• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika disimpulkan dari pendapat Arnold, Bowers dan John Naisbitt 86 ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini Motif atau

D. Hambatan Komunikas

Komunikasi yang efektif tidak mudah dilakukan, karena banyak hambatan yang merusak berlangsungnya komunikasi. Dalam strategi komunikasi yang saling bergantungan (interdefendent) antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya, gangguan strategi komunikasi bisa saja terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang mendukung terlaksananya strategi komunikasi, termasuk unsur pendukung seperti lingkungan. Menurut Effendy ada beberapa hambatan komunikasi yang perlu

87

diperhatikan oleh komunikator kalau ingin komunikasinya sukses yaitu gangguan, kepentingan, motivasi terpendam dan prasangka.88

a. Gangguan

Menurut sifatnya, ada dua macam gangguan yang sering terjadi dalam proses terlaksananya komunikasi yang efektif, yaitu gangguan mekanik dan gangguan semantik. Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi yang bersifat fisik. Contohnya gangguan suara pada radio, gangguan gambar pada televisi, ketidakjelasan huruf, halaman dan sebagainya pada surat kabar. Sedangkan gangguan semantik, yaitu gangguan pada pesan yang dapat merusak arti karena kesalahan dalam menggunakan bahasa.

Shanon dan Weaver (1949) menjelaskan bahwa gangguan komunikasi bisa terjadi jika terdapat intervensi yang mengganggu salah satu elemen komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak berlangsung secara efektif. Sebagaimana dijelaskan Hafied Cagara, gangguan atau rintangan komunikasi dibedakan kepada tujuh macam, yaitu gangguan teknis, gangguan semantik, gangguan psikologis, rintangan fisik atau organik, rintangan status, gangguan kerangka berpikir, dan rintangan budaya.89

b. Kepentingan

88

Effendy, Ilmu, Teori, h. 45-49. Berdasarkan konteks situasional hambatan komunikasi dibagi kepada hambatan sosiologis, antropologis dan psikologis. Hambatan semantis, hambatan mekanis dan hambatan ekologis. Lihat juga dalam Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 11-16.

89

Biasanya seseorang akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan dirinya. Dengan demikian seseorang menjadi lebih selektif dalam menanggapi sebuah pesan. Bahkan tidak hanya itu, pesan yang diperhatikan adalah pesan yang sesuai dengan perasaan, pikiran dan tingkah laku. Di luar itu, akan bertentangan dengan kepentingan. c. Motivasi terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai dengan motivasi seseorang, kemungkinan besar komunikasi juga akan semakin besar. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan komunikasi ketika tidak sesuai dengan motivasinya.

d. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu faktor penghambat komunikasi. Orang yang berprasangka, belum apa-apa sudah bersikap menentang komunikator sebelum komunikasinya dilaksanakan. Orang yang berprasangka emosinya tidak terkontrol dan ia tidak menggunakan pikirannya secara rasional. Akibatnya, komunikasi tidak berjalan secara efektif.

Pada sisi lain, terjadinya mis-komunikasi dalam proses komunikasi sering juga sebagai akibat dari munculnya atau timbulnya hambatan atau gangguan-gangguan komunikasi yang sifatnya teknis dan personal seseorang (hambatan manusiawi).90

1.

Hambatan Teknis

Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan

90

Secara lebih gamblang dan lengkap dapat diajukan tulisan-tulisan komunikasi seperti Mulayana, Ilmu Komunikasi; Effendy, Ilmu, Teori; Cangara,Pengantar, dan sebagainya.

informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi merupakan hambatan teknis komunikasi.

Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :

- Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas; - Kurangnya informasi atau penjelasan;

- Kurangnya ketrampilan membaca;

- Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat; - Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.

Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.

Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang, dan lain-lain.

Menurut Cruden dan Sherman :

a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.

Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi. b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.

Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektivitas komunikasi organisasi.

Gangguan inilah yang menjadi penghambat dalam proses komunikasi antara pengurus dan nasabah. Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu proses komunikasi tersebut. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

Jika dijabarkan lebih lanjut, hambatan dalam proses komunikasi bisa berupa hal-hal berikut:

1.

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan

belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh

perasaan atau situasi emosional.

2.

Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat terjadi karena

bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari

satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak

sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

3.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi.

4.

Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi

oleh si penerima.

5.

Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat

menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang

keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

6.

Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak

menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak

tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.