• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis SWOT Pengembangan Wisata Alam di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis SWOT Pengembangan Wisata Alam di

Nglanggeran dijelaskan di bagian ini. Penjelasan perihal strength, weakness, opportunity, dan threat didasarkan atas data hasil wawancara dengan narasumber terpilih. Selengkapnya, hasil analisis SWOT dikemukakan seperti di bawah ini.

1. Hasil Analisis Strength (Kekuatan/Kelebihan)

Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan kekuatan/kelebihan dari pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran. Kekuatan/kelebihan pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran menurut Pak Mursidi adalah adanya potensi alam kawasan Gunung Api Purba. Pernyataan ini didukung oleh Pak Lilik yang mengatakan, “Kami punya sumber daya alam yang unik, tidak ada di tempat lain, yaitu Gunung Api Purba”. Kedua pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Pak Sugeng yang mengatakan, “Kami punya daya tarik alam, yang mungkin Gunung Api Purba satu-satunya di Jogja”. Kemudian kekuatan kedua yang dimiliki oleh wisata alam di Desa Nglanggeran adalah interaksi antar sumber daya masyarakatnya. Menurut Pak Mursidi, masyarakat masih memiliki adat budaya dan kearifan lokal sehingga dapat menjadi kekuatan untuk pengelolaan wisata desa. Pernyataan ini didukung oleh Pak Lilik yang mengatakan, “Masyarakat di sini memiliki keberagaman budaya dan masih mempertahankan kearifan lokal, sehingga hal tersebut merupakan kekuatan internal Desa Nglanggeran”. Selain itu, Pak Sugeng menambahkan bahwa kekuatan Desa Nglanggeran adalah adanya semangat anak-anak muda untuk menggerakan masyarakat.

2. Hasil Analisis Weakness (Kelemahan/Kekurangan)

Setiap pengembangan wisata alam desa tidak terlepas dari kelemahan. Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan kelemahan/kekurangan dari pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran. Kelemahan/kekurangan pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran menurut Pak Mursidi adalah sumber daya manusia yang masih kurang dalam segi ilmu pengetahuan/pendidikan. Kemudian kelemahan lain menurut Pak Lilik adalah pada regenerasi sumber daya manusianya. Pak Lilik menyampaikan, “Dalam menyiapkan generasi yang punya potensi untuk mempertahankan bahkan mengupgrade Nglanggeran, masih menjadi PR bagi kami”. Lebih lanjut, Pak Lilik juga berpendapat bahwa kelemahan mereka ada pada modal. “Kalau secara modal kami masih punya kelemahan di situ”. Kemudian daripada itu, Pak Sugeng berpendapat bahwa kelemahan dalam pengelolaan wisata alam berbasis masyarakat di Desa Nglanggeran adalah pengelola tidak bisa sembarang memecat orang. Pak Sugeng juga berpendapat bahwa pengelola Desa Nglanggeran harus lebih cepat berinovasi karena tren wisata di masyarakat cepat berubah.

3. Hasil Analisis Opportunity (Peluang/Kesempatan)

Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan peluang/kesempatan dalam pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran. Peluang/kesempatan dalam pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran menurut Pak Mursidi adalah bahwasanya sebuah desa/ sebuah wilayah itu mempunyai potensi yang bisa diolah, bisa dikemas menjadi sebuah produk. Kemudian, peluang/kesempatan selanjutnya menurut Pak Sugeng adalah saat ini tren wisata adalah kembali desa. “Tren orang berwisata sekarang kembali ke desa. Terutama generasi milenial saat ini tidak ingin wisata ke tempat mainstream, sehingga cenderung mencari titik-titik baru wisata”. Selain hal tersebut, peluang/kesempatan yang dimiliki Desa Nglanggeran adalah sedang gencarnya pemerintah untuk mensupport pemberdayaan masyarakat desa. Pak Sugeng menyatakan, “Saat

40

ini pariwisata menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah kemudian pihak-pihak tertentu yang dia ingin mensupport untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat di desa”. Kemudian Pak Lilik menambahkan bahwasanya adanya kemajuan teknologi saat ini bisa menjadi peluang bagi Desa Nglanggeran untuk terus berinovasi.

4. Hasil Analisis Threats (Tantangan/Ancaman)

Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan tantangan/ancaman dalam pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran. Pak Mursidi menyatakan, “Ada beberapa pihak ketiga ataupun seperti investor yang mereka kepingin mencari tempat untuk menanamkan modal di Desa Nglanggeran ataupun membuat daya tarik wisata di Nglanggeran. Padahal yang namanya konsep desa wisata itu kan mengolah potensi yang ada di desa, bukan membuat daya tarik wisata buatan”. Kemudian, menurut Pak Lilik, tantangan/ancaman yang paling besar adalah bencana alam, karena Desa Nglanggeran merupakan daerah rawan bencana seperti longsor. Selanjutnya tantangan/ancaman menurut Pak Sugeng adalah teknologi yang serba instan. Pak Sugeng menyatakan “Teknologi yang serba instan menyebabkan interaksi dan atraksi masyarakat menjadi berkurang. Padahal kami ingin mempertahankan dan menjual interaksi dan atraksi dengan masyarakat. Hal itu tentu merupakan ancaman tersendiri bagi Desa Nglanggeran”. Maka dari itu, pengelola wisata Desa Nglanggeran perlu untuk membuat perencanaan yang matang terkait penanganan tantangan/ancaman yang ada. Perencanaan itu perlu agar pengembangan wisata alam Desa Nglanggeran terus berlangsung dan tidak kalah oleh tantangan/ancaman dari luar.

5. Hasil Pembahasan

Berdasarkan analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan wisata alam, Desa Nglanggeran memiliki kekuatan tersendiri. Kekuatannya adalah adanya potensi alam kawasan Gunung Api Purba, serta interaksi antar sumber daya masyarakatnya. Kekuatan ini

didukung oleh peluang yang ada di Desa Nglanggeran, yaitu wilayah desa mempunyai potensi yang bisa diolah, bisa dikemas menjadi sebuah produk, ditambah adanya kemajuan teknologi dan dukungan dari pemerintah untuk mensupport pemberdayaan masyarakat desa. Pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran juga tidak lepas dari adanya kelemahan dan tantangan. Kelemahan pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran adalah sumber daya manusia yang masih kurang dalam segi ilmu pengetahuan/pendidikan, belum siap dalam regenerasi pengelola, serta sistem pengelolaan wisata berbasis masyrakat yang kurang baik. Selain kekurangan, ancaman dalam pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran juga terjadi. Ancaman dalam pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran adalah adanya pihak ketiga ataupun seperti investor yang ingin mencari tempat untuk menanamkan modal di Desa Nglanggeran dan membuat daya tarik wisata baru di Nglanggeran, kemudian ancaman bencana alam seperti longsor, serta dampak negatif dari kemajuan teknologi yakni berkurangnya interaksi dan atraksi masyarakat.

Analisis SWOT didasarkan pada hubungan atau interaksi antar unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap eksternal yaitu peluang dan ancaman (Sofjan, 2013). Analisis SWOT merupakan bentuk anlisis situasi dan kondisi yang bersifat deksriptif (memberi gambaran) (Rachmat, 2014). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2009). Analisis SWOT adalah proses penarikan kekutan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam organisasi dan dunia bisnis (Boseman, 2013). Semua organisasi memiliki kelemahan dan kekuatan dalam area fungsional bisnis (Jogiyanto, 2013). Dari pengertian mengenai analis SWOT tersebut dapat diketahui bahwa analisis tersebut penting untuk dilakukan dalam menjalankan suatu organisasi atau pun dalam dunia bisnis. Analisis SWOT dilakukan guna merumuskan suatu strategi.

Manfaat dari analisis SWOT adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi sehingga mampu menganalisis apa yang menjadi

42

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam organisasi (Keller, 2009). Analisis SWOT memiliki fungsi untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan persoalan eksternal (peluang dan ancaman) (Riadi, 2013). Analisis SWOT adalah sebagai suatu model dalam menganalisa suatu organisasi yang berorientasi pada profit dan non-profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara komprehensif (Irham, 2015). Analisis SWOT adalah analisis yang berguna untuk mengetahui posisi perusahaan dalam dalam pasar berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan (Reca dan Hermanto, 2016). Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mencari kekuatan dan peluang serta menghindari kelemahan serta ancaman (Lilik, 2017). Dengan demikian dapat terlihat bagaimana kekuatan dan peluang bisa dimanfaatkan agar pengembangan wisata alam di Desa Nglanggeran bisa bertahan, serta kelemahan dan ancaman dapat dihindarkan dengan strategi yang tepat.

Dokumen terkait