• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN

3.3 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN

1. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja (Perjakin) A. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)

a. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Untuk litbang yang siap diterapkan dan litbang yang telah diimplementasikan belum terealisasi. Terdapat 3 kandidat judul litbang yang termasuk siap diterapkan yaitu penelitian bola-bola alumina terhambat pada penyediaan cetakan logam dalam memproduksi bola-bola alimunanya, kapasitas orang yang mengerjakannya masih terbatas serta bentuk bola alumina yang sementara ini dihasilkan masih belum bagus/simetris serta ada permasalahan dalam proses pembakarannya karena membutuhkan panas yang tinggi. Pembuatan crusible untuk peleburan konsentrat emas sebagai alternatif merkuri amalgamasi di tambang emas skala kecil telah disosialisasi ke industry di Yogyakarta, Pemanfaatan serbuk gamma alumina sebagai absorben logam berat untuk industri air minum telah disosialisasikan ke PDAM tirtagangga Yogyakarta. Sehingga untuk hasil litbang yang siap diterapkan terdapat 2 hasil litbang. Sedangkan untuk litbang terkait teknologi yang dapat menyelesaikan permasalah industry terkait permasalahan cacat glasir di PT Roman tinggal telah disusun laporan berupa rekomendasi dan solusi untuk menyelesaikannya.

Untuk hasil litbang yang telah diimplementasikan telah dihasilkan MoU dengan PT Alam Jaya terkait litbang mengenai bata ringan/expose, sehingga tidak ada hambatan.

Hingga triwulan I telah terdapat 1 kerjasama litbang dengan PT Studio Dwimatra tentang penelitian/analisis karakteristik bahan bangunan. Kerjasama lainnya adalah kesepakatan bersama antara Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi dan Industri dalam Konsorsium Riset Pengembangan Baterai Sekunder Lithium untuk Kendaraan Ramah Lingkungan. Dalam hal ini BBK berperan dalam penelitian pembuatan material TiO2 sebagai katoda/anoda baterai. Kesepakatan ini berlangsung dalam jangka waktu 3 tahun. Sehingga terdapat 2 kerja sama yang dihasilkan.

b. Sasaran Strategis III : Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Hingga bulan Desember ini indeks kepuasan pelanggan mencapai 4,00 dengan jumlah responden 158 perusahaan dan belum mencapai target yang ditentukan yaitu 4,50. Beberapa hambatan yang dihadapi antara lain :

 Perhitungan indeks kepuasan pelanggan ini belum merupakan akumulasi dari 9 layanan jasa teknis BBK, karena beberapa jasa layanan belum terealisasi seperti RBPI, kalibrasi dan litbang serta belum semua perusahaan yang menggunakan jasa layanan teknis BBK mengisi dan menyerahkan format kepuasan pelanggan.

 Beberapa pelanggan mengeluhkan mengenai ketepatan waktu pelayanan, terutama layanan jasa sertifikasi dan pengujian.

 Respon terhadap complain masih kurang memuaskan

 Birokrasi prosedur pelayanan order pelanggan

 Respon terhadap permintaan informasi masih dirasakan kurang

c. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Sampai dengan Triwulan III TA. 2015, capaian sasaran strategis ini meliputi Indikator Kinerja karya ilmiah yang dipublikasikan terdapat 36 Karya Tulis : 13 makalah yang diseminarkan pada acara Seminar Nasional Keramik XIV tgl 27 Mei 2015; 6 jurnal

nasional; 3 jurnal internasional (Journal of the Australian Ceramics Society (2) dan Journal of Ceramic Processing Research); 6 JKGI dan 8 ITKG. Sedangkan untuk jurnal intern keramik (ITKG dan JKGI) volume ke 2 yang terbit pada bulan Desember masih dalam proses penjilidan di percetakan. Beberapa permasalahannya diantaranya :

 Adanya keterlambatan dalam menerbitkan ITKG maupun JKGI Volume 1 (semester 1) karena masih dalam proses penyuntingan oleh editor.

 Beberapa judul yang diajukan masih ada yang mempunyai kategori kurang layak dimuat, sehingga penerbitan volume 1 menunggu jumlah judul KTI yang akan dimuat.

 Kurang aktifnya beberapa peneliti dalam mempublikasikan karya tulis ilmiahnya.

d. Sasaran Strategis V : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

 Untuk jenis produk yang sudah bisa duji di laboratorium belum ada komoditi baru sesuai yang ditargetkan yaitu botol kaca dan ampelas, sehingga tidak ada hambatan

 Peningkatan penambahan ruang lingkup produk LPK yang diakui KAN yaitu 3 komoditi untuk pengujian dan 2 lingkup untuk kalibrasi hingga saat ini telah dilakukan survailen dan telah masuk dalam ruang lingkup akreditasi LPKBBK, sehingga tidak ada hambatan dan mencapai target.

 Jumlah sampel pengujian dan kalibrasi hingga 31 Desember 2015 telah mencapai 1735 contoh (108.44 %) dari target 1600 contoh, sehingga tidak ada masalah/hambatan dan mencapai target.

12 jenis pelatihan teknis dengan jumlah peserta sebanyak 216 orang. Sehingga tidak ada hambatan dan mencapai target.

 Jumlah perusahaan yang mendapatkan sertifikat produk/SMM hingga Desember 2015 telah mencapai 188 peusahaan dengan rincian 159 perusahaan yang mendapatkan SPPT SNI dan 29 perusahaan untuk Sistem Manajemen Mutu. Belum mencapai target yaitu sebanyak 200 perusahaan. Beberapa kendala dalam kegiatan sertifikasi adalah sebagai berikut :

1. Beberapa klien menunda kegiatan surveillance karena kelesuan ekonomi.

2. Lambatnya pengurusan paspor dinas di Sekretariat Negara sehingga menghambat kegiatan audit untuk klien yang berada di luar negeri.

3. Beberapa klien di China yang seharusnya di surveillance bulan Nopember dan Desember menunda kegiatan surveillance karena adanya libur perayaan Imlek dan pabrik sementara berhenti beroperasi. 4. Terbatasnya ketua tim dan pembatasan jadual untuk

auditor yang masih aktip bekerja sebagai pegawai Balai Besar Keramik.

 Jumlah desain/prototip telah dihasilkan desain tungku sesuai permintaan dari CV Sinar Maju Keramik Majalaya serta desain alat permeabilitas untuk Refraktori. Sehingga tidak ada hambatan dan mencapai target

 Jumlah perusahaan yang dilayani hingga Desember 2015 ini telah mencapai 326 perusahaan (108.67%) pada layanan sertifikasi dan pengujian dari target 300 perusahaan yang dilayani, sehingga tidak ada hambatan.

 Jumlah SDM BBK yang memperoleh sertifikat mencapai 483 orang dari pelatihan internal maupun eksternal yang dilaksanakan. Untuk kegiatan ini tidak ada hambatan.

 Jumlah pengadaan alat laboratorium sebagian besar sudah dilaksanakan. Dari 21 unit peralatan 18 unit telah terealisasi. Permasalahan terletak pada perubahan spesifikasi peralatan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia serta perubahan kurs dollar terhadap rupiah mengakibatkan perubahan harga peralatan yang akan diadakan.

e. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf.

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang dilaksanakan yaitu pengawasan/implementasi SPIP oleh masing-masing Bidang/Bagian. Yang menjadi permasalahannya yaitu konsistensi pelaksanaan SPIP pada tiap bidang sesuai dengan SK Pembentukan tim pelaksana SPIP.

C. Perspektif peningkatan Kapasitas Lembaga

a. Sasaran Strategis VII : Membangun system informasi yang terintegrasi dan handal

Penerapan SIM dalam hal ini untuk kegiatan sertifikasi telah dilakukan uji coba dan sosialisasi bagi pihak yang berkepentingan yaitu Seksi Pemasaran, Kerja sama, Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi, Subbag Keuangan dan Subbag PP.

b. Sasaran Strategis VIII : Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan

 Konsistensi antara perencanaan dan implementasi mencapai 92.34 % mengingat belum semua coordinator mengupdate capaian kegiatan DIPA melaui ALKI tepat pada waktunya. Demikian pula dengan capaian Perjanjian Kinerja tiap bidang.

c. Sasaran Strategis IX : Meningkatnya system tata kelola keuangan dan BMN

 Tingkat penyerapan anggaran hingga bulan september 2015 mencapai 94.30 % dari target 95 %. Permasalahan belum tercapainya target ini antara lain :

- Adanya perubahan akun dari 521211 belanja bahan ke 521811 belanja persediaan barang konsumsi setidaknya mempengaruhi pada proses pertanggungjawaban

- Beberapa perjalanan dinas tidak terealisasi pada kegiatan litbang dan pengembangan kelembagaan.

- Belanja jasa lainnya pada pengembangan kelembagaan tidak terealisasi terkait pengunduran jadwal survailen/akreditasi oleh KAN.

- Adanya kelebihan belanja pegawai seperti uang lembur, uang duka dan adanya kelebihan gaji terkait pegawai yang pensiun.

- Untuk tingkat ketepatan penyampaian laporan keuangan dan BMN tidak ada hambatan yang dihadapi.

2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Output Kegiatan

a. Output 001 : Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi Industri

Pada triwulan IV ini kegiatan litbang sudah dalam tahap sosialisasi ke industry pengguna dan pembuatan laporan. Beberapa kegiatan penelitian masih menunggu hasil karakterisasi di Instansi lain untuk melengkapi laporan akhir. Sebagian lagi masih menunggu surat keterangan telah dilakukan sosialisasi, sehingga pengumpulan laporan akhir menjadi terlambat.

b. Output 002 : Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri

c. Output 003 : Layanan Jasa Teknis

Pada kegiatan 9 jenis layanan jasa teknis BBK, yang sudah direalisasikan berupa pengujian XRD dan SEM ke instansi lain dalam rangka kerjasama litbang dengan PT Studio Dwitrimitra, pembagian honor auditor, PPC dan tim evaluasi teknis. Dari realisasi keuangan dan fisik tidak ada hambatan.

d. Output 004 : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

Hambatan terjadi pada penerbitan Jurnal ITKG dan JKGI yang seharusnya terbit pada semester pertama hingga bulan Desember ini belum terealisasi. Hal ini disebabkan masih dalam proses pencetakan. Beberapa perjalanan dinas pada kegiatan promosi dan komersialisasi JPT, Penambahan ruang lingkup Laboratorium, penyusunan tarif jasa konsultansi belum terlaksana. Belanja jasa lainnya untuk kegiatan reasessmen ISO 9001:2008 oleh TUV belum terealisasi terkait perubahan jadwal.

e. Output 005 : Dokumen Perencanaan / Penganggaran/ Pelaporan / Monitoring dan Evaluasi

Tidak ada hambatan

f. Output 994 : Layanan Perkantoran

Tidak ada hambatan

g. Output 996 : Pengadaan Perangkat Pengolah data

Realisasi keuangan pengadaan perangkat pengolah data sudah mencapai 99 % sehingga tidak ada masalah.

diadakan disesuaikan dengan kurs mata uang dan pagu anggaran yang tersedia.

Dokumen terkait