• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Analisis Tarif

1. RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam penentuan tarif kamar dengan cara menentukan unit cost dan didasarkan pada tarif pesaing (competitor) serta perhitungannya dengan membagi antara biaya operasional dan jumlah perawatan hunian, kemudian tarif tersebut digunakan untuk usulan ke pemerintah untuk menjadi bahan pertimbangan penentuan tarif, karena RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan Rumah Sakit milik pemerintah.

2. Perbandingan tarif RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan tarif dengan memisahkan biaya campuran menyatakan bahwa tarif biaya campuran yang dipisahkan pada VIP A lebih kecil dan pada VIP B lebih besar dari

tarif yang ditentukan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tarif VIP A sebesar 190.264,76 dan VIP B sebesar 161.757,03.

3. Analisis yang penulis lakukan, bahwa tarif yang ditetapkan RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada kelas VIP A telah mencapai tingkat keuntungan. Pada VIP A selisih lebih Rp12.889,04 atau jika dikalikan jumlah hari perawatan sebesar Rp 116.452.476,40 sedangkan pada VIP B terdapat selisih kurang Rp 3.043,43 yang berarti tarif yang ditentukan Rumah Sakit lebih rendah dan jika dikalikan jumlah hari perawatan sebesar Rp 70.991.048,18. Untuk perhitungan dengan memisahkan biaya campuran, tarif kamar VIP yang ditetapkan Rumah Sakit pada tahun 2009 lebih rendah. Pada VIP A terdapat selisih lebih Rp 9.735,24 sedangkan pada VIP B terdapat selisih kurang Rp 11.757,03. Ini berarti tarif pada VIP B yang ditetapkan RSUD Dr. Moewardi Surakarta lebih rendah atau lebih murah. Hal ini disebabkan karena RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam menentukan tarif kamar juga berdasarkan tarif pesaing atau tarif competitor. Selain itu sebagai Rumah Sakit milik pemerintah, RSUD Dr. Moewardi Surakarta ingin memberikan pelayanan yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik.

Tabel 3.1

Perbandingan Tarif Kamar Rawat Inap

No Tipe Tarif RSUD Tarif Tarif dengan Kamar Dr. Moewardi Perhitungan Memisahkan Biaya

Campuran a. VIP A 200.000 187.110,96 190.264,76 b. VIP B 150.000 153.043,43 161.757,03

B. Kelebihan

RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah, dalam memberikan pelayanan kesehatan berupaya yang terbaik seperti dalam penentuan tarif kamar VIP. Dalam menentukan tarif kamar rawat inap VIP tentulah harus tepat dan sesuai dengan kualitas pelayanan. Penentuan tarif kamar VIP yang dilakukan RSUD Dr. Moewardi Surakarta sudah baik, yaitu menentukan tarif dengan biaya per kamar atau unit cost, tarif pesaing (competitor)dan tingkat daya beli masyarakat, sehingga tarif yang digunakan sudah ditentukan per unit kamar. Penentuan tarifnya dilakukan dengan membagi total biaya operasional dalam satu periode dengan jumlah hari perawatan dalam periode yang bersangkutan. Selain itu perhitungan unit cost

yang dilakukan RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan secara praktis. Hal ini mempermudah dalam penentuan tarif dan lebih cepat dalam perhitungan tarif kamar karena terdapat banyak kamar yang harus ditentukan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

C. Kelemahan

Kelebihan dalam penentuan tarif kamar VIP pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta tersebut juga tidak terlepas dari kelemahan yang ada dalam penentuan tarif kamar VIP. Penentuan tarif kamar VIP yang menggunakan

unit cost pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta dihitung dengan menggunakan pembagi berupa jumlah hari perawatan hunian atau dasar alokasi penentuannya hanya dengan jumlah hari perawatan. Semua biaya pada kamar dalam satu periode dihitung dengan jumlah hari perawatan

walaupun jumlah konsumsi tiap kamar berbeda, hal ini kurang tepat dan teliti dalam penentuan tarif karena tidak semua biaya berhubungan langsung dengan jumlah hari perawatan hunian dan biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing tipe kamar berbeda. Selain itu RSUD Dr. Moewardi belum memisahkan biaya–biaya operasional untuk ketepatan penentuan tarif kamar VIP.

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan perumusan masalah dan pembahasan yang telah dijelaskan penulis di bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

3. Penentuan tarif kamar VIP per hari pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan dengan perhitungan unit cost, tarif pesaing (competitor) dan tingkat daya beli masyarakat. Perhitungan unit cost dengan membagi total biaya operasional dalam satu periode dengan jumlah hari perawatan dalam periode yang bersangkutan.

4. Perbandingan tarif RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan tarif yang dihitung dengan memisahkan biaya campuran menyatakan bahwa tarif biaya campuran yang dipisahkan pada VIP A lebih besar dan pada VIP B lebih kecil dari tarif yang ditentukan RSUD Dr. Moewardi Surakarta begitu pula dengan perhitungan dengan pembagi jumlah hari perawatan hunian.

5. Selisih antara tarif dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan tarif perhitungan pada VIP A terdapat selisih lebih Rp 12.889,04 sedangkan pada VIP B terdapat selisih kurang Rp 3.043,43. Untuk perhitungan dengan memisahkan biaya campuran pada VIP A terdapat selisih lebih Rp 9.735,24 sedangkan pada VIP B terdapat selisih kurang Rp 11.757,03. Ini

berarti tarif pada VIP B yang ditetapkan RSUD Dr. Moewardi Surakarta lebih rendah atau lebih murah. Hal ini disebabkan karena RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam menentukan tarif kamar juga berdasarkan tarif pesaing atau tarif competitor. Selain itu sebagai Rumah Sakit milik pemerintah, RSUD Dr. Moewardi Surakarta ingin memberikan pelayanan yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik.

4. Kelebihan dari penentuan tarif kamar VIP RSUD Dr. Moewardi Surakarta yaitu menentukan tarif kamar VIP sudah berdasarkan unit cost, jadi tarif yang digunakan sudah ditentukan per unit kamar. Disamping kelebihan yang ada pada penentuan tarif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terdapat pula kelemahan dalam penentuan tarif kamar yaitu unit cost pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta dihitung dengan menggunakan pembagi berupa jumlah hari perawatan hunian. Hal ini kurang tepat dan teliti dalam penentuan tarif karena tidak semua biaya berhubungan langsung dengan jumlah hari perawatan hunian dan tingkat konsumsi tiap tipe kamar berbeda.

B. SARAN

Dari hasil perhitungan dan analisis yang penulis lakukan serta kesimpulan yang penulis tetapkan mendasari pengajuan saran yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dalam penentuan tarif kamar hendaknya RSUD Dr. Moewardi Surakarta menentukan dasar alokasi sesuai dengan konsumsi tiap kamar bukan hanya dengan jumlah hari perawatan karena tingkat konsumsi tiap kamar berbeda. Selain itu RSUD Dr. Moewardi Surakarta perlu memisahkan biaya- biaya operasionalnya. Dengsn memisahkan biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel.

2. Untuk dapat meningkatkan jumlah pendapatan, RSUD Dr. Moewardi Surakarta dapat meningkatkan tarif untuk kamar VIP B, karena menurut perhitungan pada VIP B tarif yang ditentukan lebih rendah.

Dokumen terkait