• Tidak ada hasil yang ditemukan

Antara Harga Diri dan Pendirian

Dalam dokumen SARAPAN TERAKHIR Antologi Naskah Drama 2 (Halaman 138-152)

Ramadhan Rachmad P SMK Negeri 3 Yogyakarta

4. Ayah : Sudah hentikan! Kalian kakak beradik tidak pernah akur. Jovi tugas sekolah sudah selesai?

5. Jovi : Sudah, tugas temenku pun sudah aku kerja- kan. (SOMBONG).

6. Ayah : Memang kamu anak yang bisa diandalkan. 7. Joni : Aku enggak ditanya, Yah?

8. Ayah : Kamu belum tidur?

9. Joni : Udah. Tunggu. Kenapa ayah bicara bukan

soal ulangan nanti atau prestasiku!

10. Ayah : Kamu tadi tidur jam berapa? Waktu untuk belajar malah kamu menggambar. Dan kamu anak tidak dapat dibanggakan.

11. Joni : Aku akan membuktikan dengan nilai ulang- anku,Yah.

12. Ibu : Sudah cukup, kalian berdua berangkat! Joni jangan lupa kerjakan dengan  hati-hati ulangannya.

13. Joni : Terima kasih, Bu. Nanti aku akan belajar seperti kakak agar bisa meneruskan tahta kerajaan.

14. Jovi : Hmm, mana mungkin.

15. Ibu : Sudah cepat berangkat. Joni, itu makanan dan obat buat kamu sekolah.

JONI DAN JOVI PERGI MENINGGALKAN RUMAH BER- LAWANAN ARAH. JONI BERTEMU DENGAN SEORANG GADIS PENJUAL BUNGA. GADIS ITU MENGENAKAN BAJU BANGSAWAN. TANPA SENGAJA JONI TERPELESET. 16. Joni : Di mana aku, kenapa aku tidak bisa me-

lihat? (KEBINGUNGGAN).

17. Tiffany :Can I help you. (MEMBANGUNKAN JONI). 18. Joni :Matur suwun. (KEBINGUNGAN).

20. Joni :What, kamu bisa bahasa Indonesia? 21. Tiffany : Sedikit.

22. Joni : Maaf, kenapa kamu ada di sekolahan ini? 23. Tiffany : Ini setangkai bunga sebagai permohonan

maaf. (TERSENYUM).

24. Joni : Terima kasih. Siapa namamu? 25. Tiffany : Tiffany!

SESAMPAINYA DI KELAS, JONI KAGET KARENA ADA ULANGAN.

26. Joni : Permisi, Bu. Bolehkah saya duduk? 27. Bu Guru : Cepet masuk dan kerjakan soal ulangan

dalam waktu 30 menit.

28. Joni : Ulangan, Bu? Sial aku belum belajar. HATI JONI GUNDAH TERINGAT WAJAH TIFFANY. 29. Joni : Wahai Tuhan dekatkanlah hatiku kepada

malaikat yang ada dalam sepintas jalan.

Jagalah ia sampai aku datang menemuinya. (MENGGAMBAR DAN MEMBAYANG- KAN TIFFANY).

TERDENGAR TEMAN-TEMAN JONI TERTAWA.

30. Bu Guru : Sungguh puisi yang menyentuh. Cepat kerjakan ulangannya. Waktu tinggal 5 me- nit lagi.

31. Joni : Soal ini sungguh susah.

32. Bu Guru : Waktu habis, cepat kumpulkan jawaban kalian dan tinggalkan tempat ini!

TANPA SENGAJA JONI TIDUR DI KELAS DENGAN MEMEGANG BUNGA YANG DIBERIKAN TIFFANY. DALAM MIMPI IA BERTEMU DENGAN TIFFANY.

KEESOKAN HARI JONI TERBANGUN KARENA LAKI- LAKI DAN SEORANG WANITA MEMBERSIHKAN KELAS. 33. Joni : Permisi, Kak. Apakah aku mengganggu? 34. Tiara : Apa?

35. Joni : Apakah saya boleh bertanya? (DENGAN SUARA LANTANG).

36. Roni : Maaf, Tuan. Gadis itu tidak dapat men- dengar dengan jelas.

37. Joni : Maaf, saya tidak tahu.

38. Tiara : Tidak apa-apa, kami selalu membuka pintu maaf kepada siapa pun.

39. Joni : Kalau boleh tahu, nama kalian berdua siapa? 40. Roni : Nama saya Roni dan dia Tiara. Maaf Tuan, saya tidak dapat melihat Tuan, saya hanya dapat merasakan aroma wangi Tuan. 41. Joni : Hem...bau ya, saya belum mandi. Mengapa

kalian ada di sini?

42. Roni : Kami mendapat tugas membersihkan tem- pat ini.

43. Joni : Itu apa? Kamu mengambil barang milik orang lain, ya?

44. Roni : Maaf, Tuan. Sepertinya ini sebuah jam ta- ngan, saya menemukannya di bawah meja. Ini saya kembalikan....

45. Joni : Saya ambil bunga ini dari seseorang. Jam tangannya ambil saja. (SAMBIL BERBISIK- BISIK).

46. Tiara : Memang, Tuan. Itu bunga susah dapatnya, kalau sama orang yang berjualan. Tuan, suka?

47. Roni : Oh...itu bunga milik Nyonya Tiffany? 48. Joni : Iya betul, kalian kenal Tiffany?

50. Joni : Tunggu dulu, tadi kamu sebut Tiffany dengan sapaan apa?

51. Roni : Nyonya.

52. Joni : Kenapa kamu sapa ia dengan Nyonya? SAAT RONI AKAN MENJAWAB PERTANYAAN, TIBA- TIBA TERDENGAR SUARA LANGKAH KAKI.

53. Roni : Ibu guru sudah datang....

54. Bu Guru : Cepat sekali kamu datangnya, Joni. 55. Joni : Begitulah, Bu, memang sekolah kita ada

tukang bersih-bersih kelas?

56. Bu Guru : Tidak. Sekolah kita juga melarang siapa pun datang ke sekolah ini kecuali para bangsa- wan. Paham, Joni?

BEL SEKOLAH BERBUNYI, MURID BERDATANGAN. 57. Bu Guru : Sekarang, Ibu akan mengumumkan nilai

ulangan kalian. Pertama Albertus, nilai kamu 80, Besky Maulana nilai kamu 8,9, Celia nilai kamu 9,5, dan kamu Joni Wibisono nilai kamu paling tinggi....

58. Joni : Wah, bagus itu. 59. Bu Guru : Nilai kamu -1,25. 60. Joni : Apa? (TERKEJUT).

61. Bu Guru : Ulangan perbaikan akan dilakukan ming- gu depan.

SAAT GURU MENERANGKAN PELAJARAN, JONI DAN KANU ASIK BERBICARA.

62. Kanu : Jon, mau ikut aku tidak? 63. Joni : Aku lagi stres, Kan. 64. Kanu : Biar enggak stres, ikut aku. 65. Joni : Mau ke mana? (AGAK KERAS).

66. Kanu : Pelan-pelan, ikuti saja saranku. Sekarang kita bolos, oke?

67. Joni : Tapi, Kan....

68. Kanu : Bu Guru, sepertinya perut Joni sakit! (BER- TERIAK).

69. Joni : Bu Guru, badan Kanu sakit! 70. Bu Guru : Joni dan Kanu, kalian sakit? 71. Joni dan Kanu : Ehh..iya, Bu. (GUGUP).

72. Bu Guru : Sekarang kalian saya perbolehkan pulang, tapi langsung pergi berobat.

JONI MENGIKUTI KANU. MEREKA BERADA DI SE- BUAH TEMPAT DENGAN PENARI DIKELILINGI BANYAK PENONTON.

73. Kanu : Lihat, bagaimana gadis di sini pada menari. JONI MERASA KAGUM MELIHAT WAJAH CANTIK PENARI. IA MERASA TIDAK ASING DENGAN WAJAH ITU. 74. Kanu : Jon, lihat wajah penari itu? Wow, body-nya.

Tunggu, aku ambilkan minum dulu.... 75. Joni : Terserah. Tiffany apakah itu kau? Mengapa

engkau ada di tempat seperti  ini. (ME-

NATAP KAGUM).

76. Kanu : Ini Jon, minuman ini akan membuat kamu tenang. Minumlah....

77. Joni : Baiklah.... 78. Kanu : Silahkan, Tuan.

TAK BERAPA LAMA KEMUDIAN JONI MERASA PUSING DAN SULIT MENGENDALIKAN EMOSI. KANU MENE- NANGKAN JONI.

79. Joni : Kurang ajar kau, beraninya memainkan wa- nita. Tuhan kalau kau berani ambil saja nya- waku, jangan bidadari surgaku. (MABUK).

TANPA SENGAJA, JONI MENYENGOL PENGUNJUNG LAIN.

80. Joni : Kurang ajar...! Tuhan akan membawamu ke neraka....

81. Kanu : Sudah hentikan.... KANU MEMBAWA JONI PULANG.

82. Joni : Kan, ada lagi enggak minumnya.... 83. Kanu : Ini sudah sampai rumah.

JONI MASUK KE KAMAR.

84. Ibu : Kamu dari mana, Joni? 85. Joni : Dari makan bersama teman. 86. Ayah : Kenapa wajahmu banyak luka? 87. Ibu : Bagaimana ulangannya? 88. Joni : Kalian banyak tanya.... 89. Ibu : Kamu minumkan? (SEDIH). 90. Joni : Iya, aku minum bir.

91. Ayah : Pantas saja setiap pagi wajahmu selalu tam- pak lesu. Sekarang mending kamu keluar dari keluarga ini. Jangan kembali! Keluar! 92. Joni : Maaf, Ayah, Ibu, dan kakak.

93. Ibu : Keluarga kita adalah keluarga kalangan atas. Kau telah mencemarkan keluarga, kenapa kau lakukan anakku?

94. Ayah : Keluar dari tempat ini, bawa semua barang- mu.

95. Ibu : Nak, jangan pergi. (MENANGIS).

96. Joni : Ayah dan Ibu jagalah kakak, semoga ia men- jadi orang yang dapat diandalkan.

JONI PERGI BERJALAN MENYUSURI MALAM. SAMPAI DI SUATU TITIK DIA INGIN BUNUH DIRI.

97. Tiffany : Sudah hentikan, semua ada jalan keluarnya Tuhan akan membantu.

98. Joni : Kenapa kamu ada di sini? Cepat pergi. 99. Pengawal : Itu dia, ayo kita kejar!

100. Tiffany : Ayo lari, pengawal itu mengejar kita. 101. Joni : Apa?

102. Tiffany : Cepat lari.

103. Joni : Kita mau kemana?

104. Tiffany : Aku akan membawamu ke rumahku. TIFFANY MEMBAWA JONI KE TEMPAT HUNIAN YANG KURANG LAYAK. HANYA TERDAPAT KARPET SEBAGAI ALAS TIDUR DAN MEJA MAKAN KECIL USANG.

105.Joni  : Aduh...laparnya.

106. Tiffany : Sebentar aku cari makan. 107. Joni : Maaf, merepotkan.

108. Tiffany : Ini hanya ada sepotong roti dan teh panas buat kamu. Lainnya sudah dimakan teman- temanku.

109.Joni  : Kalau boleh tahu, kamu dapat teman dari

mana? Aku tidak punya teman sebanyak ini.

110. Tiffany : Mereka adalah para pejuang bangsa yang tidak dapat persinggahan, makanya aku membuat tempat ini sebagai tempat ting-

gal mereka. Tetapi beberapa hari ini banyak orang yang ingin mengambil tempat ini. Mereka romantis, lho. Roni dan Tiara ada- lah suami istri, mereka ikut membuat nega- ra ini merdeka.

111. Joni : Aku salut dan kagum dengan mereka.Terus kenapa tadi banyak yang mengejarmu? 112. Tiffany : Oh...mereka adalah para penggemarku.

113. Joni : Aduh, sakit. Luka ini terjadi saat aku me- lihat penari cantik.

114. Tiffany : Jadi kamu sudah tahu? Jangan bilang siapa- siapa soal itu. Aku mencari uang untuk makan sehari-hari bersama teman-teman- ku.

115. Joni : Kamu seorang bangsawan dari Belanda, bukan? Jujurlah, sekarang kita berteman. 116. Tiffany : Iya, benar. Aku keluar dari istana karena

sering melihat banyak warga daerah di sini yang tidak diperlakukan secara adil. Aku ingin membantu mereka. Sekarang cepat- lah tidur, sudah mau pagi.

PAGI DATANG, TEMAN-TEMAN TIFFANY MULAI BERJUALAN. JONI DIBANGUNKAN TIARA.

117. Joni : Di mana yang lain? Kenapa dengan Tiffany? 118. Tiara : Mereka sudah berangkat bekerja. Bebe- rapa hari ini Nyonya Tiffany sering sakit di bagian kepala. Joni mungkin bisa menolong dengan mencari uang untuk beli obat. JONI PERGI MENUJU JALAN SEKOLAH TEMPAT AWAL DIA BERTEMU TIFFANY. IA MEMBAWA KORAN, GITAR, DAN LUKISAN UNTUK DIJUAL.

119. Kanu : Joni, kemana saja kau. Kakakmu akan me-

nikah dengan  seorang gadis cantik.

120. Joni : Kanu, tolong beli gitar ini. Kakakku me- nikah?

121. Kanu : Aku akan bantu. Terus bagaimana dengan sekolah dan keluargamu? Kamu tahu ka- kakmu sampai stres untuk mendapatkan gadis itu?

122. Joni : Sekolah akan aku pikirkan nanti. Sekarang aku butuh uang untuk membantu orang lain.

123. Kanu : Aku bangga denganmu. Kamu peduli de- ngan orang lain. Ini uangnya ambil saja semua. Ini obat dari ibumu.

124. Joni : Terima kasih banyak, Kanu.

TIBA-TIBA TIARA BERLARI KE ARAH JONI, MENGA- BARKAN SESUATU.

125. Tiara : Joni, Tiffany.... (SEDIH). 126. Joni : Ada apa dengan Tiffany?

127. Tiara : Nyonya Tiffany....(MENANGIS). 128. Joni : Apa yang terjadi dengan Tiffany? 129. Tiara : Dia diculik....

JONI BERLARI KE SEBUAH HALAMAN TEMPAT PERNIKAHAN. ADA IBU JONI DAN KELUARGA.

130. Ibu : Anakku, sudah lama kau pergi. Kemana saja selama ini?

131. Joni : Mana Kak Jovi?

132. Ibu : Kakakmu akan menikah, dia ada di sana. JOVI DATANG MENGHAMPIRI SANG ADIK DENGAN DIDAMPINGI BODYGUARD.

133. Joni : Kak Jovi, hentikan semua ini, jangan sakiti gadis itu.

134. Jovi : Kenapa bocah baru gede? Kamu balik ke keluarga ini?

135. Joni : Di mana Tiffany? Kakak sembunyikan di mana?

TIFFANY DATANG DENGAN HATI GELISAH YANG IA PENDAM.

136. Joni : Ternyata kakak yang menyuruh orang- orang busuk itu menculik Tiffany.

137. Jovi : Coba kamu lihat, Tiffany senang berada di sini.

138. Joni : Senang? Benarkah Tiffany?

139. Tiffany : Aku senang Joni. Maaf kalau selama ini aku banyak membohongimu.

140. Joni : Tidak Tiffany, ikuti kata hatimu, bukan nafsumu. Apakah kamu tidak peduli deng-

an  teman-temanmu, mereka mencemas-

kanmu.

141. Tiffany : Teman-teman? (MENGINGAT KEMBALI). 142. Joni : Aku akan membawamu kembali kepada

mereka, teman-temanmu.

JONI MENGAJAK TIFFANY LARI. PARA BODYGUARD

MENGEJAR.

143. Joni : Ayo Tiffany, lari! 144. Jovi : Cepat kejar mereka! 145. Tiffany : Aku lelah, Joni!

MEREKA SALING KEJAR DI TEMPAT PERNIKAHAN ITU. TERDENGAR SUARA TEMBAKAN. KAKI JONI TER- TEMBAK PELURU BODYGUARD/PENGAWAL.

146. Joni : Kakiku, cepat lari Tiffany. (KESAKITAN). 147. Pengawal : Sakitkan....?

148. Joni : Lebih sakit hatiku jika melihat Tiffany di- siksa.

149. Pengawal : Oh... kau mau lagi?

150. Tiffany : Sudah hentikan. Aku akan ikut dengan ka- lian asal jauhi rumahku.

151. Joni : Jangan Tiffany... 152. Pengawal : Ayo gadis manis.

153. Tiffany : Jangan sentuh aku. Joni sampaikan salamku kepada teman-teman.

PENGAWAL MEMBAWA TIFFANY MENGHADAP TUAN JOVI. JONI DIPERINTAHKAN PERGI.

154. Jovi : Terima kasih bodyguard-ku. 155. Pengawal : Tidak apa-apa, Tuan.

156. Jovi : Pernikahan akan dilaksanakan besok, tolong penjagaan lebih diperketat lagi! Dan kamu gadis cantik, besok harus berpakaian yang indah!

157. Tiffany : Apakah kamu tidak peduli dengan adik- mu?

158. Jovi : Bodo amat, sebenarnya dia bukanlah adik- ku. Ibuku yang memungut dia saat bayi. 159. Tiffany : Dasar laki-laki kurang ajar!

JOVI MENAMPAR TIFFANY.

160. Joni : Cepat masuk ke dalam dan tidur.

TAMU UNDANGAN (BANGSAWAN) BERDATANGAN. JONI HANYA BISA MELIHAT DARI LUAR KARENA PEN- JAGAAN BEGITU KETAT.

161. Joni : Biarkan aku masuk! (BERJALAN PIN- CANG).

162. Pengawal : Kamu dilarang masuk oleh Tuan kami. 163. Joni : Ini rumahku, biarkan aku masuk!

PERTIKAIAN HEBAT TERJADI ANTARA JONI DENGAN PARA PENGAWAL. TIFFANY KELUAR MENGENAKAN GAUN YANG INDAH.

164. Tiffany : Hai, Joni! (TERSENYUM MANIS). 165. Joni : Alangkah cantiknya dirimu, Tiffany....

166. Tiffany : Kamu datang ke sini untuk apa? Kamu mau pulang ke keluargamu?

167. Joni : Tidak, Tiffany. Aku datang untuk mem- berikan surat dan lukisan dirimu sebagai kenang-kenangan dari aku dan teman-te-

manmu. Jika suatu saat   kamu membaca

surat ini, aku harap kau bisa membalasnya. 168. Tiffany : Terima kasih, Joni. Aku akan selalu menjaga- nya. Aku pasti akan membalas suratmu. Berjanjilah untuk menjaga teman-temanku.... 169. Joni : Itu pasti aku lakukan!

JONI PERGI DENGAN HATI SEDIH. BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN TIFFANY TERINGAT DENGAN PEMBERIAN JONI (SURAT DAN LUKISAN).

170. Tiffany : (MEMBACA SURAT JONI) Kepada Tiffany malaikatku, aku berterima kasih kepadamu. Berkat kamu aku menjadi mengerti apa itu keikhlasan berbagi. Aku mengerti bagaimana harus mengubah sikap menjadi dewasa. Hal terpenting, bukan dari berapa banyak teman yang kita dapat, tetapi berapa banyak teman yang peduli. Dari pemuja rahasia- mu, Joni Wibisono. (TIFFANY MENANGIS HARU). Aku akan membalas surat ini. TIBA-TIBA JOVI DATANG.

171. Jovi : Apa yang sedang kamu lakukan di sini? Ayo cepat makan....

JOVI MEMBACA ISI SURAT YANG DIBERIKAN JONI UNTUK TIFFANY.

172. Jovi : Dasar perempuan kurang ajar, ternyata ka- mu ada perasaan kepada adikku. (MENAM- PAR TIFFANY).

TIFFANY JATUH SAKIT. JOVI MENYESALI PERBUAT- ANNYA.

SEIRING BERLALUNYA WAKTU, JONI TERINGAT AKAN TIFFANY. DIA DATANG MENGUNJUNGI RUMAH- NYA.

173. Pembantu : Ada apa ke sini?

174. Joni : Permisi, Bu. Kok rumah ini sepi, peng- huninya kemana?

175. Pembantu : Memang di sini cuma saya sendirian, Mas. Ada apa, kok, Mas-nya ke sini?

176. Joni : Saya mencari Tiffany, Bu.

177. Pembantu : Oh, Nyonya Tiffany sudah lama tidak di sini, sekarang hanya istri kedua Tuan Jovi. Mas apanya Nyonya Tiffany?

178. Joni : Saya sahabatnya Tiffany. Kalau boleh tahu kenapa Tiffany tidak ada di sini. Apakah

ia pergi?                        

179. Pembantu : Kabarnya dia dibunuh oleh Tuan Muda, sekarang Tuan Muda ada di penjara. 180. Joni : Apa? Dibunuh? Tuhan aku ingin sekali me-

mandang senyumnya.

JONI MENANGIS KARENA MERASA BERSALAH.

-SELESAI-

Ramadhan Rahmad Prakarsa. Lahir di Sleman pada 16 Desember 1999. Sekolah di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Alamat rumah di Dowangan, Gamping, Sleman. Nomor HP 083867845638.

Dalam dokumen SARAPAN TERAKHIR Antologi Naskah Drama 2 (Halaman 138-152)

Dokumen terkait