• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN

6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan

6.2.2. Produktivitas Jagung Indonesia

6.2.6.5. Harga Riil Jagung Impor Indonesia dari Non

Persamaan harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN mempunyai nilai R2 sebesar 0.33 (Tabel 21). Hal ini menunjukan bahwa variabel- variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 33.00 persen harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung dunia, perubahan tarif impor jagung Indonesia dari non ASEAN dan tarif impor jagung Indonesia

dari non ASEAN t-1, nilai tukar riil Indonesia terhadap Amerika Serikat, dan tren waktu.

Salah satu konsekuensi dari perekonomian terbuka yaitu adanya integrasi harga anatara harga di tingkat pasar dunia dengan harga pada negara yang bersangkutan. Harga jagung dunia berpengaruh terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN dengan arah positif. Apabila ditinjau dari elastisitasnya, respon harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN terhadap harga riil jagung dunia adalah elastis dalam jangka pendek. Peningkatan harga riil jagung dunia satu persen akan meningkatkan harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN 3.38 persen dalam jangka pendek, ceteris paribus.

Tabel 21. Hasil Estimasi Parameter Harga Riil Jagung Impor Indonesia dari Non ASEAN

Variabel Parameter Estimasi

Elastisitas

Prob> || Label Variabel

SR LR

Intersep -2 511.81000 0.20535 Intersep

HRJWt 15.47631 3.37764 0.03235 Harga riil jagung dunia TMJINAt-

TMJINAt-1

43.28388 -0.01173 0.36765 Perubahan tarif impor jagung Indonesia dari non ASEAN

EXRIASt 0.00844 0.11010 0.46925 Nilai tukar riil Indonesia terhadap Amerika Serikat TWt 45.10917 0.79252 0.24240 Tren waktu

Prob > F: 0.09560 R2: 0.32684 Dw: 2.21057 Keterangan: Taraf α = 0.15

Perubahan tarif impor jagung Indonesia dari non ASEAN tidak berpengaruh terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN dengan arah positif. Hal ini menunjukan kenaikan pada perubahan tarif impor jagung Indonesia dari non ASEAN tidak akan menyebabkan kenaikan harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN. Nilai tukar riil Indonesia terhadap Amerika Serikat pun tidak berpengaruh terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN dengan arah positif. Ini berarti nilai tukar riil Indonesia terhadap Amerika Serikat tidak bisa dijadikan tolak ukur dalam meningkatkan harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN. Selanjutnya, harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN tidak dipengaruhi oleh tren waktu dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan seiring perkembangan waktu harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN tidak akan meningkat.

6.2.7. Impor Jagung Indonesia

6.2.7.1. Impor Jagung Indonesia dari Thailand

Tabel 22 menyajikan bahwa hasil estimasi persamaan impor jagung Indonesia dari Thailand mempunyai nilai R2 sebesar 0.31. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 31.00 persen impor jagung Indonesia dari Thailand dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN, kelebihan permintaan jagung Indonesia, perubahan pendapatan nasional per kapita, dan tren waktu.

Tabel 22. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari Thailand

Variabel Parameter Estimasi

Elastisitas

Prob> || Label Variabel SR LR

Intersep 11 260.07000 0.37990 Intersep

HRJMIAt -2.86169 -0.11688 0.14825 Harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN DJIt-SJIt 0.01256 -0.11012 0.24140 Kelebihan permintaan

jagung Indonesia GDPKAPIt-

GDPKAPIt-1

28 397 568.00000 0.27346 0.17410 Perubahan pendapatan nasional per kapita TWt 3 420.88800 0.76675 0.09570 Tren waktu Prob > F: 0.11730 R2: 0.30917 Dw: 2.34598 Keterangan: Taraf α = 0.15

Impor jagung Indonesia dari Thailand dipengaruhi oleh harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN dengan arah negatif. Dalam jangka pendek impor jagung Indonesia dari Thailand tidak responsif terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN dengan ditunjukan oleh nilai elastisitas yang inelastis. Peningkatan satu persen harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN akan menurunkan impor jagung Indonesia dari Thailand 0.12 persen, ceteris paribus. Tren waktu juga berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Thailand dengan arah positif. Ini mengindikasikan seiring dengan perkembangan waktu impor jagung Indonesia dari Thailand akan mengalami peningkatan.

Kelebihan permintaan jagung Indonesia tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Thailand dengan arah positif. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan permintaan jagung tidak mendorong importir jagung Indonesia untuk lebih banyak mengimpor jagung dari Thailand. Selanjutnya, perubahan pendapatan nasional per kapita juga tidak mempengaruhi jumlah impor jagung Indonesia dari Thailand. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan yang terjadi

pada pendapatan nasional per kapita tidak akan meningkatkan impor jagung Indonesia dari Thailand.

6.2.7.2. Impor Jagung Indonesia dari Myanmar

Tabel 23 menyajikan bahwa persamaan impor jagung Indonesia dari Myanmar mempunyai nilai R2 sebesar 0.37. Hal ini menunjukan bahwa variabel- variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 37.00 persen impor jagung Indonesia dari Myanmar dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN, kelebihan permintaan jagung Indonesia, perubahan pendapatan nasional per kapita, tren waktu, dan impor jagung Indonesia dari Myanmar t-1.

Tabel 23. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari Myanmar

Variabel Parameter Estimasi

Elastisitas

Prob> || Label Variabel

SR LR

Intersep -1 780.42000 0.38190 Intersep

HRJMIAt -0.08305 -0.03269 -0.04842 0.42330 Harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN

DJIt-SJIt 0.00067 -0.05661 0.08385 0.40695 Kelebihan permintaan jagung Indonesia GDPKAPIt- GDPKAPIt-1 4 595 165.00000 0.42644 0.63164 0.19215 Perubahan pendapatan nasional per kapita TWt 289.28710 0.62487 0.92556 0.24845 Tren waktu MJIMt-1 0.32487 0.10135 Impor jagung

Indonesia dari Myanmar t-1 Prob > F: 0.11500 R2: 0.36650 Dw: 1.45823 Dh: - Keterangan: Taraf α = 0.15

Impor jagung Indonesia dari Myanmar t-1 berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Myanmar dengan arah positif. Hal ini berarti ada tenggang waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari Myanmar untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Myanmar dengan arah negatif adalah harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN. Hal tersebut menunjukan bahwa harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam menurunkan impor jagung Indonesia dari Myanmar.

Kelebihan permintaan jagung Indonesia juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Myanmar dengan arah positif. Ini menunjukan bahwa

peningkatan permintaan jagung Indonesia tidak meningkatkan impor jagung Indonesia dari Myanmar. Impor jagung Indonesia dari Myanmar tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional per kapita dengan arah positif. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan yang terjadi pada pendapatan nasional per kapita tidak akan menyebabkan impor jagung Indonesia dari Myanmar meningkat. Selanjutnya selera yang diproksi oleh tren waktu juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Myanmar dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya selera masyarakat terhadap pangan berbasis jagung tidak akan mendorong importir jagung untuk meningkatkan impor jagung dari Myanmar.

6.2.7.3. Impor Jagung Indonesia dari ASEAN

Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai 2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung dari Thailand dan Myanmar adalah sebesar 86.52 persen, sedangkan rata-rata pangsa impor negara sisa ASEAN hanya sebesar 13.48 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa impor Indonesia dari kedua negara tersebut sangat besar proporsinya dan mampu mewakili impor jagung dari berbagai negara sisa ASEAN ke Indonesia.

Pada kurun waktu 1986 sampai 2010, rata-rata pangsa impor jagung Indonesia dari Thailand dan Myanmar terhadap masing-masing sebesar 78.66 persen dan 7.86 persen. Hal ini menunjukan bahwa pada kurun waktu tersebut Thailand merupakan negara ASEAN yang mengekspor jagung terbesar ke Indonesia.

6.2.7.4. Impor Jagung Indonesia dari China

Tabel 24 menyajikan bahwa persamaan impor jagung Indonesia dari China mempunyai nilai R2 sebesar yaitu 0.21. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 21.00 persen impor jagung Indonesia dari China dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN, perubahan permintaan jagung Indonesia, dan impor jagung Indonesia dari China t-1.

Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah negatif. Namun respon impor jagung Indonesia dari China terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Impor jagung Indonesia dari China t-1 juga berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah positif. Hal ini berarti ada tenggang waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari China untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi.

Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari China

Variabel Parameter Estimasi

Elastisitas

Prob> || Label Variabel

SR LR

Intersep 516 443.10000 0.02575 Intersep

HRJMINAt -164.80900 -0.21917 -0.31907 0.12820 Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN

DJIt-DJIt-1 0.01210 0.01229 0.01789 0.46865 Perubahan permintaan jagung Indonesia MJICt-1 0.31310 0.07565 Impor jagung Indonesia

dari China t-1 Prob > F: 0.19240 R2: 0.20634 Dw: 1.91271 Dh: - Keterangan: Taraf α = 0.15

Perubahan permintaan jagung Indonesia tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan permintaan jagung tidak akan meningkatkan impor jagung Indonesia dari China.

6.2.7.5. Impor Jagung Indonesia dari Amerika Serikat

Tabel 25 menyajikan bahwa hasil estimasi persamaan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat mempunyai nilai R2 sebesar 0.10. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 10.00 persen impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN, kelebihan permintaan jagung Indonesia, perubahan pendapatan nasional per kapita, dan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat t-1.

Impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional per kapita dan kelebihan permintaan jagung Indonesia dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan

nasional per kapita dan permintaan jagung tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat. Selanjutnya, impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat t-1 juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah positif. Hal ini berarti tidak ada tenggang waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi.

Tabel 25. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari Amerika Serikat

Variabel Parameter Estimasi

Elastisitas

Prob> || Label Variabel

SR LR

Intersep 67 904.62000 0.15505 Intersep

HRJMINAt -24.98940 -0.18077 -0.23873 0.24890 Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN DJIt-SJIt 0.00594 -0.02953 -0.03900 0.44620 Kelebihan

permintaan jagung Indonesia GDPKAPIt- GDPKAPIt-1 63 004 343.00000 0.34402 0.45432 0.15010 Perubahan pendapatan nasional per kapita MJIASt-1 0.24278 0.16890 Impor jagung

Indonesia dari Amerika Serikat t-1 Prob > F: 0.71050 R2: 0.10152 Dw: 1.95684 Dh= - Keterangan: Taraf α = 0.15

Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah negatif. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan impor Indonesia dari Amerika Serikat sangat tinggi sehingga peningkatan harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN tidak akan menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat.

6.2.7.6. Impor Jagung Indonesia dari Non ASEAN

Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai 2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung dari China, Argentina, dan Amerika Serikat adalah sebesar 70.03 persen, sedangkan rata-rata pangsa impor negara sisa non ASEAN hanya sebesar 29.97 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa impor Indonesia dari ketiga negara tersebut sangat besar proporsinya dan mampu mewakili impor jagung dari berbagai negara sisa non ASEAN ke Indonesia.

Pada kurun waktu 1986 sampai 2010, rata-rata pangsa impor jagung Indonesia dari China, Argentina, dan Amerika Serikat terhadap masing-masing sebesar 50.06 persen, 10.76 persen, dan 9.21 persen. Hal ini menunjukan bahwa pada kurun waktu tersebut China merupakan negara non ASEAN yang mengekspor jagung terbesar ke Indonesia.

6.2.7.7. Impor Jagung Indonesia

Impor jagung Indonesia merupakan persamaan identitas dari impor jagung Indonesia dari ASEAN ditambah dengan impor jagung Indonesia dari non ASEAN. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi impor jagung Indonesia dari ASEAN dan impor jagung Indonesia dari non ASEAN akan mempengaruhi impor jagung Indonesia. Selanjutnya perubahan impor jagung Indonesia akan memberikan pengaruh kepada variabel endogen lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai 2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung Indonesia dari ASEAN dan impor jagung Indonesia dari non ASEAN adalah sebesar 6.45 persen dan 93.55 persen.

6.2.8. Ekspor Impor Jagung Dunia

Dokumen terkait