• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum

Informasi Penggajian.……… 84

4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-

Dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian……… 85

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan……….…… 88

B. Implikasi………. 90 C. Saran………... 90 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel IV.1. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut Status 58 Tabel IV.2. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Bagian-bagian Komponen dari suatu sistem 10

Gambar II.2. Keterkaitan antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem 14

Gambar II.3. Model Umum Suatu Sistem 14

Gambar II.4. Hubungan Antara data dan Informasi 15

Gambar II.5. Klasifikasi Konseptual Aplikasi Sistem Informasi 22

Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang Menunjukkan Kerangka Konsep

Dasar untuk Berbagai Komponen dan Aktivitas Sistem Informasi 28

Gambar II.7. Skema Kerangka Berfikir 35

Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir 46

Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian 48

Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta 51

Gambar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta 65

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Lampiran 3. Struktur Organisasi

Lampiran 4. Spesifikasi Hardware Perum Perhutani KPH Surakarta Lampiran 5. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi berkembang sangat pesat dewasa ini. Pengaruhnya pun begitu besar dalam berbagai segi kehidupan, baik secara individual maupun konstitusional. Pada level institusi atau organisasi perkembangan teknologi informasi tidak hanya berpengaruh pada bidang komunikasi namun juga pada segi pembuatan keputusan melalui otomasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang tahap selanjutnya akan berpengaruh pada pelayanan.

Bagi sebuah perusahaan atau organisasi peran teknologi informasi sangat penting yaitu sebagai penunjang kinerja organisasi, karena sebuah organisasi yang besar mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data yang cepat, akurat dan inovatif dalam kinerja serta untuk menunjang operasional sebuah organisasi. Cezar Mihalcescu dalam jurnalnya menjelaskan bahwa penerapan teknologi informasi dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja suatu organisasi dan individu yang ada di didalamnya.

“Technology, which includes IT, influences organizations in a variety of ways. In summary, technology alters the skills requirements for individuals, it changes jobs and the way they are done. It can also alter relationships between individuals and departments within the organization and may affect some relationships outside the organization with customers and suppliers. It is likely to be a major factor in determing the type of information available and how the information is used and consequently how the organization operates.” (Cezar Mihalcescu, 2008 : 2)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan secara manual sekarang sudah mulai beralih dengan komputerisasi. Kemajuan ini mengakibatkan produktivitas kerja meningkat, pekerjaan-pekerjaan lebih mudah

pemakaian teknologi informasi terjadi perubahan-perubahan pada struktur sumber daya manusia, misalnya dengan perubahan dari sistem manual ke sistem yang berbasis komputer akan menuntut kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaksana sistem tersebut. Selain mengakibatkan perubahan-perubahan dalam suatu organisasi, perkembangan teknologi informasi juga akan mengakibatkan perubahan di luar organisasi, misalnya hubungan organisasi dengan pihak luar akan semakin mudah karena pihak luar organisasi akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Teknologi informasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di dalam organisasi-organisasi modern. Teknologi informasi yang digunakan adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, CD-ROM, dan sebagainya. Sedangkan teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Teknologi telekomunikasi menjadikan komputer-komputer dapat saling berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, aplikasi komputer benar-benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat dan efisien.

Organisasi atau perusahaan pada saat ini sudah banyak yang memanfaatkan aplikasi komputer untuk menunjang aktivitas organisasinya khususnya untuk masalah penggajian. Masalah penggajian merupakan hal penting karena merupakan dorongan utama seseorang untuk menjadi karyawan, tetapi juga karena gaji yang diberikan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap semangat dan kegairahan kerja para personil organisasi. Gaji merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai pendapatan bagi para pegawai sehingga diperlukan suatu sistem pengolahan data penggajian yang tepat. Masalah penggajian merupakan bagian yang harus mendapat perhatian besar, karena selain biaya terbesar dalam biaya operasi perusahaan, juga karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak

Berdasarkan praobservasi yang telah dilakukan bahwa di Perum Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajiannya sudah menggunakan teknologi komputer. Dalam penerapan suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer didukung oleh komponen-komponen pendukung suatu sistem yaitu sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya manusia, sumber daya jaringan dan sumber daya data (James A. Obrien, 2005 : 35).

Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pemakai sistem informasi dan pakar informasi yang merancang sistem informasi, jadi keberhasilan dalam penerapan sistem informasi sangat tergantung kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi sebagai pelaksana suatu sistem itu sendiri. Sumber daya hardwaremerupakan mesin atau media yang digunakan untuk membantu proses pengolahan gaji. Sumber daya

software dapat berupa program (aplikasi) yang digunakan dalam pengolahan gaji sehingga proses penggajiahn dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sumber daya data merupakan sumber utama dari informasi. serta sumber daya jaringan digunakan sebagai media komunikasi data untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi suatu informasi.

Di Perum Perhutani KPH Surakarta, data yang digunakan untuk proses penggajian bersal dari masing-masing wilayah kerja yang meliputi nama-nama pegawai, golongan dan jabatan yang selanjutnya di-input ke dalam aplikasi penggajian. Di dalam aplikasi penggajian tersebut sudah diatur sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat seperti potongan-potongan yang dibebankan kepada setiap pegawai dan jumlah tunjangan yang harus diterima sehingga menghasilkan gaji bersih. Setelah proses penghitungan selesai dilakukan maka akan menghasilkan informasi yang berupa gaji bersih, potongan, dan tunjangan yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi proses pengolahan gaji dapat diselesaikan dengan lebih cepat karena semua proses penghitungan gaji dilakukan secara otomatis oleh aplikasi penggajian sehingga pegawai bagian

Dari uraian di atas sumber daya data diubah melalui aktifitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Keberhasilan penerapan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen sistem informasi itu sendiri sehingga sangat menentukan kualitas informasi yang dihasilkan.

Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, sehingga perumusan masalah yang jelas dapat memberikan jalan yang lebih mudah dalam pemecahan masalah. Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani

KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia 4) Sumber Daya Jaringan 5) Sumber Daya Data

2. Apa kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta?

3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?

4. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan pihak Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia 4) Sumber Daya Jaringan 5) Sumber Daya Data

2. Untuk mengetahui kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.

4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan didalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoritis untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian bagi khasanah ilmu pengatahuan manajemen terutama Sistem Informasi Manajemen yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian sehingga

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perum Perhutani KPH Surakarta hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang penerapan Sistem Informasi Penggajian Pegawai.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian.

c. Memberikan bahan kajian kepada semua pihak yang memerlukan tentang penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Sistem

a. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Didalam pengambilan keputusan seorang manajer tidak akan terlepas dari sistem, karena sistem akan membantu untuk menghilangkan suatu keraguan dan menetapkan kearah mana kita untuk melangkah. Dengan adanya suatu sistem manajer akan mempunyai pedoman yang pasti didalam pengambilan keputusan.

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950), “sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”.

Menurut Mulyadi (2001: 3), mendefinisikan “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M mengatakan secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai berikut Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain (2001 : 8).

Menurut W. generald Cole seperti yang diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (1981: 2), “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan”.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Cecil Gillespie (1971:3), system is a network of related procedures developed according to one integrated

scheme for performing a major activity of the business. Dapat diartikan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang behubungan yang dikembangkan berdasarkan satu pola yang terintegrasi untuk menyelenggarakan aktivitas utama bisnis.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Moekijat, a system consist of related activities that meet company objectives such as inventory control or production scheduling, (suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi). (1991:3)

Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Pengambilan

Keputusan yang di kutip oleh Moekijat, mengatakan bahwa sistem sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatuy kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. (1991:4).

Menurut bukunya Moekijat (1991:4-5) “sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.

Menurut Murdick (1993), “sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono (1999 : 68) adalah sebagai berikut:

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran. Menurut Kadir (2003:54) “sistem adalah sekumpulan elemen yang

Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa “sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain”.

Menurut Raymond Mc. Leod yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001 : 9) : “Sebuah sistem ialah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang terinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Starer dalam Moekijat (1993), suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Starer ini juga kalau kita telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang sama terhadap apa yang telah diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.

Menurut Nugroho Widiajanto :

Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sitem apabila memenuhi dua syarat. Pertamaadalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagaian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relefan antar subsistem. Namun demikian biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan seringkali saling bertumpang tindih. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tahapan yaitu input, proses, dan output. Subsistem adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Syarat yang Kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3(tiga) unsur yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Proses adalah aktifitas yang mengubah input menjadi output (2001 : 2).

Menurut Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001:10), bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Gambar II.1.Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat mengendalikan operasinya sendiri.

Transformasi

Masukan Keluaran

(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi

bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian

membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan sinyal pada elemen inputjika sistem operasi memang perlu diubah. (Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Menurut Edy Sutanta (2003:4) “Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubugkan dengan cara-cara tertentu, sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas, Peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen yang saling terintegrasi dan merupakan satu kesatuan didalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

b. Karakteristik Sistem

Setiap sistem yang ideal memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Menurut Edy Sutanta (2003 : 4) sistem yang ideal memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai komponen (components) 2) Mempunyai batas (boundary)

3) Mempunyai lingkungan (environment)

4) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen. 5) Mempunyai masukan (input).

6) Mempunyai pengolahan (processing) 7) Mempunyai keluaran (output)

8) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal) 9) Mempunyai kendali (control)

10) Mempunyai umpan balik (feed back)

Karakteristik-karakteristik sistem yang ideal di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Mempunyai komponen (components)

Yang dimaksud dengan komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem. b) Mempunyai batas (boundary)

Suatu sistem harus mempunyai batasan dimaksudkan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scopetinjauan terhadap sistem.

c) Mempunyai lingkungan (environment)

Yang dimaksud dengan lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.

Setiap sistem yang ideal harus mempunyai penghubung sehingga ada keterkaitan antar komponen sistem. Penghubung antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e) Mempunyai masukan (input).

Setiap sistem harus mempunyai masukan yang akan diolah menjadi suatu informasi. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.

f) Mempunyai pengolahan (processing)

Proses pengolahan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam suatu sistem informasi, karena komponen ini merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

g) Mempunyai keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang

dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.

h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu.

i) Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yangtelah ditetapkan sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j) Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat ditunjukkan dalam gambar II.2.

Gambar II.2. Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanta, 2003 : 7)

Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives, dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan output

yang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai

process. (Edy Sutanta, 2003:7)

Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan (input), pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar II.3.

Gambar II.3.Model umum suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanto, 2003 : 7)

Subsistem 1 Subsistem 2 Subsistem n Subsistem 3 Kontrol Proses Feedback input Output Objectives Goal

Dokumen terkait