• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data dan Analisis

B. Hasil Uji Statistik 1. Hasil Uji Validitas 1.Hasil Uji Validitas

4. Hasil Analisis Data

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Berikut adalah hasil dari uji regresi berganda:

Tabel V.15 Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,447 1,513 ,957 ,341 Gaya_Hidup ,121 ,033 ,233 3,683 ,000 Kelompok_Acu an ,672 ,060 ,705 11,158 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

81 b. Uji t atau Parsial

1. Pengaruh gaya hidup pada keputusan konsumen

a. Perumusan Hipotesis

H01: gaya hidup tidak berpengaruh pada keputusan

konsumen.

HA1: gaya hidup berpengaruh pada keputusan konsumen.

b. Menerima atau menolak hipotesis

Berdasarkan tabel V.15 uji regresi berganda, nilai dari uji T-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) yaitu untuk variabel gaya hidup sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung 3,683 > dari ttabel

1,66055 (df=98,α=5%) artinya signifikan. Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel gaya hidup berpengaruh pada keputusan konsumen.

2. Pengaruh kelompok acuan pada keputusan konsumen

a. Perumusan Hipotesis

H02: kelompok acuan tidak berpengaruh pada keputusan konsumen.

HA2: kelompok acuan berpengaruh pada keputusan

82

b. Menerima atau menolak hipotesis

Berdasarkan tabel V.15 uji regresi berganda, nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) yaitu untuk variabel kelompok acuan sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung 11,158 > dari ttabel

1,66055 (df=98,α=5%) artinya signifikan. Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kelompok acuan berpengaruh pada keputusan konsumen menggunakan jasa studio foto.

c. Uji F atau simultan

Uji F atau simultan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji F:

Tabel V.16 Uji F atau simultan

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 451,628 2 225,814 87,003 ,000b Residual 251,762 97 2,595 Total 703,390 99

a. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen

b. Predictors: (Constant), Kelompok_Acuan, Gaya_Hidup

83

Berdasarkan tabel di atas, p-value (pada kolom Sig.) 0,000 < 0,05, artinya signifikan, sedangkan Fhitung 87,003 > dari Ftabel 3,09 (df1=2, df2=97) artinya signifikan. Maka dapat disumpulkan bahwa H03 ditolak dan HA3 diterima. Artinya gaya hidup dan kelompok acuan secara bersama-sama berpengaruh pada keputusan konsumen menggunakan jasa studio foto.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan vaiabel dependen. Berikut hasil uji koefisien determinasi:

Tabel V.17

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,801a ,642 ,635 1,61105 1,777

a. Predictors: (Constant), Kelompok_Acuan, Gaya_Hidup b. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,635. Artinya, 63,5% variabel dependen keputusan konsumen dijelaskan oleh variabel independen gaya hidup dan kelompok acuan dan sisanya 36,5% (100%-63,5%) dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.

84 C. Pembahasan

Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 19-22 tahun dan berstatus mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh variabel independen (gaya hidup dan kelompok acuan) pada variabel dependen (keputusan konsumen) dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Dalam analisis regresi linear berganda dijelaskan tentang gaya hidup dan kelompok acuan dapat mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa studio foto. Variabel gaya hidup menyatakan bahwa semakin seorang senang mengekspresikan dirinya, maka semakin tinggi pula seorang memutuskan untuk menggunakan jasa studio foto. Variabel kelompok acuan menyatakan bahwa semakin seorang terpengaruh oleh kelompok acuan, maka semakin tinggi pula seorang memutuskan untuk menggunakan jasa studio foto.

Uji hipotesis yaitu uji t dan uji F. Uji t atau parsial menyatakan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh pada keputusan konsumen. Terlihat bahwa dari p-value (pada kolom Sig.) pada uji regresi berganda tabel V.15 yaitu untuk variabel gaya hidup sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan

thitung 3,683 > dari ttabel 1,66055 (df=98,α=5%) artinya signifikan. Gaya hidup

menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap aktivitas, minat dan opini masyarakat Yogyakarta dapat

85

mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa studio foto. Konsumen studio foto dominan memiliki aktivitas dan minat foto di studio untuk kemudian diunggah ke media sosial dan juga untuk dipajang di ruangan tertentu. Lalu aktivitas lain yaitu mayoritas orang sering berpose di depan kamera yang bertujuan untuk menunjukkan identitas dirinya. Selain itu konsumen memiliki opini tentang studio foto bahwa foto di studio untuk mendapatkan hasil gambar dengan kualitas yang bagus dan juga dapat mengedit hasil foto untuk menutupi kekurangan.

Pada variabel kelompok acuan berpengaruh pada keputusan konsumen. Terlihat bahwa dari p-value (pada kolom Sig.) yaitu untuk variabel kelompok acuan sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung 11,158 > dari

ttabel 1,66055 (df=98,α=5%) artinya signifikan. Kelompok acuan akan

mempengaruhi seorang dalam memilih produk atau jasa (Sumarwan, 2004:308). Hal ini menunjukkan bahwa teman dan keluarga dapat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa studio foto. Setelah melihat foto teman, seseorang menjadi punya ketertarikan untuk foto di studio foto juga. Selain itu seorang punya ketertarikan foto di studio setelah melihat temannya sedang mengabadikan acara penting. Adapula seorang menerima ajakan ataupun menerima saran untuk foto menggunakan jasa studio foto kerena memang seorang teman bisa dipercaya. Lalu keluarga juga dapat mempengaruhi, kemungkinan untuk mengabadikan acara penting ataupun memang sudah menjadi kebiasaan setiap periode tertentu ada kegiatan foto bersama.

86

Hasil uji F atau simultan menyatakan bahwa secara bersama-sama variabel gaya hidup dan kelompok acuan berpengaruh pada keputusan

konsumen menggunakan jasa studio foto. Terlihat bahwa p-value (pada

kolom Sig.) 0,000 < 0,05, artinya signifikan, sedangkan Fhitung 87,003 > dari

Ftabel 3,09 (df1=2, df2=97) artinya signifikan. Penulis berpendapat, untuk bisa

foto bersama dengan teman atau keluarga, pastinya juga ada kesamaan dari gaya hidup (lifestyle) individu dilihat dari aktivitas, minat dan opini. Selain itu juga karena zaman sekarang banyak yang menggemari fotografi untuk kebutuhan individu ataupun kebutuhan bersama.

Fenomena penggunaan jasa studio foto saat ini beralih fungsi bukan hanya untuk foto resmi saja, melainkan untuk mengabadikan berbagai momentum atau acara penting. Selain itu, studio foto saat ini hadir untuk menjadi sarana pemenuhan gaya hidup, di mana banyak orang terutama kalangan anak muda senang mengekspresikan diri. Buktinya, tidak sedikit anak muda yang sedang tidak ada momentum atau acara pun bersama-sama teman atau keluarga menghabiskan waktunya berfoto di studio foto dan

menggunakan dresscode atau make up tertentu. Adapun tujuannya yang

dilakukan kalangan anak muda tersebut adalah agar semakin hangat terjalinnya hubungan dengan teman atau keluarganya. Studio foto menawarkan berbagai banyak fasilitas agar banyak orang memutuskan untuk menggunakan jasa studio fotonya melalui promo menarik, properti foto

bahkan juga melalui background studio foto yang juga dapat menarik

87

Dalam penelitian sebelumnya, jurnal Bintang Jalasena Anoraga dan Sri Setyo Iriani (2013) menunjukkan gaya hidup dan kelompok acuan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung Galaxy. Begitu pula dengan Yuli Nur Islamiah (2015) meneliti tentang pengaruh dimensi activity, interest dan opinion terhadap keputusan pembelian pada butik busana muslim Shafira di Samarinda menunjukkan bahwa variabel activity, interest dan opinion secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

Pada penelitian Putu Hendry Rian Hartanto (2016) tentang pengaruh gaya hidup, kelompok acuan dan uang saku terhadap pola konsumsi mahasiswi dalam menggunakan jasa salon di Yogyakarta menunjukkan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh dengan pada pola konsumsi, sedangkan kelompok acuan dan uang saku berpengaruh pada pola konsumsi. Hal ini dikarenakan saat pengambilan data berdekatan dengan persiapan ujian, sehingga hal tersebut bisa menjadi faktor yang menyebabkan responden lebih fokus untuk belajar daripada pergi ke salon.

Menurut Kotler (2012:173) perilaku keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan psikologis. Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa gaya hidup termasuk salah satu faktor pribadi yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa studio foto. Begitupula dengan kelompok acuan termasuk salah satu faktor sosial yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa studio foto, khususnya di Yogyakarta.

88 BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dokumen terkait