• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.3. Hasil Analisis Statistik

Tabel 5.2. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala badan terasa panas (pertanyaan no.1)

Tipe Berat Badan Badan terasa panas

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 36 49 9 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 52 37 17 106 Total 88 86 26 200 x2 = 6,348 df = 2 p = 0,042

Untuk frekuensi badan terasa panas, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak mengalami gejala ringan (49 orang), diikuti tidak ada gejala (36 orang), dan paling sedikit yang mengalami gejala

berat (9 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih- obesitas paling banyak tidak bergejala (52 orang), lalu diikuti gejala ringan (37 orang), dan paling jarang gejala berat (17 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,042. Nilai p yang lebih kecil dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan gejala badan terasa panas pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.3. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala rasa tidak nyaman pada jantung (pertanyaan no.2)

Tipe Berat Badan Rasa tidak nyaman pada jantung

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 53 34 7 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 74 22 10 106 Total 127 56 17 200 x2 = 5,874 df = 2 p = 0,053

Untuk frekuensi rasa tidak nyaman pada jantung, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak tidak mengalami gejala (53 orang), diikuti gejala ringan (34 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (7 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (74 orang), lalu diikuti gejala ringan (22 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (10 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,053. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala rasa tidak nyaman pada jantung pada responden yang memiliki berat badan

normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.4. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala masalah tidur (pertanyaan no.3)

Tipe Berat Badan Masalah tidur

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 58 19 17 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 61 25 20 106 Total 119 44 37 200 x2 = 0,419 df = 2 p = 0,811

Untuk frekuensi masalah tidur, responden dengan tipe berat badan normal- kurang paling banyak tidak mengalami gejala (58 orang), diikuti gejala ringan (19 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (17 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (61 orang), lalu diikuti gejala ringan (25 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (20 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,811. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala masalah tidur pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.5. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala perasaan tertekan (pertanyaan no.4)

Tipe Berat Badan Perasaan tertekan

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 46 33 15 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 62 28 16 106 Total 108 61 31 200 x2 = 2,100 df = 2 p = 0,350

Untuk frekuensi perasaan tertekan, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak tidak mengalami gejala (46 orang), diikuti gejala ringan (33 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (15 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (62 orang), lalu diikuti gejala ringan (28 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (16 orang). Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,350. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala perasaan tertekan pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.6. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala mudah marah (pertanyaan no.5)

Tipe Berat Badan Mudah marah

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 37 43 14 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 49 35 22 106 Total 86 78 36 200 x2 = 3,566 df = 2 p = 0,168

Untuk frekuensi mudah marah, responden dengan tipe berat badan normal- kurang paling banyak yang mengalami gejala ringan (43 orang), diikuti yang tidak mengalami gejala (37 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (14 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas paling banyak yang tidak bergejala (49 orang), lalu diikuti gejala ringan (35 orang), dan paling jarang yang bergejala berat (22 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,168. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala mudah marah pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.7. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala rasa resah (pertanyaan no.6)

Tipe Berat Badan Rasa resah

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 60 23 11 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 68 30 8 106 Total 128 53 19 200 x2 = 1,182 df = 2 p = 0,554

Untuk frekuensi rasa resah, responden dengan tipe berat badan normal- kurang paling banyak tidak mengalami gejala (60 orang), diikuti gejala ringan (23 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (11 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (68 orang), lalu diikuti gejala ringan (30 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (8 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,554. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala rasa resah pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.8. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala kelelahan fisik dan mental (pertanyaan no.7)

Tipe Berat Badan Kelelahan fisik dan mental

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 23 56 15 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 48 36 22 106 Total 71 92 37 200 x2 = 13,805 df = 2 p = 0,001

Untuk frekuensi kelelahan fisik dan mental, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak mengalami gejala ringan (56 orang), diikuti tidak bergejala (23 orang), dan paling sedikit yang mengalami gejala berat (15 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas paling banyak yang tidak bergejala (48 orang), lalu diikuti gejala ringan (36 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (22 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,001. Nilai p yang lebih kecil dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan gejala kelelahan fisik dan mental pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.9. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala masalah- masalah seksual (pertanyaan no.8)

Tipe Berat Badan Masalah seksual

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 49 35 10 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 51 36 19 106 Total 100 71 29 200 x2 = 2,135 df = 2 p = 0,344

Untuk frekuensi masalah seksual, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak tidak mengalami gejala (49 orang), diikuti gejala ringan (35 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (10 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (51 orang), lalu diikuti gejala ringan (36 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (19 orang). Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,344. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala masalah seksual pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.10. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala masalah- masalah pada kandung dan saluran kemih (pertanyaan no.9) Tipe Berat Badan Masalah pada kandung/ saluran kemih

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 81 7 6 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 87 12 7 106 Total 168 19 13 200 x2 = 0,890 df = 2 p = 0,641

Untuk frekuensi masalah pada kandung dan saluran kemih, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak tidak mengalami gejala (81 orang), diikuti hampir jarang gejala ringan (7 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (6 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (87 orang), lalu diikuti gejala ringan (12 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (7 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,641. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala masalah pada kandung dan saluran kemih pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.11. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala kekeringan pada vagina (pertanyaan no.10)

Tipe Berat Badan Kekeringan pada vagina

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 75 11 8 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 80 18 8 106 Total 155 29 16 200 x2 = 1,135 df = 2 p = 0,567

Untuk frekuensi kekeringan pada vagina, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak tidak mengalami gejala (75 orang), diikuti gejala ringan (11 orang), dan paling jarang yang mengalami gejala berat (8 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih- obesitas juga paling banyak yang tidak bergejala (80 orang), lalu diikuti gejala ringan (18 orang), dan paling jarang juga yang bergejala berat (8 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,567. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala kekeringan pada vagina pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.12. Pengelompokan tipe berat badan dengan gejala rasa tidak nyaman pada persendian dan otot (pertanyaan no.11)

Tipe Berat Badan Rasa tidak nyaman di sendi dan otot

Total Tidak ada Ringan Berat

Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 16 56 22 94 Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 23 53 30 106 Total 39 109 52 200 x2 = 1,856 df = 2 p = 0,395

Untuk frekuensi rasa tidak nyaman pada persendian dan otot, responden dengan tipe berat badan normal-kurang paling banyak mengalami gejala ringan (56 orang), diikuti gejala berat (22 orang), dan paling jarang yang tanpa gejala (16 orang). Sedangkan responden dengan tipe berat badan lebih-obesitas paling banyak juga yang mengalami gejala ringan (53 orang), lalu diikuti gejala berat (30 orang), dan paling jarang juga yang tanpa gejala ini (23 orang).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,395. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan gejala rasa tidak nyaman pada persendian dan otot pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Tabel 5.13. Pengelompokan tipe berat badan dengan tingkat keluhan menopause

Tipe Berat Badan Tingkat Keluhan Menopause

Total Ringan Berat Normal-Kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) 81 [40,5%] 13 [6,5%] 94 [47%] Lebih-Obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) 83 [41,5%] 23 [11,5%] 106 [53%] Total 164 [82%] 36 [18%] 200 [100%] x2 = 2,090 df = 1 p = 0,148

Dari data tersebut, responden dengan berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) lebih banyak yang mengalami keluhan ringan yaitu 81 orang (40,5%) dibandingkan keluhan berat yang dialami 13 orang (6,5%). Demikian pula responden dengan berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2) lebih banyak yang mengalami keluhan ringan yaitu 83 orang (41,5%) dibandingkan keluhan berat yang dialami 23 orang (11,5%).

Dari hasil uji chi square didapat nilai p value (nilai signifikansi) adalah 0,148. Nilai p yang lebih besar dari nilai α (α = 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan keluhan menopause pada responden yang memiliki berat badan normal atau kurang (IMT≤ 22,9 kg/m2) dengan yang memiliki berat badan lebih atau obesitas (IMT≥ 23 kg/m2).

Dokumen terkait