Pendidikan Agama Islam, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik yaitu dari segi cara pendidik mengajar masih menggunakan metode ceramah sebagai metode utama dalam proses pembelajarannya. Sehingga nilai-nilai yang didapatkan siswa dalam pembelajaran PAI kurang memuaskan, hal ini terbukti dengan masih adanya siswa yang nilai rata-ratanya dibawah 76. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: Apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran PAI materi Hewan Halal Haram dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kledung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/ 2018?
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Salah satu solusi yang alternatif dari permasalahan di atas perlu di terapkan pembelajaran yang dapat mengaitkan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata. Pembelajaran CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan potensi anak secara menyeluruh. Subjek penelitian ini pendidik peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 2 Kledung Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 25 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, Dokumentasi dan Wawancara.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran CTL pada materi hewan halal haram dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kledung kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/ 2018. Pada pra siklus peserta didik yang mencapai nilai KKM sebanyak 11 peserta didik atau 44% dengan rata-rata 73,44 pada siklus I sebanyak 17 peserta didik atau 68% dengan rata-rata 75,96 sedangkan pada siklus II sebanyak 22 peserta didik atau 88% dengan rata-rata 85, 16. Hal tersebut dikatakan berhasil karena nilai pada siklus II 88% lebih besar dari 85%, dengan demikian PTK dinyatakan berhasil.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...………..………...i
LOGO………....ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………...iii
PENGESAHAN………...…….iv
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7 F. Penegasan Istilah. ... 8 G. Metode Penelitian... 10 H. Sistematika Penulisan... 16 BAB II ... 18 LANDASAN TEORI ... 18 A. Hasil Belajar ... 18 B. Pembelajaran PAI... 27
C. Materi PAI kelas VIII BAB Hewan Halal dan Haram ... 31
xii
E. Tinjauan Pustaka ... 51
BAB III... 54
PELAKSANAAN PENELITIAN ... 54
A. Gambaran Umum SMP N 2 Kledung temanggung... 54
B. Deskripsi pelaksanaan penelitian ... 64
BAB IV ... 74
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74
A. Analisis Data Pra Siklus ... 74
B. Analisis Siklus I ... 79 C. Analisis Siklus II ... 84 D. Pembahasan ... 88 BAB V ... 92 PENUTUP ... 92 A. Kesimpulan ... 92 B. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 1
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1Siklus penelitian tindakan kelas ... 11
Tabel 3. 1 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kledung Temanggung ………57
Tabel 3. 2 Struktur Organisasi Tata Usaha SMP Negeri 2 Kledung Temanggung ...58
Tabel 3. 3 Profil Sekolah ...59
Tabel 3. 4 Keadaan Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Kledung Temanggung ...60
Tabel 3. 5 Keadaan Pendidik dan Karyawan SMP Negeri 2 Kledung Temanggung ...61
Tabel 3. 6 Keadaan peserta didik SMP Negeri 2 Kledung Temanggung ...62
Tabel 3. 7 Data Responden Penelitian Kelas VIII B SMP N 2 Kledung Temanggung ...63
Tabel 4. 1 Perolehan Nilai Pra Siklus Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Kledung Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018………76
Tabel 4. 2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus ... 77
Tabel 4. 3 Diagram Nilai Ketuntasan Nilai Pra Siklus ... 78
Tabel 4. 4 Hasil Belajar Siklus I ... 80
Tabel 4. 5 Data Perolehan KKM Siklus I ... 81
Tabel 4. 6 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I ... 82
Tabel 4. 7 Hasil Belajar Siklus II ... 85
Tabel 4. 8 Data Perolehan KKM Siklus II ... 86
Tabel 4. 9 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II ... 87
Tabel 4. 10 Rekapitulas Hasil Evaluasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 88
Tabel 4. 11 Diagram Data Nilai Rata-rata Antar Siklus ... 89
Tabel 4. 12 Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ... 89
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kegiatan Membuka Pelajaran dan Penyampaian Metode Contextual Teaching and Learning
Gambar 1.2 Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai metode Contextual Teaching and Learning
Gambar 1.3 Kegiatan Penyampaian Hasil Diskusi dan hasil observasi Mengenai Materi Hewan Halal dan Haram.
Gambar 1.4 Kegiatan Penyampaian Hasil Diskusi dan hasil observasi Mengenai Materi Hewan Halal dan Haram
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kompetensi Dasar (KD) Dan Idikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Lampiran 2 Daftar Kelompok
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 4 Lembar tes siklus I
Lampiran 5 Lembar jawab tes siklus I
Lampiran 6 Lembar pengamatan guru pada siklus I
Lampiran 7 Lembar pengamatan siswa pada siklus I
Lampiran 8 Lembar pengamatan siswa pada siklus I
Lampiran 9 Lembar pengamatan siswa pada siklus I
Lampiran 10 Lembar pengamatan siswa pada siklus I
Lampiran 11Lembar Hasil belajar siklus I
Lampiran 12 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 13 Lembar tes siklus II
Lampiran 14 Lembar jawab tes siklus II
Lampiran 15 Lembar pengamatan guru pada siklus II
Lampiran 16 Lembar pengamatan siswa pada siklus II
Lampiran 17 Lembar pengamatan siswa pada siklus II
Lampiran 18 Lembar pengamatan siswa pada siklus II
Lampiran 19 Lembar pengamatan siswa pada siklus II
xvi Lampiran 21 Lembar jawab tes siswa Siklus I
Lampiran 22 Lembar jawab tes siswa Siklus II
Lampiran 23 Lembar foto kegiatan pembelajaran
Lampiran 24 Instrumen Dokumentasi
Lampiran 25 Instrumen Observasi
Lampiran 26 Lembar Konsultasi
Lampiran 27 Permohonan izin penelitian
Lampiran 28 LembarSKK mahasiswa
Lampiran 29 Formulir pengajuan surat penunjukan pembimbing skripsi
Lampiran 30 Pembimbing skripsi
Lampiran 31 Surat bukti penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam pengembangan potensi kecerdasan dan kemampuan seorang peserta didik, melalui pendidikan pula terdapat daya dorong peserta didik untuk bergaul dengan teman sebayanya, dimana dapat saling berinteraksi atau tukar pendapat tentang pemahaman-pemahaman yang mereka dapatkan saat proses pembelajaran. Menurut Ki Hajar Dewantara (1977:20) pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak. Melalui pendidikan proses pembelajaran yang mereka dapatkan perlu di asah kembali agar setiap siswa dapat berfikir lebih menyeluruh menanggapi permasalahan-permasalahan yang mereka dapatkan dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dimaksud di atas adalah pendidikan yang ditempuh melalui jalur sekolah. Melalui pendidikan sebagaimana yang telah di cantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 C Bab I tentang Hak Asasi Manusia yaitu setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
2
Fungsi pendidikan yang disebutkan diatas tidak akan pernah berhasil kecuali dengan menggunakan metode yang tepat, guna dapat di pahami agar sampai kedalam sebuah tujuan pembelajaran. Peranan penggunaan metode yang monoton di sekolah-sekolah dalam proses pembelajaran saat ini membuat peserta didik cenderung tidak aktif, maka dari itu dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga proses pembelajaran lebih bervariasi dan pengajaran di dalam kelas dapat berjalan secara maksimal dan tidak terjadi kebosanan yang dirasakan peserta didik.
Menurut Ismail (2008:25) Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar siswa secara optimal. Maka dari itu pendidik harus bisa menciptakan hal yang baru yang dapat memotivasi peserta didik agar lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
Mata pelajaran Pendikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan dari mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analisis, kritis serta kemampuan bekerja sama.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pendidik harus memberi pengalaman belajar yang mendorong keberhasilan belajar peserta didik, peserta didik harus mempunyai minat belajar untuk menghasilkan nilai yang lebih baik. Minat bukan sesuatu yang dimiliki seseorang dengan begitu saja
3
melainkan harus di usahakan dan dikembangkan, begitu juga dengan minat belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, seorang pendidik harus bisa menjadikan peserta didik supaya mau belajar dengan giat baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Hasil observasi dari pendidik yang sudah mengajar sampai saat ini pelajaran PAI masih merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan oleh peserta didik SMP Negeri 2 Kledung Temanggung, dari segi cara pendidik mengajar dengan ceramah dan penerapan materi pelajaran dalam pembelajaran PAI tersebut. Dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai PAI pada ulangan harian masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 76 termasuk dalam materi pokok sifat-sifat tercela dan cara mengobatinya. Hasil ulangan harian pada materi sifat-sifat tercela dan cara mengobatinya tersebut diperoleh rata-rata 73,44. Pada kelas VIII B SMP Negeri 2 Kledung Temanggung.
Penelitian dilakukan di SMP N 2 Kledung Temanggung dikarenakan ketertarikan peneliti terhadap aktifitas keberagaman yang dilakukan oleh para peserta didik dan pendidik. Salah satunya adalah Kepala Sekolah yang non Islam tetapi memiliki solidaritas yang tinggi. Peneliti juga mengambil sempel peserta didik kelas VIII B SMP N 2 Kledung Temanggung karena pemahaman siswa yang masih kurang, terlihat ketika proses pembelajaran peserta didik terlihat dewasa tetapi sebenarnya masih labil. Dan juga materi yang peneliti ambil yaitu Hewan Halal dan Haram karena peserta didik masih
4
ada yang belum mengerti antar yang halal dan haram baik dalam segi bentuk fisik hewan dan cara pengolahan.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kledung Temanggung masih menggunakan metode ceramah sebagai metode utama dalam proses pembelajarannya dari pada menggunakan metode lain yang dapat merubah peserta didik menjadi lebih aktif. Dengan menggunakan metode ceramah peserta didik hanya akan mencatat apa yang disampaikan pendidik, sehingga mengakibatkan peserta didik merasa bosan dan akhirnya mengantuk bahkan bermain sendiri. Melihat keadaan yang seperti itu, maka dapat dianalisis kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu harus mengetahui hambatan apa saja yang ditemukan agar diperbaiki menjadi lebih baik untuk proses pembelajaran berikutnya. Dalam melakukan perbaikan proses pembelajaran dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Atas dugaan di atas maka peneliti bersama dengan pendidik memberikan suatu alternatif untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi belajar peserta didik dengan suatu cara atau metode yaitu metode Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Suprijono (2009:79) berpendapat Metode Contextual Teaching and
Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
5
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dalam masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kledung khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Hewan Halal Haram peneliti berniat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hewan Halal Haram Menggunakan Metode Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Kledung
Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/ 2018”. B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada mata pelajaran PAI materi Hewan Halal Haram dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kledung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/ 2018?
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi Hewan Halal Haram dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada
6
siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kledung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/ 2018
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis berasal dari 2 kata hypo yang berarti dibawah (lemah), tesis
yang berarti kebenaran. Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan akan dilakukan (Basrowi, 2008:90).
Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah, Penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pelajaran PAI materi Hewan
Halal dan Haram pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kledung Temanggung tahun pelajaran 2017/ 2018.
Untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan penelitian ini adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Secara individual dengan penerapan metode Contextual Teaching and
Learning (CTL) Materi Hewan Halal Haram mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dikatakan berhasil apabila siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal lebih besar atau sama dengan 76.
2. Secara klasikal keseluruhan dari siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) lebih besar atau sama dengan 85%.
7 E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengaruh baik terhadap kualitas pengajaran PAI. Dan bisa memberikan manfaat kepada sebagai berikut:
1. Bagi Siswa.
a. Dapat meningkatkan pemahaman, minat dan keaktifan peserta didik dalam mata pelajaran PAI.
b. Dapat meningkatklan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Bagi Guru
a. Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat, guna menciptakan inovasi baru.
b. Guru dapat mengetahui kesulitan peserta didik. 3. Bagi sekolah/ Madrasah
Didapatkannya masukan bagi sekolah untuk proses perbaikan pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu dari sekolah.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti akan bertambah wawasan yang lebih tentang bagaimana proses pembelajaran yang baik.
8 F. Penegasan Istilah.
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian yaitu:
1. Hasil Belajar
Menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah (Suprijono, 2009:2).
Suprijono (2009:5) berpendapat Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam‟s, 2010:33). penilaian hasil belajar merupakan rangkaian penilaian yang bertujuan untuk mengetahui hasil pencapaian proses pembelajaran yang telah berjalan secara efektif.
Hasil belajar adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses pembelajaran untuk mengetahui berbagai perubahan baik tingkah laku atau apa yang telah dicapai siswa. Dengan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
9 2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya (Umam, 2010:29). Pendidikan agama juga memiliki peranan yang dominan agar kehidupan lebih setabil dan terarah pada jalan yang benar. Pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia, maka penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap pribadi menjadi sebuah kewajiban. Yang di tempuh melalui pendidikan, baik pendidikan dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)
CTL adalah sistem yang menyeluruh. CTL terdiri Dari bagian-bagian
yang saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah (Chaedar, 2009:65). Pembelajaran CTL
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh agar dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006:255)
Metode CTL adalah proses pembelajaran peserta didik yang
10
yang di utamakan dibandingkan dengan penekanan terhadap seberapa banyak pengetahuan yang harus di ingat oleh peserta didik.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Pada intinya penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul dikelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari presepsi atau lamunan seorang peneliti (Arikunto, 2006:104).
Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010:18).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Atau Classroom Action Research
merupakan suatu model penelitian yang di kembangkan di kelas. PTK adalah suatu bentuk penelaahan atau inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan (Wasisto, 2015:6).
11
Peneliti menggunakan PTK karena alasan pendidik dapat mengetahui secara langsung bagaimana sistem para peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan pendidik dapat menghadapi masalah yang terjadi didalam kelasnya dalam proses pembelajaran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara bertahap, yaitu dapat di lihat pada tabel di bawah:
Tabel 1 1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan perencanaan SIKLUS II Pengamatan ? Pelaksanaan refleksi perencanaan
12 2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B SMP N 2 Kledung Temanggung yang terdiri dari 25 peserta didik yaitu peserta didik laki-laki berjumlah 13 dan peserta didik perempuan 12. Penelitian ini dibantu oleh pendidik sebagai kolaborator mata pelajaran PAI kelas VIII B yaitu bapak Umam Taufiq, S.Pd. I. yang dilaksanakan dari bulan Maret 2018 sampai Mei 2018.
3. Langkah-langkah Penelitian a. Tahap perencanaan
1) Pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, teknik pengumpulan data dan wawancara.
2) Mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning
(CTL).
3) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL).
4) Mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung dalam proses pembelajaran.
5) Menyusun daftar pertanyaan untuk soal diskusi dan Tanya jawab. 6) Membuat lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta
13
7) Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes tiap akhir pembelajaran sebagai evaluasi.
8) Pembuatan lembar aktivitas belajar peserta didik. b. Tindakan
Menujukkan pada suatu obyek kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. Pada tahap ini rancangan strategi yang peneliti lakukan adalah penerapan metode Contextual Teaching and
Learning (CTL).
c. Pengamatan
Pada tahapan ini peneliti melakukan pencatatan terhadap hasil pelaksanaan tindakan untuk mencari hal yang di perlukan.
d. Refleksi
Mengkaji secara keseluruhan hasil penelitian dari data yang di peroleh dan dilakukan tahap evaluasi.
4. Instrument penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Butir soal tes
b. Lembar observasi c. Lembar hasil tes 5. Pengumpulan data
14 a. Observasi
Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (suyadi, 2010:63).
Peneliti menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui kejadian selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Tes
Tes ialah suatu percobaan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. Tes ini merupakan jenis eksperimen yang bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat individu atau golongan tertentu untuk kebutuhan praktis (Dalyono, 2010:11).
c. Dokumentasi
Yang dimaksud dokumentasi disini adalah memperoleh data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia. Biasanya berupa data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal lainya yang berkaitan dengan penelitian (Hikmat, 2011:73). 6. Analisis data
Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan data analisis kualitatif dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan pada akhir siklus. Untuk mengetahui hasilnya dalam
15
bentuk presentase ketuntasan dari hasil tes yang didapat dimasukan kedalam rumus prosentase dibawah ini.
Rumus yang digunakan untuk nilai rata-rata dan mengetahui prestasi atau ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus prosentase.
a. Mencari nilai rata-rata Dapat dirumuskan dengan:
Keterangan:
M : nilai rata-rata
∑x : jumlah semua nilai peserta didik
N : Jumlah peserta didik. (Djamarah, 2006:64) b. Presentase ketuntasan belajar siswa
P = Keterangan
P : Prosentase Hasil
F : siswa yang menguasai atau tuntas (Frekuensi) N : Jumlah siswa keseluruhan
100% : bilangan konstan (Djamarah, 2000:226).
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka peneliti menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 76.
16 H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan format skripsi yang dikeluarkan instansi sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, pengesahan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar lampiran.
2. Bagian inti
BAB I PENDAHULUAN, yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian meliputi: a. Rancangan penelitian b. Subjek penelitian c. Langkah-langkah penelitian d. Instrument penelitian e. Pengumpulan data f. Analisis data, g. Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, Meliputi Hasil Belajar, Metode Contextual
17
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, Meliputi Diskripsi pelaksanaan pra siklus, Diskripsi pelaksanaan siklus I, Diskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, yang mencakup Analisis Hasil pra siklus, Analisis Hasil siklus I dan Analisis Hasil siklus II dan pembahasan.
BAB V PENUTUP meliputi kesimpulan dan saran.