• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika dilihat dari diagram analisis SWOT yang ada diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa saat ini Produk Tabungan Dinar yang dikeluarkan oleh Wakala Induk Nusantara berada pada sel 1, dimana Wakala memiliki peluang untuk mengenalkan / memasarkan produk tabungan dinar kepada masyarakat dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut.

BAB V PENUTUP

Berdasarkan pokok permasalahan yang diajukan maka dapat diambil suatu kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

1. Prosedur tabungan dinar pada wakala induk nusantara. Untuk membuka tabungan dinar calon nasabah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 5) Menunjukkan identitas diri berupa foto copy KTP.

6) Menyerahkan setoran awal minimal 5 dinar. 7) Setoran berikutnya minimal 1 dinar.

Dengan ditandatanganinya formulir permohonan penitipan uang dinar dalam Tabungan Dinar yang dikelola oleh Wakala Induk Nusantara, Nasabah setuju dan mengikat diri serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum pada pasal-pasal, dimana didalamnya terdapat waktu pelayanan penitipan dan pengambilan dinar, penitipan dan pengambilan, biaya administrasi, pembayaran untuk biaya penitipan, penggantian nasabah (apabila nasabah meninggal dunia), dan ditandatangani oleh nasabah.

2. Wakala Induk Nusantara dalam mengembangkan dan memasarkan tabungan dinar yaitu melalui brosur, dimana wakala memberikan brosur-brosur yang disebarkan kepada mayarakat, spanduk merupakan media yang tepat untuk melakukan proses startegi pemasaran karena spanduk mudah dijangkau oleh masyarakat, selain itu biaya yang dikeluarkan cukup murah dan lebih efektif, sedangakan internet (web site) merupakan media sosialisasi pelengkap dimana media ini dapat memudahkan nasabah atau calon nasabah dalam melakukan transaksi, melalui ceramah-ceramah, seminar diberbagai universitas, perusahaan dan lain sebagainya, tulisan di koran untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang dinar, dll.

Dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran produk tabungan dinar, yaitu masyarakat masih kurang mengetahui apa itu Wakala, Pengenalan masyarakat masih terbatas mengenai tabungan dinar, masyarakat kurang berminat terhadap tabungan dinar, minimnya sumberdaya untuk berpromosi.

3. Berdasarkan hasil penelitian penulis, Bahwa tabungan dinar pada Wakala Induk Nusantara tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah, baik dari segi dasar hukum yang digunakan sebagai landasan maupun praktek operasionalnya.

4. Dalam menganalisis Produk Tabungan Dinar, maka didapatkan hasil yaitu Wakala memiliki peluang untuk mengenalkan / memasarkan produk tabungan dinar kepada masyarakat dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut.

B. Saran

1. Bagi Wakala Induk Nusantara, agar diperluas lagi jaringan untuk tabungan dinar jangan hanya diwakala induk saja tetapi diwakala-wakala yang lain juga melayani tabungan dinar (BADAR) dan wakala diharapkan lebih meningkatkan lagi pelayanannya, buat inovasi-inovasi baru yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam, meningkatkan sosialisasi produk-produk Wakala Induk kepada masyarakat baik melalui internet, media masa maupun secara langsung.

2. Bagi pemerintah, agar lebih memperhatikan lagi mengenai investasi dinar karena dengan adanya tabungan dinar ini dapat memperoleh banyak manfaat

dan keuntungan-keuntungan yang bisa didapat, yaitu dengan cara menetapkan peraturan yang dapat mendukung berkembangnya investasi dinar.

3. Bagi masyarakat, bagi yang belum mengetahui tentang spesifikasi dari tabungan dinar bisa langsung datang Kewakala Induk Nusantara untuk mengetahui tentang tabungan dinar secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Departemen Agama RI, 1998.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani Press dan Tazkia Cendikia, 2001. Cet, ke-3.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Managemen Bank Syari’ah, Jakarta, Alvabet, 2002. Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta:

Rineka Cipta, 2002, Edisi Revisi V.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1992, Cet-XXI. Hafidhuddin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press,

2002, Cet Ke-1.

Hakim, Cecep Maskanul. Sistem Dinar Emas: Solusi Untuk Perbankan Syari’a, Jakarta, PIRAC, SEM Institute, Infid, Cet Ke-1, Maret 2001

Hamidi, M. Luthfi, MA. Gold Dinar: Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, Jakarta, Senayan Abadi Publishing Cet Ke-1, 2007.

Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah, Jakarta, Gaya Media Pratama Cet Ke-2, Januari 2007.

Iqbal, M. Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham, Jakarta,

Spiritual Learning Centre – Dinar Club Cet Ke-1, 2007.

Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004

Lathif, Ah. Azharuddin. Bahan Perkuliahan Fiqih Muamalah, Jakarta, 2004

Mas’adi, Ghufron A. Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Cet Ke-1, 2002.

Mata Uang Dinar Emas tembus Rp 1 Juta, http://wakalasauqi.blogspot.com

Mengapa uang kertas tidak bisa dipakai, http://geraidinar.com/2008/01

Muhammad al-Husaini, Taqiyuddin Abu Bakar bin. Kifayah al-Akhyar, Beirut, Darul Fikri; tth, Juz-2.

Mujieb, M. Abdul. Dkk. Kamus Istilah Fiqh, Jakarta, Pustaka Firdaus Cet Ke-3, Juni 2002.

Pierce, Jhon dan J. R. Ricard. Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta : Bina Rupa Aksara, 1997.

Qardhawi, Yusuf. Sistem Masyarakat Islam dalam Al-Qur’an dan Sunnah

(Malaamihu Al-Mujtama’ Al Muslimin Alladzi Nasyuduh), Solo, Citra Islami Press, Cet Ke-1, Januari 1997.

Saidi, Zaim. Lawan Dolar dengan Dinar, Jakarta, Pustaka Adina Cet Ke-1, 2003. , Ilusi Demokrasi, Jakarta, Republika, Cet Ke-1, September 2007.

, Kembali Ke dinar Tinggalkan Riba Tegakkan Muamalah, Jakarta: Pustaka Adina, 2005.

Sakti, Ali. Ekonomi Islam: Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, PARADIGMA & AQSA Publishing, Cet Ke-1, Maret 2007

Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada Cet Ke-1, Juli 2002.

Uang kertas, Dinar dan Krisis ekonomi, www.republika.co.id

Zuhaili, Wahbah. Fiqh Muamalah Perbankan Syari’ah, Jakarta, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Juni 1999.

Nama : Ir. Zaim Saidi Jabatan : Direktur Tgl wawancara : 19 Juni 2008

Data wawancara : 1. Apa itu dinar :

Jawab: Dinar adalah koin yang terbuat dari logam emas berkadar 91,70%, 22 karat dengan berat 4,25 gram.

2. Siapa yang mencetak dinar?

Jawab: Dinar dicetak oleh Islamic Mint Nusantara atau PT Aneka Tambang Logam Mulia Indonesia dan telah distandardisasi oleh WITO (World Islamic Trading Organization) yang berpusat di London.

Jawab: Nilai tukar Dinar dan dirham mengikuti harga pasar emas dan perak dunia yang berlaku pada saat transaksi, ditambah dengan sedikit biaya cetak dan biaya distribusi. Nilai tukar Dinar dan Dirham bisa diketahui dari web site Wakala Induk Nusantara (www.wakalanusantara.com), Islam Hari Ini (www.islamhariini.org), atau di Harian Umum Republika setiap harinya. 4. Dimana bisa diperoleh dinar?

Jawab: Di Indonesia, dinar dan dirham dapat diperoleh di wakala-wakala di beberapa wilayah, seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, dan Yogya. Juga dibeberapa Negara seperti Dubai, Inggris, Afrika Selatan, Malaysia, dan lainnya.

5. Bagaimana bisa mendapatkan dan menyimpan Dinar?

Jawab: Dinar-dirham bisa dibeli secara langsung di wakala. Atau untuk di Wakala Induk Nusantara transaksi bisa dilakukan dengan mentransfer ke rekening BCA, dan nasabah akan mendapatkan dinarnya di waktu lain atau bisa juga dititipkan di Tabungan Dinar (BADAR). Untuk penitipan, nasabah dikenakan sedikit biaya (Rp 500/keping/bulan)

6. Apakah Dinar bisa dijual kembali?

Jawab: Dinar bisa dijual kembali dengan ketentuan wakala beli dari konsumen senilai 94% dari harga rate dinar pada saat transaksi. Untuk dirham, wakala beli dari konsumen seharga 92% dari rete dirham saat transaksi. 7. Apakah yang dimaksud dengan produk tabungan dinar?

Jawab: Produk tabungan dinar adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh Walaka Induk Nusantara, tabungan ini berupa koin emas 22 karat sebarat 4,25 gram.

8. Apa latar belakang dari kemunculan produk tabungan dinar pada Wakala Induk Nusantara?

Jawab: Tabung Dinar diselenggarakan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat pengguna dinar dan dirham untuk dapat menyimpan dinar dan dirhamnya secara aman dan murah.

9. Apa landasan hukum produk tabungan dinar?

Jawab: Landasan hukum produk tabung dinar adalah kontrak penitipan antara pihak Nasabah dan pihak Wakala sesuai dengan hukum syariah.

10.Apa keunggulan dinar dibandingkan dengan rupiah sebagai tabungan/investasi? Jawab: Lebih syariah, karena Allah telah menciptakan dua logam mulia yaitu

emas dan perak sebagai standar ukuran nilai untuk seluruh bentuk simpanan harta dan kekayaan. Beberapa keuntungan lain menggunakan dinar dirham yaitu aman karena bebas inflasi, tidak terkena penurunan nilai mata uang dan stabil terhadap harga barang. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk transaksi.

11.Akad dan prinsip syariah apakah yang dipakai pada produk tabungan dinar? Jawab: Prinsip Syari’ah yang dipakai dalam tabungan dinar yaitu Wadi’ah yad al-

amanah.

12.Apakah produk tabungan ini memberikan bagi hasil atau tidak pada nasabah? Jawab: Dalam produk tabungan dinar tidak memberikan bagi hasil.

13.Apa fasilitas yang diberikan oleh Wakala Induk Nusantara terhadap nasabah tabungan dinar?

Jawab: Fasilitas yang diberikan adalah layanan penitipan itu sendiri, yang dicatatkan dalam sebuah buku tabungan. Kepada nasabah juga diberikan jaminan 100% bahwa dinar atau dirham miliknya dapat diambil setiap saat, tanpa kekhawatiran adanya rush sebagaimana yang bisa terjadi pada perbankan.

14.Bagaimana prospek pengembangan produk tabungan dinar dalam mewujudkan tujuan Wakala Induk Nusantara?

Jawab: Prospek tabung dinar sangat bagus, tergantung kepada jumlah out let (Wakala Umum) yang mampu memberikan layanan tabung dinar. Selain itu juga tergantung kepada jenis layanan lain yang dapat diberikan kepada Wakala Induk, khususnya ketersediaan fasilitas instrumen pembayaran,

berupa kartu debit dan m-dinar (mobile dinar, yaitu pemanfaatan teknologi komunikasi telepon seluler dalam sistem pembayaran).

15.Bagaimana tanggapan nasabah terhadap produk tabungan dinar? Jawab: Sejauh ini tidak pernah ada keluhan.

16.Bagaimana Strategi Wakala Induk Nusantara dalam memberikan pengenalan produk tabungan dinar kepada masyarakat?

Jawab: Melalui brosur, web site, ceramah-ceramah, seminar, tulisan di koran, dll. 17.kendala-kendala apa saja yang dihadapi wakala dalam memasarkan produk

tabungan dinar?

Jawab: Pengenalan masyarakat yang masih terbatas dan minimnya sumber daya untuk berpromosi.

Jakarta, 31 Juli 2008

Yang mewawancarai Yang diwawancarai

Dokumen terkait