• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

2.1.3.6 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hal tersebut sejalan dengan Rifa’I dan Anni, (2009:160) yang menyatakan apabila motivasi peserta didik rendah, umumnya akan diasumsikan bahwa prestasi peserta didik itu juga rendah, sehingga jika anak mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka prestasi atau hasil belajar yang diperoleh anak akan tinggi. Menurut Anitah, (2008:2.19) hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus menyeluruh secara komperehensif sehingga menun- jukkan perubahan tingkah laku. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011:5), kemudian hasil belajar menurut Purwanto, (2011:46) adalah perubahan periaku akibat belajar. perubahan perilaku disebabkan karena pencapaian pengu- asaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar, hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Taksonomi Bloom yang terbaru menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,afektif, dan psikomotorik.

1) Ranah Kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif berkaitan dengan penalaran/pemikiran. Menurut Krathwohl (dalam Purnomo, 2011) Ranah kognitif mencakup kategori berikut.

(1) Mengingat (remembering)

Mengingat diartikan dengan memunculkan kembali apa yang sudah di- ketahui dan tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Kategori mengingat meliputi mengenali lagi (recognizing) dan menyebutkan kembali (re- calling).

(2) Memahami (understanding)

Memahami diartikan menegaskan pengertian atau makna bahan-bahan yang sudah diajarkan, mencakup komunikasi lisan, tertulis, maupun gam- bar. Kategori memahami mencakup interpreting (menafsirkan, mengarti- kan, menerjemahkan); exemplifying (memberi contoh); classifying (meng- golong-golongkan, mengelompokkan); summarizing (merangkum, mering- kas); inferring (melakukan inferensi); comparing (membandingkan); dan

explaining (memberikan penjelasan). (3) Menerapkan (applying)

Menerapkan adalah melakukan sesuatu, atau menggunakan sesuatu pro- sedur dalam situasi tertentu.Kategori menerapkan adalah executing

(4) Menganalisis (analyzing)

Menganalisis adalah menguraikan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang membentuknya, dan menetapkan bagaimana bagian-bagian atau unsur- unsur tersebut satu sama lain saling terkait, dan bagaimana kaitan unsur- unsur tersebut kepada keseluruhan struktur atau tujuan sesuatu itu. Kategori menganalisis meliputi differentiating (membeda-bedakan);

organizing (menata atau menyusun); dan attributing (menetapkan sifat atau ciri).

(5) Menilai (evaluating)

Menilai adalah menetapkan derajat sesuatu berdasarkan kriteria atau pa- tokan tertentu.Kategori menilai meliputi checking (mengecek) dan

critiquing (mengkritisi). (6) Mencipta (creating)

Mencipta adalah memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk utuh yang koheren dan baru, atau membuat sesuatu yang orisinil. Kategori men- cipta meliputi generating (memunculkan); planning (merencanakan, mem- buat rencana); dan producing (menghasilkan karya).

Berikut merupakan gambar taksonomi Bloom versi lama dan baru

2) Ranah Afektif

Bloom (dalam Ruminiati, 2007:3.25) Ranah afektif berkenaan dengan ni- lai (value). Ranah efektif meliputi.

(1) Penerimaan (receiving)

Penerimaan mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu (aktivitas kelas, buku teks, musik, dan sebagainya). (2) Penanggapan (responding)

Pada tingkat ini siswa tidak hanya menghadirkan fenomena tertentu tetapi juga mereaksinya dengan berbagai cara.

(3) Penilaian (valuing)

Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, feno- mena atau perilaku tertentu pada diri siswa.

(4) Pengorganisasian (organization)

Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal.

(5) Pembentukan pola hidup (organization by a value complex)

Hasil belajar pada tingkat ranah afektif ini penekanan dasarnya adalah pada kekhasan perilaku siswa atau siswa memiliki karakteristik yang khas. 3) Ranah Psikomotorik

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemam- puan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koor-

dinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Bloom (dalam Ruminiati, 2007:3.25) adalah sebagai berikut.

(1) Persepsi (perception)

Persepsi ini berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk mem- peroleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik .

(2) Kesiapan (set)

Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu.Kategori ini mencakup kesiapan mental yaitu kesiapan mental untuk bertindak, kesiapan jasmani yaitu kesiapan jasmani untuk bertindak, dan kesiapan mental yaitu keinginan untuk bertindak.

(3) Gerakan terbimbing (guided response)

Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar ke- terampilan kompleks, yang meliputi peniruan dan mencoba-coba.

(4) Gerakan terbiasa (mechanism)

Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan unjuk kerja.Gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sa- ngat meyakinkan dan mahir.

(5) Gerakan kompleks (complex overt response)

Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran unjuk kerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. Kecakapan di- tunjukkan melalui kecepatan, kehalusan, keakuratan dan yang memerlukan energi minimum.

(6) Penyesuaian (adaptation)

Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga siswa dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan per- syaratan-persyaratan baru atau ketika menemui masalah baru.

(7) Kreativitas (originality)

Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk dise- suaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.

Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan sebagai akibat dari proses pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang siswa dikatakan memperoleh hasil belajar apabila kompetensi bidang akademiknya meningkat, dari yang semula tidak tahu menjadi tahu (kognitif), sikap dan perilakunya menjadi lebih baik (afektif), dan menjadi lebih terampil (psikomotorik).

Indikator hasil belajar siswa yang diukur saat pembelajaran IPA melalui model siklus belajar (Learning Cycle) dengan media Flashcard adalah sebagai berikut:

a. Ranah kognitif diantaranya: 1) mendefinisikan pengertian pesawat sederhana; 2) membedakan antara pesawat sederhana dengan pesawat rumit; 3) mengemukakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana; 4) mengkritisi tujuan penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari; 5) menjelaskan jenis-jenis pesawat sederhan; 6) mengoreksi contoh alat rumah tangga sesuai dengan jenisnya dalam pesawat sederhana; 7) mendefinisikan pengertian tuas/pengungkit; 8) menjabarkan bagian-bagian dari pengungkit.

b. Ranah afektif diantaranya: 1) mempersiapkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran; 2) memberi respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru; 3) memperhatikan penjelasan materi dari guru; 4) melakukan refleksi pembelajaran.

c. Ranah psikomotor diantaranya: 1) kegiatan menggunakan Flashcard saat pembelajaran; 2) melalukan percobaan sebagai penerapan konsep dan keterampilan pada situasi baru.

Dokumen terkait