• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan perubahan-perubahan tingkah laku dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2010: 3). Kunandar (2013: 62) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar

sebagaimana diuraikan Brahim dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar menurut Jihad (2012: 15) adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukannya proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Purwanto (2011: 46) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku ini disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas sejumlah materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat kelima ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan serangkaian proses belajar yang berupa 3 aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Hasil belajar menurut pendapat Dimyati (2006: 3) merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Gagne (dalam Dimyati, 2006: 11) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan kapasitas siswa yang terdiri dari:

(1) Informasi verbal adalah kapasitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

(2) Keterampilan intelek adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.

(3) Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

(4) Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tertentu.

Bloom (dalam Mustaqim, 2008: 36) mengemukakan bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga ranah (domain) atau daerah sasaran pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Bloom (dalam Sudjana, 2005: 22) mengemukakan bahwa klasifikasi hasil belajar tersebut meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

(1) Ranah Kognitif

Evaluasi aspek kognitif, mengukur pemahaman konsep yang terkait dengan perobaan yang dilakukan untuk aspek pengetahuan evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis yang relevan dengan materi pokok tersebut. Aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan keterampilan intelektual yang meliputi: pengamatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.

(2) Ranah Afektif

Evaluasi aspek afektif berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek. Evaluasi aspek afektif

dalam hal ini digunakan untuk penilaian kecakapan hidup meliputi kesadaran diri, kecakapan sosial, dan kecakapan akademis.

(3) Ranah Psikomotorik

Pengukuran keberhasilan pada aspek psikomotor ditunjukkan pada keterampilan dalam merangkai alat keterampilan kerja dan ketelitian dalam mendapatkan hasil. Evaluasi dari apek keterampilan yang dimiliki oleh siswa bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai teknik praktikum. Aspek ini menitikberatkan pada unjuk kerja siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses belajar mengajar yang berupa perubahan sikap maupun tingkah laku. Hasil belajar tersebut berupa 3 ranah yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut akan saling berkaitan dan berhubungan sehingga dapat diketahui hasil belajar seorang siswa. namun dalam penelitian ini hanya berfokus pada ranah kognitif atau pengetahuan saja.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar meliputi aspek kognitif (pemahaman konsep), aspek psikomotor (keterampilan proses), dan aspek afektif (sikap siswa). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. J.Skeel (dalam Susanto, 2013: 8) mengemukakan bahwa konsep merupakan suatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menyerap bahan yang dipelajari yang sebelumnya telah tergambar dalam pemikiran.

(2) Keterampilan Proses

Indrawati (dalam Susanto, 2013: 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori utuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Berdasarkan teori dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang dapat digunakan

untuk suatu gagasan untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya.

(3) Sikap

Sardiman (dalam Susanto, 2013: 11) mengatakan bahwa sikap merupakan kecanderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Lange (dalam Susanto, 2013: 10) mengemukakan bahwa sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan sikap adalah kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu terhadap dunia sekitarnya yang meliputi aspek mental dan aspek respon fisik.

Berdasarkan beberapa macam penilaian hasil belajar tersebut, peneliti membatasi bahwa pada penelitian ini peneliti melakukan penilaian terhadap pemahaman konsep.

c. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010: 5) terdapat lima jenis penilaian hasil belajar, antara lain:

(1) Penilaian formatif

Penilaian formatif merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir program pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Penilaian ini berorientasi pada proses pembelajaran.

(2) Penilaian sumatif

Penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, seperti catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Penilaian ini berorientasi pada produk, bukan pada proses.

(3) Penilaian diagnostik

Penilaian diagnostik merupakan penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus dan lain-lain.

(4) Penilaian selektif

Penilaian selektif merupakan penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga tertentu.

(5) Penilaian penempatan

Penilaian penempatan merupakan penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar.

Berdasarkan beberapa jenis penilaian hasil belajar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penilaian formatif yang diberikan setiap akhir pembelajaran dengan tujuan untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Gesalt (dalam Susanto, 2013: 12) mengatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa, siswa; dalam arti kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan. Wisliman (dalam Susanto, 2013: 12) hasil belajar terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

(1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi:

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

(2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik.

Dokumen terkait