• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISA DATA

3. Hasil Analisis Data

Authoritative (%) Permissive (%) Uninvolved (%) Tionghoa 7 (5.83) 24 (20) 3 (2.5) 7 (5.83) Non-Tionghoa 1 (0.83) 19 (15.8) 11(9.16) 5 (4.16) Jumlah 8 43 14 12

Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa Tionghoa lebih banyak pada pola asuh

authoritarian, dimana subjek Tionghoa berjumlah 7 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 1 orang. Pada pola asuh authoritative subjek Tionghoa berjumlah lebih banyak, dimana subjek Tionghoa berjumlah 24 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 19 orang. Pada pola asuh permissive subjek Non-Tionghoa berjumlah lebih banyak, dimana Tionghoa berjumlah 3 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 11 orang. Pada pola asuh uninvolved subjek Tionghoa lebih banyak, dimana Tionghoa berjumlah 7 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 5 orang

3. Hasil Analisis Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh authoritative, authoritarian,

Non-Tionghoa. Metode analisa data menggunakan two ways anova, sebelum data dianalisa melalui two ways anova, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas untuk melihat apakah sampel terdistribusi normal dan variasi nilai kedua kelompok homogen.

3.A. Hasil Uji Asumsi 3.A.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah terdistrubusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.00. Uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan p = 0,647 dengan N = 120. Sampel dikatakan terdistribusi normal ketika p > 0,05. Data yang diperoleh menunjukkan nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sampel terdistribusi secara normal.

3.A.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians dilakukan untuk memeriksa apakah varians kedua kelompok sama. Untuk menguji homogenitas menggunakan Levent Test. Apabila nilai p > 0,05 maka varians subjek penelitian sama. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan levent test menunjukkan bahwa p = 0,76. Karena suatu sampel dikatakan homogen jika p > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data memenuhi asumsi homogenitas

3.B. Hasil Utama Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh authoritative, authoritarian,

permissive, dan uninvolved dan ditinjau dari perbedaan etnis, yaitu Tionghoa dan Non-Tionghoa, serta ada interaksi antara pola asuh dan etnis terhadap prestasi akademik. Metode analisa data yang digunakan adalah two ways anova. Untuk melakukan pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa yaitu :

1. Ha : ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh 2. Ha : ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari etnis

3. Ha : ada interaksi antara pola asuh dan etnis terhadap prestasi akademik Tabel 12. Deskripsi Pola Asuh

Berdasarkan tabel 12, mean pada pola asuh authoritative sebesar 83, 37. Mean pada pola asuh authoritarian sebesar 83, 96. Mean pada pola asuh

permissive sebesar 85, 22 dan mean pada pola asuh uninvolved sebesar 79, 57. Tabel 13. Deskripsi Etnis

Etnis Mean Standart Deviasi Jumlah (N)

Tionghoa 16, 54 2, 704 67

Non-Tionghoa 16, 87 1, 991 53

Berdasarkan tabel 13, mean pada etnis Tionghoa adalah 16, 54 dan mean pada etnis Non-Tionghoa sebesar 16, 87.

Pola Asuh Mean Standart Deviasi Jumlah (N)

Authoritative 83, 37 7, 136 43

Authoritarian 83, 96 7, 808 8

Permissive 85, 22 6, 147 14

Tabel 14. Hasil Uji Anova Keterangan Mean Square F P Pola Asuh 73,69 1,36 0,252 Etnis 5,28 0,98 0,755 Pola Asuh*Etnis 51,25 0,948 0,439

Dari tabel 14 hasil uji anova menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pola asuh terhadap prestasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari nilai F = 1,36 dengan p = 0,252 ( p ˃ 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh.

Selanjutnya pada baris kedua tabel 14 terlihat bahwa tidak ada pengaruh antara etnis dengan prestasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari nilai F = 0,98 dengan p = 0,755 (p ˃ 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari etnis.

Selanjutnya pada barisan ketiga tabel 14 menunjukkan bahwa tidak ada efek interaksi antara pola asuh dengan etnis. Hal ini dapat dilihat dari nilai F = 0,948 dengan nilai p = 0,439. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh dan etnis.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh dan etnis dan tidak ada interaksi antara pola asuh dan etnis terhadap prestasi akademik, hal ini dapat dilihat dari nilai p ˃ 0.05. Hal ini tidak sejalan dengan hipotesa penelitian yaitu ada perbedaan prestasi akademik ditinjau dari pola asuh dan etnis dan ada interaksi antara pola asuh dan etnis terhadap prestasi akademik.

Ada beberapa alasan yang menjelaskan tidak adanya perbedaan prestasi akademik dengan pola asuh. Pertama, pola asuh merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melatih, membimbing, dan mendidikan anak agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut Baumrind (dalam Papalia 2008) pola asuh mempengaruhi perilaku atau tingkah laku anak. Kedua, menurut Mouli (dalam Idrus, 2004) bahwa pola asuh mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan kepribadian. Misalnya orang tua yang demokratis akan mendorong anak untuk menjadi pemimpin. Maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak dan memiliki pengaruh yang kecil terhadap prestasi akademik. Ketiga, menurut Papalia (2008) bahwa status ekonomi berpengaruh terhadap prestasi akademik. Orang tua yang memiliki status ekonomi keatas mempunyai peluang untuk memenuhi kebutuhan anak dalam belajar dan orang tua menganggap bahwa pendidikan merupakan hal yang penting. Berdasarkan survei dilapangan menunjukkan bahwa baik orang tua Tionghoa dan Non-Tionghoa rata-rata memiliki status ekonomi keatas sehingga orang tua dapat memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh anak. Keempat, menurut Chairinniza (2007) bahwa keterlibatan orang tua dalam belajar dan peran orang tua yang aktif dapat mempengaruhi prestasi akademik. Berdasarkan survei dilapangan bahwa baik orang tua Tionghoa dan Non-Tionghoa menyediakan atau menghabiskan waktu mereka untuk belajar dengan anak. Hal ini didukung juga oleh salah satu aitem peneliti yang menanyakan

mengenai keterlibatan orang tua di rumah. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata orang tua membantu anak belajar dirumah.

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik berdasarkan etnis. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan hal tersebut. Pertama, menurut Mendiknas (2012) bahwa prestasi akademik yang diperoleh oleh etnis Non-Tionghoa tidak jauh berbeda dari etnis Tionghoa, hal ini dapat dilihat dari beberapa olimpiade yang diikuti oleh etnis Tionghoa dan Non-Tionghoa yang menunjukkan bahwa kedua etnis tersebut memiliki prestasi yang tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan etnis Non-Tionghoa mengalami perkembangan dan kemajuan. Sehingga menghasilkan prestasi akademik yang tidak berbeda atau sama dengan etnis Tionghoa. Kedua, menurut Hurlock (1980) bahwa anak memiliki keinginan yang kuat untuk berprestasi, sehingga anak membentuk kebiasaan untuk berhasil. Ketiga, menurut Yusuf (2004) anak mengganggap bahwa nilai rapor menjadi tolak ukur yang tepat dalam menunjukkan prestasi akademik, sehingga anak memiliki orientasi prestasi yang baik.

Selanjutnya hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pola asuh dan etnis terhadap prestasi akademik. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan hal tersebut. Pertama, berdasarkan dari pola asuh dan etnis bahwa setiap orang tua menerapkan pola asuh yang berbeda-beda. Menurut Baumrind (dalam Santrock 2008) bahwa setiap orang tua menggunakan kombinasi dari semua pola asuh yang ada. Hasil dari kategorisasi pola asuh menunjukkkan bahwa baik orang tua Tionghoa maupun

Non-Tionghoa menerapkan pola asuh kombinasi kepada anak yaitu

authoritative, authoritarian, permissive, dan uninvolved sehingga menghasilkan prestasi akademik yang sama.

Selain itu terdapat beberapa variabel yang tidak dikontrol oleh peneliti, yaitu variabel bebas meliputi pendidikan, pendapatan, besarnya keluarga, dan usia orang tua yang dapat mempengaruhi prestasi akademik. Selain itu juga peneliti tidak mengontrol intelegensi.

BAB V

Dokumen terkait