• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari masing-masing responden ditemukan bahwa rentang usia berkisar 21-23 tahun dan memiliki pengalaman cybersex. Berikut ini akan ditampilkan data dari masing-masing responden untuk melihat dinamika psikologis.

Responden I

Pada awalnya P diperkenalkan pada seorang laki-laki oleh sahabatnya melalui BBM. Namun diawal perkenalan sebelum berpacaran, P merasa shock dan marah karena pasangan meminta P untuk mengirimkan foto bugil melalui BBM dengan alasan sebagai

Uraian R I R II R III R IV

Usia 22 tahun 22 tahun 21 tahun 23 tahun Status Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Jenis

Kelamin

Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Memiliki

pengalaman cybersex

bukti rasa sayang. Dari kejadian tersebut terjadilah pertengkaran antara P dengan pasangan.

Kenyamanan membuat P luluh dan memutuskan berpacaran dengan laki-laki tersebut. Meskipun selama menjalani proses pacaran P belum pernah secara langsung bertatap muka dengan pasangan dan hubungan yang dijalani terpisah secara jarak (Long Distance Relationship). Diawal hubungannya, P mensyaratkan kepada pasangan untuk tidak meminta mengirimkan foto bugil melainkan perlu adanya proses pengenalan satu sama lain terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu dengan rasa nyaman yang dirasakan, P mulai mengirimkan foto kepada pasangan secara bertahap, mulai dari foto semi bugil (masih menggunakan pakaian dalam) hingga bugil.

Emosi/ perasaan yang muncul saat P mengirimkan foto yaitu malu, aneh, seperti orang gila dan bingung bagaimana mengirimkan foto karena pengalaman tersebut merupakan pengalaman pertama yang dialaminya. Permintaan pasangan pun semakin meningkat yaitu meminta P untuk mengirimkan video. Namun P menolak karena keterbatasan alat yang digunakan.

Salah satu media yang memiliki ruang chatt dan seseorang bisa mengirimkan video yaitu skype. Semenjak P mengetahui bahwa melalui skype bisa melakukan video call, dirinya mencoba untuk membuatkan akun tersebut untuk pasangan. Setelah akun skype berhasil dibuat dan diuji coba, pasangan mulai meminta P untuk

menunjukkan video bugil setiap malam melalui webcam. Namun hal tersebut tidak berhasil dilakukan karena terkendala oleh signal sehingga memutuskan untuk berhenti menggunakannya.

Ketidakmampuan mengirimkan video melalui skype karena terkendala signal membuat P dan pasangan kembali berdebat. Untuk menghindari perdebatan dengan pasangan yang selalu marah bila keinginannya tidak terpenuhi, maka P menyarankan untuk melakukan Phone Sex (PS). Namun dalam penggunaannya P merasa kebingungan karena tidak tahu bagaimana memulainya. Pada akhirnya bisa dilakukan karena bantuan pasangan yang menuntunnya dalam sebuah alur cerita. Saat aktivitas berlangsung P merasa bingung dan aneh karena harus mengikuti imajinasi pasangan sedangkan P merasa dirinya merupakan individu yang kurang mampu berimajinasi.

Materi dan isi percakapan yang dilakukan P dengan pasangan saat melakukan PS biasanya berasal dari foto, kata-kata candaan, dan suara mendesah. Kegiatan PS berlangsung di rumah dan kurang lebih 2 jam. Selain itu, pengiriman foto dilakukan hampir setiap hari dan bila hendak melakukan PS. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari perdebatan karena pasangan akan komplain dan marah bila foto tidak dikirim, foto yang dikirim tidak jelas, menunda keinginan pasangan, tidak pernah meminta foto pasangan serta merasa adanya rasa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pasangan.

Selain itu, dibalik perilaku pasangan yang kurang umum, P menilai bahwa pasangannya merupakan sosok individu yang manja, menyenangkan dan mandiri. Hal lain tersebut juga yang membuat P mau melakukan PS dengan harapan adanya obrolan santai/ sharring pengalaman seusai PS. PS merupakan media yang aman dibanding media lainnya karena masih ada kontrol/ batasan dari pengguna. Ketika P berhasil melakukan PS bersama pasangan yang dirasakan adalah lega, senang, safe karena bisa memuaskan pasangan dan terhindar dari pertengkaran.

Responden II

Pengalaman cybersex G dengan pasangan berawal dari texting berupa kata-kata menggoda. Media yang biasanya digunakan G ialah Whatsapp (WA), SMS dan telepon. Aktifitas berlangsug di kos, malam hari dan sekitar kurang lebih 2-3 jam.

Cybersex yang dilakukan G karena sebagai suatu kesenangan/ hiburan. Selain itu, rasa kenyamanan, bebas tanpa jaim membuat G bersama pasangan secara terbuka membahas seks. Dari kenyamanan yang dirasakan itulah yang membuat G ingin tahu lebih dalam pasangan tentang seks karena bagi G pasangannya mampu memberikan informasi terkait dengan pengalaman yang sudah dimiliki sebelumnya (pasangan sudah pernah menikah). Kenyamanan yang

dirasakan G terhadap pasangan ialah G bisa menjadi diri sendiri dan melakukan sesuatu sesuka hatinya.

Perasaan yang muncul saat G melakukan cybersex bersama pasangan adalah asik, menyenangkan karena dalam konteks bercanda. Suatu ketika pasangan melakukan Phone Sex (PS) dengan G. Saat kejadian tersebut, pasangan mengalami mastrubasi sedangkan G tidak merasa terangsang karena menurutnya obrolan yang dilakukan melalui telepon merupakan obrolan santai.

Pengalaman cybersex yang dialami G tidak hanya bersama pasangan tetapi juga dengan teman (AD). Bermula dari AD yang mengajak G untuk texting tentang hal-hal seks. Kegiatan tersebut secara terbuka dilakukan keduanya karena sudah saling mengenal sejak SMA. G berasumsi bahwa AD sedang merasa kesepian sehingga meminta G untuk melakukan cybersexmelalui media seperti Yahoo Messenger (YM) dan Facebook (FB). Suatu hari AD merasa “pengen” dan meminta G untuk menggunakan video call untuk membantu melampiaskan keinginannya. Namun hal tersebut tidak direspon G secara serius melainkan dengan kata-kata candaan yang menggoda. Tanpa berpikir panjang AD langsung mengirimkan foto kelaminnya dan meminta G mengirimkan balasan foto. G merasa kaget atas perilaku AD terhadapnya dan menolak mengirim foto dengan berbagai alasan. Pengalaman cybersex bersama AD dirasa G kurang begitu nyaman bila dibanding dengan pasangan sebelumnya. Namun hal

tersebut tetap direspon karena sebatas hiburan dan ingin mengetahui pengetahuan AD tentang seks sedangkan aktivitas yang dilakukan bersama pasangan karena adanya keinginan untuk disayang.

Responden III

Perkenalan L dengan pasangan melalui facebook berawal dari keisengan, penasaran, harapan ingin menjadi lebih baik dan ingin menggoda. Pada akhirnya L memutuskan untuk memilih pasangannya sebagai kekasih. Beberapa bulan menjalani proses pacaran, L merasa penasaran apakah pasangannya memiliki hasrat. Untuk mengetahuinya, L selalu memancing obrolan seks yang sifatnya menggoda melalui sms atau facebook. Rasa risih tapi penasaran pun dirasakan L saat menggoda pasangannya.

Topik seks yang dibahas mereka biasanya diperoleh dari siaran tv atau video bokep. Obrolan seks biasanya berlangsung pada malam hari kurang lebih 2-3 jam. Namun obrolan dengan menggunakan FB pun semakin jarang digunakan karena menurut pasangan bisa memunculkan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan mereka dan bagi L ketika obrolan seks dilakukan melalui SMS, pasangan akan lebih mudah terbuka dan lebih simple dalam penggunaanya. Keterbukaan membahas seks pun tidak membuat keduanya mengalami mastrubasi melainkan hanya terangsang dan memunculkan komitmen bersama. Selain pasangan merupakan sosok yang terbuka, dirinya juga

memiliki sisi ingin dimanja oleh L sehingga pasangan ingin selalu diperhatikan L

Suatu ketika L pernah meminta pasangannya untuk mencari tahu informasi melalui internet terkait dengan bagaimana cara memuaskan pasangan. Namun semakin hari L merasa bosan karena dirinya merasa sudah mengetahui semua hal tentang seks dan menginginkan adanya hubungan seks.

Alasan L melakukan obrolan seks melalui sms yaitu ingin mengetahui respon pasangan bila digoda. Ketika L mengetahui respon pasangan tergoda, L akan merasa puas karena bisa menggoda pasangannya dan bisa meningkatkan hasrat pribadinya sendiri (nafsu). Selain melakukan obrolan seks melalui sms, L juga pernah melakukan foto syur bersama pasangan. Hal tersebut dilakukannya karena ingin memamerkan tubuh dan merasa senang bila dilihat pasangan. Foto syur dilakukan untuk konsumsi pribadi saat ingin memenuhi keinginan pasangan.

Responden IV

Pengalaman cybersexyang dialami oleh T berawal saat dirinya diperkenalkan dengan situs Omegle oleh seorang teman. Keisengan dan keingintahuan T membuat dirinya semakin ingin mengetahui kegunaan omegle ketika melihat ada suatu hal yang menyenangkan saat temannya menggunakan situs tersebut.

Omegle merupakan sebuah situs yang didalamnya terdapat ruang chatt dan video. Semua orang bisa dengan gampang masuk ke dalamnya dan memilih dengan siapa saja yang hendak berbagi pengalaman. Di sisi lain, sifatnya yang realtime dan interaktif, memudahkan seseorang menunjukkan video maupun bertukar komentar saat menggunakannya. Terdapat 2 versi Omegle yaitu versi dalam dan luar negeri. Dalam penggunaan situs tersebut, T lebih tertarik menggunakan Omegle versi luar negeri. Baginya, menggunakan versi tersebut bisa menambah pengalaman seperti menambah teman/kenalan dan mempelajari bahasa inggris. Sebagian besar Omegle digunakan sebagai media untuk berkenalan dan membahas seks. Orang-orang yang terlibat didalamnya pun berasal dari kalangan dewasa awal dan dewasa tengah tak terkecuali perempuan. Hal tersebut pernah dialami T ketika menemukan kenalan perempuan dan dirinya mengutarakan kepada T bahwa dirinya kecanduan terhadap perilaku seksual yang dilakukan dan dirasa memuaskan saat menggunakannya.

Penggunaan Omegle biasanya dilakukan T di kos maupun tempat lain yang memudahkannya untuk online. Biasanya aktivitas tersebut dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu, kurang lebih satu jam dan di waktu senggang baik itu siang atau malam hari. T menggunakan Omegle untuk hiburan seperti menambah teman, mempelajari bahasa inggris dan mengisi waktu kosong. Diawal penggunaan, T merasa

senang dan ketagihan saat chatt untuk berkenalan karena baginya dengan berkenalan dengan orang asing dirinya bisa mempelajari bahasa inggris. Namun ketika membahas seks T merasa penasaran/ ingin tahu apa yang membuat orang asing menyukai seks, bagimana mereka melakukannya dan reaksi wajah yang ditunjukkan.

Suatu ketika T pernah ditunjukkan video oleh kenalan beserta pasangannya yang sedang berhubungan seks dan diminta untuk berkomentar. Saat itu T merasa senang dan terangsang layaknya menonton video bokep. Namun karena kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan hanya sebatas hiburan, membuat T memilih untuk tidak melanjutkannya karena menurutnya isi dari aktivitas tersebut selalu berujung pada seks yang terkadang membuat dirinya merasa bosan. Tabel 4 Ringkasan Dinamika Pokok Pertanyaan R I R II R III R IV Penggunaan cybersex

Pacar Pacar & teman Pacar Kenalan/Teman Media yang digunakan Telepon (BBM, PS) & internet Telepon (WA, sms) Internet (FB) Telepon (sms) Internet (situs omegle) Materi/ isi/ bentuk obrolan Foto bugil, texting (kata candaan), suara mendesah

Texting, foto Texting, foto Texting, video

Alasan melakukan cybersex Menghindari kemarahan atas keinginan pasangan yang Hiburan Ingin tahu info/ Ingin mengetahui respon pasangan bila Hiburan Ingin mendapat kenalan

tidak terpenuhi Merasa adanya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan seks pasangan. pengalaman seks pasangan Ingin disayang pasangan digoda. Meningkatkan hasrat pribadi (nafsu) Mempelajari bahasa inggris Mengisi waktu kosong Ingin tahu orang asing menyukai seks dan reaksinya Keuntungan media yang digunakan

Aman --- Simple Gampang,

mudah karena siapa saja bisa masuk & bisa memilih siapa saja Waktu, tempat dan jumlah penggunaan Pagi (by request), Malam hari Rumah ≤ 2 jam Malam hari Kosan ≤ 2-3 jam Malam hari Kosan ≤ 2-3 jam Malam/ siang Kosan/ tempat wifi ≤ 1 jam Perasaan yang muncul ketika melakukan cybersex Shock, marah, aneh, malu, bingung

Senang, seru Risih, penasaran senang membahas dan memuaskan pasangan Risih, penasaran dan senang saat membahas seks Perolehan dari melakukan cybersex Lega, safe, senang memuaskan pasangan Terhindar dari perdebatan Keterbukaan satu sama lain Komitmen berpasangan Keinginan pasangan untuk diperhatikan Bisa berkenalan dan mempelajari bahasa inggris

Dokumen terkait