• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian

1) Responden masih sangat tertutup ketika awal penelitian, baik identitas responden ataupun responden dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. 5.2.2 Kelemahan Penelitian

1) Kuesioner yang dimiliki oleh peneliti belum mengungkap secara detail mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi ataupun kehidupan menjadi pekerja seks dari responden.

2) Menghilangkan sebagian pertanyaan dalam kuesioner dengan bantuan SPSS yang mungkin juga dapat menghilangkan pertanyan yang berpengaruh dalam penelitian.

103

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada waria pekerja seks di Kabupaten Kudus maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan yang dirasakan dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

2) Ada hubungan antara persepsi keseriusan yang dirasakan dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

3) Ada hubungan antara persepsi manfaat yang dirasakan dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

4) Ada hubungan antara persepsi hambatan yang dirasakan dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

5) Ada hubungan antara persepsi isyarat untuk bertindak dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

6) Ada hubungan antara persepsi keyakinan diri dengan perilaku pencegahan penularan HV/AIDS pada waria pekerja seks.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Komunitas Waria Kudus

1) Diadakannya kampanye seks yang aman. Tentang perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS yang benar, misalnya penggunaan kondom dan pelicin.

2) Menciptakan ligkungan yang kondusif melalui intervensi struktural di lokalisasi sebagai strategi utama program pencegahan HIV/AIDS pada kelompok pekerja seks waria karena interpersonal atau situasi lingkungan kerja berpengaruh besar terhadap perilaku pencegahan.

3) Penyediaan dan distribusi kondom perlu dijamin keberlanjutannya. 6.2.2 Bagi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat

1) Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.

2) Dapat bekerja sama lintas sektor yang berhubungan dalam hal penanggulangan PMS dan HIV.

3) Advokasi kebijakan publik terutama Perda Penanggulangan HIV/AIDS perlu segera dilakukan agar isinya lebih tegas mengatur tentang pencegahan HIV pada waria.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

1) Dapat melakukan penelitian sejenis, namun dengan menambahkan variabel lainnya terutama yang berkaitan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS di Kabupaten Kudus.

2) Melakukan penelitian lebih lanjut tentang cara komunikasi, informasi dan edukasi yang diinginkan oleh waria PSK beserta cara intervensinya.

106

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek dan Fishbein, 1980, Theory of Reasoned Action, Edisi kesatu (Jogiyanto, 2007)

Arikunto, Suharsini, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Bastman, T.K., Amir, N., Idris, I.K., Wiguna, T., 2004, Leksikon Istilah Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik, Terjemahan Devi Yulianti. EGC, Jakarta.

CIA World Fact Book, 2013, kasus HIV/AIDS di Afrika Selatan, WHO.

Davidson, C.G., Neale, M.J., Kringg, M.A, 2006, Psikologi Abnormal, Grafindo Persada, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Estimasi dan Proyeksi HIV/AIDS di Indonesia 2013, Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi jawa Tengah, 2014, Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, diakses tanggal 7 Februari 2015, (http://www.dinkesjatengprov.go.id)

Eda, N, Widjanarko, B, Widagdo, L, 2012, Niat Penggunaan Kondom pada Komunitas di Kota Ternate, Volume VII, No. 2.

Faulina, R, Prabamurti, N, P, 2012, Perilaku Seks Waria di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume II, No. 1.

Fauzi, M, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, Walisongo Press, Semarang.

Fitriani, S, 2011, Promosi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Friedman, H, Schustack MW, 2008, Kepribadian, Erlangga, Jakarta.

Herman, Kasus HIV Meningkat di Kalangan Waria dan LSL, Selasa 5 Agustus 2014, diakses tanggal 10 Januari 2016,

(http://m.beritasatu.com/kesehatan/200790-kasus-hiv-meningkat-di-kalangan- waria-dan-lsl.html)

IWAKU, 2015, Mobilitas VCT Inamurata Waria Kudus, Komunitas Waria Kudus, Kudus

Jumlah Penduduk Indonesia 259 Juta, 31 Desember 2011, diakses tanggal 6 Juni 2015,

(http://nasional.kompas.com/read/2011/09/19/10594911/jumlah.penduduk.ind onesia.259.juta)

Koeswinarno, 2010, Hidup Sebagai Waria, LKiS, Yogyakarta.

Machfoedz, Irham, 2005, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta.

Mansjoer, A, Triyadinti, Savitri, dkk, 2008, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 2, Media Aesculapilis, Jakarta.

Nadia, Z., 2005, Waria Laknat atau Kodrat, Pustaka Marwa, Yogyakarta.

Nazaruddin, A, 2014, Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kudus Meninggal, diakses 12 Februari 2015,

(http://www.antarajateng.com/detail/14-penderita-hivaids-di-kudus-

meninggal.html)

Notoatmodjo, S. dan Sawono. 1985, Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan, Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

---, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. ---, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. ---, 2011, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta, Jakarta. ---, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, Kurniawati, N, D, 2007, Asuhan Keperawatan Pasien Terinfeksi

HIV/AIDS, Jakarta, Salemba Medika.

---, 2008, Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2. Salemba Medika.

Ogden, Jane, 1996, Health Psycology, Open Univeristy Press Buckingham Philadelphia.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Puspitasari, H dan Pujileksonon, S., 2005, Waria dan Tekanan Sosial, Universitas Muhamadiyah Malang, Malang.

Priyoto, 2014, Teori Sikap Dan Perilaku Dalam Kesehatan, Nuha Medika ,Yogyakarta.

Rosenstock, I. M., Strecher, V. J., Becker, M. H. 1988. Social learning theory and the health belief model. Health education Quartely, Vol 15 (2), 175-183.

---. 1994. The Health Belief Model and HIV Risk Behaviour Change. In J. Peterson and R. diClemente (eds.), Preventing AIDS: Theory and Practice of Behavioral Interventions. New York: Pleum

Sevgio, Aral, et all, 2003, The Social Organization of Commercial Sex Work in Moscow, Russia. Sexually Transmitted Diseases Journal, 30(1).

Simamora, R.S, 2014, Alternatif Kebijakan Perilaku Penggunaan Kondom untuk Pencegahan HIV pada Pekerja Seks Waria di Lokalisasi GOR Kota Bekasi tahun 2014, Jurnal Ilmiah Widya, Volume II, No. 3.

Sirait L.M, Sarumpaet S, 2012, Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) dengan Penggunaan Kondom pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Belawan, Jurnal Precure, Tahun 1 Volume 1.

Smet, Bart, 1994, Psikologi Kesehatan, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sudoyo, Aru W, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Susilowati, T, 2013, Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIVdan AIDS (studi kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang), National Journal of Community Medicine, Volume II, No 3, September 2013, hlm 70-77.

Yash, 2007, Transeksualisme: Sebuah Studi Kasus Perkembangan Transeksual Perempuan ke Laki-laki, Semarang.

Yayasan Srikandi Sejati, diakses 9 Februari 2015, (http://srikandisejati.wodrpress.com/)

Yulie, R., 2008, Waria Juga Sama Seperti Kita Semua, Dalam Perspektif Baru, diakses 14 Februari 2015,

Dokumen terkait