• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edisi IV, 2010

sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang

terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air

tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses

pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan

pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal oleh manusia

membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan

untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.

Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin

memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan air dan tanah antara

lain terjadinya erosi dan curah hujan yang tinggi,

banyaknya sampah buangan manusia dari rumah- rumah atau pemukiman penduduk dan menyebarnya zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Sampah dan air limbah mengandung berbagai

macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat

terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air

limbah yang kurang baik seperti pengaliran air limbah

ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara.

Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran

yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya

genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit

seperti lalat dan tikus.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi

yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah: Diare,

Demam berdarah, Disentri, Hepatitis A, Kolera, Tiphus,

Cacingan dan Malaria.

Mengapa BAB harus sehat?

Kenapa jamban yang kita miliki harus sehat? Mungkin ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat pedesaan kita. Dari penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit

yang timbul akaibat BAB dan jamban tidak sehat.

Jamban sendiri merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan

tujuan:

1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.

2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan

penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.

Lalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air

limbah atau tikus selokan yang masuk kedalam saluran

air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab

penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh

makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut

akan menderita salah satu penyakit seperti yang

tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah

dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak membersihkan

anggota badan terlebih dahulu.

Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah tangga, lantai cuci pakaian

dan kamar mandi. Kemudian lumpur tinja yang berasal

dari jamban atau water closet (WC)

Tangki septik atau unit pengolahan air

limbah terpusat diperlukan guna mengolah air limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas

ketika dibuang kesuatu badan air

penerima.

Sampah dan air limbah mengandung

berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut,

zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah

dan air limbah yang kurang baik seperti pengaliran air

limbah ke dalam saluran terbuka dan dinding dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara.

Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan

timbulnya genangan akan

mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan

mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus. Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai

kapasitas penguraian tertentu. Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air tersebut

tidak mampu lagi melakukan proses pengolahan atau

penguraian secara alamiah.

Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh timbulnya bau

busuk, warna air yang gelap dan pekat dan banyaknya

ikan dan organisme air lainnya yang mati atau

mengapung.

Hidup bersih dan sehat dapat

diartikan sebagai hidup di lingkungan

yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat.

Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal

(rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat.

Kesehatan

Dokumen terkait