• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harun Diming • Kepala Bagian Humas PT Semen Tonasa

Dalam dokumen Majalah Sinergi | Semen Indonesia (Halaman 65-68)

MITRA

H

Syaiful, petani dari Kelompok Tani Gurun Kudu, Ke- lurahan Koto Lalang, Kota Padang, sukses menggu- nakan pupuk organik P2O untuk tanaman padinya. Kesuksesan penggunaan pupuk organik itu dibuk- tikan dengan hasil panennya yang mengalami peningkatan, waktu panen yang lebih cepat, dan kualitas padi lebih baik.

“Alhamdulillah, setelah memakai pupuk organik saya bisa memanen padi lebih cepat, yakni dari biasanya 110 hari menjadi tiga bulan (90 hari). Hasilnya juga ada peningkatan,” kata Syaiful di sela-sela panen sawahnya di Guru Kudu, Jumat (1/4). Panen di areal seluas kurang dari 1 hektare itu dilaku- kan sejak Kamis (31/3).

Setelah memakai pupuk organik, diakui Syaiful, ada sedikit peningkatan hasil panennya, dari 4,1 ton menjadi 4,5 ton. “Memang peningkatannya belum terlihat signiikan, namun hasilnya bisa dirasakan pada panen-panen selanjutnya karena pupuk organik akan menyuburkan tanah kembali,” sam- bungnya meyakinkan diri.

Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kandu- ngan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan akar, batang daun, serta menggemburkan dan menyuburkan tanah. “Areal sawah saya dijadikan sebagai percobaan dalam penggunaan pupuk organik P20 ini, bekerjasama dengan Biro CSR Semen Padang,” kata Syaiful.

Ia mengaku berani melakukan uji coba karena meyakini hasilnya akan baik. Padahal, petani-petani lain di daerahnya belum ada yang berani menerapkan penggunaan pupuk organik yang merupakan bantuan dari CSR Semen Padang. “Saya belajar pertanian ini bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke Thailand dan India.Di negara-negara seperti itu, sumber daya air sangat kurang. Sementara di negara kita semuanya berlimpah,” kata petani yang juga pemilik toko bahan bangunan di Bandar Buat, Kota Padang itu.

Syaiful sebelumnya merasa prihatin melihat kondisi tanah di daerah persawahan di Koto Lalang yang kurang subur.

Penanaman padi di Gurun Kudu, yang menggunaka pupuk organik P20 bantuan dari Semen Padang.

MITRA

Binatang-binatang di sawah seperti belut, ikan puyu, dan lainnya tidak terlihat. Hal itu diindikasikan akibat rusaknya ekosistem di sawah akibat penggunaan pupuk kimia. Karena itu, ketika ada program Biro CSR Semen Padang untuk meng- gunakan pupuk organik, Syaiful menyambut baik program tersebut. “Kami dibantu Semen Padang pupuk organik. Jangankan dibantu gratis, membeli pun sebenarnya kami mau,” cetusnya.

Kepala Biro CSR Semen Padang melalui Kepala Bidang Pember- dayaan Dikkessos Lingkungan Hidup Kasmawati mengatakan, penggunaan pupuk organik di Kelurahan Koto Lalang merupakan program unggulan dari Forum Na- gari di kelurahan itu yang bekerja sama dengan Biro CSR Semen Pa- dang. “Alhamdulillah, petani mulai merasakan manfaat menggunakan pupuk organik,” kata Kasmawati yang didampingi stafnya, Alfred.

(SP/ok)

H. Syaiful (paling kiri), didampingi pstaf CSR Semen Padang, memperlihatkan hasil panen padi yang menggunakan pupuk organik, pada 1 April 2016.

Jajaran CSR Semen Padang melakukan diskusi dengan para petani organik di Gurun Kudu.

KOMUNITAS

K

alimat itu bukan sekadar yel yel untuk gagah-gagahan, tapi semacam sum- pah setia anggota MCSG agar selalu patuh pada visi dan misi organisasi. Semacam ‘pagar diri’ biar tidak ugal-ugalan di jalan serta menyadari posisinya sebagai teladan bagi pengendara yang lain. MCSG adalah sarana berolahraga dan mempererat kekeluargaan antarsesama pecinta sepeda motor di lingkungan pabrik Semen Gresik di Tuban.

Berdiri sejak 10 November 1996, klub yang dikomandani Sukamto ini punya misi membina sopan santu lalu lintas di jalan, plus mensosialisasikan peraturan berlalu lintas (safety riding). “Kita mewadahi teman-

teman yang hobi naik motor, sekaligus me- nyeimbangkan aktivitas mereka yang padat di pabrik dengan kegiatan yang bersifat

refreshing,” terang Sukamto.

Tak bisa dimungkiri, kelahiran klub yang bermarkas di Graha Sandiya, Bogorejo, Tu- ban, ini tak lepas dari masih tingginya angka lakalantas di sekitar pabrik Tuban. Persisnya ketika pabrik Tuban 1 mulai beroperasi tahun 1994. Demi melindungi karyawan, manaje- men SG pun menitip pesan agar MSCG membina mereka supaya lebih tertib di jalan. “Jarak tempat tinggal karyawan dengan pabrik kan lumayan jauh. Ketika itu mayoritas karyawan masih menggunakan sepeda mo- tor,” tambahnya.

Dikatakan Sukamto, klub ini hanya untuk karyawan SG, Semen Indonesia, berikut anak usahanya. Sebelum MCSG Tuban lahir, sejati- nya sudah ada MCSG Gresik yang menaungi para karyawan pabrik Gresik. Tapi karena lokasinya berbeda, lantas muncul ide mem-

bentuk wadah sendiri. “Pada awal berdiri anggotanya cuma 20 orang, dan belum terorganisasi dengan baik. Sekarang sudah melonjak jadi 120 orang,” ujar Sukamto.

Secara berkala, tiap tahun MCSG menggelar dua kali kegiatan try out dan sekali try in. Ada pula Laskar Takjil setiap bulan ramadan, serta wisata motor untuk memperingati HUT Semen Indonesia di bu- lan Agustus. Untuk try out, paling jauh para rider MCSG pernah menapaki aspal hingga

ke Mataram, NTB. Butuh waktu empat hari untuk menuntaskan jalur Tuban-Mataram PP, termasuk istirahat.

“Itu dulu, tahun 2003. Sekarang nggak mungkin jauh-jauh, soalnya kegiatan di pabrik semakin padat. Try out kita sekarang cuma di sekitaran Jawa, cukup dua hari saja,” beber Project Control, Risk Manage-

ment & QA Oficer PM-PPI, Department

of Project Services SMI, ini. Tak ada kamus slengekan atau kebut-kebutan di jalan, kecuali di jalur-jalur tertentu yang mewajib- kan pengendara melaju dengan kecepatan tinggi.

Apalagi peserta tur yang berjumlah puluhan orang itu seluruhnya mengenakan atribut SG dan SMI. Dan, ini yang patut diacungi jempol, dalam setiap tur selalu terselip kegiatan sosial. Antara lain menye- rahkan sumbangan untuk rumah yatim-piatu, TPA/TPQ (Taman Pendidikan Alquran), juga pembangunan tempat ibadah dan rumah janda. “Dananya hasil iuran karyawan, kami menyebutnya topi muter. Alhamdulillah,

untuk kegiatan sosial tahun kemarin MCSG berhasil menghimpun dana hingga Rp 21 juta,” cetus dia.

Kami ini,

Dalam dokumen Majalah Sinergi | Semen Indonesia (Halaman 65-68)

Dokumen terkait