BAB III METODE PENELITIAN
D. Rencana Setiap Siklus
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu sebanyak empat kali pertemuan. Siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan dan disetiap pertemuan beralokasi waktu 3 JP (3 × 35 menit) berikut ini tahapan pelaksanaan tindakan secara umum:
1. Siklus I a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa, serta menyiapkan alat peraga yang berupa jam tiruan yang terbuat dari gabus. Tahap perencanaan digunakan oleh peneliti untuk mempermudah kesiapan pada tahap pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran, setiap 1 jam pelajaran terdiri dari 35 menit. Adapun tahapan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan ke-1 a) Kegiatan Awal
Guru memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara meminta siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya, guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya : “Apa saja alat ukur waktu yang kalian ketahui?” (membangun pengetahuan). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai alat ukur waktu dan bagian-bagian yang terdapat pada alat ukur waktu misalnya : jarum jam, menit, dan detik (pemodelan), kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Pembagian kelompok merupakan salah satu langkah dalam pembelajaran kontekstual. Di dalam kelompok, siswa diminta untuk melakukan peragaan menentukan letak 2 jarum jam sesuai dengan waktu
yang ditentukan melalui bimbingan dari guru menggunakan jam tiruan yang sudah dibagikan. Langkah pembelajaran kontekstual dalam kegiatan tersebut adalah mencari dan mengumpulkan data. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai hubungan antar satuan waktu melalui letak 2 jarum jam sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah siswa memahami hubungan antar satuan waktu melalui peragaan letak 2 jarum jam, kemudian guru mnembagian LKS kepada masing-masing siswa di dalam kelompok. LKS tersebut berupa lambang waktu dan siswa diminta untuk menentukan letak 2 jarum jam sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah siswa mampu meletakkan 2 jarum jam sesuai waktu yang ditentukan, siswa diminta untuk mengubah satuan jam menjadi satuan menit sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu. Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setelah seluruh perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, kemudian siswa bersama dengan guru membahas serta menyimpulkan hasil pekerjaan siswa secara bersama-sama.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, siswa dan guru melakukan refleksi bersama- sama. Kegiatan siswa dan guru melakukan refleksi merupakan langkah pembelajaran kontekstual. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa, dan setelah itu melakukan doa penutup sebagai tanda berakhirnya pembelajaran.
2) Pertemuan ke-2 a) Kegiatan Awal
Guru memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara meminta siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya, guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya : “Apa saja alat contoh satuan waktu yang kalian ketahui?” (membangun pengetahuan). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai hubungan antar satuan waktu (jam, menit, dan detik). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru (masyarakat belajar). Di dalam kelompok, siswa diminta untuk melakukan peragaan meletakkan 2 jarum jam (jarum panjang dan jarum pendek) sesuai dengan waktu yang ditentukan menggunakan alat peraga jam tiruan yang telah dibagikan melalui bimbingan dari guru (menemukan). Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu (jam, menit, dan detik). Setiap kelompok dibagikan LKS berupa soal cerita sederhana yang berhubungan dengan pengukuran waktu dan siswa diminta untuk menggambarkan letak 2 jarum jam sesuai waktu yang ditentukan pada soal tersebut. Siswa
diminta untuk mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu. Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kemudian guru dan siswa menyimpulkan hasil pekerjaan siswa secara bersama-sama.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I yang sudah dibagikan oleh guru.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung pada siklus I. peneliti mengobservasi kemampuan berpikir kritis sesuai dengan pedoman observasi kemampuan berpikir kritis yang telah disusun oleh peneliti.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus I. Refleksi bertujuan untuk memberikan penilaian dan mengetahui kekurangan maupun kelebihan yang terdapat pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan refleksi pada siklus I akan digunakan peneliti sebagai pertimbangan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa, serta menyiapkan alat peraga berupa jam tiruan yang terbuat dari gabus. Tahap perencanaan ini digunakan peneliti untuk mempermudah kesiapan pada tahap pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus kedua dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan selama 3 JP. Setiap satu jam pelajaran terdiri dari 35 menit. Adapun tahapan proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan ke-1 a) Kegiatan Awal
Guru memberi salam dan meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya : “Apakah kalian masih ingat dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya? Apa sajakah alat ukur waktu? Apa sajakah contoh satuan waktu?” (konstruktivisme). Kemudian, guru memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dengan cara melakukan “Tepuk Semangat”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai alat ukur waktu dan hubungan antar satuan waktu (jam, menit, dan detik) untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru (masyarakat belajar). Siswa diminta untuk mendengarkan cerita mengenai permasalahan pengukuran waktu dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa diminta untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut. Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang ada di dalam kelompok. LKS tersebut berupa soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu. Siswa diminta untuk melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu dengan cara mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu (pemodelan). Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pekerjaan siswa bersama-sama.
c)Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, siswa dan guru melakukan refleksi bersama- sama. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Sebelum pembelajaran berakhir, guru bersama siswa melakukan doa penutup.
2) Pertemuan ke-2 a) Kegiatan Awal
Guru memberi salam dan meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya: “Apakah kalian masih ingat dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya? Apa sajakah alat ukur waktu? Apa sajakah contoh satuan waktu?” Kemudian, guru memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dengan cara melakukan “Tepuk Semangat”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai alat ukur waktu dan hubungan antar satuan waktu (jam, menit, dan detik) untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru (masyarakat belajar). Siswa diminta untuk mendengarkan cerita mengenai permasalahan pengukuran waktu dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa diminta untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut (menemukan). Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang ada di dalam kelompok. LKS tersebut berupa soal mengenai operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu. Siswa diminta untuk melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu dengan cara mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu. Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pekerjaan siswa bersama-sama.
c) Kegiatan Penutup
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II yang telah dibagikan guru. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati kemampuan berpikir kritis ketika proses pembelajaran berlangsung. Melalui kegiatan observasi, peneliti mampu mengamati perkembangan siswa secara langsung.
d. Refleksi
Ketika tindakan pada siklus II terlaksana, peneliti kemudian mengevaluasi kegiatan pada siklus II yang telah dilakukan. Kemudian, peneliti menganalisis
pembelajaran melalui hasil evaluasi dan kuesioner berpikir kritis yang telah dibagikan.