• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar

Dalam dokumen OLEH DANRIATI FADILAH (Halaman 32-37)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

8. Hasil Belajar

a. Hakikat Belajar

Menurut Aunurrahman (2016: 54) belajar menunjukkan pada suatu aktivitas

menuju suatu suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses

interaksi dengan lingkungannya. Burton dalam sebuah buku The Guidance of

Learning Avtivities(Aunurrahman 2016: 35) merumuskan pengertian belajar

sebagai, perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka

mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Kemudian dalam buku Educational Psychology,H.C. Witherington

(Aunurrahman 2016 : 35 ) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan

di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses

interaksi individu antar individu dan individu dengan lingkungannya yang

menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan dan

b. Pengertian Belajar

Menurut buku Educational psychology dalam Aunurrahman (2016: 35)

mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian”.

Sedangkan menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2016: 35)

mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh

tujuan tertentu.

Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefenisikan

sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Belajar dan mengaja rmerupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain.

Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3-4) mengemukakan bahwa

belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman

(learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through

experience). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan

20

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif

tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

c. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang makna

hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan

belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas

lagi oleh K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari

materi pelajaran disekolah yang dinayatak skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar

itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Menurut Aunurrahman (2016 :37) “hasil belajar ditandai dengan

perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku

merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar pada umumnya disertai

perubahan tingkah laku”.

Hasil belajar yang baik akan diperoleh apabila proses pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas terlaksana secara efisien. Semakin baik proses

pembelajaran yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.

karena itu, dengan menggunakan cara belajar yang efektif, akan meningkatkan

hasil belajar yang memuaskan.

Untuk itu guru harus mengadakan evaluasi. Hal ini berarti bahwa evaluasi

merupakan pembelajaran yang tidak bias dipisahkan dari setiap proses

pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013:

5) bahwa “evaluasi belajar merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi

kebutuhan siswa”.

Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penelitian ini dapat

dijadikan feedback atau tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat

penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat

penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan

demikian, penelitian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari

disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan

dengam mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pengetahuan

konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap

siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini :

1) Pengetahuan Konsep

Bloom (dalam Susanto, 2014:10) diartikan sebagai: kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yang

22

dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

2) Keterampilan Proses

Menurut Indrawati (1993) (dalam Susanto, 2013 :9) menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.

3) Sikap

(Deni Kurniawan, 2014:11) Ranah afektif merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Adapun kesimpulan penulis tentang bentuk-bentuk belajar yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap anak dalam menangkap materi pembelajaran.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (2007) (dalam Susanto 2013 :12) membedakan

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar :

a) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengakaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baikdari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,

sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006) (dalam Susanto, 2013:

13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam

Dalam dokumen OLEH DANRIATI FADILAH (Halaman 32-37)

Dokumen terkait