• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH DANRIATI FADILAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH DANRIATI FADILAH"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ASPEK MEMBACA PUISI BARU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI BAREMBENG II KECAMATAN

BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

DANRIATI FADILAH 105401104716

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR 2020

(2)
(3)
(4)

iv

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : DANRIATI FADILAH

NIM : 10540 11047 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi : Strata Satu (S1)

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Belajar Ektrinsik dalam Aspek Membaca Puisi Baru Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

Dengan menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, November 2020

Yang Membuat Pernyataan

(5)

v

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : DANRIATI FADLAH NIM : 10540 11047 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, November 2020

Yang Membuat Perjanjian

(6)

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

PEDANG TERBAIK YANG DIMILIKI IALAH SEBUAH KESABARAN TANPA BATAS

Kupersembahkan karya ini buat: Kedua orang tuaku, saudara dan saudariku Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

(7)

vii ABSTRAK

DANRIATI FADILAH. 2020. Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam Aspek Membaca Puisi Baru Terhadap hasil Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abdul Munir Kondongan dan pembimbing II Abdan Syakur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar Ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru pembelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Populasi sekaligus sampel penelitian adalah keseluruhan kelas IV yaitu 32 siswa . Instrumen penelitian meggunakan angket dan tes. Nilai tes digunakan untuk mengungkap hasil belajar smembaca puisi baru. Teknik analisis dalam menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar ekstrinsik berpengaruh terhadap hasil membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti menemukan bahwa nilai Ftabel = 4,15 dan Fhitung= 0,177. nilai

dari Ftabel adalah lebih besar daripada Fhitung (4,15 > 0,177). Jadi hipotesis (Ho)

dari penelitian tersebut ditolak tetapi (Ha) diterima. jadi ada pengaruh antara motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil „Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Rab yang maha pengasih tapi tidak pilih kasih, maha penyayang yang tidak pilih sayang, penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan petunjuk- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam Aspek Membaca Puisi Baru Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, sang murabbi segala zaman, dan para sahabatnya, serta orang- orang yang senantiasa ikhlas berjuang di jalan- Nya.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis menghanturkan terima kasih kepada orang tuaku tercinta ayahanda Sajuang dan ibunda Halwati yang telah memberikan kasih sayang, jerih payah, cucuran keringat, dan doa yang tidak putus-putusnya buat penulis, sungguh semua itu tidak mampu penulis gantikan atas segala dukungan semangat, pengorbanan, kepercayaan, pengertian dan segala doanya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepadaDr. Abdul Munir Kondongan,M.Pd.pembimbing I danAbdan Syakur, S.Pd.,M.Pd. pembimbing

(9)

ix

IIyang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah, guru, staf SD Negeri Barembeng II, dan Ibu Halifa Nurul Haerat, S.Pd., guru kelas IV di sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat- sahabat terkasihku Nanda Eka Putri, Islamiah, Nurul Anita Fitri, Eka Bahita,Marwa Amalia Sara, Novita Sari Arifin atas segala kebersamaan, dukungan, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin ya robbal alamin.

Makassar, September 2020 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN………... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Penelitian Relevan ... 6

2. Motivasi Belajar ... 7

3. Motivasi Belajar Esktrinsik ... 8 4. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar

(11)

xi

Ekstrinsik ... 9

5. Apresiasi Sastra ... 11

6. Puisi……… 12

7. Pembelajaran Bahasa Indonesia……… . 17

8. Hasil Belajar……… 18

B. Kerangka Pikir ... 23

C. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Jenis dan Desain Penelitian ... 26

B. Populasi Dan Sampel ... 27

C. Variabel dan Desain Penelitian ... 28

D. Defenisi Operasional ... 28

E. Instrument Penelitian ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Analisis Data……… 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

B. Deskripsi Data ... 37

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. . 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Simpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

No. Nama Tabel Halaman

2.1 penilaian Membaca Puisi 16

3.1 Sampel Penelitian 28

3.2 Kisi-kisi Motivasi Belajar Ekstrinsik 30 3.3 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 31

3.4 pengkategorian Hasil Belajar 32

4.1 Frekuensi Distribusi berdasarkan jenis Kelamin 35 4.2 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 36 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Membaca Puisi Baru 37

4.5 Test Of Normality 38

4.6 Hasil Uji Anova 39

4.7 Hasil Uji Coefficients 40

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Tabel Halaman

1. Gambar bagan kerangka pikir siswa 24

(14)
(15)

1

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. pembaharuan pendidikan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. Sebagaimana dicantumkan pentingnya pendidikan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 4 dinyatakan:

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.

Peranan lembaga pendidikan termasuk SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sangat menentukan dalam peningkatan kualitas pendidikan agar mencapai hasil yang bagus. Perlu kita ingat bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran adalah jika siswa atau peserta didik memperoleh hasil belajar yang bagus/tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar dengan ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dengan dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam pembelajaran disekolah.

Menurut Usman (2017) menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan,

(16)

2

suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi terbagi atas dua yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrsinsik disini merupakan pengaruh yang berasal dari luar diri siswa, sehingga sangat dibutuhkan bagi siswa untuk meningkatkan keinginan belajar mereka.

Adapun faktor motivasi belajar ekstrinsik yaitu faktor guru. Gaya mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh pandangannya tentang mengajar, konsep psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksakan. Pengajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran puisi dengan pelafalan dan intonasi yang tepat sering mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain: (1) pengaruh dialek bahasa lokal, (2) kurang adanya percaya diri, dan (3) minimnya contoh pembacaan puisi yang benar. Kuatnya pengaruh dialek bahasa local, menjadikan pembacaan puisi sebagai bahan tertawaan karena terdengar lucu. Kurangnya rasa percaya diri menyebabkan siswa malu maju kedepan kelas dan merasa terpaksa. Minimnya contoh membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat membuat siswa tidak memiliki acuan atau gambaran tentang membaca puisi yang tepat.

Menurut Theodore watts-dunton dalam buku Nisrina Pratiwi (2010) mengatakan bahwa “puisi adalah salah satu pengucapan yang konkrit dan artistic tentang pikiran manusia melalui penggunaan bahasa yang emosional dan berirama.

(17)

Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2 (dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh aturan-aturan. Sedangkan puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang umum seperti pada puisi lama.

Penulis hanya berfokus pada puisi baru, adapun yang diangkat didalam puisi baru yaitu puisi ode. Hasil belajar itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh Nawawi (Susanto, 2013: 5) bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal jumlah materi pelajaran tertentu belajar masih kurang dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap 32 siswa kelas IV SD Negeri Barembeng II menunjukkan bahwa terdapat 62,5% siswa yang mencapai ketuntasan dan 37,5% siswa yang tidak mencapai ketuntasan. Siswa yang belum mencapai ketuntasan akan diberikan remedial agar dapat mencapai ketuntasan (KKM 75) yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diperoleh informasi bahwa penyebab rendahnya membaca puisi baru disebabkan beberapa faktor. Diantaranya faktor guru dan siswa yaitu: 1) guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran. 2) siswa kurang berminat dalam pembelajaran membaca puisi. Oleh karena itu, peneliti menarik kesimpulan bahwa penguasaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi membaca puisi baru masih kurang.

Guru dapat membantu siswa dengan memberikan motivasi belajar ekstrinsik berupa kalimat-kalimat penyemangat atau perhatian yang setidaknya para siswa

(18)

4

merasa diperhatikan atau merasa dekat dengan guru dan semangat belajarnya bangkit kembali ketika siswa diberikan motivasi oleh guru.Dengan demikian siswa yang disertaidengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi dapat memberikan hasil yang optimal dalam membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam aspek Membaca Puisi Baru terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IVSDNegeri Barembeng IIKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Aspek Membaca Puisi Baru pada Matapelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap hasil belajar siswa dalam aspek membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”

(19)

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini akan memberikan manfaat baik ditinjau secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai calon guru kedepannya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Sebagai pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang siswa kurang mampu.

b. Bagi Siswa

Digunakan sebagai bahan acuan dalam membangkitkan motivasi belajar ekstrinsik dan minat belajar, serta metode yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah yang dijadikan lokasi penelitian, dalam usaha untuk memperbaiki, meningkatkan mutu dan kemampuan siswa dalam bidang studi Bahasa Indonesia.

(20)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Relevan

Hal ini relevan dengan hasil penelitian Mohammad Alwan Fuady, Lilik Sabdaningtyas dan Maman Surahman (2018) “ Pengaruh Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siwa Pada Pembelelajarn Tematik Kelas IV SD Negeri Gedong Tataan. Jenispenelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri Gedong Tatan Psawaran Lampung tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 60 siswa yang terdiri dari kelas IV A dan kelas IV B. Penelitian ini sama-sama meneliti pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

Persamaan penelitian Mohammad Alwan Fuady (2018) dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh motivasi belajar terhadap hail belajar siswa. Perbedaannya pada mata pelajaran dan aspek yang akan diteliti yakni, Mohammad Alwan Fuady (2018) menggunakan mata pelajaran tematik, sedangkan peneliti ini menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis mengambil hasil penelitian dengan judul yang telah diuraikan diatas karena judul penelitian tersebut ada kaitannya dengan judul yang diambil oleh penulis. selain itu hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa sehingga penulis menjadikannya sebagai suatu acuan agar penelitian ini lebih bagus dan juga diharapkan hasil penelitian

(21)

yang akan dilaksanakan oleh penulis berhasil seperti halnya dengan penelitian sebelumnya.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Banyak teori yang mengemukakan tentang motivasi. Berikut dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disbutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujua yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirsaakan/mendesak Sardiman (dalam Kompri 2016: 2)

Menurut Mardianto dalam Kompri (2016: 3), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Berdasarkan beberapa pendapat tenmtang motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak lain adalah dorongan yang membangkitkan semangat belajar siswa baik itu dorongan dari dalam dirinya ataupun dorongan dari luar diri siswa tersebut.

3. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar yang dibedakan dalam dua jenis yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan motivasi

(22)

8

belajar intrinsik. Sumadi Suryabrata dalam (Kompri 2016: 6) juga membedakan motif menjadi dua yakni motif-motif ekstrinsik dan motif-motif intrinsik:

a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, memang dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya, orang yang rajin dan bertanggung jawab tidak usah menanti komando sudah belajar secara sebauik-baiknya.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya karena perangsan dari luar, misalnya orang yang giat karena diberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum ia melamar pekerjaan dan sebagainya.

Motivasi disini lebih difokuskan pada motivasi ekstrinsik. (Usman, 2017) menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan, suruhan, atatu paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi belajar ekstrinsik banyak dilakukan disekolah dan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan hasil yang memuaskan, maka siswa akan memperolah hadiah dari guru atau orang tuanya, sebaliknya jika hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman dari guru atau orang tua.

Peringatan tersebut tidak menyenangkan siswa sehingga motivasi belajar ekstrinsik siswa meningkat sebab siswa tidak senang memperoleh peringatan dari guru atau orang tua.

Indikator adanya motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel (yamin, 2012:127) adalah; 1) Adanya penghargaan dalam belajar, 2) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

(23)

Menurut Djamrah (dalam buku Kompri, 2016: 243-244) ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu:

a) Guru harus menggairahkan peseta didik, artinya guru harus menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan pembelajaran. b) Memberikan harapan realistis, artinya guru harus memeilihara

harapan-harapan siswa yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan-harapan-harapan yang kurang atau tidak realistic .

c) Memberikan intensif, artinya guru diharapkan memberikan hadiah kepada siswa (dapat berupa pujia, angka yang baik dan sebagainya). Atas keberhasilannya sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan pembelajaran.

d) Mengarahkan perilaku siswa artinya guru harus memberikan respon terhadap siswa yang tidak terlibat sejarah langsung dalam pembelajaran agar berpartisipasi aktif.

4.Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ekstrinsik

Berdasarkan kerangka pendidikan nasional, motivasi belajar ekstrinsik berada dalam jaringan kegiatan pedagogis guru. Dengan ini tindakan pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru berusaha menguatkan motivasi belajar ekstrinsik siswa. Sebaliknya kalau dilihat dari sisi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar ekstrinsik semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar.

Menurut Wina Sanjaya (dalam buku Kompri 2016: 253-255) ada beberapa petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu:

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka semakin kuat motivasi belajar siswa.

(24)

10

b. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya munngkin dapat belajar dengan baik manakala dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terebbas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali melakukan hal-hal lucu.

d. Berikan penilaian

Banyak siswa belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus. Untuk itu mereka belajar dengan diat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaiam harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.

e. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bias dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan sesuatu tugas, sebaiknya komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dam lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

f.Ciptakan persaingan dan kerja sama

Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang baik.

g. Memberi hukuman

Beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negative seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang).

5.Apresiasi Sastra

Sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia dalam mengungkapkan penghayatannya dengan menggunakan bahasa, sastra meliputi kondisi masyarakat yang merupakan kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan wawasan.

(25)

Istilah apresiasi, digunakan dalam berbagai hal. Umpamanya, dalam pembicaraan film, lukisan. Apresiasi merupakan istilah berasal dari bahasa latin apreciatiion yang berarti mengindahkan atau menghargai. Dalam konteks yang lebih luas istilah apresiasi dalam kamus besar bahasa Indonesi (2005: 26) apresiasi merupakan 1) kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2) penilaian (pengahargaan) terhadap sesuatu;

Menurut Tarigan (2006: 10-28) apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya yang disertai dengan penghargaan dan penilai-nilaian kepada seni itu sendiri. Sedangkan Santosa (2008: 8-17) menyatakan bahwa hubungan dengan materi pembelajaran di SD, memberikan pengertian tentang apresiasi yaitu: 1) kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni dan budaya; 2) penilaian atau penghargaan kita terhadap sesuatu.

Pada hakikatnya semua jenis sastra itu sama, yaitu karya seni imajinatif dengan unsur estetisnya yang dominan yang bermediumkan bahasa. Semua karya sastra bernilai seni dan unsur keindahan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia apresiasi sastra adalah suatu proses interaksi antara guru dan murid tentang sastra ataupun bentuknya, apakah itu puisi, prosa/fiksi, cerita rekaan dan drama. Misalnya dalam apresiasi puisi, hendaknya siswa dikenalkan dengan berbagai macam puisi baik itu puisi lama ataupun puisi kontenporer. Dalam pemilihan materi puisi, guru hendaknya memilih bahan berdasarkan tingkat kemampuan siswanya.

(26)

12

Cara meningkatkan apresiasi seseorang terhadap sastra dapat melalaui kegiatan membaca sastra sebanyak-banyaknya, mendengarkan pembacaan sastra sebanyak mungkin, dan menonton pertunjukan sastra sebanyak-banyaknya juga.

Jadi dapat disimpulkan pendapat dari para pakar diatas bahwa apresiasi satra adalah penghargaan terhadap sastra setelah terlebih dahulu memahami, baik dari segi bentuk maupun isi sastra itu sendiri

6. Puisi

a. Pengertian puisi

Puisi adalah karya tulis perenungan seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati, dihayati atau dialami oleh seorang penyair. Dalam kesastraan Indonesia dikenal dua sitilah yang sering dianggap sama, yaitu sajak dan puisi. Istilah puisi berasal dari jata poize (Belanda).

Adapun sajak dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal dengan istilah sajak yang berarti poize maupun gedicht. Istilah puisi cenderung digunakan untuk berpasangan dengan istila prosa, seperti istilah poetry (bahasa Inggris) yang dianggap sebagai salah satu nama jenis sastra.

Jadi, istilah puisi lebih bersifat general (jenisnya), sedangkan sajak bersifat khusus.Secara umum, karya sastra dpat dibedakan menjadi tiga yaitu puisi, prosa dan drama. Istilah puisi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu poesis, yang berarti membentuk, membangun, membuat, dan menciptakan. Menurut Risti wahyuni (2014: 12-14) mengemukakan bahwa puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan kata kata

(27)

indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya-karya sastra lain, puisi termasuk dalam kategori karya sastra yang lain, puisi termasuk karya sastra yang paling tua. Sebab kemunculannya sudah lebih dulu daripada karya-karya sastra lain seperti cerpen, dongeng, novel, hikayat dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak heran apabila puisi juga banyak melahirkan sastrawan-sastrawan terkemuka, seperti Chairi Anwar, Sutadji Calzoum Bachri Ajib Rosidi dan sebagaianya. Bahasa yang digunakan didalam puisi sering terdengar indah atau disebut juga puitis. Bahasa puisi menjadu puitis karena para pengarangnya tidak sembarang dalam menulis karya puisinya. Mereka merangkai kata dengan gaya bahasa yang indah meskipun terkadang susah dimengerti sehingga bahasa dari karya puisi yang ditulis benar-benar tekesan puitis.

b. Membaca puisi

Upaya apresiasi puisi dapat diwujudkan dengan kegiatan membaca puisi. Secara tidak langsung, membaca puisi bermanfaat bagi membaca untuk mengenali,memahami,menggairah,memberi pengertian,memberi penghargaan, membuat, berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa.

Kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tertsampaikan dengan baik pada pendengar.

1. Langkah-Langkah Memahami Makna Puisi Yang Kita Baca a) Membaca puisi berulang kali

(28)

14

c) Garis miring tunggal( / ) apabila ditempat tersebut diperlukan tanda baca koma.dan masih banyak lagi.

2. Bentuk dan gaya dalam membaca puisi

Bentuk dan gaya membaca puisi menurut suwignyo (2005) dapat dibedakan dibagi menjadi tiga, yaitu

a) bentuk dan gaya membaca puisi secara property reading, b) bentuk dan gaya membaca puisi secara deklamatoris, dan c) bentuk dan gaya membaca puisi secara teaterikal.

3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berdeklamasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeklarasikan puisi adalah sebagai berikut.

a) Penampilan/performance b) Intonasi/tekanan demi tekanan c) Ekspresi/kesan wajah

d) Apresiasi/pengertian puisi (penghayatan) e) Mimik

c. Jenis-jenis puisi

Puisi termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, biasanya mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pemilihan kata yang cermat dan tepat.

Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang digunakan serta wujud puisi tersebut. Bahasanya mengandung rima, irama dan kiasan. Wujud puisi dapat

(29)

dilihat dari bentuknya yang berlarik membentuk bait, letak tertata, dan tidak mementingkan ejaan.

Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2 (dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh aturan-aturan. Menurut Sutan Takdir Alisyabbana “puisi lama ialah sebagian kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat lama. .

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan aturan yang umum untuk jenis puisi lama. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik dalam segi suku kata, jumlah baris maupun rimanya. Puisi baru ini terbagi menjadi 7 (tujuh) macam yaitu ode, epigram, romance, elegi, satire, himne dan balada. Adapun yang akan diangkat oleh peneliti yaitu puisi ode.

Ode, yaitu puisi yang mengungkapkan sanjungan atau pujaan terhadap orang-orang berjasa.Adapun contoh puisi ode yaitu:

Guruku…

Cahaya dalam kegelapanku Pengisi semua kekosonganku Penyejuk kelayunan hatiku Kau sirnakan segala kebodohan Kau terangi setiap sisi jiwa

Kau terang segala pandangan negative Sungguh mulia hatimu

Sungguh besar pengorbananmu Sungguh tak ternilai keikhlasanmu

(30)

16

Jasamu bagai emas mulia

Tak akan terganti sampai maut menjemput Tak akan tertutup oleh keburukan dunia

Guruku….

Terima kasih diri dalam lubuk hatiku d. Penilaian Aspek Membaca Puisi

Tabel 2.1 penilaian membaca puisi

Aspek Sangat Baik Baik Cukup

Perlu Pendampingan

4 3 2 1

Mimik muka Siswa

membacakan puisi dengan mimik muka yang sangat ekspresif dari awal sampai akhir. Siswa membacakan puisi dengan mimik muka yang ekspresif Siswa membacakan puisi dengan mimik muka yang ekspresif, namun tidak konsisten Siswa membacakan puisi dengan mimik muka yang kurang ekspresif, dari awal sampai akhir. Intonasi Siswa menggunakan intonasi suara yang sangat tepat dan mampu memberikan penekanan pada bagian bagian tertentu Siswa menggunakan intonasi suara yang tepat dan mampu memberikan penekanan pada bagian-bagian tertentu Siswa menggunakan intonasi suara yang beragam namun kadang kurang tepat Siswa membacakan puisi dengan suara yang datar tanpa membedakan intonasi Penempatan jeda Siswa menggunakan jeda dengan tepat dalam membaca seluruh kalimat dalam puisi Siswa menggunakan jeda yang tepat pada sebagian besar kalimat dalam puisi Siswa menggunakan jeda walau ada beberapa yang penempatannya kurang tepat Siswa menggunakan jeda dalam membaca seluruh kalimat dalam puisi Pelafalan Siswa membaca puisi dengan Siswa membaca puisi dengan Siswa membaca puisi dengan Siswa membaca puisi dengan pelafalan yang

(31)

pelafalan yang tepat kata perkata pelafalan yang tepat di hampir semua kata dalam puisi pelafalan yang tepat di sebagian besar kata dalam puisi tepat namun sebagian masih salah

Keberanian Siswa tampil membaca puisi dengan percaya diri sejak awal sampai akhir dan tanpa ditunjuk Siswa tampil membaca puisi dengan percaya diri sejak awal sampai akhir tetapi ditunjuk Siswa tampil membaca puisi dengan agak agak malu-malu pada beberapa bagian penampilan dan ditunjuk Siswa tampil membaca puisi dengan malu-malu sejak awal dan ditunjuk

Sumber: Instrumen penilaian Guru SD Negeri Barembeng II

7. Pembelajaran Bahasa Indonesia a.Hakikat Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan salah satu kemampuan manusia yang terpenting yang menjadikan mereka unggul atas makhluk Allah yang lain. Bahkan bahasa juga merupakan media utama dalam berkomunikasi. Menurut I ketut Dibia ”Dengan Bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam Bahasa daerah masing-masing sehingga kedudukan dan fungsi Bahasa tidak tergoyahkan sedikitpun dan diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia (2018 : 5).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:116) “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat, untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”. Menurut I Ketut Dibia (2018 :8): Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedudukan

(32)

18

Bahasa Indonesia tercantum di dalam Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia lebih dari satu, sehingga sering kali membingungkan.

8. Hasil Belajar a. Hakikat Belajar

Menurut Aunurrahman (2016: 54) belajar menunjukkan pada suatu aktivitas menuju suatu suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses interaksi dengan lingkungannya. Burton dalam sebuah buku The Guidance of Learning Avtivities(Aunurrahman 2016: 35) merumuskan pengertian belajar sebagai, perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Kemudian dalam buku Educational Psychology,H.C. Witherington (Aunurrahman 2016 : 35 ) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses interaksi individu antar individu dan individu dengan lingkungannya yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepribadian.

(33)

b. Pengertian Belajar

Menurut buku Educational psychology dalam Aunurrahman (2016: 35) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian”.

Sedangkan menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2016: 35) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengaja rmerupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3-4) mengemukakan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through experience). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru

(34)

20

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

c. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari materi pelajaran disekolah yang dinayatak skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Menurut Aunurrahman (2016 :37) “hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar pada umumnya disertai perubahan tingkah laku”.

Hasil belajar yang baik akan diperoleh apabila proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas terlaksana secara efisien. Semakin baik proses pembelajaran yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh. Hasil belajar juga bergantung pada cara-cara belajar yang dilaksanakan. Oleh

(35)

karena itu, dengan menggunakan cara belajar yang efektif, akan meningkatkan hasil belajar yang memuaskan.

Untuk itu guru harus mengadakan evaluasi. Hal ini berarti bahwa evaluasi merupakan pembelajaran yang tidak bias dipisahkan dari setiap proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013: 5) bahwa “evaluasi belajar merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa”.

Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penelitian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penelitian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan dengam mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pengetahuan konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini :

1) Pengetahuan Konsep

Bloom (dalam Susanto, 2014:10) diartikan sebagai: kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yang

(36)

22

dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

2) Keterampilan Proses

Menurut Indrawati (1993) (dalam Susanto, 2013 :9) menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.

3) Sikap

(Deni Kurniawan, 2014:11) Ranah afektif merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Adapun kesimpulan penulis tentang bentuk-bentuk belajar yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap anak dalam menangkap materi pembelajaran.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (2007) (dalam Susanto 2013 :12) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar :

a) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengakaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baikdari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006) (dalam Susanto, 2013: 13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.

(37)

B. Kerangka Pikir

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut terdiri atas faktor internal maupun eksternal. Karena itu untuk meningkatkna hasil belajar siswa, guru perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah (mencakup faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kemantangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstrenal meliputi faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah dan faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Seorang siswa yang belajar dengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi akan mendapatkan hasil belajar yang bagus dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa motivasi. Motivasi ekstrinsik siswa akan menjadi pendorong dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat di skemakan sebagai berikut

(38)

24

Gambar Skema kerangka berpikir siswa C. Hipotesis Penelitian

Dari kajian pustaka dan kerangka pikir diatas dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI BAREMBENG II

Motivasi Belajar ekstrinsik (X)

Temuan

HASIL BELAJAR (Y) Apresiasi sastra

Membaca puisi

(39)

25 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian expost facto. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018: 14) pendekatan kuantitaif adalah meotde penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu.

Expost facto artinya sesudah fakta, Yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropectivestudy karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Expost facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variable bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga penelitian ini tidak perlu memberikan perlakuan lagi tinggal melihat efeknya pada variabel terikat. Pada penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alami.

B. Populasi Dan sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 215) mengatakan bahwa “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi melihat efeknya pada variabel terikat. Pada

(40)

26

penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alamiyang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dan ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa yang terdaftar tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

2. Sampel

Menurut Wiratma (2018: 65) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari sejumlah yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian missal karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu. Sampel yang dipilih oleh peneliti yaitu kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1 Sampel penelitian SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 IV 15 17 32

Jumlah 32

(41)

C. Variabel Dan Desain Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu: a. Motivasi belajar ekstrinsik siswa (X`)

2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa (Y) 3. Desain penelitian sebagai berikut:

Gambar Desain Penelitian

Pada desain penelitian diatas ditunjukkan bahwa variabel x (motivasi belajar ekstrinsik) mempengaruhi variabel y (hasil belajar).

D. Defenisi Operasional

1. Motivasi belajar ekstrinsik siswa adalah dorongan atau semangat siswa kela IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari luar.

2. Hasil belajar siswa adalah nilai dari aspek membaca puisi baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

E. Instrumen Penilaian

Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa tes, kusioner dan dokumentasi.

(42)

28

F. Teknik Pengumpulan Data a. Tes

Menurut Sujarweni (2018: 74) Data dalam penelitian menjadi 3 yaitu fakta, pendapat dan kemampuan. Instrument TES digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau prestasi misanya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya.

b. Teknik Kusioner

Sugiyono (2017: 142) mengemukakan bahwa “kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Kusioner digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru siswa terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Jenis kusioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kusioner tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Untuk mendapatkan skor tentang bagaimana motivasi belajar ekstrinsik siswa, digunakan pengukuran berupa pernyataan-pernyataan yang disusun berbentuk skala Likert.

(43)

Kisi-kisi yang digunakan sebagai dasar pembuatan instrument dalam penelitian ini adalah:

Tabel3.2Kisi-kisi motivasi belajar ekstrinsik Guru danSiswa

No Variabel Indikator Pernyataan jumlah Positif (+) Negatif (-) 1 Motivasi Belajar Ekstrinsik  Faktor guru 1, 2,4,5,9 5  Siswa 3,6,7,8,10 5 Jumlah 10 10

Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak hanya kehilangan waktu saat disekolah.

Tabel 3.3Alternatif jawaban instrument penilaian

Alternatif Jawaban Skor Positif (+) Negatif (-) Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3

(44)

30

G. Teknik Analisis Data a. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik, yaitu statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial

1. Analisis statistik deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data peroleh hasil belajar siswa dalam penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median), variansi (variance), simpangan baku (standar deviation), nilai terendah data (minimum), nilai tertinggi data (maksimum), dan sebagainya.

Tabel distribusi frekuensi penelitian ini dibuat dengan cara menentukan kelas interval dan kategorinya. Kriteria tingkat kecenderungan hasil pengukuran masing-masing siswa diperiksa kemudian diberi skor. Skor yang diperoleh kemudian dikonversi dalam bentuk nilai skala 0 sampai 100 dengan menggunakan rumus berikut:

x 100

Nilai inilah yang kemudian akan diolah sebagai data penelitian. Sedangkan untuk data hasil belajar, peneliti memperolehnya dari tes membaca puisi. Dalam analisis ini penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan Dekdikbud yaitu:

(45)

Tabel3.4Pengkategorian hasil belajar No Rentang Nilai Kategori Nilai

1. 85-100 Sangat baik

2. 70-84 Baik

3. 55-69 Cukup

4. 40-54 Kurang

5. 0-39 Sangat kurang

2. Analisis statistik inferensial

Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut: a. Uji normalitas distribusi frekuensi

Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji normalitas dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan taraf signifikan α = 5% atau 0,05.

Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 19.0 for windows.

Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal. b. Uji linearitas regresi sederhana

Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi)

(46)

32

lebih besar dari harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka harga F hitung signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi adalah berarti (bermakna). Dalam penganalisaan uji ini

menggunakan SPSS versi 21 for windows. c. Uji hipotesis

Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis berpengaruh dua variabel digunakan analisis regresi sederhana sedangkan hipotesis pengaruh yang lebih dari dua variabel digunakan analisis regresi ganda. Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.

Ho= tidak ada antara variabel x terhadap y.

Ha= Ada pengaruh antara variabel x dan y.

Cara penentuan tingkat signifikan dan daerah penerimaan/penolakan α = 5%

P value (sig) > α = Ha diterima.

Berarti dengan kata lain ambil kesimpulan Ha.

(47)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Berdasarkan jenis Kelamin

Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan padatabel berikut ini:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan jenis kelamin Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent V a l i d laki laki 15 46.9 46.9 46.9 Perempuan 17 53.1 53.1 100.0 Total 32 100.0 100.0

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden pada tabel 4.1 tersebut terlihat pada kelas responden terhadap laki laki sebanyak 15 orang dengan nilai presentase 46,9% dan responden perempuan sebanyak 17 0rang dengan nilai presentasi 53,1%.

(48)

34

B. Deskripsi data

Penelitian ini membahas dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas bebas yaitu motivasi belajar ekstrinsik, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar membaca puisi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV program mata pelajaran bahasa Indonesia.

Data yang diperoleh dari skor pernyataan atau pertanyaan pada masing-masing variabel ditabulasikan dan dianalisis menggunakan analisa deskriptif, dengan bantuan computer program statistic (SPSS 21). Selanjutnya juga diuraikan pengujian uji validitas dan uji realibilita,hipotesis.

Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak hanya kehilangan waktu saat disekolah

Table 4.2 Alternatif jawaban instrument penilaian

Alternatif Jawaban Skor Positif (+) Negatif (-) Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3

(49)

1. Deskripsi hasil belajar

Dari hasil analisis tes membaca puisi pada siswa kelas IV SD Negeri Barembeng II maka data perolehan skor tes membaca puisi baru yaitu maksimum 85 dan minimum 80. Berdasarkan lampiran berikut ini:

Tabel 4.3 distribusi frekuensi dan presentase hasil membaca puisi baru Interval Kategori hasil

belajar frekuensi Presentase 0-39 Sangat Kurang 0 0 40-54 Kurang 0 0 55-69 Cukup 0 0 70-84 Baik 11 34 85-100 Sangat Baik 21 66 Jumlah 32 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat maka dapat disimpulkan bahwa hasil membaca puisi pada instrument tes, yaitu sebanyak 11 responden memiliki hasil belajar membaca puisi dikategorikan tinggi 34% sedangkan responden sebanyak 21 memiliki hasil membaca puisi dikategorikan sangat tinggi 66%. Melihat dari hasil presentase yang dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca puisi sangat baik.

a.Analisis statistik inferensial

Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:

(50)

36

1. Uji normalitas distribusi frekuensi

Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji normalitas dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan taraf signifikan α = 5% atau 0,05.

Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.

Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan computer menggunakan program SPSS for windos versi 21.Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi. variabel motivasi belajar ekstrinsik dengan 10 item pertanyaan terdapat pada tabel 4.4 (Lihat lampiran III.2).

Tabel 4.5 Tests of Normality

Total.y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Total.x

80.00 .258 11 .039 .807 11 .011

85.00 .301 21 .000 .841 21 .003

a. Lilliefors Significance Correction

Output spss 21

Dari tabel Tests of Normalitydapat dinilai signifikansinya 0,039, sehingga bisa dikatakan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal karena nilai signifikansinya 0,039 > 0,05.

(51)

2.Uji linearitas regresi sederhana

Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi) lebih besar dari harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka harga F hitung signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi adalah berarti (bermakna). Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.

Tabel 4.6 Hasil Uji Anova ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig.

membaca puisi baru * motivasi belajar ekstrinsik Between Groups (Combined) 34.498 5 6.900 1.229 .324 Linearity 1.056 1 1.056 .188 .668 Deviation from Linearity 33.442 4 8.361 1.489 .234 Within Groups 145.971 26 5.614 Total 180.469 31 Output SPSS 21

Berdasarkan hasil uji linearitas regresi sederhana diketahui nilai signifikansinya deviation from linearity sebesar 0,234 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara motivasi belajar ekstrinsik dengan membaca puisi.

3.Uji hipotesis

Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis berpengaruh dua variabel digunakan analisis regresi sederhana sedangkan hipotesis

(52)

38

pengaruh yang lebih dari dua variabel digunakan analisis regresi ganda. Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows. Uji t

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig < 0,05/ Thitung > Ttabel = Maka terdapat pengaruh Jika sig > 0,05/ Thitung < Ttabel = Maka tidak terdapat pengaruh

Tabel 4.7 Hasil Uji Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 80.728 6.093 13.249 .000 motivasi belajar ekstrinsik .071 .169 .076 .420 .677

a. Dependent Variable: membaca puisi baru

Output SPSS 21

Berdasarkan hasil uji T diketahui nilai sig 0.677 > 0.420 Maka terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap membaca puisi baru.

Uji f

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig < 0,05/ Fhitung > Ftabel = Maka terdapat pengaruh Jika sig > 0,05/ Fhitung < Ftabel = Maka tidak terdapat pengaruh

Tabel 4.8 Hasil Uji anova ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1.056 1 1.056 .177 .677b

Residual 179.413 30 5.980

Total 180.469 31

a. Dependent Variable: membaca puisi baru b. Predictors: (Constant), motivasi belajar ekstrinsik

(53)

output SPSS 21

Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai sig 4,15 > 0,177 Maka terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap membaca puisi baru.

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan windows SPSS versi 21 diatas mengetahui nilai t (thitung) motivasi belajar ekstrinsik adalah sebesar 0,420, nilai df

(degre of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 31, nilai Sig. (2 tailed) sebesar 0,677. Jika nilai sig.(2 tailed) adalah sebesar 0,677 < 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak

dan ha diterima. Karena dapat dilihat dari nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar

dibanding Fhitungsebesar 0.177 atau (4,15 > 0,177) yang berarti motivasi belajar

ekstrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri barembeng II. Pembahasan dari analisis diatas sebagai berikut:

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh positif terhadap motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II. Hal tersebut didasarkan pada uji hipotesis yaitu nilai Ftabel sebesar

(54)

40

4,15 lebih besar dibandingkan nilai Fhitung yaitu 0,177 (4,15 > 0,177) yang

berarti menujukkan bahwa signifikan.

Persamaan regresi diatas menunjukkan arah yang positif antara motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru dengan hasil belajar. Artinya semakin tinggi motivasi belajar ekstrinsik siswa akan semakin pula tinggi hasil belajarnya.

Jika menurut penelitian, ini terjadi peningkatan hasil belajar kelas IV SD Negeri Barembeng II apabila motivasi belajar ektrinsik siswa semakin tinggi, hal ini dikarenakan siswa akan lebih memiliki dorongan dari luar dirinya untuk belajar seperti dorongan semangat, hadiah pujian dan nasehat dari orang lain.

(55)

41 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan bahwa motivasi belajar ektrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.Dari hasil belajar membaca puisi baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD Negeri Barembeng II berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan uji hipotesis yang telah disimpulkan bahwa motivasi belajar ekstrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru kelas IV SD Negeri Barembeng II setelah diperoleh nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar dibanding nilai Fhitung sebesar

0,177atau (4,15 > 0,177) yang berarti menujukkan bahwa signifikan. B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat beberapa saran dari peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Kepada para pendidik mampu meningkatkan kreativitasnya dalam mengajajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar serta menjalin kerja sama yang baik dan harmonis antara lembaga sekolah, orang tua dan peserta didik itu sendiri

2. Bagi peneliti berikutnya, hendaknya dalam melaksanakan penelitian tentang motivasi belajar ekstrinsik mencoba pada materi materi atau mata pelajajaran yang lain agar lebih memberikan penguatan atau motivasi

(56)

42

yang kuat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang lain.

3. Bagi pihak sekolah agar selalu menciptakan lingkungan yang kondusif dan sehat di sekolah, dan melaksanakan pengembangan SDM baik untuk pegawai mupun guru serta pengembangan tata kelola sekolah yang berbasis sistem penjaminan mutu sehingga mampu menumbuhkan motivasi belajar ekstrinsik peserta didik.

(57)

43

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dibia, I. Ketut & I Putu Mas Dewantara. 2018. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Depok: Rajawali Pers.

Fuady. Mohammad, Alwan. Lilik. Sabdaningtyas. dkk. 2018.Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kels IV SD Negeri 33 Gedong Tataan. Lampung. FKIP Universitas Lampung.

http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+sis wa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan &btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJ (diakses 3 Februari 2020)

Handayani, Erna. 2011. Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Di SD Negeri 03 Ngadirgo Mijen Semarang. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

http://lib.unnes.ac.id/2656/ (diakses 3 Februari 2020)

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian). Bandung:Alfabeta.

Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Nisrins Pratiwi. 2010. Mengenl Puisi Lebih Dekat. Jakarta: PT Multazam Utama

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, 2009. Surabaya: Wacana Intelektual

Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Jakarta : Universitas Terbuka

S, Annisa. Kasdiyanti. Mahmud. Alpusari. dkk. 2019. Hubungan Motivasi Belajar Ekstrinsik Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus 1 Kecamatan Marpoyam Damai Pekanbaru. Pekanbaru: FKIP Universitas Riau. https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/6318

(diakses 31 Janari 2020)

Simanjuntak., Harlen. 2020 . Motivasi Belajar Mempengaruhi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD 060421 kecamatan Medan Helveta Kota Medan. Universitas HKBP Nomnesen

Gambar

Tabel 2.1 penilaian membaca puisi
Gambar  Skema kerangka berpikir siswa
Tabel 3.1 Sampel penelitian SD Negeri Barembeng II  Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
Gambar Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan penaw aran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penaw aran paket pekerjaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sikap disiplin siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran pencak silat dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal, metode

Pengujian Umpan Serealia dan Larva Serangga dengan Rodentisida Hasil yang diperoleh dari pengujian ini, menunjukkan bahwa tikus pohon mengonsumsi beras pecah kulit dan

Kepada para Peserta Lelang yang berkeberatan atas Penetapan Pemenang ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara online sesuai jadwal pada aplikasi SPSE melalui website

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode PAKEM, serta faktor- faktor penghambat dan pendukung dalam

Hasil dari penelitian ini adalah iklan, brand awareness dan harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat pembelian secara bersamaan TOP produk

Mengingat pentingnya acara tersebut, maka diharapkan kehadiran saudara atau wakil dari saudara dengan membawa surat kuasa dengan format seperti dalam lampiran undangan ini

bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah pola