• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS

F. Hasil Belajar

Seseorang didalam melakukan kegiatan tertentu pasti akan mendapatkan suatu hasil. Demikian pula dengan kegiatan belajar tentu akan mendapatkan suatu hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukan, yaitu adanya perubahan. Hasil belajar akan mencerminkan suatu perubahan dalam pengetahuaan, daya fikir dan tingkah laku seseorang sehingga dengan kegiatan belajar dapat diperoleh perubahan dan perkembangan dalam diri seseorang. Untuk dapat mengadakan penilaian terhadap hasil belajar tersebut maka akan diperlukan adanya prestasi belajar. Menurut Sudjana (1995:22), Prestasi atau hasil belajar adalah “kemampuaan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu

1. Ketrampilan dan kebiasaan. 2. Pengetahuan dan pengertian. 3. Sikap dan cita-cita.

Sedangkan Gagne membagi kedalam lima kategori hasil belajar (1) informasi verbal (2) ketrampilan intelektual (3) strategi kognitif (4) sikap, dan (5) ketrampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah :

1. Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuaan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk dalam kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaiaan, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotoris, yatu berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuaan bertindak. Terdapat enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,kemampuaan perseptual, keharmonisan, gerakan ekspresif dan interpretatif. (Sudjana, 1995:23)

Ketiga ranah tersebut menjadi objek dalam penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu hanya ranah kognitif yang paling banyak digunakan oleh para guru di sekolah, karena berkaitan dengan kemampuaan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Prestasi adalah merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melaksanakan usaha yang telah dilaksanakannya secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku, hal ini sesuai dengan pengertiaan belajar yang yang telah di rumuskan di muka. Jadi berdasarkan pengertiaan prestasi dan pengertian belajar tersebut dapat disimpulkan, bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil usaha yang dilakukan seseorang secara sadar untuk

memperoleh perubahan tingkah laku dan adapun fungsi dari prestasi belajar adalah :

1. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

2. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3. Sebagai informasi dan inovasi pendidikan.

4. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5. Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap siswa (Suryabrata, 1989:112).

Arikunto (1998:21) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua jenis yaitu : faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Sedangkan yang dapat dikateorikan faktor biologis antara lain : usia, kematangan, dan kesehatan. Dan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaa belajar. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang dapat diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human) dan faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Dari berbagi pendapat yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penilaian yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan berkenaan dengan penguasaan materi yang telah diterima selama pembelajaran berlangsung.

G. Mata Pelajaran Geografi 1. Definisi Geografi

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajian memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial dan ekologis dari eksistensi manusia. Geografi merupakan ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan, kewilayahan, ekologi dan sistem, serta historis untuk mendiskripsikan dan menganalisis struktur pola. Fungsi dan proses interelasi, interaksi, interdependensi dan hubungan timbal balik dari serangkaian gejala, kenampakan atau kejadian dari kehidupan manusia (penduduk), kegiatannya atau budidayanya dengan keadaan lingkungan di permukaan bumi sehingga dari kejadian tersebut dapat dijelaskan dan diketahui lokasi atau penyebaran, adanya persamaan dan perbedaan wilayah dalam hal potensi, masalah, informasi geografi lainnya serta dapat meramalkan informasi baru atas gejala-gejala geografi untuk masa mendatang dan menyusun dalil-dalil geografi baru, serta selanjutnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. (Sumaatmadja, 1997 : 12).

2. Ruang Lingkup Pengajaran Geografi

Ruang lingkup mata pelajaran geografi meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

b. Konsep dan dinamika unsur-unsur geosfer mencakup litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, antroposfer, serta pola persebaran spasialnya. c. Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial sumber daya alam dan

pemanfaatannya.

d. Karakteristik, unsur-unsur, kondisi dan variasi spasial lingkungan hidup, pemanfaatan dan pelestariannya.

e. Konsep wilayah dan perwilayahan, criteria dan pemetaannya serta fungsi dan manfaatnya dalam analisis geografi.

f. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk-beluk dan pemanfaatan peta, sistem informasi geografi (SIG) dan citra penginderaan jauh (PJ). Baik studi geografi maupun pengajaran geografi, pada hakikatnya berkenaan dengan aspek-aspek keruangan permukaan bumi (geosfer) dan faktor-faktor geografis alam lingkungan dan kehidupan manusia. MSumaatmadja (1992 : 12) ruang lingkup pengajaran geografi sama dengan ruang lingkup geografi yang meliputi :

1). Alam lingkungan yang menjadi sumber dayakehidupan manusia 2). Penyebaran umat manusia dengan segala variasi kehidupannya

3). Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan variasi terhadap cirri khas tempat-tempat dipermukaan bumi 4). Kesatuan regional yang merupakan perpaduan antara darat, perairan, dan

udara diatasnya.

Mata pelajaran geografi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1). Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan.

2). Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data serta informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.

3). Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumberdaya alam secara arif, serta memiliki toleransi keagamaan budaya masyarakat.

H. Antroposfer dan Aspek Kependudukan

Dokumen terkait