• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bagi Pendidik

Penguasaan model pembelajaran yang inovatif memungkinkan berkembangnya potensi siswa, guru harus mampu memberi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi siswanya. Hal ini akan mempermudah pencapaian tujuan belajar.

2. Bagi Siswa

Keberhasilan dalam bentuk prestasi belajar tidak bergantung pada orang lain tetapi lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri. Untuk itu siswa harus selalu aktif dan terlibat secara penuh baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar, hal ini akan mempermudah tercapainya tujuan belajar.

94 3. Bagi sekolah

Dalam upaya mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning perlu diterapkan

terutama dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Kledung Temanggung.

95

DAFTAR PUSTAKA

Aldian, Fina Lutfiana. 2017. peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui Contextual teaching and learning CTL pada kelas VII SMP negeri 3 salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Salatiga: IAIN Salatiga.

Anisah. 2008. Kelemahan dan Kelebihan CTL dan Pakem. (http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan -dan-kelemahan-pembelajaran.html?m=1) (diunduh tanggal 18 agustus 2018).

Arikunto, Suharsimi. Dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Basrowi, Suwandi. 2008. Prosedur Penilaian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia Indonesia.

Dahlan. Abdul Azis,2006, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve.

Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.

Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogayakarta: Gava Media.

Departemen Agama RI. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.

Dimyati & Mudjiono, 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

--- 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:PT. Rineka Cipta.

96

Fathurraohman, Muhammad & Sulistyorini. 2012. Belajar Dan Pembelajaran, Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses belajar mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hamruni. 2012. Setrategi pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Hartini, Nanik. 2010. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa kelas II sekolah dasar negeri 02 gambirmanis kecamatan pracimantoro kabupaten wonogiri tahun ajaran 2009/201. Surakarta: UNS Surakarta.

Hartono, Rudi. 2013. Ragam model mengajar yang mudah diterima murid. Jogjakarta: Penerbit Diva Pres.

Haryanto, Sundung. 2016. Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Isma‟il, SM. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group.

Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Mahi, M Hikmat. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu

Masnur, Muslich. 2008. Kompetensi tingkat satuan pendidikan pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Mudarip, dkk. 2010. Pendidikan Agama Islam. Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan.

97

Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Nata, Abuddin, 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran.Yogyakarta: Teras

Purwanto, Edi & Siti Safuroh. 2007. Pendidikan Agama Islam jilid II. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma baru pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman. 2011. Manajemen kurikulum, Jakarta: Rajawali Pers.

Sam‟s, Rosman Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: Teras

Sanjaya, Wina. 2006. Setrategi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sholah, Nafilatus. 2010. Implementasi Contextual Teaching and Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Pembelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII A di MTsN Pohjentrek Pasuruan. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sopiati, Popi & Sohari Sahrani, 2011. Psikologi Belajar Dalam Perspektif Islam, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA press

Umar , Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH.

Wasisto, Agus. 2015. Publikasi Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas. Klaten: WIDYAPUSTAKA

Lampiran 1 Lembar KD dan IPK

Kompetensi dasar (KD) dan Idikator Pencapaian Kompetensi (IPK) PAI kelas VIII Semester 2.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI Sifat-Sifat Tercela dan Cara

Mengobatinya.

1) Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik

1.1 menjelaskan pengetian dendam dan bahayanya

1.2 Menjelaskan pengertian munafik

1.3 Menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan dendam

1.4 menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan munafik

2) Menjelaskan ciri-ciri dendam dan munafik

2.1menjelaskan ciri-ciri pendendam yang mudah kalian amati

2.2menjelaskan ciri-ciri munafik seperti tersebut dalam hadits nabi

3) Cara menghindari perilaku dendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari

3.1berusahalah kalian menghindari perilaku pendendam dalam kehidupan kalian sehari-hari dilingkungan keluarga

3.2Usahakan kalian menghindari perilaku pendendam dan munafik di lingkungan sekolah kalian

3.3Usahakan kalian menghindari perilaku pendendam dan munafik di lingkungan masyarakat

Memahami Hukum Islam Tentang Hewan Sebagai Sumber Bahan Makanan

1) Menjelaskan Jenis-Jenis Hewan Yang Halal Dan Haram Dimakan

1.1Menjelaskan pengertian hewan halal dan haram

1.2Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram

1.3Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dimakan

1.4Menunjukkan dalil naqli dan aqli yang terkait dengan hewan yang halal dan haram dimakan

2) Menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan

2.1Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan keluarga

2.2Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan diluar lingkungan keluarga

Lampiran 2 Daftar Kelompok

KELOMPOK. 1 (PERKUTUT) KELOMPOK. 2 (BEO)

1. Dao chalim Agif febiantoro

2. Fadly ma‟arif Agung

3. Davlin arjuna Muhammad sidik

4. Riski uftafia Rosid hasim wicaksono 5. Septania kinanti Ida setiawati

6. Ada lutfian Wening tri nastiti

KELOMPOK. 3 (KENARI) KELOMPOK. 4 (MURAI)

1. Wahyu putra pamungkas Ada eka agustina 2. Hendra kurniawan Friska vidiyanti 3. Mardika maulana putra Rosy khila diyana 4. Arya adi saputra Siti maisah 5. Muhammad muntaqo Sabrina hafshah 6. Fernando aditiya Efika hustiana

Lampiran 3 Rancangan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP N 2 Kledung Temanggung Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Materi Pokok : Hewan yang Halal dan Hewan yang Haram di Makan Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami hukum Islam Tentang hewan sebagai sumber bahan makanan.

B. Kompetensi Dasar

14.1. menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan hewan di makan 14.2. menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang

diharamkan.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian hewan halal dan haram. 2. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram.

4. Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan keluarga

5. Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan diluar lingkungan keluarga

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian hewan halal dan haram. 2. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram. 3. Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram

dimakan.

4. Siswa dapat Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan keluarga.

5. Siswa dapat Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan diluar lingkungan keluarga.

E. Karakter yang di Harapkan 1. Kerja sama

2. Komunikatif 3. Peduli social 4. Tanggung jawab 5. Jujur

F. Materi Ajar

1. Hewan yang Halal dan Haram di Makan

Binatang yang bisa di manfaatkan secara langsung misalnya untuk dimakan. Pada hakikatnya seluruh binatang yang di ciptakan oleh Allah adalah halal dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Rasul-Nya.

a. Binatang Halal

1. Macam-macam binatang Halal a) Binatang Laut/sungai/air

Semua binatang laut itu halal, baik berupa ikan atau yang lainnya, baik yang ditangkap masih hidup ataupun yang ditemukan dalam keadaan sudah mati. Ketentuan ini terkandung dalam surah Al-Maidah 96 yang artinya

dihalalkan bagimu binatang buruan di laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang

lezat bagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan” (al maidah :96)

Khusus binatang laut yang bentuknya menyerupai hewan haram, seperti anjing laut, singa laut, sebagian ulama mengharamkannya.

Diantara binatang darat yang halal untuk dimakan dan dinyatakan langsung Allah dan Rosul-Nya adalah sebagai berikut:

1. Binatang ternak, unta, sapi/kerbau, kambing/biri-biri, domba/rusa, dan Ayam serta Kuda,

:ِذىاًنا{ .... ْىُكْيَهَع َٗهْتُياَيَّلاِإ ِىَحََْلأُا ُحًَيَِٓت ىُكَن ْتَّهِحَأ 1

}

Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang

ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu”. (QS. Al Maidah :1)

2. Binatang yang bukan ternak berupa kuda, himmar liar, kelinci, belalang, dan burung-burung kecil. a) Kuda merupakan salah satu jenis binatang yang

dinyatakan kehalalannya langsung oleh Rosulullah SAW. Sebagaimana terungkap dalam satu hadits yang berbunyi:

ْنا ِوُْٕحُن ِٗف َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا ٌَِرَأ )ٖساخثنا ِأس( ِمْيَخ

Artinya: “Nabi SAW, mengizinkan untuk

memakan daging kuda.“ (HR. Bukhori)

b) Burung-burung kecil, sebagaimana diterangkan dalam salah satu hadits yang berbunyi:

آَِّقَح ِشْيَغِت آََقَْٕف اًََف اًسُْٕفْصُع َمَتَق ٌٍاَسَِْا ٍِْياَي َمْيِق آََُْع َٗناَعَت ُالله َُّنَأَس َّلاِا

Artinya: “tak ada seorang manusia yang membunuh binatang/ burung kecil dan yang

lebih besar lagi tanpa haknya, kecuali Allah

SWT menanyakan tentang hal itu. Dikatakan,

wahai Rasulullah SAW : apakah haknya?

Belioau menjawab : menyembelihlah baru

memakannya, tidak memotong kepalanmya lalu

melemparnya.” (H.R Abu Daud dan Tirmidzi) 2. Manfaat Binatang Halal

Kehalalan hewan itu menyangkut zatnya, cara memperolehnya dan cara penyembelihannya. Sesuatu yang dihalalkan agama, akan memberikan manfaat, begitu pula sebaliknya, sesuatu yang diharamkan, apabila dilanggar akan mendatanmgkan madhorot, adapun manfaat binatang yang halal adalah.

6) Memakan binatang yang halal akan mendatangkan dampak yang positif bagi kesehatan baik sisi jasmani maupun rohani.

7) Manfaat secara rohani dari makan halal adalah terkabulnya peluang terkabulnya ibadah dan Do‟a

9) Memunculkan semangat beribadah dan mudah di ajak kebaikan

10)Mendekatkan diri kepada Allah dan digolongkan orang sholeh, sebab yang bersangkutan telah memenuhi syariat Allah

3. Tata cara penyembelihan hewan yang dihalalkan. a) Menyembelih hewan secara tradisional

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penyembelihan, di antaranya sebagai berikut:

(e) Dalam penyembelihan harus dengan niat untuk Allah semata (membaca do‟a)

(f) Menajamkan alat yang digunakan untuk menyembelih. (g) Terputusnya urat hewan yang dituju, seperti

tenggorokan, saluran makanan dari tenggorokkan sampai usus (mari‟), dan dua urat leher.

(h) Penyembelih harus beragama samawi (Islam, Yahudi, atau Nasrani) Purwanto (2007:145)

Tata cara penyembelihan hewan secara tradisional sudah sering dilakukan oleh orang-orang, dan dikatakan halal apabila proses penyembelihan menggunakan pisau yang tajam dan menyebut nama Allah

4. Menyembelih hewan secara mekanik

Syarat penyembelihan hewan secara tradisional tetap berlaku untuk penyembelihan secara mekanik. Mengenai alat penyembelihan, Rasulullah SAW tidak melarang menggunakan alat apapun asalkan alat tersebut tidak terbuat dari gigi dan kuku.

Mengenai hewan hasil buruan, ketentuan dalam Islam adalah jika berburu menggunakan anjing maka ketika melepaskan anjing tersebut harus dengan menyebut nama Allah. Hal ini membuktikan bahwa menyebut nama Allah merupakan syarat yang mutlak dalam hewan buruan. Purwanto (2007: 146).

b. Binatang Haram

1. Macam-macam binatang Haram

a) Binatang bertaring/buas, sebagaimana di kemukakan Rosulullah SAW, dalam Hadits yang berbunyi:

ٔ ٖساخثنا ِأس( ٌواَشَح ِعاَثِّسنا ٍَِي ٍباََ ِٖر ُّمُك : َلاَق َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ِالله َلُْٕسَس ٌََّأ ىهسي

Artinya: “bahwasanya Rasulullah SAW berkata: tiap-binatang buas yang bertaring, haram dimakan”. (HR. Bukhori dan Muslim)

b) Binatang yang berkuku tajam, sebagaimana dikemukakan dalam salah satu hadits nabi SAW, yang berbunyi:

هسي ِأس( ِشْيَّطنا ٍَِي ٍةَهْخِي ِٖر ِّمُك ٍَْع َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا َََٗٓ )ى

Artinya: “Rosulullah SAW telah melarang makanan setiap burung yang berkuku tajam” (H.R Muslim)

c) Binatang yang disuruh untuk membunuh, yakni burung gagak, rajawali, kalajengking, tikus, dan anjing buas, sebagaimana dikemukakan dalam salah satu hadits Nabi SAW,yang berbunyi:

ْنأَ ِّمِحْنا ِٗف ٍَْهَتْقُي َقِسإََف ٍَُُّّٓهُك ِبأََّذنا ٍَِي ٌسًَْخ َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ِالله ُلُْٕسَس َلاَق : ِواَشَح

ُباَشُغْنا )ىهسي ٔ ٖساخثنا ِأس( ُسُْٕقَعْنا ُةْهَكْنأَ ُسْأَفْنأَ ُبَشْقَعْنأَ ُجَءاَذِحْنأَ

Artinya:“Rasulullah SAW bersabda: lima macam

binatang yang jahat hendaknya dibunuh, baik ditanah halal

maupun tanah haram: gagak, rajawali, kalajengking, tikus dan

anjing buas.” (H.R Muslim)

d) Binatang yang dilarang dibunuh, yakni semut, tawon, burung Hud-hud, dan burung suradi, sebagaimana dikemukakan dalam salah satu hadits Nabi SAW yang berbunyi:

َذُْْذُٓنأَ ِحَهْحَُّنأَ ِحَهًَُّْنا ِبأََّّذنا ٍَِي ٍعَتْسَأ ِمْتَق ٍَْع َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا َََٗٓ )ذًحأ ِأس( ِدَشُّصنا َٔ

Artinya: “Nabi Muhammad SAW melarang membunuh 4 macam binatang: semut, tawon, burung Hud-hud, dan

burung suradi” ( H.R Ahmad)

e) Binatang yang kotor (keji) disebut Hasyarot yaitu binatang darat yang kecil-kecil dan kotor seperti cacing, kutu, ulat, lebah, laba-laba, dan sebangsanya, sebagaimana dikemukakan oleh Allah dalam surah Al-A‟raf ayat 157 yang artinya:

“….dan menghalalkan bagi mereka segala yang

baikndan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk….” (Qs. Al-A‟raf: 157)

f) Binatang yang hidup di air dan di darat (amphibi), seperti katak, buaya, keong, kepiting, kura-kura, bekicot, yuyu dan sebagainya.

Selain binatang yang disebutkan di atas, diharamkan juga bangkai, darah, daging babi, daging uan g disembelih tidak atas nama Allah dan daging yang di gunakan untuk sesaji, sebagaimana firman Allah yang Artinya:

diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,

dagimng babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama

selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang di

tanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat

disembelih untuk berhala, dan (diharamkan juga) mengundi

nasib dengan anak panah….” (Qs. Al-maidah: 3) 2. Madhorot Binatang Haram

Perlu diketahui bahwa keharaman hewan itu menyangkut zatnya, cara memperolehnya dan cara penyembelihannya. Sesuatu yang diharamkan, apabila dilanggar akan mendatangkan madlorot. Adapun madlorot binatang yang haram adalah:

f) Binatang yang diharamkan oleh Allah bila dimakan akan berdampak yang jelek, baik secara jasmani maupun rohani. g) Akan dimasukkan kedalam panasnya api neraka. Nabi

bersabda: “badan yang tumbuh dengan makanan haram, api neraka lebih pantas untuknya

h) Seorang yang makan daging anjing, maka dia akan memiliki jiwa seperti hewan yang dimakannya (dampak secara Rohani)

i) Karena banayak makanan yang haram, do‟anya tidak

terkabulkan Allah SWT

j) Orang yang memakan riski haram, akan merasa enggan untuk melaksanakan ibadah.

G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah

3. Diskusi

4. Metode Contextual Teaching And Learning (CTL)

H. Media dan alat pembelajaran 1. Sepidol 2. Kertas 3. Papan tulis 4. Laptop 5. LCD 6. Power point I. Sumber Belajar

1. Mudarip dkk, 2010, Pendidikan Agama Islam kelas VIII SMP, Jakarta:

yudistira hlm. 133-135.

2. Tim MGMP PAI SMP Kab. Temanggung, 2010, Buku Panduan PAI

Kelas VIII, Kudus, Dita Kurnia hlm. 119-123.

3. Purwanto, Edi & Siti Safuroh. 2007, Pendidikan Agama Islam.

J. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua

Kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan Karakter Pendahuluan

1. Memberi Salam

2. Guru membimbing siswa untuk berdo‟a bersama dan menyanyikan lagu Indonesia raya

3. Guru memeriksa kesiapan kelas (absensi, kebersihan, kerapian pakaian)

4. Memberikan motivasi sebelum belajar

5. Menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran

7. Apersepsi. Pendidik mengajukan

pertanyaan secara komunikatif tentang materi yang berkaitan dengan materi Hewan Halal dan Haram. 8. Guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok. 10 menit -taqwa -disiplin Kegiatan Inti 1. Eksplorasi

a. Secara klasikanm siswa memperhatikan penjelasan guru tentang metode Contextual Teaching and Learning

b. Guru menyampaikan materi tentang hewan halal dan haram. c. Guru memberikan soal diskusi

untuk masing-masing kelompok. d. Guru membimbing untuk

melakukan diskusi kepada kelompok tentang pengertian hewan halal dan haram, dan jenis-jenis hewan yang halal haram,

45 menit -kerjasama -terbuka -tanggung jawab -berfikir logis -kreatif -percaya diri -kritis -saling menghargai

e. Dengan diadakannya diskusi tentang hewan yang halal dan haram. Siswa menerapkan materi kedalam kehidupan baik lingkungan, keluarga, masyarakat (CTL)

2. Elaborasi

a. Guru memberikan tugas yang berbeda untuk setiap kelompok dan setiap kelompok harus mengerjakannya.

b. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan menyatukan pendapat. c. Melalui kegiatan diskusi, Peserta

didik dapat menuangkan isi dari materi Hewan Halal dan Haram dengan metode Contextual Teaching and Learning

d. Guru meminta setiap kelompok memastikan anggotanya mengetahui setiap jawaban tugasnya.

e. Guru meminta setiap anggota kelompok harus bekerjasama dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan. f. Guru meminta salah satu dari

kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

g. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila mengalami kesulitan

3. Konfirmasi

a. Guru mengecek pemahaman siswa dengan memanggil salah satu siswa dalam kelompok b. Siswa yang ditunjuk maju ke

depan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru

dan jawaban yang diberikan siswa merupakan perwakilan jawaban kelompoknya.

c. Kelompok lain menanggapi d. Pendidik memberikan

kesimpulan dari hasil diskusi dari materi yang telah di sampaikan.

Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan soal tentang materi yang di ajarkan.

2. Peserta didik menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan refleksi

3. Peserta didik menerima umpan balik yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran

4. Peserta didik menerima informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

5. Guru menutup proses pembelajaran dan Berdo‟a

25 menit

-kritis

K. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Bentuk Penilaian : Soal uraian 5 butir 2. Bentuk Instrumen :

a. Soal dan skor penilaian

1. pihan ganda 10 =Benar x 1=10 2. Essay 5 =Benar x 2=10

Penilaian; jumlah skor x 5:100 Penilaian Sikap

* Teknik Penilaian : Penilaian Diskusi

* Bentuk Instrumen : Observasi selama proses pembelajaran

No. Nama Kelompok

Aspek yang diamati Jumlah

1 2 3

1. 2. 3. 4.

Aspek yang dinilai: 1. Keaktifan

Lampiran 4 Lembar tes siklus I

A. SOAL PILIHAN GANDA

1. Pada hakikatnya seluruh binatang yang di ciptakan oleh Allah adalah halal di makan kecuali ada larangan dari Allah dan Rosul-Nya, terkandung dalam…

a. ُُّتَتْيَي ُّمِحْنَا ُُِؤاَيُسَُّْٕٓطنإَُْ

b. ْىُكْيَهَع َٗهْتُياَيَّلاِإ ِىَحََْلأُا ُحًَيَِٓت ىُكَن ْتَّهِحَأ

c. ِشْيَّطنا ٍَِي ٍةَهْخِي ِٖر ِّمُك ٍَْع َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا َََٗٓ

d. ِمْيَخْنا ِوُْٕحُن ِٗف َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا ٌَِرَأ

2. A memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh, sehingga ia putus asa karena berbagai obat dari dokter maupun jamu traditional telah diminumnya tetapi belum sembuh juga, kemudian seorang temannya menyarankan agar berobat dengan meminum darah ular, kemudian ia mencobanya yang di lakukan A adalah …

a. Boleh saja karena darah halal di makan b. Boleh karena dalam keadaan dlarurat c. Boleh, asal hanya minum sedikit saja d. Tidak boleh karena darah haram di makan

3. Untuk mengetahui hewan itu halal atau haram dimakan dapat diketahui dari…

a. Impian seseorang b. Al-Qur‟an dan hadits

c. Bentuk binatangnya d. Nasehat orang tua

4.

Yang termasuk binatang halal adalah…. a. Belalang, bekicot, rusa

b. Anjing, bekicot, gurita c. Belalang, gurita, rusa d. Gurita, bekicot, belalang

اًنا{ .... ْىُكْيَهَع َٗهْتُياَيَّلاِإ ِواَعََْلأْا ُحًَْيَِٓت ىُكَن ْتَّهِحَأ ئ

:جذ 1 }

5. Dalam Qs. Al-Maidah ayat 1 tersebut menjelaskan tentang.. a. Ikan di laut

b. Burung-burung kecil c. Bangkai belalang d. Binatang ternak

6. Dalam surah Al-Maidah ayat 3 disebutkan jenis-jenis makanan yang diharamkan yaitu

a. Binatang yang bekuku tajam, hidup di 2 alam dan bertaring b. Bangkai, darah, babi dan disembelih atas nama selain Allah

c. Bangkai belalang, darah, babi dan di sembelih atas nama Allah d. Khamar, anjing, babi, binatang laut dan binatang yang tercekik 7. Ular, tikus, dan anjing haram dimakan karena di suruh untuk..

a. Di bunuh b. Di pelihara c. Di makan d. Di kembang biakkan َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا ٌَِرَأ )ٖساخثنا ِأس( ِمْيَخْنا ِوُْٕحُن ِٗف

8. Hadits tersebut menjelaskan tentang.... a. Kehalalan belalang

b. Kehalalan kuda

c. Keharaman keong, yuyu, bekicot, katak

d. Kehalalan sapi dan unta sebagai hewan qurban

ِشْيَغِت آََقَْٕف اًََف اًسُْٕفْصُع َمَتَق ٌٍاَسَِْا ٍِْياَي آَُّقَحاَئَ ِالله َلُْٕسَساَي َمْيِق آََُْع َٗناَعَت ُالله َُّنَأَس َّلاِا آَِّقَح

؟ آََسْأَس ُعَطْقَي َلأَ آَُهُكْأَيَف آَُحَتْزَي َلاَق )ٖزيشتنا ٔ دٔاد ٕتا ِأس(

9. Dalam hadits yang bergaris bawah tersebut mengandung arti

“Menyembelih baru memakannya, tidak memotong kepalanya lalu

melemparnya” hadits tersebut berbicara tentang.. a. Belalang

b. Ayam

c. Burung-burung kecil d. Sapi dan kambing

10.Semua binatang laut itu halal, baik berupa ikan atau yang lainnya, baik yang ditangkap masih hidup ataupun yang ditemukan dalam keadaan sudah mati,.salah satu hadits yang menerangkan binatang laut halal adalah… a. ُُّتَتْيَي ُّمِحْنَا ُُِؤاَيُسَُّْٕٓطنإَُْ b. )ٖساخثنا ِأس( ِمْيَخْنا ِوُْٕحُن ِٗف َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا ٌَِرَأ c. ِدَشُّصنا َٔ َذُْْذُٓنأَ ِحَهْحَُّنأَ ِحَهًَُّْنا ِبأََّّذنا ٍَِي ٍعَتْسَأ ِمْتَق ٍَْع َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا َََٗٓ )ذًحأ ِأس( d. )ىهسي ِأس( ِشْيَّطنا ٍَِي ٍةَهْخِي ِٖر ِّمُك ٍَْع َىَّهَسَٔ ِّْيَهَع ُالله َّٗهَص ُّيِثَُّنا َََٗٓ B. Essay

1. Apa yang di maksud hewan halal dan hewan haram?

2. Tuliskan hadits atau ayat beserta artinya yang menerangkan tentang hewan halal?

3. Apa saja manfaat kita dalam mengkonsumsi hewan halal

4. Sebutkan 3 madhorot bagi orang yang mengkonsumsi binatang haram? 5. Jeliskan tata cara penyembelihan hewan piaraan yang jinak?

Lampiran 5 Lembar Jawaban Tes Siklus I

A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1. B 6. B 2. B 7. A 3. B 8. B 4. C 9. C 5. B 10.A B. Essay

1. Binatang yang bisa di manfaatkan secara langsung misalnya untuk dimakan. Pada hakikatnya seluruh binatang yang di ciptakan oleh Allah adalah halal dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Rasul-Nya.

2. }1:ِذىاًنا{ .... ْىُكْيَهَع َٗهْتُياَيَّلاِإ ِىَحََْلأُا ُحًَيَِٓت ىُكَن ْتَّهِحَأ

dihalalkan bagimu binatang ternak kecuali yang akan di bacakan kepadamu (qs. Al-Maidah 1)

3. a. Memakan binatang yang halal akan mendatangkan dampak yang positif bagi kesehatan baik sisi jasmani maupun rohani.

b. Manfaat secara rohani dari makan halal adalah terkabulnya peluang terkabulnya ibadah dan Do‟a

c. Meningkatkan kesucian jiwa dan kejernihan hati

4. (a) Binatang yang diharamkan oleh Allah bila dimakan akan berdampak yang jelek, baik secara jasmani maupun rohani.

1. Akan dimasukkan kedalam panasnya api neraka. Nabi bersabda: “badan yang tumbuh dengan makanan haram, api neraka lebih pantas untuknya

2. Seorang yang makan daging anjing, maka dia akan memiliki jiwa seperti hewan yang dimakannya (dampak secara Rohani)

3. Karena banayak makanan yang haram, do‟anya tidak terkabulkan Allah SWT

5. Tata cara menyembelih

a) Dalam penyembelihan harus dengan niat untuk Allah semata (membaca do‟a)

b) Menajamkan alat yang digunakan untuk menyembelih.

c) Terputusnya urat hewan yang dituju, seperti tenggorokan, saluran makanan dari tenggorokkan sampai usus (mari‟), dan dua urat leher. d) Penyembelih harus beragama samawi (Islam, Yahudi, atau Nasrani)

Lampiran 6 Lembar pengamatan pendidik siklus I

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP N 2 Kledung Temanggung

Kelas :VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi : Hewan Halal dan Haram Hari/ Tanggal : Selasa, 27 maret 2018 Jam Pelajaran ke : 1-2

Berikut ini daftar pengelola pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Berikut penilaian anda dengan memberikan tanda chak (√) pada kolom yang sesuai.

NO Aspek yang di amati Skala Penilaian

B C K

1. A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa.

√ 2. Memberikan apersepsi dengan

pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah di kuasai oleh siswa.

Dokumen terkait