• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik yang individu maupun lembaga atau institusi yang masih membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut. Data primer yang penulis kumpulkan adalah hasil wawancara berupa tanya jawab dengan Bagian Keuangan dan Manajemen.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Contoh pertanyaannya :

- Bagaimana Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Dapat Mempengaruhi Manajemen Didalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan?

- Bagaimana sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang diperoleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi, maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan prosedur penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang terdapat pada perusahaan.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Dokumentasi

Mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan. Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder, sedangkan wawancara merupakan teknik pengumpulan data primer.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti wawancara kepada Bagian Keuangan yaitu Bapak Edi Saputra Hasibuan dan Bagian Penjualan Kredit yang ada di PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

Sugiyono ( 2004 : 130 ), menyatakan bahwa :

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.

D. Metode Penganalisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan metode : 1. Metode Analisis

Yakni dengan terlebih dahulu mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan mentafsirkan data sehingga data dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diteliti.

2. Metode Deskriptif.

Sugiyono ( 2004 : 11 ), ”Mendefinisikan metode deskriptif sebagai

“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Penelitian ini dilakukan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan yang beralamat di JL. Jend. Gatot Subroto No. 144 Medan dan waktu penelitian dimulai dari 15 September 2008 sampai dengan Febuari 2009.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum dan Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusindo

Cabang Medan

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan beralamat di Jalan Binjai KM No. 146 Medan 20123 adalah salah satu dari tujuh belas kantor cabang dari anak perusahaan PT. PIE Rajawali Nusindo (Persero) yang berkantor pusat di Jakarta. Induk perusahaan juga berpusat di Jakarta dengan nama PT. Rajawali Nusindo (RNI Group) Jalan Denpasar Raya Kav. D III Kuningan. Perusahaan induk tidak melakukan kegiatan usaha (non operating). Kegiatan usaha dilakukan oleh anak-anak perusahaan sesuai dengan anggaran dasar masing-masing dengan bidang usaha seperti : industri gula, perdagangan umum, farmasi dan asuransi, budidaya karet, apotik, pergudangan, kulit, pengelolaan dan pengusahaan persil dan investasi.

PT. Rajawali Nusindo merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1974 pada tanggal 21 Mei 1976 dengan bentuk badan hukum Perusahaan Perseroan (Persero) dan

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

telah mendapat pengesahaan menteri kehakiman No. C 24260-HT01-04 tahun 1983 tanggal 3 Juni 1983. PT. Rajawali Nusindo memiliki 9 anak perusahaan dimana 100% saham anak perusahaan PT. Phapros Semarang saham dikuasai oleh induk hanya 49%. Kebijakan umum dari anak perusahaan ditentukan oleh Direksi Perusahaan induk sedangkan kebijakan usaha yang memiliki otoritas operasional dan administrasi sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dibentuk berdasarkan keputusan Direksi No. KEP : 1200.PKP/WPI:024/KI/811/1985 dan surat izin dari Departemen Perdagangan SIUP 35/051-UPD.1/Cab/IX/1998, dengan bidang usaha distributor obat-obatan dan alat-alat kesehatan dengan izin operasional sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBT) yang menyalurkan obat-obatan keseluruh Sumatera Utara yang memiliki izin nomor 31. 088/PBF/III/1991. Dengan daerah pemasaran PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan adalah Sumatera Utara dan Aceh. Obat-obatan yang dipasarkan meliputi berbagai klasifikasi obat yang ditetapkan Departemen Kesehatan yaitu obat keras (obat-obatan daftar O), obat daftar G, obat bebas terbatas dan obat bebas. Obat daftar O merupakan obat keras yang diperjual belikan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau apotik tertentu. Obat-obatan ini hanya disalurkan ke rumah sakit dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau apotik tertentu. Obat-obatan ini hanya disalurkan ke rumah sakit dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang telah mendapat izin khusus dari Departemen Kesehatan. Obat

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

daftar G adalah obat yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter dan pemakaiannya sesuai petunjuk dokter. Obat bebas terbatas dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter juga dapat disalurkan oleh semua Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan dapat diperjual belikan ke apotik dan toko obat. Pada pembungkusannya dicantumkan “awas obat keras” dan aturan pemakaiannya. Sedangkan obat bebas dapat diperjual belikan tanpa resep dokter.

Perusahaan mengkelompokkan produk obat-obatan dan alat kesehatan ke dalam 5 kelempok besar yaitu:

a. Obat Generik

Obat Generik adalah obat-obatan yang diproduksi dalam rangka usaha

menunjang program pemerintah tentang peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Obat-obatan ini diproduksi secara masal dan disubsidi pembayarannya oleh pemerintah melalui APBN, dikemas dalam kemasan sederhana namun aman sehingga harga jual relatife murah dibandingkan dengan obat patent. Ada beberapa jenis yang dipasarkan perusahaan antara lain :

- Acetosal 100 mg 100’s, berbentuk tablet yang digunakan untuk

menghilangkan rasa nyeri.

- Amphisilline 500 mg 100’s, berbentuk tablet yang digunakan sebagai anti

biotik.

- Diazepam 5 mg 100’s, berbentuk tablet sebagai obat penenang.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

- Thiamine 100 mg 10 amp, merupakan vitamin B1.

b. LDT (Lek, Dental, Trophy)

Lek adalah produk obat-obatan, Dental merupakan produk kesehatan

gigi sedangkan Trophy adalah peralatan atau alat rontgen gigi. Produk-produk tersebut antara lain :

- Dermazim Cream 50 mg, berbentuk cream untuk mengobati luka bakar.

- Elkrip, berbentuk tablet untuk mengobati infeksilitas.

- Linco biotik caps, berbentuk capsul sebagai anti biotik.

- Nife card, berbentuk tablet untuk mengobati penyakit jantung.

- Polin tablet 400 mg, sebagai anti biotik.

c. Phapros

Phapros adalah anak perusahaan dari PT. Rajawali Nusindo yang

merupakan pabrik obat-obatan yang berpusat di Semarang. Dalam hal ini PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan bertindak sebagai distributor tunggal untuk daerah pemasaran yang ada di wilayah Sumatera Utara terutama didaerah Aceh, sehingga adanya produk-produk antara lain:

- Antimo, sebagai obat anti mabuk.

- Liuron B Plex, merupakan vitamin penambah darah.

- Pehatifen syrup, sebagai obat asma.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

d. Lederle

Lederle memproduksi obat-obatan yang diolah dari pabrik Phapros dan

mendapat lisensi dari USA. Adanya produk-produk tersebut antara lain :

- Antane tablet, untuk pengobatan penyakit Parkinson.

- Incremin sirup, digunakan sebagai suplemen vitamin dan mineral untuk

anak.

- Myambutal, digunakan sebagai obat anti TBC.

- Diamox, digunakan sebagai diuretic yaitu untuk melancarkan air seni

penderita hipertensi.

e. BM (Boechringer Maunheim GMBH, Germany)

Merupakan produk impor dari Jerman dan di Indonesia terbagi atas tiga bagian yaitu :

1. DD (Dycentralized Dignostika)

Digunakan sebagai alat dan regensia untuk kimia klinik, khusus digunakan dalam praktek dokter.

2. CD (Cebtral Dignostika)

Merupakan alat dan regensia untuk kimia klinik serta untuk memeriksa darah pasien. Selain itu juga digunakan pada laboratorium rumah sakit sebagai sistem wet chemistry.

3. Therapentic

Merupakan produk obat-obatan yang telah mendapatkan lisensi dari Jerman, antara lain :

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

- Anti Hypervicemia, mencegah penumpukkan asam urat di tulang.

- Anti Diabetic agent, digunakan untuk penderita diabetes.

- Cerebrovasculer

Sesuai dengan peraturan yang ada bahwa PBF tidak boleh menjual langsung produknya ke konsumen akhir, maka pelanggan perusahaan adalah PBF (sebagai sub agen), apotik, toko obat, laboratorium, rumah sakit, poliklinik, klinik dan dokter.

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan sebagai distributor obat-obatan memakai strategi differensial marketing dimana dalam aktifitasnya perusahaan berhadapan dengan tiga pasar yaitu :

a. Pasar Produsen

Pasar produsen adalah pasar dimana pembeli produk untuk diolah kembali. Yang termasuk pasar produsen adalah apotik. Apotik merupakan sasaran perusahaan dalam memasarkan obat-obatan daftar G maupun obat bebas. Disini apotik membeli obat-obatan dari perusahaan kemudian mengolahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen atau menurut resep dokter. Penjualan ke apotik merupakan kegiatan rutin, sehingga para salesmen dari perusahaan selalu memeriksa daftar obatan yang akan menawarkan obat-obatan dari perusahaan kalau disetujui maka perusahaan akan mengirimkan secepatnya ke apotik. Disamping itu apotik juga dapat melakukan pemesanan langsung ke perusahaan.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Yaitu pasar yang membeli obat-obatan kepada perusahaan kemudian menjual kepada konsumen yang termasuk ke dalam pasar penjual adalah toko obat atau apotik. Penjualan ke toko obat merupakan kegiatan rutin melalui pemesanan langsung ke perusahaan. Biasanya yang dibeli oleh toko obat adalah obat-obatan yang telah dikenal oleh masyarakat dan tidak memerlukan resep dokter.

c. Pasar Pemerintah

Yang termasuk pasar pemerintah di sini adalah rumah sakit dan proyek-proyek pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dibiayai dari dana APBN maupun APBD. Perusahaan menyalurkan produknya biasanya setelah ditunjuk sebagai pemenang tender pengadaan obat oleh kepala rumah sakit atau pemimpin proyek. Dimana penjualan biasanya dilakukan dibawah harga pasar hal ini dapat dilakukan karena penjualan terjadi dalam jumlah besar atau tinggi.

Struktur organisasi PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dikelompokkan atas bagian dan divisi sesuai dengan fungsinya seperti yang dilihat pada gambar 1.

Tugas dari masing-masing bagian dari divisi tersebut sebagai berikut : a. Pimpinan Cabang mempunyai tugas :

1. Memimpin dan mengkoordinir serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan relasi dan pejabat setempat.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Membina, mengarahkan serta dapat memotivasi karyawan sehingga diperoleh hasil kerja yang efektif dan efisien.

4. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggung jawabkan anggaran serta melaporkannya kepada atasan.

5. Menyampaikan usul dan saran perbaikan serta pengembangan perusahaan kepada atasan.

b. Bagian Piutang mempunyai tugas :

1. Menyimpan dan bertanggung jawab atas kebenaran faktur-faktur yang disimpan.

2. Menyiapkan dan membuat daftar tagihan atas faktur yang jatuh tempo untuk ditagih.

3. Mengerjakan administrasi yang berkaitan dengan penyimpanan faktur. 4. Meneliti dan melaporkan adanya faktur-faktur lama kepada atasan. 5. Menerima kembali dan meneliti faktur-faktur yang tidak tertagih. 6. Memonitor semua faktur, Surat Pesanan Barang (SPB) dan Nota

Kredit (NKR) yang diterbitkan. c. Bagian Pembukuan mempunyai tugas :

1. Vertifikasi atas bukti-bukti keuangan dan membuat bukti-bukti memorial.

2. Membuat laporan rekening koran bank antar cabang. 3. Membuat laporan keuangan berkala.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

5. Melaksanakan administrasi investasi, biaya pemeliharaan kendaraan dan uang muka perjalanan dinas.

6. Memeriksa hasil print out komputer untuk sub piutang.

7. Menyelesaikan masalah perpajakan (pemungutan, penyetoran dan pelaporan).

d. Bagian Kas mempunyai tugas :

1. Menyimpan dan bertanggung jawab atas kebenaran uang kas sesuai dengan catatannya.

2. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti masuk dan keluar setelah disetujui pimpinan.

3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan dalam kota. 4. Mengerjakan daftar perubahan kas.

5. Mengerjakan daftar perubahan bank.

6. Mengerjakan administrasi atau giro valuta mundur e. Bagian Inkasso mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penagihan dalam kota. 2. Membuat bukti masuk kas atas penagihan.

3. Menyetor uang hasil tagihan cek atau giro ke kasir dan mengembalikan faktur yang tak tertagih ke bagian piutang setiap selesai penagihan. 4. Membuat bukti masuk kas atas penerimaan tagihan dan bukti kas

keluar atas pembayaran Nota Kredit (NKR). f. Bagian Pesanan mempunyai tugas :

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Menerima pesanan penjualan lewat pesawat telepon atau secara lisan maupun tulisan petugas lapangan (salesman dan detailer).

2. Menyiapkan dokumen surat pesanan intern (SP).

3. Bertanggung jawab atas faktur dan surat pengiriman barang (SPB) yang diterbitkan.

4. Membuat laporan penjualan, laporan Nota Kredit (NKR), laporan bonus pada setiap akhir bulan.

5. Membuat nota kredit atas tambahan potongan harga Nota Kredit (NKR), nota kredit barang (NKB), nota bonus dan Surat Pengiriman (SPB) bonus.

6. Membuat kontrak jual beli sewa. g. Bagian Gudang mempunyai tugas :

1. Menyediakan dan meneliti barang-barang yang akan dikirimkan ke pelanggan.

2. Membuka, menghitung dan meneliti barang-barang yang diterima. 3. Mengatur dan mengawasi persediaan barang di gudang.

4. Melaksanakan administrasi persediaan barang di gudang.

5. Menyampaikan laporan tentang keadaan persediaan barang mingguan. 6. Membuat PPB dan berita acara penerimaan barang.

7. Memantau Surat Pesanan Barang (SPB) yang dibuat oleh bagian pesanan.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Menyelenggarakan administrasi karyawan dan persuratan atau agenda surat masuk atau keluar.

2. Melakukan pemeliharaan gedung kantor, kendaraan dinas, rumah dinas dan investasi.

3. Menyelenggarakan pengadaan alat tulis kantor. 4. Melayani urusan keprotokolan dan humas.

5. Membuat daftar gaji, membayar dan memungut PPh pasal 21 atau karyawan menyetorkan ke kas Negara dan membuat pelaporan pajak (Surat Pajak Tahunan Massa dan Surat Pajak Tahunan atau atas Penghasilan Karyawan).

i. Divisi Penjualan mempunyai tugas :

1. Mencari order penjualan dan canvassing.

2. Melakukan kunjungan langsung secara rutin kepada relasi. 3. Mengantar barang ke pelanggan.

4. Membantu melaksanakan penagihan.

Sedangkan Divisi lainnya seperti : Divisi Phapros, Divisi BM Thera, Divisi Lederle, Divisi LD Thera, Divisi BM-Lab System, Divisi-ABU (POC), Divisi BM-DC, Divisi, D&G, Divisi Trophy, Divisi Generik atau Inpres atau Skifa. Melaksanakan tugas detailing dan promosi sehingga masing-masing divisi terdiri dari beberapa detailer. Divisi penjualan terdiri dari para salesman yang bertugas ke perusahaan dan rumah sakit untuk memasarkan produknya, sehingga salesman juga bertugas mengunjungi daerah pemasaran dalam

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

jangka waktu tertentu untuk mendapatkan order dan canvassing agar tercapai target penjualannya.

Detailer bertugas menerangkan dan menyakinkan dokter mengenai

obat-obat yang dipromosikannya menyangkut tentang khasiat, komposisi dan efek samping penggunaan obat-obatan serta harga obat, bonus dan diskonnya. Biasanya seorang detailer diwajibkan mengunjungi sepuluh dokter dalam sehari. Disamping itu detailerman juga membantu penagihan piutang yang jatuh tempo kepada pelanggan. Setiap bagian terdiri dari beberapa petugas yang jumlahnya sesuai dengan volume kerja dan kebutuhan masing-masing bagian.

Struktur organisasi pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan secara keseluruhan telah menggambarkan fungsi- fungsi otorisasi, operasional, penyimpanan, pencatatan dan pemeriksaan intern yang terdapat pada bagian-bagian divisi yang masing-masing melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan, serta fungsi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut tidak satu bagianpun yang dapat melaksanakan suatu transaksi dari awal sampai akhir dan masing-masing bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut akan saling mengawasi satu sama lain sehingga penyelewengan dan penggelapan dapat diminimalkan.

Didalam suatu stuktur organisasi yang telah dibentuk oleh PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan telah melakukan pemisahaan terhadap fungsi-fungsi

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

sehingga transaksi yang ada didalamnya dapat diproses melalui beberapa bagian agar tidak terjadinya kecurangan disetiap bagian. Dimana fungsi otorisasi dilaksanakan oleh Kepala Cabang, fungsi operasional penyerahan barang oleh bagian gudang, fungsi penyimpanan (faktur baru, faktur yang gagal serta cek atau inkasso) dilaksanakan oleh bagian piutang. Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian pembukuan atau bagian akuntansi. Sedangkan fungsi operasional penagihan oleh bagian inkasso dan pemeriksaan intern dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI).

Adanya kelemahan yang terjadi pada bagian divisi yang dimana adanya duplikasi dalam melaksanakan penagihan yang dilakukan oleh kasir, Inkasso dan salesman sama-sama diberi tugas didalam penagihan kredit. Seharusnya dengan dibentuknya bagian penagihan kredit maka aktivitas penagihan menjadi wewenang dan tanggung jawab bagian penagihan. Didalam pelaksanaan penagihan yang dilakukan oleh ketiga bagian tersebut secara fungsional harus terpisah agar tidak terjadinya kecurangan dan ketidakjelasan siapa yang bertanggung jawab jika terjadi permasalahan dalam penagihan kredit.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Bagian Piutang Bagian Pembukua n Bagian Kas Bagian Pesanan Bagian Gudang Bagian Umum Bagian Inkasso Divisi Penjualan Divisi Phapros Divisi BM Thera Divisi LD Thera Divisi Lederle Divisi BM-Labsis Divisi BM-ABU/POC Divisi BM-DC Divisi D & G Divisi Throph y Divisi Gen/In/ Skifa Pemimp i

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Bagian Keterangan isi

Ringkasan Eksekutif Bagian ini merupakan kondensasi seluruh isi proposal kredit. Panjangnya maksimum 2 halaman Identitas Memberikan informasi mengenai nama, alamat,

telepon, faks, e-mail, situs, dan nama orang yang dapat dihubungi

Gambaran umum Uraian detail mengenai perusahaan, baik dari sisi legal, filosofis, pengurus, bisnis yang ditekuni dan lain-lain.

Kondisi Keuangan Uraian dan analisis tentang situasi keuangan perusahaan. Sedapat mungkin, lakukan analisis terhadap kinerja beberapa tahun. Jangan hanya potret sesaat.

Analisis Industri Analisis tentang situasi industry yang ditekuni baik saat ini maupun prospek masa depan

Rencana Bisnis Inisiatif-inisiatif yang akan diimplementasikan perusahaan untuk masa depan termasuk di dalamnya berbagai investasi yang dibutuhkan.

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur Sistem Informasi akuntansi Piutang Dagang pada

Pelanggan Penerimaan Penerimaan uang

Memo Retur Penjualan Perhitungan Independent Terima retur penjualan atas persetujuan Berita Pengiriman Uang Memo Retur Penjualan Menyetujui retur penjualan Tindak lanjuti pada rekening lambat dan meragukan Daftar Umur Piutang Faktur Voucher jurnal Memo Retur Penjualan

Mempersiapkan dan menjurnalkan memo kredit atas penerimaan memo retur

penjualan yang telah disetujui Memo Kredit Berita Pengiriman Uang Memo Kredit Daftar Umur Piutang Pernyataan Pemrosesan Periodik Post Pernyataan

Kredit Penagihan Piutang Dagang Buku Besar

Barang Retur Post Voucher jurnal Pernyataan pelanggan dikirimkan langsung Total kontrol

Total kontrol Total kontrol

Total kontrol

PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

Struktur keuangan (Proposal Kredit)

Uraian detail tentang struktur keuangan/ pembiayaan yang dibutuhkan termasuk pengajuan pinjaman Analisis Proyeksi keuangan Gambaran situasi keuangan perusahaan di masa

yang akan dating, termasuk di dalamnya proyeksi yang akan dimanfaatkan untuk pelunasan pinjaman. Jaminan Kredit Uraian detail mengenai aktiva yang akan dijaminkan

ke bank sehubungan dengan permohonan kredit yang dilakukan.

Lampiran Tambahan dan kelengkapan informasi yang

merupakan kesatuan dari proposal kredit termasuk di dalamnya dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan kredit

Dokumen terkait