BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN
C. Pembahasan
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1989: 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto (2008: 45) adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran (Purwanto, 2008: 45) adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan belajar sesuai tujuan pengajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik jika proses belajar dilakukan dengan tujuan pengajaran yang baik.
Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom terbagi dalam tiga aspek (Nana Sudjana 1989: 22), yaitu :
a. Aspek kognitif yaitu aspek yang berhubungan dengan hasil belajar intelektual
b. Aspek afektif yaitu aspek yang berhubungan dengan sikap siswa.
c. Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berhubungan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak.
Dari ketiga aspek tersebut, aspek kognitif yang paling banyak menjadi objek penilaian guru karena aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami atau menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai, Nana Sudjana (1989: 35) mengatakan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
3. Motivasi Belajar
Motivasi menurut kamus terbaru bahasa Indonesia (2008: 456) adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi Belajar adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah dan penggerak siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sardiman (1986:
77) mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukan hasil belajar yang baik pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 36) mengatakan adanya usaha yang tekun dan rajin yang didasari motivasi yang kuat akan membangun siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki motivasi yang rendah. Ditinjau dari tipe motivasi, motivasi terbagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik menurut Made Wena (2009: 33) adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Menurut Sardiman A. M. (1989: 88) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Siswa yang termotivasi secara intrinsik biasanya akan rajin belajar dan senang menjalankan tugas yang diberikan oleh guru tanpa ada suatu paksaan dari orang lain. Siswa merasa senang karena siswa mendapatkan suatu dorongan dalam diri yang menyebabkan siswa senang melakukan aktivitas belajar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Made Wena (2009:33) adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Menurut Sardiman A. M. (1989:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Siswa dalam belajar banyak mendapatkan rangsangan dari luar yaitu guru dan orangtua siswa. Contoh motivasi ekstrinsik yaitu ketika siswa mendapatkan hadiah dari orangtua ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang bagus ketika ulangan. Lingkungan belajar siswa juga dapat mendorong atau memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi dan memperkuat siswa untuk dapat lebih giat belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi memiliki beberapa indikator yang menunjukan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, seperti yang diungkapakan oleh Made Wena (2009: 33)bahwa motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut:
1) Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran,
2) Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa,
3) Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan
4) Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 9). Jadi guru dalam mengajar dikelas memerlukan media pembelajaran untuk penyampaian materi sehingga dapat maksimal diterima oleh siswa.
Adapun peranan media pembelajaran yang digunakan untuk proses belajar mengajar seperti yang diungkapakan Sudjana dan Riva (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 25) diantaranya: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Dengan peranan media pembelajaran yang telah diuraikan di atas maka siswa dan guru dapat terbantu dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
5. Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media penyampaian materi. Komputer memiliki tampilan yang menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan atau jenuh jika pembelajaran di kelas diselingi dengan penggunaan komputer. Komputer juga dapat digunakan guru atau siswa sebagai media untuk membantu memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis komputer sekarang sudah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah.
Pembelajaran berbasis komputer menurut Made Wena (2009: 203) adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini, bahan ajar disajikan melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa.
6. GeoGebra
a. Pengertian GeoGebra
GeoGebra merupakan aplikasi komputer yang digunakan untuk membantu dalam bidang matematika. Menurut Ljubica Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra into Teaching SomeTopics of Mathematics at the College Level (2009), GeoGebra adalah software geometri yang dinamis yang mendukung konstruksi titik, garis dan semua irisan kerucut, GeoGebra juga menyediakan fitur khas untuk Aljabar sistem komputer (software komputer yang memfasilitasi simbol-simbol matematika) seperti menemukan titik penting dari fungsi (akar, titik ekstrim dan perubahan titik pada fungsi), langsung memasukan persamaan dan koordinat, menemukan turunan dan integral dari fungsi yang di masukan.
Dari uraian diatas maka GeoGebra dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran matematika di sekolah. GeoGebra banyak memberikan fasilitas yang dapat membantu guru dalam mempresentasikan objek-objek matematika seperti grafik dan bentuk aljabar dalam satu jendela.
b. Manfaat GeoGebra
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut (Ali Mahmudi, 2011):
1) Dapat mengahasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.
3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.
4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.
c. Tampilan GeoGebra
GeoGebra memiliki tiga bagian tampilan yaitu tampilan Input Bar, Algebra View (tampilan aljabar) dan Graphic View (tampilan grafik) seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 Tampilan Layar GeoGebra
Algebra View
Graphic View
GeoGebra memiliki menu utama yaitu menu file, edit, view, options, tools, windows dan help. Masing-masing menu tersebut memiliki fungsi tertentu yaitu:
1) File berfungsi untuk membuat, membuka, menyimpan dan mengekspor file
2) Edit berfungsi untuk mengedit lukisan
3) View berfungsi untuk mengatur tampilan pada graphic view 4) Options berfungsi untuk mengatur berbagai fitur tampilan
seperti bahasa yang digunakan pada apalikasi GeoGebra, ukuran font (huruf), objek-objek geometri dan lain sebagainya.
5) Tools berfungsi untuk membuat atau mengelola tools baru atau menyesuaikan toolbar dan memberikan akses ke tools pada toolbar.
6) Window berfungsi untuk membuat jendela baru.
7) Help berfungsi untuk melihat petunjuk teknis penggunaan GeoGebra
GeoGebra dapat digunakan untuk belajar tentang grafik fungsi kuadrat diantaranya adalah untuk :
1) Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
GeoGebra dapat digunakan untuk menggambar berbagai macam grafik salah satunya grafik fungsi kuadrat, jadi jika kita mengalami kesulitan untuk mengetahui
bagaimana bentuk suatu grafik, kita dapat melihatnya dengan bantuan GeoGebra. Cara menampilkan menggambar grafik fungsi kuadrat pada GeoGebra yaitu: i. Masukanlah persamaan grafik fungsi kuadrat ke dalam
kolom Input Bar yang berada di bagian bawah tampilan GeoGebra.
Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra ii. Aturan penulisan pada kolom Input Bar persamaan
grafik fungsi yaitu penulisan x2 menjadi x^2.
Contoh: kita ingin menggambar grafik fungsi kuadrat y = x2 + 2x + 4 maka penulisan dalam kolom Input Bar menjadi y = x^2 + 2x + 4 atau f(x) = x^2 + 2x + 4. iii. Setelah persamaan grafik fungsi kuadrat di masukan
maka tekan ENTER maka grafik fungsi kuadrat akan muncul.
Gambar 2.3 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat pada GeoGebra
Tampilan grafik dapat kita atur seperti jarak skala sumbu koordinat kartesius, untuk mengatur jarak skala sumbu koordinat kartesius pada menu propertis. dengan langkah di bawah ini :
i. Klik kanan pada sumbu kartesius klik properties
Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang akan di Edit
ii. Maka akan muncul tampilan Drawing Pad di bawah ini.
Gambar 2.5 Tampilan Drawing Pad
Untuk mengatur sumbu x Untuk mengatur sumbu y
iii. Klik distance kemudian ganti angka skala sesuai yang diinginkan.
2) GeoGebra Digunakan untuk Pembelajaran Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.
Belajar karakteristik grafik fungsi kuadrat yaitu belajar sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Program GeoGebra didesain untuk memudahkan siswa melihat perubahan grafik ketika nilai a, b, c dan D berubah. Fasilitas slider dapat digunakan untuk membuat worksheet yang dapat digunakan siswa untuk mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat, seperti di bawah ini :
Gambar 2.6 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.
Slider a
Slider b
Fungsi slider pada tampilan GeoGebra adalah:
i. Slider a berfungsi untuk merubah nilai koefisien a pada y = ax2 + bx + c.
ii. Slider b berfungsi untuk merubah nilai koefisien b pada y = ax2 + bx + c.
iii. Slider c berfungsi untuk merubah nilai konstanta c pada y = ax2 + bx + c.
Nilai D akan berubah jika slider a, b dan c digeser karena nilai diskriminan tergantung pada nilai a, b dan c. Pada program GeoGebra ini siswa dapat mencari tahu sendiri bagaimana pengaruh a, b, dan c pada grafik fungsi kuadrat.
7. Fungsi Kuadrat
a. Definisi Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh dengan dan R serta ≠ 0 (Sartono, 2007: 114) . Grafik fungsi kuadrat
atau disebut parabola.
b. Grafik Fungsi Kuadrat
Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola, dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut :
1) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu
Titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu diperoleh jika , sehingga
Jadi titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu adalah (0 ). Konstanta pada mempengaruhi letak titik potong grafik terhadap sumbu . Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan konstanta : i. Jika c > 0, grafik memotong sumbu y berada di atas O
(0,0)
Gambar 2.7 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Atas O (0,0)
ii. Jika c = 0, grafik memotong sumbu y berada di titik O (0,0)
Gambar 2.8 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong O (0,0) iii. Jika c < 0, grafik memotong sumbu y berada di bawah
O (0,0)
Gambar 2.9 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Bawah O (0,0)
2) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu
Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu maka sehingga :
Mencari titik potong yaitu memfaktorkan persamaan
salah satunya dengan menggunakan
rumus , yaitu :
Maka akan diperoleh titik potong terhadap sumbu adalah ( dan .
Dari rumus di atas terlihat bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat ditentukan oleh nilai
. Bentuk disebut diskriminan dari
persamaan kuadrat dan dilambangkan dengan D, nilai D inilah yang membedakan jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat.
Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan niai D, yaitu:
i. Jika D > 0, grafik memotong sumbu di dua titik yang berbeda.
Gambar 2.10 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Dua Titik
Gambar 2.11 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Satu Titik
iii. Jika D < 0, grafik tidak memotong sumbu
Gambar 2.12 Grafik Fungsi Kuadrat Tidak Memotong Sumbu x
3) Menentukan Letak Sumbu Simetri
Sumbu simetri pada grafik fungsi kuadrat merupakan garis yang melalui puncak dan sejajar dengan sumbu y. Titik puncak grafik fungsi kuadrat atau titik stasioner fungsi kuadrat terjadi ketika turunan pertama fungsi kuadrat sama dengan 0 atau . Seperti yang terdapat pada teorema B (Edwin J. Purcell danVarberg,1987: 187)
Teorema B
(Teorema Titik Kritis) Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f (c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis : yakni c berupa salah satu: (i) titik ujung dari I
(ii) titik stasioner dari f ( =0); (iii) titik singular dari f ( tidak ada)
Dari teorema di atas maka titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah :
Jadi koordinat titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (
. Sumbu simetri melalui titik (
dan sejajar dengan sumbu y Jadi persamaan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat adalah:
Nilai menentukan letak sumbu simetri parabola dari sumbu y, tetapi letak sumbu simetri juga tergantung dari nilai .
Persamaan sumbu simetri adalah , jadi :
i. Jika dan bertanda sama, yaitu sama-sama negatif atau positif maka persamaan sumbu simetri menjadi dan terletak di sebelah kiri sumbu
.
Gambar 2.13 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kiri Sumbu y
ii. Jika = 0 maka persamaan sumbu simetri menjadi :
jadi sumbu simetri terletak pada sumbu y.
Gambar 2.14 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat pada Sumbu y
iii. Jika dan berlainan tanda maka sumbu simetri terletak di sebelah kanan sumbu , karena persamaan sumbu simetri yaitu dan letaknya disebalah kanan sumbu .
Gambar 2.15 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kanan Sumbu y
4) Menentukan Titik Puncak Grafik Fungsi Kuadrat Grafik fungsi kuadrat memiliki satu titik puncak yang dapat berupa titik maksimum jika terbuka ke bawah dan titik minimum jika terbuka ke atas.Titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (
. Koefisien a pada persamaan grafik fungsi kuadrat memiliki pengaruh terhadap bentuk grafiknya, yaitu :
1) Jika a >0 maka grafik akan membuka atau cekung ke atas.
2) Jika a < 0 maka grafik akan membuka atau cekung ke bawah.
Menurut teorema B (Edwin J. Purcell dan Varberg, 1987: 196)
Teorema B
(Teorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).
(i) Jika > 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke atas pada (a,b).
(ii) Jika < 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke bawah pada (a,b).
Turunan kedua dari fungsi kuadrat adalah :
Terlihat bahwa turunan kedua dari fungsi kuadrat di atas tidak bergantung pada variabel bebas fungsi lagi, tetapi bergantung pada koefisien dari yaitu . Jadi jika > 0 maka > 0 dan jika < 0 maka < 0,
Menurut teorema B diatas maka koefisien a mempengaruhi kecekungan grafik yaitu, jika > 0 maka grafik akan cekung ke atas, dan jika < 0 maka grafik akan cekung ke bawah.
c. Contoh Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat Buatlah seketsa grafik f(x) = x2 - 4x +4 !
Jawab :
Dari persamaan fungsi kuadrat f(x) = x2 - 4x +4 maka : Nilai koefisien a = 1, b = -4, c = 4
1) Titik potong dengan sumbu y adalah (0,c)
Jadi titik potong f(x) = x2 - 4x +4 terahadap sumbu y adalah (4,0)
2) Mencari titik potong grafik terhadap sumbu x
Sebelumnya mencari koordianat titik potong, kita mencari nilai D untuk menentukan grafik memotong sumbu x di dua titik, satu titik atau bahkan tidak memotong sumbu x.
D = b2 - 4ac = (-4)2 - 4.1.4
= 16-16 = 0
karena nilai D = 0 maka grafik memotong sumbu y di satu titik. Grafik memotong sumbu x y = 0
Maka x2 - 4x + 4 = 0
Untuk mencari koordinat titik potong terhadap sumbu x maka kita mencari akar-akar persamaannya dengan memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus abc
x2 - 4x +4=0 (x- 2)2 =0
Jadi titik potong grafik terhadap sumbu x adalah (2,0) 3) Mencari letak sumbu simetri
Persamaan sumbu simetri jadi
adalah
Jadi persamaan sumbu simetrinya adalah 4) Mencari koordinat titik puncak
Koodinat titik puncak (
= (
Dari langkah 1-4 maka grafik fungsi kuadrat dapat dilukis sebagai berikut:
Gambar 2.16 Grafik Fungsi Kuadrat f(x) = x2 - 4x +4
B. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang menyebabkan siswa mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi memiliki pengaruh penting dalam peningkatan gairah belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi biasanya akan lebih giat belajar daripada siswa yang memiliki motivasi rendah. Motivasi belajar siswa terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan siswa. Guru berperan dalam menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa, salah satunya yaitu dengan membuat pembelajaran yang menarik. Guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk membantu menyampaikan materi belajar dan sekaligus dapat menjadi variasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar terutama kegiatan belajar visual. Kegiatan visual banyak menuntut
ketajaman indera penglihatan siswa maka siswa memerlukan media yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar visual tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan adalah komputer. Komputer dapat menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. Komputer juga dapat menyediakan aplikasi pembelajaran matematika salah satunya GeoGebra. GeoGebra dapat digunakan guru sebagai media dalam penyampaian materi, GeoGebra juga dapat digunakan siswa dalam mengeksplorasi materi matematika, salah satunya yang berkaitan dengan bentuk aljabar. Materi grafik fungsi kuadrat menjadi mudah dipelajari jika menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran. Siswa dapat mengeksplorasi sendiri bagaimana koefisien dan nilai diskrimanan dapat memepengaruhi karakteristik grafik fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengeksplorasi sendiri materi yang dipelajari maka siswa dapat lebih memahami dan tidak hanya menghafalkan materi tersebut. GeoGebra diharapkan dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi grafik fungsi kuadrat. C. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta yang menggunakan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat
lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra.
2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta yang menggunakan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan GeoGebra.
38 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini dapat dilukiskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 - Y2
Dalam penelitian eksperimen semu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam desain ini subjek kelompok tidak dilakukan acak (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:44). Kedua kelompok tidak dipilih secara random tetapi berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Kelompok eskperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan yaitu mempergunakan media pemebelajaran GeoGebra pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat jadi pembelajarannya tidak menggunakan GeoGebra. B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013, dengan pertimbangan materi karakteristik grafik fungsi kuadrat diberikan di kelas X.
Sampel penelitian ini adalah kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dengan masing-masing jumlah siswanya sebanyak 32 siswa. Kelas X1 dan X3 sebelumnya diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan.
C. Variabel Penelitian
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu: 1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan media pembelajaran GeoGebra dan pembelajaran konvensional (tidak menggunakan media pembelajaran). 2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa dari kedua kelas yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan diadakan pada 14 September 2012. Tempat penelitian berada di SMA Negeri 2 Yogyakarta, peneliti memilih sekolah ini karena fasilitas untuk mendukung pembelajaran berbasis komputer sudah memadai.
E. Bentuk Data
1. Data Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa didapat dari Angket motivasi belajar siswa, hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung, hasil wawancara yaitu berupa rekaman video.
2. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai atau skor tes siswa yaitu berupa pretest diberikan sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat dan posttest yang diberikan siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Dokumentasi berupa foto digunakan untuk mendukung hasil penelitian.
F. Metode Pengumpulan Data