• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN PENYIDIKAN OLEH PPNS DILINGKUNGAN SATPOL PP PROVINSI SUMATERA BARAT

DALAM PENEGAKAN PERATURAN DAERAH

Menurut Direktur Direktorat Pol PP dan Linmas Ditjen PUM Tubagus Jaya Pranyoto, SH, MM dalam seminar diklat PPNS menyebutkan permasalahan yang dihadapi PPNS antara lain23:

1. Untuk menjalankan otonomi Pemerintahan daerah, pemerintah daerah membuat Perda sehingga tuntutan perda makin tinggi, rasio perbandingan Jumlah PPNS di satpol PP dengan perda yg ditegakkan sangat kurang.

2. PPNS tidak sesuai dengan tempat tugas, PPNS otomatis berhentikarena banyak pimpinan SKPD belum memberdayakan PPNS.

3. Jumlah PPNS berkurang, mekanisme /pola kerja pengorganisasian kurang jelas, perubahan organisasi menyebabkan mutasi personel, mutasi personel kurang memperhatikan status PPNS.

4. Masih banyak PPNS yang belum terwadahi secara struktur organisasi pada masing-masing SKPD sehingga dapat menhambat proses pembinaan dan pengendalian.

5. Kurang adanya keberanian PPNS utk melakukan penyidikan sesuai dengan UU yang menjadi dasar hukumnya.

6. Terbatasnya anggaran penyidikan

Menurut Kepala Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri dalam seminar diklat PPNS menyebutkan permasalahan yang dihadapi PPNS antara lain24:

22

Wawancara,Bapak Afrin Jamal, Kabid PPUD Satpol PP Prov. Sumbar, Padang, 13:00 WIB, 11 Desember 2014

23

1. Jumlah PPNS dalam suatu instansi masih kurang, dan masih dibebani kegiatan lain.

2. Pimpinan PPNS belum memiliki persamaan persepsi fungsi dan peranan pada instansinya.

3. Kurang dukungan dari atasan PPNS, sehingga ppns takut bertindak

4. Dibeberapa wilayah ada PPNS yang masa berlaku KTP nya habis, tidak diperpanjang dengan alasan mereka juga tidak pernah menyidik.

5. Belum memahami wewenang yang dimiliki, sehingga berdampak pada penyidikan.

6. Belum adanya evaluasi kualitas dan kuantitas PPNS oleh instansinya.

7. Penempatan dan promosi jabatan terkesan hanya memenuhi struktur dalam instansi pengguna sehingga tidak profesional

Menurut Kepala Satpol PP Prov. Sumbar dalam seminar diklat PPNS menyebutkan permasalahan yang dihadapi PPNS antara lain25:

1. PPNS masih menyebar di Dinas/Instansi yang terkait, terutama menyangkut Perda yang memberi sanksi hukum, yang melakukan penegakan adalah PPNS. Pada umumnya PPNS tersebut menyebar disetiapDinas/Instansi terkait dengan penegakan Perda, seringkali mereka melakukan penegakan sendiri-sendiri. Ini menyulitkan, karena hasil kerja mereka tidak diketahui secara baik, karena ada yang melaporkan hasil pekerjaan dan ada yang tidak, sementara Pol PP tidak dilibatkan.

2. Belum terjalinnya jalur koordinasi secara optimal, tentu saja sangat sulit untuk melaksanankannya terutama dalam hal bergerak bersama secara terpadu, bekerjasama saling membantu untuk menegakkan Perda

3. Belum ada keterpaduan dalam menentukan target operasi.

4. Belum terbentuknya jalur koordinasi yang baik dalam melakukan penegakan Perda antara PPNS di dinas-dinas, Pol PP dan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan jawaban hasil data angket dari PPNS Satpol PP Prov. Sumbar yang bersangkutan, serta pengalaman pribadi dikarenakan penulis sendiri juga merupakan PPNS, permasalahan yang dihadapi PPNS Prov. Sumbar antara lain :

1. Perda tidak memiliki sanksi (6 orang PPNS/100 %)

2. Tidak memahami tata cara penyidikan (1 orang PPNS/80 %) 3. Kurang berani dalam bertindak (1 orang PPNS/20 %)

4. Sarana dan prasarana yang tidak memadai (5 orang PPNS/80 %) 5. Anggaran kurang memadai (3 orang PPNS/50 %)

6. Korwas kurang bisa diajak kerjasama dalam membantu penyidikan (3 orang PPNS/50 %)

Menurut hemat penulis bedasarkan dari pendapat dan jawaban diatas yang menjadi hambatan dan kendala PPNS Prov. Sumbar dalam melakukan penyidikan antara lain:

1. Banyak Perda yang tidak memiliki sanksi hukum yang menyebabkan Perda mandul dan susah untuk dilakukan Penegakan secara pro yustisia.

24

Brigadir Jenderal Polisi Agus Kusnadi, Kepala Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri, Seminar diklat PPNS, Megamendung Bogor, 2013

25

Ini menjadi tantangan bagi para pembuat kebijakan apakah perlu membuat Perda yang mengandung sanksi pidana atau tidak, karena akan dapat mempengaruhi eksistensi PPNSD Satpol PP Prov. Sumbar

2. PPNS masih kurang diberdayakan oleh Kepala Daerah, sehingga pimpinan organisasi perangkat daerah yang mewadahi PPNS tidak bisa untuk menentukan kebijakan/sikap. Disini kepala daerah beranggapan bahwasanya PPNSD hanya menghabiskan anggaran, sebenarnya tidak apabila suatu kepala daerah ingin membuat suatu kebijakan untuk memakmurkan daerah tentu membutuhkan suatu instrumen yakni Perda, nah tentu dalam pembuatan Perda itu perlu memuat sanksi-sanksi atau ketentuan pidana jika ingin visi dan misi kepala daerah ingin tercapai, disinilah peran PPNSD Satpol PP untuk membantu menjaga kebijakan kepala daerah dapat terlaksana dan tercapai seperti yang diharapkan dan kewibawaan kepala daerahpun dapat terjaga, sehingga meningkatnya pendapatan daerah.

3. Kurangnya dukungan sarana dan prasaarana dalam pelaksanaan tugas oleh PPNS.

4. PPNS tidak diberikan insentif dan terbatasnya anggaran penyidikan.

5. PPNS yang masih dibebankan pekerjaan yang sifatnya administrasi kegiatan perkantoran (struktural) daripada melaksanakan pekerjaan tentang administrasi penyidikan (fungsional).

PENUTUP

1. Kewenangan PPNS di Satpol PP Prov. Sumbar berpedoman kepada ketentuan yang diamanatkan peraturan perundang-undangan, selanjutnya eksistensi PPNS di Satpol PP Prov. Sumbar dalam penyidikan tindak pidana pelanggaran Perda masih tahap penyidikan terhadap tindak pidana pelanggaran Perda No. 11 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Maksiat, dalam hal penyidikan yang dilakukan oleh PPNS Satpol PP Prov. Sumbar masih baru pada tingkat penyidikan awal belum melakukan penyidikan lanjutan atau sampai administrasi/ pemberkasan penyidikan, lebih lanjut eksistensi PPNS Satpol PP Prov. Sumbar juga mengawasi jalannya razia atau operasi gabungan yang dilaksanakan bersama dengan PPNS tingkat Kab/Kota. PPNS harus diberdakyakan secara tepat guna sehingga pelaksanaan Penegakan Perda dapat terlaksana dengan baik, perlu dalam pembuatan Perda memuat sanksi-sanksi atau ketentuan pidana, peran PPNSD Satpol PP untuk membantu menjaga kebijakan kepala daerah dapat terlaksana dan tercapai seperti yang diharapkan dan kewibawaan kepala daerahpun dapat terjaga, sehingga meningkatnya pendapatan daerah, dan terselenggaranya ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan masyarakat.

2. Mekanisme penyidikan oleh PPNS dilingkungan Satpol PP provinsi Sumatera Barat atas tindak pidana pelanggaran Perda harus mengikuti norma standar dalam melaksanakan tugasnya, dari hal kewenangan sampai kepada tahap administrasi penyidikan, pemahaman terhadap kewenangan dan tata cara administrasi penyidikan sangat diperlukan oleh seorang penyidik sehingga menghindarkan kesewenang-wenangan dalam

pelaksanaan penegakan hukum (penegakan Perda) dan juga melindungi hak-hak warga negara diperlakukan sama di depan hukum. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Satpol PP Prov. Sumbar masih belum melaksanakan administrasi penyidikan dikarenakan belum terlaksananya penyidikan sehingga administrasi penyidikan masih belum terlaksana. Sedapatnya PPNS Satpol PP Prov. Sumbar dibekali dan dioperasionalkan secara fungsional yang menjadi beban tugasnya sebagai PPNS.

3. Hambatan dan kendala dalam pelaksanaan penyidikan oleh PPNS dilingkungan Satpol PP Prov. Sumbar antara lain :

a. Banyak Perda yang tidak memiliki sanksi hukum yang menyebabkan Perda mandul dan susah untuk dilakukan Penegakan secara pro yustisia.

b. PPNS masih kurang diberdayakan oleh Kepala Daerah, sehingga pimpinan organisasi perangkat daerah yang mewadahi PPNS tidak bisa untuk menentukan kebijakan/sikap.

c. Kurangnya dukungan sarana dan prasaarana dalam pelaksanaan tugas oleh PPNS.

d. PPNS tidak diberikan insentif dan terbatasnya anggaran penyidikan. e. PPNS yang masih dibebankan pekerjaan yang sifatnya administrasi

kegiatan perkantoran (struktural) daripada melaksanakan pekerjaan tentang administrasi penyidikan (fungsional).

Eksistensi dan keberadaan PPNS oleh Pemerintah Daerah harus terus dilakukan pembinaan dan penambahan jumlah PPNS agar kualitas dan kuantitas dalam penegakan Perda dapat terlaksana, selanjutnya dapat menutup segala permasalahan hambatan dan kendala yang ada menyangkut eksistensi PPNS di Satpol PP Prov. Sumbar.

Dokumen terkait