BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
8. Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar
Menurut Aunurrahman (2016: 54) belajar menunjukkan pada suatu aktivitas
menuju suatu suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses
interaksi dengan lingkungannya. Burton dalam sebuah buku The Guidance of
Learning Avtivities(Aunurrahman 2016: 35) merumuskan pengertian belajar
sebagai, perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Kemudian dalam buku Educational Psychology,H.C. Witherington
(Aunurrahman 2016 : 35 ) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan
di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses
interaksi individu antar individu dan individu dengan lingkungannya yang
menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan dan
b. Pengertian Belajar
Menurut buku Educational psychology dalam Aunurrahman (2016: 35)
mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian”.
Sedangkan menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2016: 35)
mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh
tujuan tertentu.
Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengaja rmerupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3-4) mengemukakan bahwa
belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman
(learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through
experience). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
20
sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif
tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
c. Pengertian Hasil Belajar
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang makna
hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan
belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas
lagi oleh K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari
materi pelajaran disekolah yang dinayatak skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Menurut Aunurrahman (2016 :37) “hasil belajar ditandai dengan
perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku
merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar pada umumnya disertai
perubahan tingkah laku”.
Hasil belajar yang baik akan diperoleh apabila proses pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas terlaksana secara efisien. Semakin baik proses
pembelajaran yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.
karena itu, dengan menggunakan cara belajar yang efektif, akan meningkatkan
hasil belajar yang memuaskan.
Untuk itu guru harus mengadakan evaluasi. Hal ini berarti bahwa evaluasi
merupakan pembelajaran yang tidak bias dipisahkan dari setiap proses
pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013:
5) bahwa “evaluasi belajar merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa”.
Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penelitian ini dapat
dijadikan feedback atau tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan
demikian, penelitian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari
disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan
dengam mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pengetahuan
konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap
siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini :
1) Pengetahuan Konsep
Bloom (dalam Susanto, 2014:10) diartikan sebagai: kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yang
22
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
2) Keterampilan Proses
Menurut Indrawati (1993) (dalam Susanto, 2013 :9) menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.
3) Sikap
(Deni Kurniawan, 2014:11) Ranah afektif merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Adapun kesimpulan penulis tentang bentuk-bentuk belajar yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap anak dalam menangkap materi pembelajaran.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman (2007) (dalam Susanto 2013 :12) membedakan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar :
a) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengakaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baikdari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006) (dalam Susanto, 2013:
13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam