• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DAN ANALISISDATA

B. Temuan Penelitian

3. Hambatan Ayah Single Parent dalam

keterbatasan pengetahuan agama ayah, waktu untuk anak yang kurang karena kesibukan orang tua. Pengaruh pergaulan lingkungan bermain anak, dan pengaruh teknologi informasi dan komunikasi (HP). Faktor dari anaknya sendiri yaitu sifat bosan yang pada akhirnya berujung pada tindakan malas yang menghambat pembentukan karakter anak.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas yang telah dipaparkan sebelumnya dalam pembahasan yang terkait dengan pola asuh ayah single parent dalam pembentukan karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pola Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Pola pengasuhan ayah single parent yang ditinggal istrinya bekerja sebagai TKW di luar negeri dalam membentuk karakter anak yakni ayah single parent menggunakan pola asuh demokratis dan permisif. Adapun keluarga TKW cenderung menggunakan pola asuh demokratis dalam membentuk karakter anak menerapkan aturan yang harus ditaati, memberikan teguran jika anak melakukan kesalahan, memberikan nasihat, dan memberikan contoh yang baik bagi anak. Dengan demikian karakter anak dalam pengasuhan orang tua seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang mandiri tegas terhadap diri sendiri, ramah, dan mau bekerja sama dengan orang tua. Sedangkan keluarga TKW yang menggunakan pola asuh permisif cenderung kurang memberikan perhatian terhadap kebutuhan anaknya. Memberikan kebebasan pada anak, tidak banyak mengontrol anak, dan selalu

memanjakan anak. Seperti apa yang diminta oleh anak selalu diturutin. Hal ini menyebabkan karakter anak dalam pengasuhan orang tua permisif yakni orang tua tidak mengarahkan anak menjadi lebih dewasa dan dia selalu terbiasa tidak mandiri.

Untuk pembentukan karakter kemandirian dan tanggung jawab anak, ayah single parent memberikan pemahaman apa yang baik dan buruk untuk anak, yang boleh dilakukan maupun yang tidak boleh dilakukan anak, dan membiasakan anak dengan melakukan kewajiban sebagai seorang anak.

2. Strategi Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Strategi pengasuhan ayah single parent dalam membentuk karakter anak dengan menggunakan strategi memberikan nasihat, keteladanan, dan pembiasaan terhadap anak.

3. Hambatan Ayah Single Parent dalam Mengasuh Anak TKW Adapun hambatan yang dirasakan oleh ayah single parent dalam membentuk karakter anak di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo terdiri dari faktor internal yaitu keterbatasan pengetahuan agama ayah, kesibukan orang tua, keterbatasan orang tua dalam mendidik anak, dan salah satu orang tua tidak berada pada satu tempat sehingga menyebabkan rindu. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh pergaulan di lingkungan bermain anak, dan pengaruh

teknologi informasi dan komunikasi (HP). Faktor pendukungnya adalah status ekonomi berupa biaya sekolah dan terpenuhinya fasilitas anak, memberikan reward atau hadiah terhadap anak dalam membentuk karakter anak, dan adanya kedekatan dengan keluarga dan kerabat dekat sehingga`memudahkan orang tua single parent untuk membantu mengawasi dan mengasuh anaknya.

B. Saran

Diharapkan dari penelitian tentang pola asuh orang tua single parent

dalam pembentukan karakter anak dapat disempurnakan lagi dengan mengadakan penelitian lebih lanjut dari segi yang lain, sehingga dapat memberikan gambaran lengkap mengenai pola asuh anak dan pembentukan karakter anak. Untuk itu yang diharapkan peneliti sebagai berikut:

a. Ayah

Hendaknya ayah lebih memperhatikan dan mengontrol segala kegiatan anak baik di rumah maupun di luar rumah. Serta membiasakan anak untuk bersifat mandiri dan tanggung jawab.

b. Anak

Diharapkan anak lebih dapat memahami terhadap kewajiban dan tanggung jawabnya dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah. c. Guru

Diharapkan dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang tua dalam membentuk karakter anak.

VERBATIN INSTRUMEN

Keterangan :

Responden (x) : Ayah Responden (y) : Anak

Tanggal : 13 April 2018 Tempat : Rumah Bapak Junet

Dialog Tema

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak sekarang luang?

Pengantar/ Pengenalan Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak mengasuh dan mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi siapa?

P E N G A S U H A N A N A K Inf (x) : Anak saya bangun sendiri mbak, dia sudah terbiasa bangun

pagi.

Inf (y) : Saya kalau bangun sendiri mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat gimana?

Inf (x): Saya bangunkan pagi-pagi mbak, kadang anaknya juga bangun sendiri.

Inf (y) : kadang dibangunkan bapak mbak, kadang saya sendiri. Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5 waktunya?

Inf (x) : yaa tetap tak ingatkan mbak, wong sholat itu sudah kewajibannya.

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian siapa?

Inf (x) : yaa saya juga mbak, kalau mandi anaknya juga sudah bisa mandiri ngga perlu saya suruh. Kalau pakaiannya seperti mencuci ya saya cucikan, tapi kalau pakaian bermain anaknya saya suruh cuci sendiri biar buat ngelatih anak mbak.

Inf (y) : kalau yang menyiapkan semua keperluan sekolah yo bapak mbak.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak? Bagaimana caranya?

Inf (x) : yaa mbak, masalah makan bebas, terserah anaknya yang mau makan. Nanti kalau laper kan anaknya juga makan sendiri.

Inf (y) : kalau makan bapak tidak mempermasalahkan mbak, makan terserah saya mau makan apa dan mau makan jam berapa.

Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : tetap tak ingetkan mbak, soal makan itu penting. Tapi alhamdulillah anakku ngga pernah susah makan.

Inf (y) : bapak yo mengingatkan mbak.

P E N G A S U H A N A N A K Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : yaa pokoknya bebas yang penting jam 3 anak sudah harus pulang. Setelah pulang bermain anak tak latih untuk beres-beres rumah kemudian pergi mengaji.

Inf (y) : kalau bermain bapak mengharuskan jam 3 sudah di rumah mbak, sehabis pulang main saya membantu bapak bersih-bersih rumah habis itu saya mengaji mbak.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang mendampingi anak belajar siapa ?

Inf (x) : anaknya belajar sendiri mbak, ngga perlu saya ingatkan lagi. Alhamdulillah anakku selalu dapet rangking terus mbak di kelasnya. Inf (y) : iya mbak, tanpa bapak mengingatkan dan menyuruh saya sudah belajar sendiri.

Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana?

Inf (x) : kalau yang namanya belajar anak saya alhamdulillah rajin mbak, dia ngga pernah yang namanya ngga belajar. Soale yo itu anakku selalu dapet rangking terus di sekolahnya.

Inf (y) : ya gimana ya mbak, bapak gak pernah gimana-gimana sih. Wong itu kesadaran saya sendiri tanpa harus bapak menyuruh saya sudah belajar sendiri.

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam? Bagaimana penerapannya?

Inf (x) : heem mbak, memang tak terapkan maksimal jam 9 atau setengah 10 anak harus sudah tidur.

Inf (y) : iya mbak, kalau jam 9 kata bapak sudah harus tidur.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana cara mengajarkannya? K A R A K T E R Inf (x) : engga mbak, saya tidak mengajarkan cuman anak sudah

menyelengkan sendiri.

Inf (y) : kalau menabung saya sendiri yang punya ide mbak, bapak ga pernah mengajarkan.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan? Bagaimana caranya?

Inf (x) : soal bersih bersih anak ya tak ajarkan mbak, kaya menyapu, mengepel, jadi semisal saya tidak dirumah anak yang bersih-bersih rumah.

Inf (y) : bapak yo yang mengajarkan bersih-bersih mbak, bapak buat jadwal bersih-bersih di rumah. Kalau pagi yang bersih-bersih bapak kalau sore saya. Kalau tidak saya dan bapak bareng-bareng bersih- bersihnya.

Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak untuk berkata jujur?

Inf (x) : yaa anaknya tak nasihati mbak, orang tua juga harus memberi contoh dulu seperti orang tua ngomong ke anak juga harus jujur. Inf (y) : iya bapak bilang kita harus berkata jujur kita ga boleh berbohong. Bapak juga kalau berbicara kepada saya juga tidak pernah bohong.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab sendiri, seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri? Bagaimana cara mengajarkannya? K A R A K T E R Inf (x) : heem mbak, anakku ya sudah gede jadi sudah bisa apa-apa

sendiri. Dari anakku SD sudah tak ajarkan mandiri mbak, dulu saya cuman menyiapkan dan anakku yang apa-apa sendiri.

Inf (y) : kalau dulu waktu SD bapak yang menyiapkan semuanya nanti saya yang melakukan sendiri seperti memakai seragam sekolah

sendiri,makan sendiri,mandiri sendiri. Jadi sampai sekarang saya sedikit-sedikit sudah terbiasa sendiri mbak.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong menolong, seperti membantu orang tua ketika sibuk dirumah?

Inf (x) : anak saya latih mbak, tak suruh-suruh supaya anak mau membantu dan anak juga terbiasa.

Inf (y) : yaa bapak selalu nyuruh-nyuruh gitu mbak, kaya misalkan suruh beli sesuatu di warung gitu.

Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat anak untuk sekolah? R E W A R D Inf (x) : anakku tak nasihati mas, tak pacu-pacu, tak dukung soalnya

sekolah itu kan penting buat masa depan anak.

Inf (y) : bapak selalu ngasih nasihat mbak, bapak selalu bilang kalau sekolah itu penting buat masa depan.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak memberikan hadiah untuk anak agar anak tetap mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : kalau saya ada rezeki ya saya berikan mbak, supaya anak tetap semangat.

Inf (y) : iya mbak kalau saya nilainya bagus kalau ga saya dapet rangking dan bapak ada rezeki lebih bapak selalu memberikan hadiah ke saya.

Keterangan:

Responden (x) : Ayah Responden (y) : Anak

Tanggal : 16 April 2018

Tempat : Rumah Bapak Mislan

Dialog Tema

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak sekarang luang?

Pengantar/ Pengenalan Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak mengasuh dan mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi

siapa? P E N G A S U H A N A N A K Inf (x) : yang membangunkan anak saya yo kakek dan

neneknya mbak, soalnya yang mengasuh anak saya mertua saya.

Inf (y) : kakek yang membangunkan saya mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat gimana?

Inf (x) : yo kalau saya bekerja dibangunkan simbahnya mbak, soalnya saya jarang pulang ke rumah dua hari mbak. Inf (y) : kakek yang membangunkan mbak, yang mengingatkan, ayo nang bangun sekolah. Soale bapak jarang di rumah.

Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5 waktunya?

Inf (x) : yaa tadi itu mas memang belum saya latih biar diajarkan sekolah saja mbak.

Inf (y) : engga mbak, kakek sama bapak jarang mengingatkan.

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian siapa?

Inf (x) : yang mengurusi semua kebutuhan anak saya yo juga kakek dan neneknya mbak. Paling saya hanya memberikan uang untuk kebutuhan anak.

Inf (y) : kalau yang mengurusi keperluan sekolah kakek sama nenek mbak.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak? Bagaimana caranya?

Inf (x) : soal makan yo simbahnya yang mengingatkan mbak.

Inf (y) : kakek dan nenek yang mengingatkan makan mbak.

Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : tetap di ingetkan sama simbahnya mbak, anaknya juga susah kalau suruh makan. Paling ya gantinya makan anak dikasih uang tambahan mbak biar bisa buat jajan biar perutnya kenyang.

Inf (y) : kalau saya ga mau makan kakek memberikan uang tambahan ke saya buat jajan di luar mbak.

P E N G A S U H A N A N A K Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : diingatkan oleh simbahnya mbak yang penting jam 4 anak sudah harus pulang karena sore harinya dia harus mengaji. Tapi kadang anak sebelum jam 4 dia sudah pulang, teman-temannya diajak ke rumah mainan

handphone.

Inf (y) : kalau jam 4 kakek mnyuruh pulang mbak, tapi kadang sebelum jam 4 saya sudah pulang, teman-teman taka ajak ke rumah main handphone.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang mendampingi anak belajar siapa ?

Inf (x) : halah mbak anakku susah banget kalau suruh belajar, belajar ya kalau cuma ada PR aja. Simbahnya juga gak pernah mendampingi belajar.

Inf (y) : engga mbak, kakek ga pernah nemenin belajar. Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana? Inf (x) : lah gimana yo mbak, aku sendiri juga jarang pulang, anak yang ngasuh simbahnya kalau anaknya susah belajar yo simbahnya juga gak pernah mengingatkan. Inf (y) : kakek sama bapak ga pernah memarahi mbak kalau saya ga belajar. Jadi terserah saya mau belajar apa engga.

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam? Bagaimana penerapannya?

Inf (x) : heem mbak, tapi kadang anaknya jam 7 sudah ngantuk terus tidur sendiri kok.

Inf (y) : iya mbak, tapi kalau jam 7 itu saya sudah mengantuk dan langsung tidur sendiri.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana cara mengajarkannya? K A R A K T E R Inf (x) : anakku belum bisa mbak kalau suruh nabung gitu

mesti boros ya itu mungkin gara-gara ditinggal lama ibunya jadi TKW anak sering manja banyak permintaan mbak.

Inf (y) : engga mbak, bapak sama kakek ga pernah mengajarkan menabung.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan? Bagaimana caranya?

Inf (x) : anakku gak pernah tak latih bersih-bersih mbak, soalnya kasian juga masih kecil mbak. Kakek dan neneknya juga gak pernah mengajarkannya.

Inf (y) : engga mbak.

Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak untuk berkata jujur?

Inf (x) : namanya aja anak kecil yo mbak, kalau bohong juga masih lumrah, urusan mengajarkan anak yo tak serahin pihak sekolah mbak yang bisa mendidik anakku. Inf (y) : bapak ga ngajarin saya jujur mbak saya juga suka

bohong sama bapak dan kakek kok. Tapi kakek dan bapak tidak marah.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab sendiri, seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri? Bagaimana cara mengajarkannya?

K A R A K T E R Inf (x) : yo diajarkan mbak, tapi anaknya tetap manja apa-

apa masih neneknya mbak.

Inf (y) : iya mbak, tapi apa-apa saya masih disiapkan sama nenek.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong menolong, seperti membantu orang tua ketika sibuk dirumah?

Inf (x) : lah gimana yo mbak, anakku memang susah kalau suruh bantu-bantu.

Inf (y) : engga mbak, saya nggak pernah ikut bantu-bantu. Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat anak untuk sekolah?

R E W A R D Inf (x) : yo itu mbak, apa yang diminta anak saya belikan

kalau gak uang jajannya saya tambahkan biar anak mau sekolah.

Inf (y) : kalau saya gamau sekolah bapak ngasih uang jajan lebih biar saya mau sekolah.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak memberikan hadiah untuk anak agar anak tetap mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : saya dan kakeknya tidak pernah memberikan hadiah. Pokoknya dia minta apa saya dan kakeknya selalu membelikan.

Inf (y) : engga bapak sama kakek ngga pernah ngasih hadiah ke saya.

Keterangan

Reponden (x) : Ayah Responden (y) : Anak

Tanggal : 20 April 2018

Tempat : Rumah Bapak Sukamto

Dialog Tema Keterangan

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak sekarang luang?

Pengantar/

Pengenalan Ayah Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak mengasuh dan mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi siapa? P E N G A S U H A N A N A K Inf (x) : saya yang membangunkan anak saya, kadang yo

anaknya bangun sendiri.

Inf (y) : bapak yang membagunkan mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat gimana?

Inf (x): anakku tak bangunkan pagi-pagi mbak buat persiapan sekolah.

Inf (y) : bapak bangunin pagi-pagi mbak, nduk ayo bangun sekolah.

Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5 waktunya?

Inf (x) : yaa tetap tak ingatkan mbak, tak contohin tak nasehati juga biar anaknya rajin sholat.

Inf (y) : iya mbak, bapak suka mengingatkan sholat. Suka ngomongin juga sholat nduk, sholat jangaan ditinggal- tinggal.

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian siapa?

Inf (x) : ya saya yang menyiapkan mbak, tapi kalau makan dan saya masih kerja yang menyiapkan makanannya adik saya mbak.

Inf (y) : bapak yang menyiapkan mbak, tapi kalau bapak pas kerja, yang menyiapkan makan bulek.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak? Bagaimana caranya?

Inf (x) : yaa mbak kalau masalah makan saya perhatikan sekali pas anakku lagi main ya di susul suruh pulang makan dulu.

Inf (y) : iya mbak kalau aku lagi main terus belum makan bapak suka nyusuli aku main suruh pulang suruh makan. Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : kalau seumpama anak susah makan yo tak ingetkan mbak, kalau makan itu penting.

Inf (y) : yaa nganu mbak, bapak suka ngingetin kalau aku ngga mau makan.

P E N G A S U H A N A N A K Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : jam bermainnya anakku yo tak perhatikan juga mbak, jam 3 atau jam 4 sore anak harus sudah pulang mbak.

Inf (y) : kalau main jam 3 atau jam 4 kata bapak harus sudah pulang mbak.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang mendampingi anak belajar siapa ?

Inf (x) : anak ya tak kasih tau mbak, tak ingetkan tak tungguin belajarnya supaya anak mau belajar.

Inf (y) : iya mbak, bapak yang nemenin aku belajar. Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana? Inf (x) : sebagai orang tua ya harus tetap sabar mbak, anak gak mau belajar tetap dibujukin biar mau belajar pinter- pinternya orang tua melakukan pendekatan dengan anak. Inf (y) : kalau aku gamau belajar yo bapak bujuk-bujukin gitu mbak, bapak ngajarin buka buku-buku sekolahku.

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam? Bagaimana penerapannya?

Inf (x) : iyo mbak, paling malem anak tak suruh tidur jam 9 anak sudah tak suruh persiapan tidur. Ayo nduk tidru besuk sekolah.

Inf (y) : ya mbak, jam 9 bapak sudah mengingatkan untuk tidur.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana cara mengajarkannya? K A R A K T E R Inf (x) : iya mbak, anak tak kasih uang saku 3000 nanti

setengahnya dimasukan ke celengan.

Inf (y) : iya mbak, kalau bapak ngasih uang lebih nanti sisanya tak celengin mbak.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan? Bagaimana caranya?

Inf (x) : sudah mbak, anak tak jadwal mbak. Misalnya saya nyapu pas pagi anak tak jadwal nyapu sore mbak.

Inf (y) : iya mbak, bapak bikin kaya jadwal gitu kalau pagi bapak yang bersih-bersih nanti baru sorenya saya gitu. Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak untuk berkata jujur?

Inf (x) : yaa anaknya tak nasihati mbak supaya gak bohong. Soalnya orang bohong itu dosa.

Inf (y) : bapak selalu ngasih contoh sama ngomongin kalau kita jadi orang ngga boleh bohong gitu mbak.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab sendiri, seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri? Bagaimana cara mengajarkannya?

K A R A K T E R Inf (x) : iya mbak, anak sudah tak ajarkan dari dia masih

TK mbak, biar pas SD nya sudah terbiasa sendiri.

Inf (y) : ya mbak, bapak sudah mengajarkannya dari kecil. Kadang bapak yang menyiapkan saya sendiri yang memakainya.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong menolong, seperti membantu orang tua ketika sibuk dirumah?

Inf (x) : anak saya latih mbak, tak suruh-suruh supaya anak terbiasa.

Inf (y) : itu mbak bapak suka minta tolong ke saya, nduk bapak belikan rokok gitu mbak.

Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat anak untuk sekolah?

R E W A R D Inf (x) : itu sudah kesadaran anak sendiri mbak, kadang yo

tak nasehati biar semangat sekolah.

Inf (y) : yo nganu mbak, bapak selalu ngomongin selalu nasehatin. Nduk sekolah yang rajin biar jadi anak pinter ank yang sukses buat masa depan.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak memberikan hadiah untuk anak agar anak tetap mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : tak kasih hadiah mbak biar anaknya seneng, biar semangat juga mbak.

Inf (y) : iya mbak kalau aku dapet nilai bagus bapak selalu ngasih hadiah mbak.

2. Keluarga Bapak M dan Anak TF

Kakek W dan Cucunya TF

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Dwi Indriyani NIM : 111-14-047

Dosen Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si Jurusan : PAI

No

. Jenis Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan Status Skor

1.

OPAK STAIN SALATIGA 2014 dengan tema “Aktualisasi Gerakan Mahasiswa Yang Beretika, Disiplin, dan Berfikir Terbuka” oleh DEMA STAIN Salatiga. 18-19 Agustus 2014 Peserta 3 2.

Opak Jurusan Tarbiyah STAIN SALATIGA 2014 dengan tema “Aktualisasi Pendidikan Karakter Sebagai Pembentuk Generasi yang Religius, Educative, dan Humanis” oleh HMJ Tarbiyah.

20-21 Agustus

2014

Peserta 3

3.

Orientasi Dasar Keislaman (ODK) dengan tema “Pemahaman Islam Rahmatan Lil „Alamin Sebagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa Berkarakter” oleh LDK Darul Amal & ITTAQO STAIN Salatiga.

21 Agustus

2014 Peserta 2

4.

Achievement Motivation Training (AMT) dengan

tema “Dengan AMT Semangat Menyongsong

Prestasi” oleh CEC dan JQH STAIN Salatiga.

23 Agustus

2014 Peserta 2 5. Library User Education (Pendidikan Pemustaka) oleh

Dokumen terkait