka Konseptual ………...……….6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...8

B. Unsur-unsur dan Tujuan Dalam Penyajian Sistem Informasi Akuntansi...13

C. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang...18

D. Hal-hal Yang Terdapat Pada Pengambilan Keputusan...20

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...28

(6)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

C. Teknik Pengumpulan Data...29 D. Metode Penganalisis Data...30 E. Tempat Penelitian………..………...30

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian……….………...31 1. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi PT. Rajawali

Nusindo Cabang Medan ...31 2. Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Rajawali Nusindo

Cabang Medan ………..………...………44 B. Analisis Hasil Penelitian ... 51

1. Informasi Akuntansi Piutang Dagang Sebagai Pedoman Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan...51 2. Komputer Sebagai Suatu Sistem Informasi Piutang Dagang

Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………...………58 B. Saran ………..………...60

DAFTAR PUSTAKA ...61

(7)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pada PT. Rajawali Nusindo

Cabang Medan. ... 6

Gambar 2.1 Alur Sistem Informasi Akuntansi ... 16

Gambar 2.2 Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi ... 17

Gambar 2.3 Diagram Piutang Dagang ... 18

Gambar 2.4 Grafik Proses Pengambilan Keputusan ... 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan ... 43

Gambar 4.2 Bagan Alir Proses Piutang Dagang ... 45

Gambar 4.3 Bagan Alir Sistem Aplikasi Piutang Dagang ... 46

(8)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Piutang Dagang Didalam Buku Besar Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

(9)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk menuju perdagangan bebas adanya persaingan antara para perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil dikarenakan meningkatnya mutu dan kwalitas dari masing-masing perusahaan sehingga menimbulkan berbagai macam persoalan didalam mengelola dan mengembangkan perusahaan tersebut. Dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas tersebut perusahaan dapat menggunakan sistem manajemen yang baik yang dimana manajemen tersebut mampu memimpin perusahaan dan mengambil ahli serta mengambil tindakan yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang lebih efisien dan efektif.

(10)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

informasi akuntansi yang sangat dapat membantu perkembangan didalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan.

Dalam perusahaan adanya tantangan di bidang administrasi atau manajer, tentu akan aktif mencari cara untuk dapat meningkatkan aktivitas kerja mereka sehingga usaha dalam peningkatan prestasi kerja ini dilakukan antara lain melalui upaya meningkatkan kemampuan untuk membuat suatu keputusan yang lebih bermutu. Hal ini terbukti dikarenakan perencanaan didalam meningkatkan mutu keputusan yang dibuat oleh manajer akan memudahkannya menyakinkan orang lain tentang pengambilan keputusan yang sistematis sehingga memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan dari karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Dalam pengambilan keputusan dapat memakan waktu yang cukup panjang bagi para manajer meskipun dalam pelaksanaan (implementasi) dari keputusan kebijakan yang dibuat akan terlibat secara terus menerus dalam pembuatan suatu keputusan agar lebih efisien dan efektif.

(11)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

situasi masa depan yang tidak pasti dan kadang-kadang mempunyai pengaruh dari keinginan yang harus mempertimbangkan apakah keputusan yang akan dibuat haruslah memerluhkan suatu proses pengambilan keputusan yang cermat atau tidak sehingga dapat mempengaruhi suatu pembuatan dalam keputusan serta memakan banyak biaya yang lebih besar daripada manfaatnya atau kegunaannya.

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang distributor obat-obatan dan alat-alat kesehatan merupakan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang menyalurkan obat-obatan keseluruh Sumatera Utara dan Aceh yang memiliki izin nomor 31.088/PBF/III/1991. Dimana obat-obatan yang dipasarkan meliputi berbagai klasifikasi obat yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan yaitu obat keras (obat-obatan dengan daftar O dan G), obat bebas terbatas dan obat bebas. Didalam proses pemasaran PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan memiliki peraturan bahwa Pedagang Besar Farmasi tidak boleh menjual langsung produknya kekonsumen akhir maka pelanggan dari perusahaan ini adalah Pedagang Besar Farmasi (sebagai sub agen), apotik, toko obat, laboratorium, rumah sakit, poliklinik, klinik dan praktek dokter. Sehingga didalam pengambilan keputusan suatu perusahaan memerluhakan suatu sistem informasi akuntansi agar dapat memperlancar jalannya suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuannya.

(12)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berperan penting bagi manajemen didalam pengambilan suatu keputusan yang bijaksana didalam mencapai suatu tujuan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana perusahaan menjalankan dan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan seperti yang diuraikan diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul ” Analisis Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi Didalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali

Nusindo Cabang Medan ”.

B. Perumusan Masalah

Sebagai Pedoman Pengambilan Keputusan yang terdapat Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Penulis mencoba merumuskan beberapa yang masalah yang terdapat pada objek penelitian yang terdiri dari :

1. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Yang Digunakan Oleh PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan Didalam Melakukan Sistem Pengolahan dan Pemprosesan Data Yang Terdapat Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan?

(13)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Dapat Mempengaruhi Manajemen Didalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

2. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta mengetahui bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi manajemen didalam pengambilan keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

(14)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Bagi pihak-pihak lain, penelitiaan ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber informasi dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi didalam pengambilan keputusan.

D. Kerangka Konseptual

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

PENERAPAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

PENGELOLAHAAN DAN

PEMPROSESAN DATA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PT. RAJAWALI NUSINDO

(15)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Kerangka Konseptual PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

(16)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2002 : 5), menyatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok

dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau

subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

(common purpose)”.

Menurut Widjajanto (2001 : 2), menyatakan bahwa ” Sistem adalah

sesuatu yang memiliki bagian-bagian yangsaling berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan

output”.

Menurut Baridwan (2000 : 10), “Informasi adalah data yang telah

diproses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi sipenerima dan

mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan

sekarang atau masa yang akan datang”.

Menurut Bodnar, Hopwood (2001:1), Menyatakan bahwa :

(17)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

oleh pihak manajemen. Sehingga perusahaan tidak akan melakukan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bentuk apapun karena apabila informasi yang dibutuhkan perusahaan dapat terpenuhi dan manajemen didalam perusahaan baik maka tidak akan terjadinya penyelewengan dalam bentuk apapun sehingga perusahaan dengan mudah mencapai tujuannya. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, berkualitas, relevan dan dapat dipercaya, diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengelola data akuntansi menjadi informasi akuntansi yang disebut dengan SIA agar dapat mencapai suatu keputusan yang baik didalam suatu perusahaan. Sehingga akuntansi sangat memiliki peranan penting dalam perusahaan terutama berkaitan dengan sistem informasi akuntansi”.

Menurut Prajitno (2004:1), menyatakan bahwa :

”Sedangkan akuntansi merupakan suatu sistem informasi ekonomi dan keuangan harus dapat menhasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Agar suatu informasi akuntansi dapat diolah dengan baik maka perusahaan dituntut untuk memiliki suatu mekanisme ataupun kegiatan yang baik pula. Sistem pengolahan yang baik terdiri dari prosedur atau mekanisme, metode atau cara teknik yang memungkinkan data di olah secara efektif dan efisien. Sebelum masuk ke sistem informasi akuntansi lebih mendalam maka ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu pengertian sistem, informasi, akuntansi itu sendiri”.

Didalam sistem membutuhkan inormasi yang dapat mendukung suatu sistem yang akurat. Menurut Hall (2001:7) berpendapat bahwa, ”Sistem

informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para

pemakai.”

Menurut Skousen (2001 : 7), “Akuntansi merupakan suatu sistem yang

menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas

ekonomi yang diperlukan untuk pengambil keputusan”.

Menurut Soemarso (2002:3), menyatakan bahwa ”Akuntansi merupakan

(18)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas

bagi mereka yang mengunkana informasi tersebut”.

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005:226), mengemukakan bahwa,

”Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengiktisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan

keuangan sebuah perusahaan”.

Menurut Prajitno (2004:1), melihat akuntansi sebagai suatu siklus yaitu,

”Siklus akuntansi adalah merupakan proses akuntansi yang

menggambarkan aktivitas bisnis yang terjadi dalam perusahaan. Proses

tersebut menunjukkan tahapan yang harus dilalui oleh berbagai unit

organisasi, dokumen/catatan akuntansi dan prosedur-prosedur yang terkait

dalam suatu transaksi dalam menghasilkan informasi laporan keuangan”.

Menurut Subroto (2003 : 1), menyatakan bahwa :

”Akuntansi juga dapat didefenisikan sebagai proses pengidentifikasi, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sehingga akuntansi merupakan suatu sistem informasi untuk dipergunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan

keputusan-keputusan”.

Menurut Mulyadi (2001 : 3), menyatakan bahwa :

“Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu organisasi yang formulir, catatan dan laporannya dikoordinasikan secara akurat untuk dapat menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen guna memudahkan suatu prosedur pengelolaan keuangan didalam suatu perusahaan”.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 4), ”Sistem Informasi Akuntansi

(19)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berbagailaporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan

menjadi informasi keuangan.”

Menurut Bordnar dan Hopwood (2004 : 1), ”Sistem informasi akuntansi

(SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang

diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.”

Menurut Munandar (2000 : 265), menyatakan bahwa :

”Piutang (Receivable) adalah suatu transaksi timbul dikarenakan

terjadinya penjualan secara kredit barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sehingga hal ini sering dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan dipasar yang mengingat adanya persaingan yang pada umumnya semakin keras”.

Menurut Reeve (2005 : 392), ”Piutang dagang merupakan suatu

penjualan barang dagang secara kredit, sepanjang wesel tagih diperkirakan

akan tertagih dalam setahun dan apabila wesel tagih tersebut berasal dari

penjualan maka akan disebut piutang dagang”.

Menurut Subroto (2003 : 78), ”Menyatakan bahwa :

”Piutang suatu tagihan (klaim) perusahaan kepada pihak lain yang mungkin berupa uang, barang, atau jasa sehingga tagihan itu timbul karena penjualan barang-barang yang menjadi usaha pokok perusahaan atau biasa timbul karena transaksi lain yang menyebabkan kewajiban pihak lain untuk membayar perusahaan”.

Menurut Subroto (2003 : 79), menyatakan bahwa :

(20)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

mengakibatkan kerugiaan pada piutang dagang yang ditafsirkan tidak ditagih oleh perusahaan disebabkan karena kegagalan usaha atau kesengajaan untuk tidak membayar oleh debitur”.

Menurut Soemarso(2004 : 338), ”Piutang dagang merupakan kebiasaan

bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan

pada waktu melakukan penjualan sehingga memperbolehkan pelanggan

tersebut membayar kemudiaan atas penjualan barang yang dilakukan”.

Menurut Bodnar (2003 : 381), menyatakan bahwa :

”Piutang dagang merupakan dana yang terutang oleh pelanggan atas barang atau jasa yang telah dijual atau diserahkan kepada mereka secara kredit, karena sebagian besar kegiatan usaha dilakukan secara kredit maka jumlah piutang dagang sering kali merupakan jumlah mayoritas modal kerja perusahaan yang informasi mengenai pembayaran yang telah dilakukan pelanggan dalam manajemen pesanan pelanggan”.

Menurut Horngren (2004 : 402), ”Piutang dagang muncul bila

seseorang melakukan penjualan barang secara kredit sehingga penjual

kepada pembeli adanya transaksi kredit sebesar jumlah transaksi yang

terjadi menimbulkan piutang bagi kreditur”.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3), membagi Sistem Informasi Akuntansi menjadi lima komponen yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi

yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses danmenyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data

(21)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3), menyatakan kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengunpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam akativitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.

B. Unsur-unsur dan Tujuan Transaksi dalam Penyajian Sistem Informasi

Akuntansi.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3), menyatakan adanya unsur-unsur untuk menyajikan sebuah sistem informasi akuntansi adalah :

1. Pemakai akhir, dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni eksternal dan internal. Pemakai eksternal meliputi kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, otorisasi pajak, para pemasok, dan para pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi.

2. Sumber Data, merupakan transaksi keuangan yang memasuki

(22)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Pengumpulan Data, merupakan suatu tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa yang memasuki sistem adalah sah (valid), lengkap dan bebas dari kesalahan material. Didalam mengatur desain prosedur pengumpulan data terdapat dua aturan yakni relevan dan efisien. Relevan artinya sistem informasi hanya menangkap data yang sesuai kebutuhan para pemakai informasi. Sedangkan efisien maksudnya didalam pengumpulan data hanya dilakukan sekali saja agar terhindar dari pemborosan, ketidakkonsistenan.

4. Pemprosesan Data, merupakan suatu data setelah dikumpulkan, maka selanjutnya di proses untuk mengasilkan infiormasi. Tugas dalam tahap pemrosesan dta bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks.

5. Manajemen Data Base, merupakan suatu tempat menyimpan fisik keuangan dan non keuangan atau isi dari data.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3),

(23)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3), adanya pemakai Informasi Akuntansi dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu :

1. Kelompok Internal, merupakan suatu kelompok yang didalam perusahaan seperti pihak manajemen, pekerja dan karyawan perusahaan. Dimana kelompok internal meliputi para manajer yang terdapat didalam perusahaan sendiri yang kebutuhannya dangat tergantung pada jenjang organisasi atau pada fungsi tertentu yang dilaksanaknnya.

2. Kelompok Eksternal, merupakan suatu kelompok diluar

perusahaan seperti pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum. Pada umumnya memerlukan informasi yang bersifat umum dalam bentuk laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, laporan arus kas, disertai dengan berbagai penjelasannya. Dengan kata laindapat dipergunakan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penyusunan informasi didasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 3), adanya Alur Sistem Informasi Akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Daur operasional, yang merupakan daur dari mulai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi-transaksi tersebut kedalam bentuk dokumen-dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke dalam empat daur atau subsistem :

a. Daur atau subsistem pendapatan (revenue cycle) yang

mencakup kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan.

b. Daur atau subsistem pengeluaran (expenditure cycle) yang mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembanu, berikut biaya faktor input lainnya.

c. Daur atau subsistem produksi (production cycle) yang

mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk

d. Daur atau subsistem keuangan (finance cycle) yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.

(24)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Kejadian Ekonomis

Processing Transaksi

Dokumen Bukti Pembukuan

Lporan Eksternal

Jurnal (Buku) Harian

• Revenue Cycle

• Expenditure Cycle

• Production Cycle

• Finance Cycle

• Fakture • Kuitansi

• Bukti Kas Keluar • Order Pembelian • Dan Lain-lain

Buku Besar (Ledger)

Buku Pembantu (Subsidiary LEDGER)

Lporan Internal

operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun leporan manajemen yang dituukan untuk pihak internal perusahaan (manajemen).

Gambar 2.1 : Alur Sistem Informasi Akuntansi

Sumber : Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi Erlangga, Jakarta, 2001, Hal. 17

Menurut Hall ( 2007:18), menyatakan bahwa :

Setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasinya memiliki tujuan sesuai dengan kebutuhan pemakainya sehingga dapat dibagi menjadi :

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen,

agar dapat mengatur sumber daya perusahaan secara benar serta Transaksi Bisnis

DAUR

OPERASIONAL

(25)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai lainnya secara internal sehingga pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, sehingga

diberikan kepada para manager informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari,

sehingga dapat menyediakan informasi bagi personel operasi serta membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

Transaksi Informasi

Keuangan

Transaksi

Non-Keuangan

Gambar 2.2 : Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi

Sumber : Hall A. James, Sistem Informasi Akuntansi, edisi ketiga, Terjemahan Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta, 2007,hal. 9

C. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang

Bagi suatu perusahaan piutang merupakan pos yang penting karena bagian aktiva lancar perusahaan yang besar sehingga kurangnya pengendalian atas piutang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar berupa piutang tak tertagih ini membuat pengendalian manajemen dan akuntansi untuk piutang yang melibatkan pengakuan, penggolongan, penilaian dan pelaporannya atas uang, barang dan jasa. Sehingga laporan keuangan dan piutang dapat diklasifikasikan

Sistem

Informasi

Keputusan-Keputusan

(26)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009 Daftar Posting atas

Invoice

Menyiapkan Daftar posting

Pembukuan Invoice ke Buku Piutang

Lembar Kendali Jumlah Total

Mereview Posting

baik sebagai piutang lancar (jangka-pendek) atau piutang tak lancar dapat dikelompokkan dalam piutang dagang yang dimana jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis yang normal.

Menurut Bodnar (2003 : 383), ”Piutang dagang bertanggung jawab

untuk menyelenggarakan buku besar tamabahan piutang dagang sehingga

rekening pengendalian diselenggarakan oleh bagian buku besar. Dimana

proses pendebitan dan pengkreditan dibukukan ke rekening pelanggan dari

nota pengiriman uang, faktur, dan dokumen-dokumen lain yang diterima

dari departemen penagihan dan bagian penerimaan kas”.

Buku

Gambar 2.3 : Diagram Piutang Dagang

Sumber : Bordnar, George H, Sistem Infromasi Akuntansi, edisi Ke delapan, Terjemahan Indeks, Gramedia, 2003, hal. 378.

Buku Besar Database

Pesanan

(27)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Subroto (2003 : 79), menjelaskan :

”Adanya tujuan pelaporan yang dimana piutang dinilai sebesar

jumlah yang secara formal tercantum sebagai piutang menyebabkan pengurangan dari jumlah piutangnya, penyisihan terhadap piutang-piutang tidak tertagih yang dapat diperkirakan tidak akan tertagih dan tercatat sebagai beban. Yang pada dasarnya dapat dilaporkan sebesar uang yang diharapkan akan diterima dari piutang yang bersangkutan dengan kata lain dilaporkan jumlah bersihnya sesudah memperhitungkan estimasi piutang tidak tertagih sehingga potongan penjualan yang dikembalikan serta adanya pengurangan harga jual. Dimana konsep penilaian demikian menunjukkan bahwa aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang akan diterima dimasa mendatang walaupun telah dinilai sebesar jumlah bersihnya (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih)namun biasanya kedua jumlah tersebut tetap disajikan”.

Menurut Hall (2007 : 14), adanya siklus pemprosesan data (data processing cycle) berbasis komputer untuk menghasilkan informasi akuntansi piutang terdiri dari empat langka h yaitu :

1. Masukan (Input Data), semua data yang dimasukkan haruslah

akurat, relevan dan efisien agar sistem tidak keliru sehingga dapat memproses data yang diinput dan tidak berulang-ulang memproses data yang sama sehingga tidak menghasilkan output (keluaran) yang salah sehingga dapat berupa database yang berisi dri penjualan jasa terhadap pelanggan.

2. Pemprosesan Data (Data Processing), saat aktivitas bisnis sudah dikumpulkan sehingga melibatkan proses pembaruan (updating) informasi yang sudah disimpan sebelumnya tentang sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut dan para pelaku yang terlibat didalam aktivitas tersebut. Dimana proses pembaruan secara periodik (sekali sehari atau sekali seminggu) atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat yang dinamakan proses batch dilakukan secara langsung setelah terjadinya transaksi, proses on-line atau real time memastikan bahwa informasi yang disimpann selalu informasi terkini hingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan. Pemprosesan data dapat dilakukan dengan beberapa program aplikasi yang saling terhubung satu sama lainnya.

3. Penyimpanan Data (Data Storage), penyimpanan data diperlukan

(28)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

efisien seperti seluruh record piutang pelanggan disimpan didalam file piutang yang saling berhubungan dan dikoordinasikan

D. Hal-hal Yang Terdapat Pada Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi ( 2003 : 4 ), menyatakan bahwa :

“Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat dikatakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.”

Menurut Syamsi ( 2003 : 6 ), menyimpulkan bahwa :

“Pengambilan Keputusan adalah tindakan pimpinan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.”

Menurut Salusu ( 2005 : 44), menyatakan bahwa :

“Pengambilan Keputusan adalah pekerjaan sehari-hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu bagaimana kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis-jenisnya. Selain itu perlu perlu diketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori-teorinya, etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya.”

Menurut Salusu ( 2005 : 46), menyatakan bahwa :

(29)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Salusu ( 2005 : 44), adanya tingkat-tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Otomatis (automatic decisions), yang dibuat berdasarkan atas keserhanaan yang dimana informasi dapat menghasilkan suatu keputusan.

2. Keputusan Berdasarkan Informasi Yang Diharapkan (Expected

Information decisions), dimana tingkat informasi yang di mulai sedikit kompleks yang artinya informasi yang ada sudah memberi suatu perencanaan untuk menghasilkan suatu keputusan sehingga keputusan ini berbentuk suatu keputusan belum segera dibuat, serta yang masih harus dipelajari bersifat langsung atau otomatis.

3. Keputusan Berdasarkan Berbagai Pertimbangan (Factor Weight

decisions), jenis keputusan ini lebih kompleks sehingga lebih banyak informasi yang diperlukan serta harus dikumpulkan dan dianalisis, sehingga antara informasi yang satu dengan yang lainnya dapat dibandingkan kemudian dicari tahu informasi yang paling banyak memberikan keuntungan atau kesenangan.

4. Keputusan Berdasarkan Ketidakpastian Ganda (Dual-Uncertainty

decisions), suatu keputusan yang jemlah informasi yang diperlukan semakin bertambah banyak sehingga masih akan diharapkan terhadap ketidakpastiannya sehingga informasi yang dibutuhkan jauh lebih banyak ketidakpastiannya sering mengandung resiko yang jauh lebih besar daripada keputusan-keputusan tingkat dibawahnya.

Menurut Syamsi (2003 :27), adanya faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang

emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan ;

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi ;

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi ;

4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan (oleh karena itu selalu buatlah alternatif-alternatif tanding) ;

5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang

(30)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

6. Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik ;

7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah ;

8. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari

[image:30.595.157.442.254.694.2]

serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.

Gambar 2.4 : Grafik Proses Pengambilan Keputusan

Sumber : Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan (Decision Making) Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 2003, hal. 27

DEFINISI MASALAH

PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA

PENENTUAN ALTERNATIF

PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BAIK

PUTUSKAN

IMPLEMENTASI DAN MONITOR HASIL

(31)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Salusu (2005 :63), adanya teknik-teknik pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Terprogram, terbagi atas :

- Tradisional yaitu pada kebiasaan, pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku, struktur organisasi yang dimana ada harapan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas.

- Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi kumputer dan proses data elekronik.

2. Keputusan Tidak Terprogram, terbagi atas :

- Tradisonal, terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas, Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal, dengan seleksi dan latihan baagi para eksekutif.

- Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan dan dengan menciptakan program-program komputer.

Menurut Salusu (2005 :63), adanya teori-teori pengambilan keputusan yaitu:

a. Aliran Birokratik (Bureaucratic School), teori memberi tekanan yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari para karyawan memiliki tugas melaporkan masalah, memberi informasi, meyiapakan fakta dan keterangan-keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut sehingga keputusan tersebut bergantung pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat dipercaya sehingga apakah memiliki kelemahan.

b. Aliran Manajemen Saintifik (Scientific Management School), teori ini menekankan pada pandangan terhadap tugas-tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah.

(32)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

anggota selalu dipertimbangkan dalam membuat keputusan bertindak.

d. Aliran Rasionalitas Ekonomi (Economic Rationality School), suatu unit ekonomi yang mengkonversi masukan (input) menjadi luaran (output), dan yang harus dilakukan dengan cara yang paling efisien sehingga suatu langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya.

e.Aliran Satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna serta manajer selalu dipenuhi suatu masalah mampu membuat suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan karena keterbatasan koqnitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas.

f.Aliran Analisis Sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang dapat ditebak setiap kata-katanya memiliki kaitan satu sama lainnya.

(33)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengelolaan piutang dagang yang dilakukan oleh perusahaan dengan baik dapat menghasilkan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Piutang dagang merupakan salah satu harta yang terutama untuk perusahaan dagang dan industri sehingga mengalami kesulitan didalam pengelolaannya.

Pengambilan keputusan adalah setiap orang yang melaksanakan fungsi-fungsi dari perencanaan, mengorganisir, memimpin dan mengawasi sumber daya manusia, keuangan dan sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana sebagai seorang yang memiliki tanggungjawab untuk suatu usaha dari sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama sehingga manager dapat mengelola informasi tentang sistem informasi akuntansi piutang dagang yang dapat memberikan keputusan manajemen yang dapat menguntungkan perusahaan.

(34)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

(35)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sugiyono ( 2004:6 ), “Menyatakan bahwa penelitian itu

bermacam-macam jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, metode,

tingkat eksplanasi, dan analisis dan jenis data”.

Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk deskriptif. Metode Deskriptif yaitu metode dimana penulis mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur-literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannnya.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Data Primer

(36)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Contoh pertanyaannya :

- Bagaimana Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Dapat Mempengaruhi Manajemen Didalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan?

- Bagaimana sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang diperoleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi, maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan prosedur penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang terdapat pada perusahaan.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Dokumentasi

Mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan. Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder, sedangkan wawancara merupakan teknik pengumpulan data primer.

(37)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti wawancara kepada Bagian Keuangan yaitu Bapak Edi Saputra Hasibuan dan Bagian Penjualan Kredit yang ada di PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

Sugiyono ( 2004 : 130 ), menyatakan bahwa :

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.

D. Metode Penganalisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan metode : 1. Metode Analisis

Yakni dengan terlebih dahulu mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan mentafsirkan data sehingga data dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diteliti.

2. Metode Deskriptif.

Sugiyono ( 2004 : 11 ), ”Mendefinisikan metode deskriptif sebagai

“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain.”

(38)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Penelitian ini dilakukan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan yang beralamat di JL. Jend. Gatot Subroto No. 144 Medan dan waktu penelitian dimulai dari 15 September 2008 sampai dengan Febuari 2009.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusindo

Cabang Medan

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan beralamat di Jalan Binjai KM No. 146 Medan 20123 adalah salah satu dari tujuh belas kantor cabang dari anak perusahaan PT. PIE Rajawali Nusindo (Persero) yang berkantor pusat di Jakarta. Induk perusahaan juga berpusat di Jakarta dengan nama PT. Rajawali Nusindo (RNI Group) Jalan Denpasar Raya Kav. D III Kuningan. Perusahaan induk tidak melakukan kegiatan usaha (non operating). Kegiatan usaha dilakukan oleh anak-anak perusahaan sesuai dengan anggaran dasar masing-masing dengan bidang usaha seperti : industri gula, perdagangan umum, farmasi dan asuransi, budidaya karet, apotik, pergudangan, kulit, pengelolaan dan pengusahaan persil dan investasi.

(39)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

telah mendapat pengesahaan menteri kehakiman No. C 24260-HT01-04 tahun 1983 tanggal 3 Juni 1983. PT. Rajawali Nusindo memiliki 9 anak perusahaan dimana 100% saham anak perusahaan PT. Phapros Semarang saham dikuasai oleh induk hanya 49%. Kebijakan umum dari anak perusahaan ditentukan oleh Direksi Perusahaan induk sedangkan kebijakan usaha yang memiliki otoritas operasional dan administrasi sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

(40)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

daftar G adalah obat yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter dan pemakaiannya sesuai petunjuk dokter. Obat bebas terbatas dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter juga dapat disalurkan oleh semua Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan dapat diperjual belikan ke apotik dan toko obat. Pada pembungkusannya dicantumkan “awas obat keras” dan aturan pemakaiannya. Sedangkan obat bebas dapat diperjual belikan tanpa resep dokter.

Perusahaan mengkelompokkan produk obat-obatan dan alat kesehatan ke dalam 5 kelempok besar yaitu:

a. Obat Generik

Obat Generik adalah obat-obatan yang diproduksi dalam rangka usaha

menunjang program pemerintah tentang peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Obat-obatan ini diproduksi secara masal dan disubsidi pembayarannya oleh pemerintah melalui APBN, dikemas dalam kemasan sederhana namun aman sehingga harga jual relatife murah dibandingkan dengan obat patent. Ada beberapa jenis yang dipasarkan perusahaan antara lain :

- Acetosal 100 mg 100’s, berbentuk tablet yang digunakan untuk

menghilangkan rasa nyeri.

- Amphisilline 500 mg 100’s, berbentuk tablet yang digunakan sebagai anti

biotik.

- Diazepam 5 mg 100’s, berbentuk tablet sebagai obat penenang.

(41)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

- Thiamine 100 mg 10 amp, merupakan vitamin B1.

b. LDT (Lek, Dental, Trophy)

Lek adalah produk obat-obatan, Dental merupakan produk kesehatan

gigi sedangkan Trophy adalah peralatan atau alat rontgen gigi. Produk-produk tersebut antara lain :

- Dermazim Cream 50 mg, berbentuk cream untuk mengobati luka bakar.

- Elkrip, berbentuk tablet untuk mengobati infeksilitas.

- Linco biotik caps, berbentuk capsul sebagai anti biotik.

- Nife card, berbentuk tablet untuk mengobati penyakit jantung.

- Polin tablet 400 mg, sebagai anti biotik.

c. Phapros

Phapros adalah anak perusahaan dari PT. Rajawali Nusindo yang

merupakan pabrik obat-obatan yang berpusat di Semarang. Dalam hal ini PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan bertindak sebagai distributor tunggal untuk daerah pemasaran yang ada di wilayah Sumatera Utara terutama didaerah Aceh, sehingga adanya produk-produk antara lain:

- Antimo, sebagai obat anti mabuk.

- Liuron B Plex, merupakan vitamin penambah darah.

- Pehatifen syrup, sebagai obat asma.

(42)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

d. Lederle

Lederle memproduksi obat-obatan yang diolah dari pabrik Phapros dan

mendapat lisensi dari USA. Adanya produk-produk tersebut antara lain :

- Antane tablet, untuk pengobatan penyakit Parkinson.

- Incremin sirup, digunakan sebagai suplemen vitamin dan mineral untuk

anak.

- Myambutal, digunakan sebagai obat anti TBC.

- Diamox, digunakan sebagai diuretic yaitu untuk melancarkan air seni

penderita hipertensi.

e. BM (Boechringer Maunheim GMBH, Germany)

Merupakan produk impor dari Jerman dan di Indonesia terbagi atas tiga bagian yaitu :

1. DD (Dycentralized Dignostika)

Digunakan sebagai alat dan regensia untuk kimia klinik, khusus digunakan dalam praktek dokter.

2. CD (Cebtral Dignostika)

Merupakan alat dan regensia untuk kimia klinik serta untuk memeriksa darah pasien. Selain itu juga digunakan pada laboratorium rumah sakit sebagai sistem wet chemistry.

3. Therapentic

Merupakan produk obat-obatan yang telah mendapatkan lisensi dari Jerman, antara lain :

(43)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

- Anti Hypervicemia, mencegah penumpukkan asam urat di tulang.

- Anti Diabetic agent, digunakan untuk penderita diabetes.

- Cerebrovasculer

Sesuai dengan peraturan yang ada bahwa PBF tidak boleh menjual langsung produknya ke konsumen akhir, maka pelanggan perusahaan adalah PBF (sebagai sub agen), apotik, toko obat, laboratorium, rumah sakit, poliklinik, klinik dan dokter.

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan sebagai distributor obat-obatan memakai strategi differensial marketing dimana dalam aktifitasnya perusahaan berhadapan dengan tiga pasar yaitu :

a. Pasar Produsen

Pasar produsen adalah pasar dimana pembeli produk untuk diolah kembali. Yang termasuk pasar produsen adalah apotik. Apotik merupakan sasaran perusahaan dalam memasarkan obat-obatan daftar G maupun obat bebas. Disini apotik membeli obat-obatan dari perusahaan kemudian mengolahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen atau menurut resep dokter. Penjualan ke apotik merupakan kegiatan rutin, sehingga para salesmen dari perusahaan selalu memeriksa daftar obatan yang akan menawarkan obat-obatan dari perusahaan kalau disetujui maka perusahaan akan mengirimkan secepatnya ke apotik. Disamping itu apotik juga dapat melakukan pemesanan langsung ke perusahaan.

(44)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Yaitu pasar yang membeli obat-obatan kepada perusahaan kemudian menjual kepada konsumen yang termasuk ke dalam pasar penjual adalah toko obat atau apotik. Penjualan ke toko obat merupakan kegiatan rutin melalui pemesanan langsung ke perusahaan. Biasanya yang dibeli oleh toko obat adalah obat-obatan yang telah dikenal oleh masyarakat dan tidak memerlukan resep dokter.

c. Pasar Pemerintah

Yang termasuk pasar pemerintah di sini adalah rumah sakit dan proyek-proyek pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dibiayai dari dana APBN maupun APBD. Perusahaan menyalurkan produknya biasanya setelah ditunjuk sebagai pemenang tender pengadaan obat oleh kepala rumah sakit atau pemimpin proyek. Dimana penjualan biasanya dilakukan dibawah harga pasar hal ini dapat dilakukan karena penjualan terjadi dalam jumlah besar atau tinggi.

Struktur organisasi PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dikelompokkan atas bagian dan divisi sesuai dengan fungsinya seperti yang dilihat pada gambar 1.

Tugas dari masing-masing bagian dari divisi tersebut sebagai berikut : a. Pimpinan Cabang mempunyai tugas :

1. Memimpin dan mengkoordinir serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan relasi dan pejabat setempat.

(45)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Membina, mengarahkan serta dapat memotivasi karyawan sehingga diperoleh hasil kerja yang efektif dan efisien.

4. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggung jawabkan anggaran serta melaporkannya kepada atasan.

5. Menyampaikan usul dan saran perbaikan serta pengembangan perusahaan kepada atasan.

b. Bagian Piutang mempunyai tugas :

1. Menyimpan dan bertanggung jawab atas kebenaran faktur-faktur yang disimpan.

2. Menyiapkan dan membuat daftar tagihan atas faktur yang jatuh tempo untuk ditagih.

3. Mengerjakan administrasi yang berkaitan dengan penyimpanan faktur. 4. Meneliti dan melaporkan adanya faktur-faktur lama kepada atasan. 5. Menerima kembali dan meneliti faktur-faktur yang tidak tertagih. 6. Memonitor semua faktur, Surat Pesanan Barang (SPB) dan Nota

Kredit (NKR) yang diterbitkan. c. Bagian Pembukuan mempunyai tugas :

1. Vertifikasi atas bukti-bukti keuangan dan membuat bukti-bukti memorial.

2. Membuat laporan rekening koran bank antar cabang. 3. Membuat laporan keuangan berkala.

(46)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

5. Melaksanakan administrasi investasi, biaya pemeliharaan kendaraan dan uang muka perjalanan dinas.

6. Memeriksa hasil print out komputer untuk sub piutang.

7. Menyelesaikan masalah perpajakan (pemungutan, penyetoran dan pelaporan).

d. Bagian Kas mempunyai tugas :

1. Menyimpan dan bertanggung jawab atas kebenaran uang kas sesuai dengan catatannya.

2. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti masuk dan keluar setelah disetujui pimpinan.

3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan dalam kota. 4. Mengerjakan daftar perubahan kas.

5. Mengerjakan daftar perubahan bank.

6. Mengerjakan administrasi atau giro valuta mundur e. Bagian Inkasso mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penagihan dalam kota. 2. Membuat bukti masuk kas atas penagihan.

3. Menyetor uang hasil tagihan cek atau giro ke kasir dan mengembalikan faktur yang tak tertagih ke bagian piutang setiap selesai penagihan. 4. Membuat bukti masuk kas atas penerimaan tagihan dan bukti kas

(47)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Menerima pesanan penjualan lewat pesawat telepon atau secara lisan maupun tulisan petugas lapangan (salesman dan detailer).

2. Menyiapkan dokumen surat pesanan intern (SP).

3. Bertanggung jawab atas faktur dan surat pengiriman barang (SPB) yang diterbitkan.

4. Membuat laporan penjualan, laporan Nota Kredit (NKR), laporan bonus pada setiap akhir bulan.

5. Membuat nota kredit atas tambahan potongan harga Nota Kredit (NKR), nota kredit barang (NKB), nota bonus dan Surat Pengiriman (SPB) bonus.

6. Membuat kontrak jual beli sewa. g. Bagian Gudang mempunyai tugas :

1. Menyediakan dan meneliti barang-barang yang akan dikirimkan ke pelanggan.

2. Membuka, menghitung dan meneliti barang-barang yang diterima. 3. Mengatur dan mengawasi persediaan barang di gudang.

4. Melaksanakan administrasi persediaan barang di gudang.

5. Menyampaikan laporan tentang keadaan persediaan barang mingguan. 6. Membuat PPB dan berita acara penerimaan barang.

7. Memantau Surat Pesanan Barang (SPB) yang dibuat oleh bagian pesanan.

(48)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Menyelenggarakan administrasi karyawan dan persuratan atau agenda surat masuk atau keluar.

2. Melakukan pemeliharaan gedung kantor, kendaraan dinas, rumah dinas dan investasi.

3. Menyelenggarakan pengadaan alat tulis kantor. 4. Melayani urusan keprotokolan dan humas.

5. Membuat daftar gaji, membayar dan memungut PPh pasal 21 atau karyawan menyetorkan ke kas Negara dan membuat pelaporan pajak (Surat Pajak Tahunan Massa dan Surat Pajak Tahunan atau atas Penghasilan Karyawan).

i. Divisi Penjualan mempunyai tugas :

1. Mencari order penjualan dan canvassing.

2. Melakukan kunjungan langsung secara rutin kepada relasi. 3. Mengantar barang ke pelanggan.

4. Membantu melaksanakan penagihan.

(49)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

jangka waktu tertentu untuk mendapatkan order dan canvassing agar tercapai target penjualannya.

Detailer bertugas menerangkan dan menyakinkan dokter mengenai

obat-obat yang dipromosikannya menyangkut tentang khasiat, komposisi dan efek samping penggunaan obat-obatan serta harga obat, bonus dan diskonnya. Biasanya seorang detailer diwajibkan mengunjungi sepuluh dokter dalam sehari. Disamping itu detailerman juga membantu penagihan piutang yang jatuh tempo kepada pelanggan. Setiap bagian terdiri dari beberapa petugas yang jumlahnya sesuai dengan volume kerja dan kebutuhan masing-masing bagian.

Struktur organisasi pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan secara keseluruhan telah menggambarkan fungsi- fungsi otorisasi, operasional, penyimpanan, pencatatan dan pemeriksaan intern yang terdapat pada bagian-bagian divisi yang masing-masing melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan, serta fungsi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut tidak satu bagianpun yang dapat melaksanakan suatu transaksi dari awal sampai akhir dan masing-masing bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut akan saling mengawasi satu sama lain sehingga penyelewengan dan penggelapan dapat diminimalkan.

(50)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

sehingga transaksi yang ada didalamnya dapat diproses melalui beberapa bagian agar tidak terjadinya kecurangan disetiap bagian. Dimana fungsi otorisasi dilaksanakan oleh Kepala Cabang, fungsi operasional penyerahan barang oleh bagian gudang, fungsi penyimpanan (faktur baru, faktur yang gagal serta cek atau inkasso) dilaksanakan oleh bagian piutang. Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian pembukuan atau bagian akuntansi. Sedangkan fungsi operasional penagihan oleh bagian inkasso dan pemeriksaan intern dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI).

(51)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

[image:51.595.113.513.284.690.2]

USU Repository © 2009

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Bagian Piutang Bagian Pembukua n Bagian Kas Bagian Pesanan Bagian Gudang Bagian Umum Bagian Inkasso Divisi Penjualan Divisi Phapros Divisi BM Thera Divisi LD Thera Divisi Lederle Divisi BM-Labsis Divisi BM-ABU/POC Divisi BM-DC Divisi D & G

(52)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Pada PT. Rajawali

Nusindo Cabang Medan

Bagian Keterangan isi

Ringkasan Eksekutif Bagian ini merupakan kondensasi seluruh isi proposal kredit. Panjangnya maksimum 2 halaman Identitas Memberikan informasi mengenai nama, alamat,

[image:52.595.103.512.280.751.2]

telepon, faks, e-mail, situs, dan nama orang yang dapat dihubungi

Gambaran umum Uraian detail mengenai perusahaan, baik dari sisi legal, filosofis, pengurus, bisnis yang ditekuni dan lain-lain.

Kondisi Keuangan Uraian dan analisis tentang situasi keuangan perusahaan. Sedapat mungkin, lakukan analisis terhadap kinerja beberapa tahun. Jangan hanya potret sesaat.

Analisis Industri Analisis tentang situasi industry yang ditekuni baik saat ini maupun prospek masa depan

(53)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur Sistem Informasi akuntansi Piutang Dagang pada

Pelanggan Penerimaan Penerimaan uang

Memo Retur Penjualan Perhitungan Independent Terima retur penjualan atas persetujuan Berita Pengiriman Uang Memo Retur Penjualan Menyetujui retur penjualan Tindak lanjuti pada rekening lambat dan meragukan Daftar Umur Piutang Faktur Voucher jurnal Memo Retur Penjualan

Mempersiapkan dan menjurnalkan memo kredit atas penerimaan memo retur

penjualan yang telah disetujui

Memo Kredit Berita Pengiriman Uang Memo Kredit Daftar Umur Piutang Pernyataan Pemrosesan Periodik Post Pernyataan

Kredit Penagihan Piutang Dagang Buku Besar

Barang Retur Post Voucher jurnal Pernyataan pelanggan dikirimkan langsung Total kontrol

Total kontrol Total kontrol

Total kontrol

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

Struktur keuangan (Proposal Kredit)

Uraian detail tentang struktur keuangan/ pembiayaan yang dibutuhkan termasuk pengajuan pinjaman Analisis Proyeksi keuangan Gambaran situasi keuangan perusahaan di masa

yang akan dating, termasuk di dalamnya proyeksi yang akan dimanfaatkan untuk pelunasan pinjaman. Jaminan Kredit Uraian detail mengenai aktiva yang akan dijaminkan

ke bank sehubungan dengan permohonan kredit yang dilakukan.

Lampiran Tambahan dan kelengkapan informasi yang

[image:53.595.107.510.165.713.2]
(54)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.2 : Bagan Alir Proses Piutang Dagang

Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Pelanggan Penerima Penerimaan

Kas Barang retur Memo Retur Penjualan Perhitungan Independent Terima retur Penjualan berdasarkan penyerahan manajer kredit Nota Pengiriman Uang Memo Retur Penjualan Sahkan retur penjualan Tindak lanjuti akun lambat dan akun ragu-ragu Neraca Saldo Umur Piutang Faktur Jurnal Tanda Bukti Memo Retur Penjualan

Sajikan dan gunakan memo kredit berdasarkan memo retur penjualan sah yang diterima

Memo Kredit Nota Pengiriman Uang Memo Kredit Neraca Saldo Umur Piutang Laporan Pemrosesan Periodik Jurnal Tanda Bukti Bukukan Laporan Manajer Kredit

Penagihan Piutang Dagang Buku Besar

[image:54.595.128.506.183.492.2]

Pengendal ian total Pengendal ian total Pengendal ian total Pengendal ian total

Gambar 4.3 : Bagan Alir Sistem Aplikasi Piutang Dagang

Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

(55)

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3 2 Manajer Keuangan Persetujuan secara independent Daftar umur piutang Tindak lanjuti atas piutang yang macet atau piutang sangsi

Departemen Kredit Departemen Piutang Dagang Departemen Audit Intern Daftar umur piutang Memo Penghapusan Memo Penghapusan Memo Penghapusan 1 Arsip

Arsip untuk tindak lanjut dan sejarah

kredit

Daftar piutang yang macet Kontrol total dari

piutang yang dihapuskan

3

Konfirmasi secara periodik atas daftar piutang macet Pemberitahuan Penghapusan Daftar piutang yang macet Konfirmasi penghapusan piutang

dikirimkan langsung kepada pelanggan

Departemen Buku Besar

1

Post

Kontrol total dari piutang yang

dihapuskan

dengan demikian sejumlah tagihan mungkin memang tidak ada harapan ditagih lagi dan perlu dihapuskan pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

3 2 Bendaharawan Penyerahan Independent Neraca Saldo Piutang Tindak lanjuti akun lambat dan akun ragu-ragu

Manajer Kredit Piutang Dagang

Gambar

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual  Pada PT. Rajawali Nusindo
Gambar 2.1 : Alur Sistem Informasi Akuntansi Sumber : Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2.2 : Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi Sumber  : Hall A. James, Sistem Informasi Akuntansi, edisi ketiga,     Terjemahan Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta, 2007,hal
Gambar 2.3 : Diagram Piutang Dagang Sumber : Bordnar, George H, Sistem Infromasi Akuntansi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan dalam siklus pendapatan pada PT. Pertamina Upms-I Medan dan untuk mengetahui penerapan sistem

Rahayu Nurdin: Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan pada..., 2006... Rahayu Nurdin: Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam

Susi Wijaya: Tinjauan Terhadap Penerapan Akuntansi Piutang Pada PT.. UNIVERSrTAS SUMATERA UTARA.. FAKULTAS

Muhammad Kahfi Hasibuan: Penerapan Sistem Informasi Di Dalam Pedoman Pengembalian Keputusan..., 2005... Muhammad Kahfi Hasibuan: Penerapan Sistem Informasi Di Dalam Pedoman

selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan informasi akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT.Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan yaitu akuntansi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan informasi akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT.Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan yaitu akuntansi

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja keuangan yang dilakukan oleh Bank BTN Cabang medan telah diterapkan