Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara return yang sesungguhnya terjadi dengan return ekspetasi. Return ekspektasi merupakan return saham yang merupakan hasil taksiran suatu model. Model yang digunakan untuk mengestimasi expected return adalah model estimasi market model. Untuk mengestimasi expected return dilakukan dengan dua tahap, yaitu: a. Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi
b. Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan persamaan :
Ri,j =
i + i . RMj +
i,j Keterangan :Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
i = intercept untuk sekuritas ke-i.i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i. RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj– IHSGj-1) / IHSGj-1.
i,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j. Event date penelitian ini yaitu 11 hari dalam rentan waktu penawaran right issue yang dilakukan perusahaan di pasar modal yang dapat ditransformasikan ke dalam angka -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, dengan t-0 adalah pada waktu pengumuman right issue. Waktu peristiwa 11 hari dibagi menjadi 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. Penentuan event windows selama 5 hari sebelum dan 5 hari setelah tanggal pengumuman didasarkan pada pertimbangan dalam kasus right issue selisih waktu antara tanggal pengumuman dan tanggal ex-right biasanya berkisar 5 hari kerja sehingga dipilih waktu 5 hari sesudah pengumuman right issue. Penentuan 5 harisebelum pengumuman dilakukan untuk melihat pengaruh adanya kebocoran informasi sebelum tanggal pengumuman. Waktu peristiwa 11 hari didasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusuf, dkk (2009) dimana untuk menghindari adanya confounding effect (tercampurnya informasi dari suatu peristiwa dengan informasi lainnya). Dalam market model digunakan periode estimasi. Periode estimasi adalah periode sebelum periode peristiwa. Lama periode estimasi yang umum digunakan adalah 100 hari sampai dengan 250 hari. Pada penelitian ini periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari. Ini berdasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sunyoto (2001), Azzawan (2004), dan Rusdi (2009). Periode peristiwa (event period) disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa. Periode estimasi dan periode jendela penelitian ini dapat dilihat di Gambar 2 berikut.
Periode estimasi Periode jendela
t-105 t-6 t-5
t-0
t+5
Gambar 2. Periode estimasi dan periode jendela untuk data harian.
Keterangan :
t-0 = pada saat pengumuman right issue t+5 = 5 hari sesudah pengumuman right issue t-5 = 5 hari sebelum pengumuman right issue t-105 = 100 hari sebelum periode peristiwa.
Langkah-langkah mencari abnormal return dengan market model adalah sebagai berikut:
a. Menghitung return saham harian
Rit = Pit−Pit−1 Pit−1
Dimana:
Rit = return saham masing-masing perusahaan
Pit = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t Pit-1 = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t-1 b. Menghitung return pasar harian
Rmt = IHSG−IHSGt−1 IHSGt−1
Dimana:
Rmt = return pasar
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada tanggal t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada tanggal t-1 c. Meregresi return saham harian dengan return pasar harian untuk
memperoleh dan masing-masing saham.
= n xy − (x)(y) n x2 − x 2
= y − (x) n
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = + x
Dimana:
x = return pasar (Rmt) y = return saham (Rit) n = jumlah perusahaan
d. Menghitung expected return selama event period dengan menggunakan market model, yaitu:
Ri,j =
i + i . RMj +
i,j Keterangan :Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
i = intercept untuk sekuritas ke-i.i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i. RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj– IHSGj-1) / IHSGj-1.
i,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j. e. Menghitung abnormal return (AR).AR = Rit– (E)Rit Dimana:
AR = abnormal return
Rit = return saham sesungguhnya E(Rit) = expected return
f. Menghitung rata-rata abnormal return harian AARt = 1
Dimana:
AARt = rata-rata abnormal return harian AR = abnormal return
n = jumlah perusahaan
2. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data (Santosa dan Ashari, 2005). Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika peneliti tidak berhati-hati mengamati grafik hasil pengujian. Oleh karena itu, peneliti memilih uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan menggunakan hipotesis:
H
o : Data residual tidak berdistribusi normal H
a : Data residual berdistribusi normal
Ghozali (2009) menyebutkan bahwa pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant. Ho diterima dan Ha ditolak apabila angka signifikan (sig) 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila angka signifikan (sig) 0,05.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan one sample t-test untuk menguji signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue dan paired sample t-test untuk menguji trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue dengan tingkat keyakinan yang digunakan pada penelitian ini adalah (1-α) sebesar 95% dan derajat kebebasan (n-1) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Data yang digunakan diolah dengan program SPSS dan Microsoft Excel. One sample t-test digunakan untuk menguji signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue. Paired sample t-test mempunyai tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman, dalam hal ini adalah pengumuman right issue.
a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Dalam penelitian ini uji one sample t-test digunakan untuk menganalisis tingkat signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue yang digunakan untuk data berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian non-parametrik yaitu uji wilcoxon signed ranks test.
Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis Nol (Ho)
Ho = tidak terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
2) Menentukan Hipotesis Alternatif (Ha1)
H1 = terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
3) Setelah menentukan Ho dan Ha1 serta mengetahui abnormal return saham untuk 11 hari pengamatan (5 hari sebelum, saat pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue).
4) Menentukan tingkat signifikansi yaitu signifikansi sebesar 5% untuk pengujian Ha1.
5) Menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Jika nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ho diterima dan Ha1 ditolak, menunjukkan bahwa tidak terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue. Jika probabilitas lebih kecil dari 5% maka Ha1 diterima dan Ho ditolak, menunjukan bahwa terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
b. Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2)
Dalam penelitian ini uji paired sample t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan trading volume activity atau aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman right issue yang digunakan untuk data berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian non-parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Langkah-langkah dalam mencari Trading Volume Activity (aktivitas volume perdagangan) adalah sebagai berikut:
1) Mencari TVA
Σ saham i yang diperdagangkan waktu t
saham i yang beredar saat t
2) Mencari rata-rata TVA selama periode pengamatan penelitian untuk semua sampel
XTVA = ni=1TVA N
Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis Nol (Ho)
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
2) Menentukan Hipotesis Alternatif (Ha2)
Ha2 = terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. 3) Setelah menentukan Ho dan Ha2 serta mengetahui aktivitas saham
perdagangan untuk 11 hari pengamatan (5 hari sebelum, pada saat pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue).
4) Menentukan tingkat signifikansi yaitu signifikansi sebesar 5% untuk pengujian Ha2.
5) Menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Jika nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ho diterima dan Ha2 ditolak, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
Jika probabilitas lebih kecil dari 5% maka Ha2 diterima dan Ho ditolak, menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian terhadap data yang telah diperoleh selama penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai statistik deskriptif data, hasil analisis data dan pembahasan, serta pengujian hipotesis penelitian.