• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.6 Harga

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:86) kegiatan penetapan harga memainkan

peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena penetapan harga terkait

langsung nantinya dengan revenue yang diterima oleh perusahaan. Keputusan

penetapan harga juga sedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh sebuah

layanan jasa dinilai konsumen dan juga dalam proses pembangunan citra. Penetapan

harga juga memberikan persepsi tertentu dalam kualitas. Penetapan harga biasanya

dilakukan dengan menambah persentase diatas/besarnya nilai biaya produksi.

Pendekatan ini bagaimanapun juga dapat mengakibatkan kehilangan benefit dalam

strategi pemasaran. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa perlu

menggunakan startegi penetapan harga agar mampu bersaing dalam pasar yang

kompetitif.

Benefit yang dimiliki suatu produk jasa harus dibandingkan dengan berbagai

biaya (pengorbanan) yang ditimbulkan dalam menngkonsumsi layanan jasa tersebut.

yang mereka dapatkan dengan biaya sekian bila mengkonsumsi layanan jasa tersebut.

Biaya-biaya tersebut dapat berupa waktu yang harus dikorbankan untuk mendapatkan

jasa, upaya fisik (energi yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa).

Harga yang dibebankan terhadap jasa yang ditawarkan menjadikan indikasi

kualitas jasa macam apa yang akan konsumen terima, Rambat Lupiyoadi (2001:86).

Menurut Kotler (2001:439) harga memiliki dua peranan dalam proses

pengambilan keputusan para pembeli, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas terrtinggi yang

diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat

membantu para pembelian untuk memutuskan cara mengalokaskan daya belinya

pada berbagai jenis barang dan jasa.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen

mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat

dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai factor produk

atau manfaatnya aecara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa

harga yang mahal mencerminkann kualitas yang tinggi.

Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual

maupun pembeli. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dikemukakan pengertian

Menurut Swastha (2002:211) pengertian harga adalah: “Sejumlah uang (ditambah

beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi barang beserta pelayanannya”.

Sedangkan menurut Kotler (2002:442); “Harga adalah sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara lebih luas lagi harga adalah jumlah

yang memiliki atau nilai yang dinyatakan produk atau jasa tersebut”.

Menurut Irawan (2006:110) pengertian harga adalah: “Pencerminan nilai yang

dinyatakan dengan rupiah”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa harga

adalah merupakan alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung dalam

suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengukur adalah uang.

Dari pengertian di atas, timbulah pengertian tentang kebijakan harga, dimana

dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakan harga tertentu yang sebelumnya

diputuskan oleh perusahaan. Kebijakan harga tersebut dimaksudkan dengan langkah

guna mendukung dan mengarahkan harga agar tercipta suatu hubungan antara

produsen dan konsumen.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang ditetapkan

oleh perusahaan, biasanya kebijakan harga tersebut berlaku untuk sementara waktu

saja selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus

mengikuti perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur harga tersebut dalam waktu

tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas waktu tertentu keadaan

dan kondisi perusahaan mengalami perubahan, sehingga tidak mungkin lagi untuk

dipertahankan agar produsen maupun konsumen tidak saling dirugikan.

2.1.6.1 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga perlu ditentukan terlebih dahulu, karena tujuan

perusahaan dapat tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan merupakan dasar

atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran termasuk

kebijakan penetapan harga. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu

berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin.

Adapun dari penetapan harga menurut Assauri (2004:204):

a. Memperoleh laba yang maksimum

b. Mendapatkan share pasar tertentu

c. Memerah pasar (market skimming)

d. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.

e. Mencapai keuntungan yang ditargetkan

f. Memproduksikan produknya.

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Swastha (2002:242) antara lain:

a. Keadaan perekonomian

b. Penawaran dan permintaan

c. Elastisitas permintaan

e. Biaya

f. Tujuan perusahaan

g. Pengawasan pemerintah

Sedangkan menurut Basu Swastha (2000:148), terdapat empat tujuan

penetapan harga antara lain:

a. Mencegah atau mengurangi persaingan

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan aturan

dan batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan penetapan harga.

Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak akan menetapkan harga dengan

seenaknya. Dengan demikian harga atas produk barang atau jasa yang memiliki

kesamaan akan mempunyai harga yang sama ataupun jika berbeda hanyalah memiliki

perbedaan yang sedikit.

b. Mempertahankan atau memperbaiki market share

Dengan adanya penetapan harga, maka market share dapat terjaga. Mempertahankan

marketshare dapat dilakukan apabila kemampuan dan kapasitas produksi masih

cukup longgar, selain itu kondisi keuangan harus benar-benar baik dan juga adanya

kemampuan yang tinggi dalam bidang pemasaran.

c. Mencapai target pengembalian investasi

Pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk

memperoleh laba dan sekaligus untuk menutup biaya operasional. Harga yang telah

ditentukan dimaksudkan untuk menutup investasi secara berangsur-angsur, di mana

perusahaan. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan perusahaan dapat bertahan

dan usaha akan bertambah besar.

d. Mencapai laba maksimal

Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan untung/rugi yang akan diderita oleh

perusahaan. Dalam penetepan harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan laba

dan kemampuan atau daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan pertimbangan

laba yang bagus disertai daya beli masyarakat yang besar, maka akan mudahlah bagi

pengusaha dalam memperoleh keuntungan yang maksimal.

2.1.6.2 Aspek- aspek dalam mengukur harga

Dalam penentuan harga haruslah melalui berbagai tahap pertimbangan. Hal

ini dikarenakan agar harga harus sesuai dengan kondisi atau keadaan atas produk

yang ingin diberi harga. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam mengukur

harga, yaitu:

a. Nilai nominal produk

Yaitu suatu nilai produk yang didasarkan atas besarnya biaya produksi atau kualitas

produk tersebut.

b. Nilai jual produk

Yaitu jual atas suatu produk yang disebutkan dalam suatu ukuran nilai mata uang.

c. Jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen

Yaitu sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas suatu

produk yang dibelinya. Harga merupakan satu-satunya unsure dalam pemasaran yang

penanganannya. Harga atas suatu produk merupakan sebagai factor penentu yang

utama atas suatu permintaan, selain itu harga juga bisamempengaruhi terhadap

adanya persaingan dalam suatu bisnis.

Dengan penetapan harga yang kompetitif dan sesuai dengan keinginan atau

kehendak kensumen maka perilaku konsumen akan berubah (terpengaruh untuk

melakukan pembelian). Sehingga berdasar pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa harga sangat berpengaruh atas perilaku konsumen dalam melakukan

pembelian pada suatu produk.

2.1.7 Fasilitas

Fasilitas (facility) merupaka hal yang sangat penting dalam perkembangan

perusahaan untuk masa yang akan datang, dimana fasilitas adalah sarana dan

prasarana yang disediakan untuk dipakai atau dipergunakan serta dinikmati oleh

konsumen, sebab dengan fasilitas yang dapat menimbulkan suatu keputusan yang

tinggi dalam diri konsumen sehingga dapat mendorong konsumen untuk selalu

berhubungan dan melakukan pembelian terhadap barang atau jasa tiap kali konsumen

membutuhkannya. Sarana dan prasarana (fasilitas) yang perlu dimengerti adalah

merupakan penanaman modal, dengan demikian setiap pengadaan sudah optimal

dengan rencana penggunaan dan pemanfaatan secara optimal, dalam perencanaan

sudah harus direncanakan pula aspek perencanaan dan operasionalisasinya.

Fasilitas menurut Richard F Gerson (2004:21) secara umum adalah segala

konsumen baik ada biaya tamabahan atau tidak, agar konsumen mendapatkan

kemudahan, keamanan, kenyamanan.

Menurut Fandy Tjiptono (2005:145) fasilitas fisik perusahaan pada

hakikarnya membungkus atau mengemas jasa yang ditawarkan dan mengkonsumsi

citra eksternal tentang apa yang ada didalamnya kepada para pelanggan.

Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala

sesuatu yang disengaja untuk dapat dinikmati dengan memberikan kemudahan-

kemudahan dan kenyamanan sehingga menimbulkan kepuasan pada konsumen, maka

penyediaan fasilitas harus diperhatikan agar tidak mengecewakan dan beralih ke

perusahaan lain.

Fasilitas menurut Moenir (2000:121) adalah beberapa fasilitas yang dimaksud

antara lain:

a. Fisilitas ruang yang terdiri dari ruangan-ruangan

1. Pelayanan yang cukup aman dan tertib, seperti meja, layanan dan loket

penjualan karcis.

2. Informasi, dilengkapi dengan bahan-bahan yang penting secara umum

inginkan diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan.

3. Ruang tunggu, dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk dapat

membaca, tempat duduk, meja kecil, asbak, dan bak sampah.

4. Kamar kecil, dilengkapi dengan pengairan yang baik agar tidakmenimbulkan

5. Kantin, menyediakan makanan agar konsumen yang ada di dalam tidak

mengalami kejenuhan.

b. Telepon umum

Fasilitas telepon sangat diperlukan dan sangat membantu orang-orang yang

sedang dalam keperluan mendesak untuk komunikasi dengan keluarga dan teman.

c. Alat hiburan

Berfungsi untuk menyenangkan suatu ruangan agar tidak mengalami kejenuhan

dalam menunggu.

d. Fasilitas jasa informasi

Fasilitas jasa yang diberikan pada layanan informasi khususnya jasa layanan

informasi para konsumen, misalnya yang tersedia pada bidang telekomunikasi

adalah nomor-nomor telepon yang dimiliki para konsumen dan nomor-nomor

layanan informasi lain.

2.1.8 Lokasi

Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut

menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi dapat didefinisikan sebagai

“tempat, kedudukan secara fisik yang mempunyai fungsi strategis karena dapat ikut

menentukan tercapainya tujuan badan usaha” (Sriyadi, 1991:60). Lokasi atau tempat

atau letak adalah “tempat dimana perusahaan itu didirikan” (Manullang, 1991:41).

Jadi, lokasi di sini adalah tempat di mana suatu jenis usaha atau bidang usaha akan

2.1.8.1 Langkah-Langkah Pemilihan Lokasi

Karena bersifat strategi, maka pemilihan lokasi harus didasarkan atas

pengkajian seksama yang berkaitan dengan unit ekonomi dari instalasi spesifik yang

hendak dibangun baik dari segi teknik konstruksi (keadaan tanah, iklim, gempa bumi)

maupun kelangsungan operasi dan produksi di masa depan.

Selain dari waktu ke waktu muncul faktor-faktor baru yang akan

mempengaruhi pertimbangan misal perhatian yang semakin besar dan peraturan yang

bertambah ketat atas masalah lingkungan hidup.

Adapun beberapa indikator suatu lokasi yang diperkirakan oleh perusahaan

dalam menarik minat konsumen antara lain:

1. Dekat dengan pusat perkantoran

Merupakan lokasi yang memberikan nilai lebih, karena konsumen dalam membeli

rumah selalu mempertimbangkan jarak antara tempat bekerja dengan rumah yang

dibeli.

2. Dekat dengan pusat pendidikan

Lokasi peruamahan yang baaik, sesuai dengan keinginan konsumen adalah lokasi

yang dekat dengan pusat pendidikan, sehingga konsumen akan merasakan

kemudahan dalam mendidik anaknya.

3. Dekat dengan pusat pembelanjaan

Perumahan yang dekat dengan pusat pembelanjaan akan memiliki nilai jual yang

tinggi, karena masyarakat pada umumnya tidak bisa lepass dari kebutuhan sehari-

2.1.8.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha menurut Manullang

(1991), antara lain:

1. Lingkungan masyarakat

2. Kedekatan dengan pasar atau konsumen

3. Tenaga kerja

4. Kedekatan dengan bahan mentah , supplier

Langkah-langkah dalam pemilihan Lokasi antara lain:

1. Memilih wilayah atau daerah secara umum.

Ada 5 faktor yang menjadi dasar antara lain:

a. Dekat dengan pasar

b. Dekat dengan bahan baku

c. Tersedianya fasilitas pengangkutan

d. Terjaminnya pelayanan umum

e. Kondisi iklim dan lingkungan yang menyenangkan

2. Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada tingkat pemilihan

pertama.

Pilihan didasarkan atas 5 faktor yaitu:

a. Tersedianya tenaga kerja yang cukup dalam jumlah dan skill yang diperlukan

b. Tingkat upah yang lebih murah

c. Adanya perusahaan yang bersifat suplementer atau komplementer

e. Peraturan daerah yang menunjang

3. Memilih lokasi tertentu.

Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan

melakukan operasi.

Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu :

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini

maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat

dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain strategis.

2. Pemberi jasa (perusahaan) mendatangi perusahaan : dalam hal ini lokasi tidak

terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap

berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung : berarti service provider dan

konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat.

Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua

pihak dapat terlaksana. ( Lupiyoadi, 2001:61-62).

c. Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan lokasi. Dalam mendirikan

perusahaan, pemilihan lokasi sangat dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi

merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau

pelanggan. Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menetukan lokasi

meliputi faktor-faktor :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi

2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadinya impulse

buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya

terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulan.

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya

warung makan yang berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa, atau

perkantoran.

7. Persaingan yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel perlu

dipertimbangkan apakah di jalan atai daerah yang sama, banyak pula terdapat wartel

lain atau tidak.

8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi (bengkel)

kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk (Tjiptono, 2000:41-

43). Toko yang kurang begitu laris barangkali terletak di lokasi yang tidak begitu

banyak dilewati khalayak, atau tidak banyak dikunjungi oleh khalayak, atau hanya

dilihat-lihat saja oleh sebagian pengunjung; atau dikunjungi pembeli yang membeli

sedikit. Masing-masing keadaan ini dapat diatasi. Jumlah khalayak yang lewat dapat

ditingkatkan dengan mendirikan etalase yang menawan dengan memasang

serta nilai pembelian dapat ditingkatkan sebagian besar dengan meningkatkan mutu

produk, harga dan kemampuan wiraniaga. Menurut Mc Carthy, indikator dari lokasi

adalah : a. Saluran distribusi b. Jangkauan distribusi c. Lokasi penjualan d. Pengangkutan e. Persediaan f. Pergudangan 2.2Kerangka berfikir

Ada beberapa faktor yang mendasari pertimbangan konsumen dalam

memutuskan pembelian barang atau jasa. Keputusan pembelian jasa dapat ditentukan

oleh beberapa faktor antara lain bentuk fisik, harga, fasilitas dan lokasi. Keputusan

konsumen dalam memilih jasa tidak terlepas dari pertimbangan harga. Konsumen

yang sangat mempertimbangkan harga dengan tidak mempertimbangkan harga akan

cenderung memiliki pemilihan yang berbeda dalam menentukan jasa yang akan

dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar konsumen yang satu dengan yang lain

dapat dipengaruhi oleh pertimbangan harga.

Keputusan konsumen dalam memilih jasa juga tidak lepas dari pertimbangan

bentuk fisik. Konsumen yang sangat mempertimbangkan bentuk fisik dengan tidak

dalam menentukan jasa yang akan dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar

konsumen yang satu dengan yang lain dapat dipengaruhi oleh pertimbangan bentuk

fisik.

Selain harga dan bentuk fisik, fasilitas juga tidak lepas dari pertimbangan

dalam memilih jasa. Konsumen yang sangat mempertimbangkan fasilitas dengan

tidak mempertimbangkan fasilitas akan cenderung memiliki pemilihan yang berbeda

dalam menentukan jasa yang akan dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar

konsumen yang satu dengan yang lain dapat dipengaruhi oleh pertimbangan fasilitas.

Lokasi menjadi salah satu faktor keputusan konsumen dalam memilih jasa.

Konsumen yang sangat mempertimbangkan lokasi dengan tidak mempertimbangkan

lokasi akan cenderung memiliki pemilihan yang berbeda dalam menentukan jasa

yang akan dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar konsumen yang satu dengan

yang lain dapat dipengaruhi oleh pertimbangan lokasi.

Serta kenyaman juga menjadi salah satu faktor keputusan konsumen dalam

memilih jasa. Konsumen yang sangat mempertimbangkan kenyamanan dengan tidak

mempertimbangkan kenyamanan akan cenderung memiliki pemilihan yang berbeda

dalam menentukan jasa yang akan dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar

konsumen yang satu dengan yang lain dapat dipengaruhi oleh pertimbangan

Faktor yang Dipertimbangkan Keputusan Memilih Tempat Kos

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

2.3 Hipotesis

Diduga ada perbedaan keputusan mahasiswa dalam memilih tempat kos

berdasarkan pertimbangan bentuk fisik, harga, fasilitas, lokasi, dan kenyamanan. Bentuk Fisik ( . Harga ( Fasilitas ( Lokasi ( Kenyamanan Tempat Kos Tempat Kos

Dokumen terkait