Penelitian ini menggunakan event study. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue dan untuk melihat perbedaan TVA sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Penelitian ini dilakukan pada semua perusahaan go public yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2009-2013 dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Event windows dalam penelitian ini adalah 11 hari yang terbagi menjadi 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. Pada perhitungan abnormal return untuk mencari expected return menggunakan model market model sehingga beta yang digunakan adalah beta pasar. Perhitungan nilai alpha dan beta diperoleh dengan cara meregresi antara return sesungguhnya dengan return pasar.
Dalam analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat normal atau tidak suatu data untuk diteliti. Jika data berdistribusi normal maka pengujian menggunakan one sample t-test dan paired sample t-test. Jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian menggunakan analisis non-parametrik yaitu uji wilcoxon signed ranks test. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada Descriptive Statistics. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan tingkat alpha yang ditentukan yakni 5% (0,05). Jika nilai signifikansi > tingkat alpha yang ditentukan 5% (0,05), maka menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 5. Uji Normalitas Average Abnormal Return (AAR)
Sumber: Lampiran 11, halaman 244
Variabel Signifikansi Kriteria Keterangan
Average Abnormal
Return 0,200 0,05
Tabel 5 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi (Sig.) data tersebut sebesar 0,200. Nilai 0,200 lebih besar dibandingkan dengan 0,05 yang berarti bahwa data normal.
Uji normalitas data dapat juga dilihat menggunakan histogram. Grafik histogram ini akan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Gambar 39 di bawah ini menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan histogram.
Gambar 39. Uji Normalitas Data Average Abnormal Return (AAR) Menggunakan Histogram
Sumber: Lampiran 11, halaman 244
Pada gambar 39 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang simetris dan seimbang, sehingga data Average Abnormal Return (AAR) dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah ditunjukkan pada tabel 5 dan gambar 39 dapat disimpulkan bahwa data
yang digunakan adalah normal, sehingga pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji one sample t-test.
Pengujian tingkat signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue menggunakan one sample t-test selama periode pengamatan. Berikut hasil pengujian abnormal return menggunakan one sample t-test.
Tabel 6. Pengujian One Sample T-testAbnormal Return
Periode Pengamatan thitung Sig. (2-tailed) Keterangan t-5 0,132 0,895 Tidak signifikan t-4 -0,480 0,633 Tidak signifikan t-3 -2,649 0,011 Signifikan t-2 -0,139 0,890 Tidak signifikan t-1 0,901 0,372 Tidak signifikan t=0 -0,217 0,829 Tidak signifikan t+1 -0,787 0,435 Tidak signifikan t+2 0,962 0,340 Tidak signifikan t+3 -0,847 0,401 Tidak signifikan t+4 0,602 0,550 Tidak signifikan t+5 -0,320 0,751 Tidak signifikan
Sumber: Lampiran 12, halaman 245
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 6 dapat dilihat bahwa terdapat abnormal return yang signifikan pada t-3 pengumuman right issue dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011.
Abnormal return merupakan indikator untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mempunyai kandungan informasi maka diharapkan investor akan bereaksi ketika informasi tersebut beredar di pasar. Adanya abnormal return yang signifikan di seputar tanggal
pengumuman right issue pada t-3 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 dan t-hitung sebesar -2,649 menunjukkan bahwa pengumuman right issue mempunyai kandungan informasi yang bernilai negatif. Adanya abnormal return yang signifikan secara negatif menunjukkan bahwa pasar bereaksi secara negatif terhadap pengumuman right issue tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada 3 hari sebelum pengumuman right issue terjadi penurunan harga saham karena investor beranggapan bahwa pengumuman right issue tersebut sebagai suatu berita buruk (badnews).
Penelitian ini tidak hanya menguji abnormal return saja, tetapi juga melihat ada tidaknya perbedaan aktivitas volume perdagangan (TVA) sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada Descriptive Statistics. Hasil pengujian normalitas data Average TVA dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 7. Uji Normalitas AverageTrading Volume Activity (TVA)
Sumber : Lampiran 13, halaman 246
Tabel 7 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi (Sig.) Kolmogorov-Smirnov data tersebut sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Uji normalitas data Average TVA dapat dilihat juga menggunakan histogram. Di bawah ini uji normalitas menggunakan histogram.
Variabel Signifikansi Kriteria Keterangan
Average TVA 0,000 0,05 Distribusi Tidak Normal
Gambar 40. Uji Normalitas Average Trading Volume Activity (TVA) Menggunakan Histogram
Sumber: Lampiran 13, halaman 246
Gambar 40 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak simetris dan seimbang sehingga data average trading volume activity (ATVA) dinyatakan tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji pada tabel 7 dan gambar 40 yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test.
Tabel 8 di bawah ini menunjukkan rangking berdasarkan uji wilcoxon signed ranks test.
Tabel 8. Rangking Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Rangking Jumlah Mean
Rank Sum of Ranks Keterangan Negative Ranks 34 30,32 1031,00 Sesudah < Sebelum Positive Ranks 20 22,70 454,00 Sesudah > Sebelum
Berdasarkan tabel 8, jumlah negative ranks sebanyak 34 sampel dengan peringkat rata-rata (mean rank) sebesar 30,32 dan jumlah peringkatnya (sum of ranks) sebesar (1031). Negative ranks artinya sampel dengan nilai kelompok sesudah (posttest) lebih rendah dari nilai kelompok sebelum (pretest). Sedangkan untuk positive ranks berjumlah 20 sampel dengan peringkat rata-rata (mean rank) sebesar 22,70 dan jumlah peringkatnya (sum of rank) sebesar 454. Positive ranks adalah sampel dengan nilai kelompok sesudah (posttest) lebih tinggi dari nilai kelompok sebelum (pretest).
Tabel 9 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian menggunakan uji wilcoxon signed ranks test.
Tabel 9. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Nilai Z Asymp. Sig. 2 tailed Keterangan
Sebelum-sesudah -2,484 0,013 Based on positive
ranks Sumber: Lampiran 14, halaman 247
Berdasarkan hasil perhitungan uji wilcoxon signed ranks test pada tabel 9, nilai Z yang diperoleh sebesar -2,484 dengan p-value (Asymp. Sig. 2 tailed) sebesar 0,013. Nilai p-value sebesar 0,013 lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
Volume perdagangan merupakan cerminan intensitas minat beli dan tekanan dibalik pergerakan nilai harga yang terjadi. Kegiatan volume perdagangan yang tinggi di bursa dapat diartikan sebagai tanda pasar yang
akan membaik. Saham yang aktif diperdagangkan memiliki volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume besar akan menghasilkan return yang tinggi. Volume perdagangan di pasar modal dapat dijadikan indikator penting bagi investor. Naiknya volume perdagangan saham merupakan kenaikan aktivitas jual beli oleh para investor di pasar modal. Sedangkan turunnya volume perdagangan saham merupakan indikator penurunan aktivitas jual beli oleh para investor di pasar modal. Berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Perbedaan ini berupa penurunan aktivitas perdagangan saham sesudah pengumuman right issue. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai Z sebesar -2,484 berdasarkan positive ranks atau sampel sesudah lebih tinggi dari sebelum. Adanya penurunan aktivitas perdagangan menunjukkan bahwa investor mengalami kerugian sesudah pengumuman right issue. Aktivitas volume perdagangan (TVA) menggambarkan kapan investor harus menjual ataupun membeli saham. Hasil yang signifikan membuktikan bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman right issue tersebut. Hasil yang signifikan membuktikan juga bahwa investor melakukan pembelian dan penjualan saham yang cukup signifikan sebelum dan sesudah pengumuman right issue tahun 2009-2013.