• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.2. Hasil Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik masyarakat dan setiap variabel faktor internal, faktor eksternal, sikap, pengetahuan, dan tindakan pencarian pengobatan masyarakat Desa Patumbak Kampung Dusun VI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 4.2.1. Faktor Internal

Berdasarkan hasil penelitian yang merupakan faktor internal responden yaitu umur, status pekerjaan, tingkat pendidikan, dan penghasilan dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Karakteristik Frekuensi Persentase

1 Umur (Tahun) < 18 Tahun 1 1,2 18 - 40 Tahun 43 53,1 41 - 60 Tahun 33 40,7 > 60 Tahun 4 4,9 Jumlah 81 100,0 2 Status Pekerjaan Tidak Bekerja 50 61,7 Bekerja 31 38,3 Jumlah 81 100,0 3 Tingkat Pendidikan Rendah 10 12,3 Sedang 58 71,6 Tinggi 13 16,0 Jumlah 81 100,0 4 Penghasilan < Rp 1.201.000 23 28,4 > Rp 1.201.000 58 71,6 Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa responden yang berumur < 18 tahun ada sebanyak 1 orang (1,2%), berumur 18- 40 tahun ada sebanyak 43 orang (53,1%), berumur 40- 60 tahun ada sebanyak 34 orang (40,7%), dan responden > 60 tahun ada sebanyak 4 orang (4,9%).

Berdasarkan status pekerjaan didapatkan bahwa responden yang tidak bekerja ada sebanyak 50 orang (61,7%) dan responden yang bekerja ada sebanyak 31 orang (38,3%).

Berdasarkan pendidikan responden yang memiliki pendidikan rendah ada sebanyak 10 orang (12,3%), responden yang memiliki pendidikan sedang ada sebanyak 58 orang (71,6%) dan ada sebanyak 13 orang(16%) responden yang memiliki pendidikan tinggi.

Responden yang memiliki penghasilan keluarga Rp < 1.201.000,- ada sebanyak 23 orang ( 28,4%) dan yang berpenghasilan

Rp >1.201.000,- ada sebanyak 58 orang (71,6%).

Tabel 4.2. Distribusi Berdasarkan Petugas Kesehatan Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Petugas Kesehatan Frekuensi Presentase

Rendah 59 72,8

Sedang 22 27,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.2. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa petugas kesehatan yang bersikap rendah ada sebanyak 59 orang (72,8%), dan petugas kesehatan yang bersikap sedang ada sebanyak 22 orang (27,2%). Tabel 4.3. Distribusi Berdasarkan Dukungan Keluarga Terhadap

Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase

Rendah 5 6,2

Sedang 46 56,8

Tinggi 30 37,0

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.3. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa dukungan keluarga untuk kategori rendah ada sebanyak 5 orang (6,2%), dukungan keluarga kategori sedang ada sebanyak 46 orang (56,8%) dan dukungan keluarga untuk kategori tinggi ada sebanyak 30 orang (37%). Tabel 4.4. Distribusi Berdasarkan Media Cetak/Elektronik Terhadap

Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Media Cetak/ Elektronik Frekuensi Persentase

Rendah 23 28,4

Sedang 28 34,6

Tinggi 30 37,0

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.4. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa media cetak/ elektronik untuk kategori rendah ada sebanyak 23 orang (28,4%), media cetak/elektronik untuk kategori sedang ada sebanyak 28 orang (34,6%) media cetak/ elektronik untuk kategori tinggi ada sebanyak 30 orang (37%)

Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Frekuensi Persentase

Rendah 38 46,9

Sedang 42 51,9

Tinggi 1 1,2

Dari tabel 4.5. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa fasilitas pelayanan pengobatan untuk kategori rendah ada sebanyak 38 orang (46,9%), fasilitas pelayanan pengobatan untuk kategori sedang ada sebanyak 42 orang (51,9%) dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk kategori tinggi ada sebanyak 1 orang (1,2%).

Tabel 4.6. Distribusi Berdasarkan Media Cetak/Elektronik Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Dukungan Teman Frekuensi Persentase

Rendah 18 22,2

Sedang 50 61,7

Tinggi 13 16,0

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.6. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa dukungan teman untuk kategori rendah ada sebanyak 88 orang (22,2%), dukungan teman untuk kategori sedang ada sebanyak 50 orang (61,7%) dan dukungan teman untuk kategori tinggi ada sebanyak 13 orang (16 %).

Tabel 4.7. Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Rendah 1 1,2

Sedang 60 74,1

Baik 20 24,7

Tingkat pengetahuan responden diperoleh guna mendapatkan gambaran mengenai tingkat pengetahuan responden terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pencarian pengobatan. Pada penelitian ini dalam kuesioner terdapat 15 pertanyaan mengenai pengetahuan pola pencarian pengobatan.

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang, dan rendah. Seseorang responden dikatakan baik apabila skor total yang yang didapat lebih dari 75% sedangkan seorang responden dikatakan berpengetahuan sedang apabila skor total yang didapat antara 40%-75% dan seorang responden berpengetahuan kurang apabila skor yang di dapat kurang dari 40%.

Dari tabel 4.7. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden dalam pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori rendah ada sebanyak 1 orang (1,2%), pengetahuan responden dalam pencarian pelay anan pengobatan untuk kategori sedang ada sebanyak 60 orang (74,1%) dan pengetahuan responden dalam pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori tinggi ada sebanyak 20 orang (24,7%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 74 91,4

Mendekati Benar 6 7,4

Salah 1 1,2

Dari tabel 4.8. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang pengertian pelayanan pengobatan yaitu menjawab benar ada sebanyak 74 orang (91,4%), mendekati benar ada sebanyak 6 orang (7,4%) dan salah ada sebanyak 1 orang (1,2%).

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kelebihan Pelayanan Pengobatan Modern Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 37 45,7

Mendekati Benar 26 32,1

Salah 18 22,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.9. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang kelebihan pengobatan modern yaitu menjawab benar ada sebanyak 37 orang (45,7%), mendekati benar ada sebanyak 26 orang (32,1%) dan salah ada sebanyak 18 orang (22,2%).

Tabel 4.10.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kelebihan Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 32 39,5

Mendekati Benar 27 33,3

Salah 22 27,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.10. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa

pengetahuan responden tentang pengertian kelebihan pengobatan tradisional yaitu menjawab benar ada sebanyak 32 orang (39,5%), mendekati benar ada sebanyak 27 orang (33,3%) dan salah ada sebanyak 22 orang (27,2%).

Tabel 4.11.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kelebihan Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 27 33,3

Mendekati Benar 26 32,1

Salah 28 34,6

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.11. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang kelebihan pengobatan sendiri yaitu menjawab benar ada sebanyak 27 orang (33,3%), mendekati benar ada sebanyak 26 orang (32,1%) dan salah ada sebanyak 28 orang (34,6%).

Tabel 4.12.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kapan Suatu Penyakit Harus Diobati Ke Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 5 6,2

Mendekati Benar 32 39,5

Salah 44 54,3

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.12. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang kapan suatu penyakit harus diobati ke pelayanan pengobatan yaitu menjawab benar ada sebanyak 5 orang (6,2%),

mendekati benar ada sebanyak 32 orang (39,5%) dan salah ada sebanyak 44 orang (54,3%).

Tabel 4.13.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Akibat Yang Terjadi Apabila Terlambat Ke Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Benar 1 1,2

Mendekati Benar 33 40,7

Salah 47 58,0

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.13. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang akibat yang terjadi apabila terlambar pelayanan pengobatan yaitu menjawab benar ada sebanyak 1 orang (1,2%), mendekati benar ada sebanyak 33 orang (40,7) dan salah ada sebanyak 47 orang (1,2%).

Tabel 4.14. Distribusi Berdasarkan Sikap Responden Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Sikap Frekuensi Persentase

Rendah 2 2,5

Sedang 51 63,0

Baik 28 34,6

Jumlah 81 100,0

Tingkat sikap responden diperoleh guna mendapatkan gambaran mengenai tingkat sikap responden terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

pencarian pengobatan. Pada penelitian ini dalam kuesioner terdapat 15 pertanyaan mengenai sikap pola pencarian pengobatan.

Tingkat sikap dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang, dan rendah. Seseorang responden dikatakan memiliki sikap baik apabila skor total yang yang didapat lebih dari 75% sedangkan seorang responden dikatakan memiliki sikap sedang apabila skor total yang didapat antara 40%-75% dan seorang responden memiliki sikap kurang apabila skor yang di dapat kurang dari 40%.

Dari tabel 4.14 . di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa sikap responden tehadap perilaku pencarian pengobatan untuk kategori rendah ada sebanyak 2 orang (2,5%), sikap responden terhadap pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori sedang ada sebanyak 51 orang (63 %) dan sikap responden dalam pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori tinggi ada sebanyak 28 orang (34,6 %).

Tabel 4.15. Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Mengenai Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

NO Pernyataan Sikap Setuju (orang) % Tidak setuju (orang) % 1 Saya akan mencari pengobatan

yang sesuai dengan pendapat saya

75 92,6 6 7,4

2 saya akan menunda

pengobatan sampai saya merasa perlu untuk mendapatkan pengobatan

65 80,2 16 19,8

3 Saya akan mencoba mengobati diri sendiri terlebih dahulu dengan obat-obatan atau ramuan yang saya anggap tepat sebelum mencari pelayanan pengobatan

65 80,2 16 19,8

4 Pengobatan modern seperti puskesmas lebih baik dibandingkan pengobatan tradisional

26 32,1 55 67,9

5 Saya merasa tidak perlu ke pelayanan pengobatan karena sakit yang saya alami sudah sering terjadi

65 80,2 16 19,8

6 Saya merasa malu/takut untuk datang ke pelayanan pengobatan

14 17,3 67 82,7

7 Jika sakit saya akan mencoba mengobati sendiri dengan membeli obat di warung

23 28,4 58 71,6

Dari tabel 4.15 dapat dilihat sebanyak 75 orang responden (96,2%) menyatakan setuju dengan pencarian pelayanan pengobatan yang sesuai dengan pengetahuannya dan sebanyak 6 orang responden (6,4%) menyatakan tidak setuju dengan pencarian pelayanan pengobatan sesuai dengan pengetahuannya. Sebanyak 65

orang responden (80,2%) menyatakan akan menunda pengobatan sampai merasa perlu untuk mendapatkan pengobatan dan sebanyak 16 orang responden ( 19,8) menyatakan tidak setuju dengan menunda pengobatan sampai merasa perlu untuk mendapatkan pengobatan.

Sebanyak 65 orang responden (80,2%) menyatakan setuju dengan mencoba mengobati diri sendiri terlebih dahulu dengan obat-obatan atau ramuan yang dianggap tepat sebelum pergi mencari pelayanan pengobatan. Dan ada sebanyak 16 orang responden (19,8%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mencoba mengobati diri sendiri terlebih dahulu dengan obat-obatan dan ramuan yang dianggap tepat sebelum pergi mencari pelayanan pengobatan.

Sebanyak 26 orang responden (32,1%) menyatakan setuju pengobatan modern seperti puskesmas lebih baik dibandingkan pengobatan tradisional dan ada sebanyak 55 orang responden ( 67,9%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan pengobatan modern seperti puskesmas lebih baik dibandingkan pengobatan tradisional.

Ada sebanyak 65 orang responden (80,2%) setuju tidak perlu ke pelayanan pengobatan karena sakit yang dirasakan sudah sering terjadi dan ada sebanyak 16 orang responden (19,8%) tidak setuju dengan pernyataan tidak perlu ke pelayanan pengobatan karena sakit yang dialami sudah sering terjadi. Sebanyak 14 orang responden (7,3%) menyatakan setuju dengan pernyataan malu/takut datang ke pelayanan pengobatan dan ada sebanyak 67 orang responden (82,7%) tidak setuju dengan pernyataan malu/ takut untuk datang ke pelayanan pengobatan.

Sebanyak 23 orang responden ( 28,4%) menyatakan setuju akan mencoba mengobati penyakitnya sendiri dengan membeli obat di warung dan ada sebanyak 58

orang responden ( 71, 6%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mencoba mengobati diri sendiri dengan membeli obat di warung.

Tabel 4.16. Distribusi Berdasarkan Tindakan Responden Terhadap Perilaku Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Rendah 44 54,3

Sedang 35 43,2

Baik 2 2,5

Jumlah 81 100,0

Tingkat tindakan responden diperoleh guna mendapatkan gambaran mengenai tingkat tindakan responden terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pencarian pengobatan. Pada penelitian ini dalam kuesioner terdapat 14 pertanyaan mengenai tindakan pola pencarian pengobatan.

Dari tabel 4.16. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden tehadap perilaku pencarian pengobatan untuk kategori rendah ada sebanyak 44 orang (54,3%), tindakan responden terhadap pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori sedang ada sebanyak 35 orang (43,2 %) dan tindakan responden dalam pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori tinggi ada sebanyak 2 orang (2,5 %).

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Tindakan Awal Untuk Mengobati Apabila Merasa Sakit Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Salah 55 67,9

Mendekati Benar 21 25,9

Benar 5 6,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.17. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden tentang tindakan awal untuk mengobati apabila merasa sakit untuk yang menjawab salah ada sebanyak 55 orang (54,3%), tindakan responden terhadap pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori sedang ada sebanyak 35 orang (43,2 %) dan tindakan responden dalam pencarian pelayanan pengobatan untuk kategori tinggi ada sebanyak 2 orang (2,5 %). Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Faktor Yang Mendorong Tindakan

Responden Menggunakan Fasilitas Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Salah 43 53,1

Mendekati Benar 15 18,5

Benar 23 28,4

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.18. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden tehadap faktor yang mendorong penggunaan pelayanan pengobatan tradisional untuk yang menjawab salah ada sebanyak 43 orang

(53,1%), yang menjawab mendekati benar ada sebanyak 15 orang ( 18,5%) dan untuk menjawab salah ada sebanyak 23 orang (28,4%).

Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Faktor yang Mendorong Tindakan Penggunaan Fasilitas Pelayanan Pengobatan Modern Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Salah 51 63

Mendekati Benar 8 9,9

Benar 22 27,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.19. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden tehadap faktor yang mendorong penggunaan pelayanan pengobatan modern untuk yang menjawab salah ada sebanyak 51 orang (63%), yang menjawab mendekati benar ada sebanyak 8 orang ( 9,9%) dan untuk menjawab salah ada sebanyak 22 orang (27,2%).

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Faktor yang Mendorong Tindakan Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Salah 52 64,2

Mendekati Benar 11 13,6

Benar 18 22,2

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.20. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden tehadap faktor yang mendorong penggunaan pelayanan pengobatan

sendiri untuk yang menjawab salah ada sebanyak 52 orang (64,2%), yang menjawab mendekati benar ada sebanyak 11 orang ( 13,6%) dan untuk menjawab salah ada sebanyak 18 orang (22,2%).

Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Kapan Memutuskan Untuk Memutusakan Menggunakan Pelayanan Pengobatan Modern Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Salah 72 88,9

Mendekati Benar 5 6,2

Benar 4 4,9

Jumlah 81 100,0

Dari tabel 4.21. di atas dapat dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa tindakan responden kapan memutuskan untuk menggunakan pelayanan pengobatan modern untuk yang menjawab salah ada sebanyak 72 orang (88,9%), yang menjawab mendekati benar ada sebanyak 5 orang ( 6,2%) dan untuk menjawab salah ada sebanyak 4 orang (4,9%).

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan faktor yang melekat dari dalam diri responden yang dapat memengaruhi responden mencakup umur, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.

5.1.1. Faktor Internal Umur

Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa responden yang berumur < 18 tahun ada sebanyak 1 orang (1,2%), berumur 18- 40 tahun ada sebanyak 43 orang (53,1%), berumur 40- 60 tahun ada sebanyak 34 orang (40,7%), dan responden > 60 tahun ada sebanyak 4 orang (4,9%).

Umur merupakan hal yang penting karena biasanya sasaran program pelayanan kesehatan cenderung berkaitan dengan umur. Seperti diketahui bahwa pada hakekatnya pelayanan kesehatan dapat digunakan oleh semua golongan umur, tetapi ada pelayanan kesehtan tertentu yang tidak dapat dimanfaatkan oleh golongan umur tertentu.

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan umur dapat memberikan pengaruh terhadap penggunaan pelayanan pengobatan dikarenakan semakin tua umur responden akan membuat dirinya semakin sulit untuk diberikan informasi karena semakin tua seorang individu akan membuat dirinya merasa memiliki pengetahuan tertentu berdasarkan kepercayaan dan keyakinan masing- masing dan akan semakin sulit untuk dirubah perilakunya dan hal ini juga termmasuk

penggunaan pelayanan pengobatan, seperti yang disebutkan Kalangie (1954), bahwa masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional sebagian besar pada kelompok umur tua, karena pengobatan tradisional tersebut biasanya diperoleh turun temurun arau berdasarkan pengalamaman.

Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang seseorang yang sangat utama. Umur memiliki hubungan dengan tingkat keterpaparan besarnya resiko serta sifat resistensi perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/ penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut , semakin tua umur seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya. (Ahmadi 2001, dalam Hendra 2008).

5.1.2. Faktor Internal Pekerjaan

Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 50 orang (61,7%) dan responden yang bekerja ada sebanyak 31 orang (38,3%) baik sebagai PNS , pegawai swasta, dan wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa responden mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan hasil dari pekerjaan itu sendiri juga mampu memenuhi biaya untuk pencarian pengobatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu-ibu yang bekerja cenderung lebih peka untuk merasakan gejala sakit dan mengobati penyakitnya berdasarkan asumsi penulis hal ini berhubungan dengan pekerjaannya apabila dia tidak bekerja maka tidak akan menghasilkan uang.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Basaria Hutabarat (2007) bahwa pasien yang bekerja lebih banyak patuh minum obat. Hal ini disebabkan karena ternyata penyakitnya mempunyai pengaruh timbal balik terhadap pekerjaannya tersebut maka

pasien akan lebih termotivasi untuk lebih patuh berobat dibanding dengan mereka yang tidak bekerja, karena pekerjaan adalah sumber mata pencahariannya.

. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Azhari (2002), pekerjaan merupakan salah satu ukuran dari status sosial ekonomi yang tercakup ke dalam faktor konsumen yakni merupakan faktor yang memengaruhi kebutuhan yang dirasakan sehingga memengaruhi pemanfaatan pelayanan pengobatan salah satunya variabel pekerjaan.

5.1.3. Faktor Internal Pendidikan

Dilihat dari segi pendidikan ada sebanyak 10 orang (12,3%) yaitu responden yang tidak bersekolah dan hanya tamat SD , berpendidikan sedang yaitu sebanyak 58 orang (71,6%) yaitu dari pendidikan SMP sampai SMA dan yang berpendidikan tinggi ada sebanyak 13 orang (16%) yaitu responden yang mempunyai pendidikan sampai sarjana.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan kebanyakan dari responden yang memiliki pendidikan rendah dan sedang lebih memilih untuk menggunakan fasilitas pelayanan pengobatan tradisional dan melakukan pengobatan sendiri. Menurut asumsi penulis hal ini dikarenakan ibu-ibu yang memiliki pendidikan tinggi cenderung lebih mudah untuk mengerti dengan informasi-informasi mengenai pelayanan pengobatan.

Pendidikan adalah suatu proses belajar artinya di dalam pendidikan terjadi suatu proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih baik pada diri individu, kelompok, dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut indiviu, kelompok, atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar. Seseorang

dikatakan belajar apabika di dalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerjakan menjadi mengerjakan. Sama halnya dengan pendapat Notoatmodjo (2005) bahwa pendidikan akan membuat individu menuju kepada suatu perubahan yang diinginkan.

Hal ini sama dengan yaang dikemukakan oleh Soekidjo (2005) dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengenalan dan pemahaman terhadap kesehatan modern semakin meningkat. Dimana pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam mengadopsi pengetahuan yang baik.

Menurut Agoes dan Jacob (1992) suatu fakta menunjukkan dimanapun atau di negara manapun yang berpendidikan tinggi atau rendah , pelayanan pengobatan biasanya diberikan untuk dua jenis pengobatan yaitu pengobatan modern dan pengobatan tradisional. Walaupun pengobatan modern lebih membuktikan dirinya sebagai pengobatan yang berhasil, namun masih banyak orang yang sakit yang mencari pengobatan tradisional.

5.1.4. Faktor Internal Penghasilan Keluarga

Dari hasil penelitian di atas juga dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki penghasilan keluarga berpenghasilan > 1.201.000,- ada sebanyak 58 orang (71,6%). Dan memiliki penghasilan keluarga < 1.201.000,- ada sebanyak 23 orang ( 28,4%).

Hasil penelitian Nadjib (2002) juga menunjukkan bahwa terhadap hubungan antara status sosio-ekonomi responden dengan pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan, maksudnya adalah semakin rendah keadaan sosio-ekonomi responden maka akan membuat responden semakin rendah pengeluarannya untuk kesehatan,

sehingga responden memiliki hambatan dalam bentuk biaya pencarian pengobatan untuk kesehatan mereka yang membuat responden cenderung akan memiliki pengobatan yang lebih murah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Koos dalam Foster (2005) mengatakan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi lebih cepat menginterpretasikan gejala khusus sebagai indikasi sakit dibandingkan dengan masyarakat sosial bawah, karena masyarakat kelas tinggi cenderung untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan pengobatan baik modern maupun tradisional.

Menurut Zulkifli (2005) bahwa masyarakat memilih pengobatan alternatif

Dokumen terkait