• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Siklus I

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi dengan lingkungannya (Hartiny, 2010 : 10). Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalamanyang diperoleh.

2. Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto dalam Djamarah, 2011: 13).

3. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar yang berkaitan dengan alam sekitar. IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta mengunakan prosesdur dan

10

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan (Susanto 2013: 167).

4. Media Power Point

Media power point merupakanprogram untuk membantu mempresentasikan dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi.

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK.Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukan isi yang terkandung di dalamnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006 : 28). Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan yang berjumlah 23 siswa, laki-laki 10 siswa dan perempuan 13 siswa dan

11

guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas VI. Peneliti menggunakan pola observasi yaitu peneliti yang mengamati dan guru sebagai pelaku.Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester I mulai tanggal 03 September 2016 dengan perencanaan sesuai dengan ketercapaian kriteria ketuntasan keberhasilan PTK yang ditentukan peneliti sebesar 70% dari jumlah siswa dengan nilai KKM 60.

3. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri empat tahapan penting, yaitu meliputi: rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut :

12 a. Perencanaan Tindakan ( Planing )

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :

1) Menentukan target kompetensi.

2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajarandengan (silabus, RPP, alat pembelajaran).

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Membuat lembar observasi untuk melihat situasi pembelajaran. 5) Mendesain evaluasi untuk tes.

b. Pelaksanaan Tindakan ( Action )

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan.Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan ( Observation )

Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti.Instrument observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indicator yang didesain berdasarkan fokus penelitian.Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data.

Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Di samping itu peneliti juga

13

menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

d. Refleksi ( Reflection )

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkahperencanaan,pelaksanaan, tindakan, dan pengamatan (observasi).Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

H. Teknik

Pengumpulan Data

a. Test

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.

14

c. Dokumentasi

Digunakan untuk mencari data-data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip buku, dan sebagainya.Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum sekolah, keadaan guru, maupun keadaan siswa.

I. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Data

kuantitatif dikelola dengan menggunakan deskriptif prosentase nilai yang di peroleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut : NP =

Keterangan :

NP = Nilai Persentase ∑Skor = Jumlah Skor

∑Skor Maksimal= Jumlah Skor Maksimal a. Ketuntasan belajar secara individu.

Peserta dikatakan tuntas belajar secara individu bila Daya serap secara klasikal=

15 Ketuntasan belajar=

Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh persentase daya secara klasikal≥ 70%

c. Rata-rata hasil belajar Nilai rata-rata =

2. Data kualitatif

yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi dan hasil belajar siswa kelas VI MI Ma’arif PabelanKec. Pabelan Kab. Semarang.

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing, persyaratan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi opresaional, metodologi penelitian, instrumen penelitian, tehnik pengumpulan data, analisis data, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka

16

Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variable penelitian.

BAB III Pelaksanaan Penelitian

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Ma’arif Pabelan dan pelaksanaan penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Penutup

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II

17 A. Deskripsi Teori

1. Peningkatan Hasil Belajar

Kata “peningkatan” berasal dari kata “tingkat” yang berarti keadaan atau kwalitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata peningkatan berarti usaha atau proses meningkatkan (Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1994: 1060).

Hasil belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang terdiri dari rangkaian 2 kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Kata “hasil” berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan.Sedangkan kata “belajar” berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui. Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

Adapun menurut Abid Syamsuddin Makmun (2009:160) belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku dan pribadi secara keseluruhan. Belajar bukan hanya bersifat mekanis dalam kaitan stimulus, melainkan perilaku organisme sebagai loyalitas yang bertujuan(purporsive). Keseluruhan itu lebih penting daripada sebagian. Dengan kata lain meskipun yang dipelajarinya itu hal yang bersifat khusus, mempunyai makna bagi totalitas pribadi individu yang bersangkutan.

Dalam hal ini tidak semua hal yang dipelajari itu dapat diamati dalam wujud perilaku atau bersifat tangible, disamping itu ada yang

18

bersifat intangible(mungkin pada waktu tertentu hanya belajar itu sendiri yang dapat menghayati). Sehingga dapat disimpukan bahwa hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud:

a. Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip atau pola kerja dan sebagainya

b. Pengusaan pola fikir kognitif, afektif, dan psikomotorik

c. Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun yang intangible.

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Secara sederhana hasil belajar adalah tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau capaian yang dipeoleh peserta didik untuk bidang studi tertentu.

Nawawi dalam K.Brahim mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Secara sederhana, hasil belajar dapat diartikan dengan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar ialah suatu perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar.

19

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah suatu usaha peserta didik untuk meningkatkan perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan atau usaha dengan upaya yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar.

2. Macam-macam hasil belajar

Menurut Susanto(2013:6) hasil belajar sebagaimana telah di jelaskan diatas meliputi pemahaman konsep(aspek kognitif), keterampilan proses(aspek psikomotorik), dan sikap siswa(sikap afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemahaman konsep(aspek kognitif)

Pemahaman menurut Bloom dan Susanto(2013: 6), diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, di lihat, yang berupa hasil penelitian atau observasi secara langsung dilakukan. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam yaitu: ingatan, pemahaman, penggunaan, analisis, sintesis,dan evaluasi.

20

Usman(2001: 9)mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan keterampilan fisik, mental, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatifitas, kerjasama, bertanggung jawab dan disiplin.

c. Sikap(aspek afektif)

Menurut Lange (2013: 10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.

Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pembelajaran dan menyususn alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes.

21

Keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor dalam diri siswa sendiri(intern) dan faktor dari luar diri siswa(ekstern). a. Faktor dari dalam diri siswa berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, kesehatan, serta kebiasaan siswa. Salah satu hal yang terpenting dalam kgiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukanya merupakan kebutuhan dirinya.

b. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik(termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, program sekolah, guru, pelakasanaan pembelajaran dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar.

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual(factual), baik berupa kenyataan(reality) atau kejadian(events) dan hubungan sebab akibatnya.

Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini, yaitu: Ilmu + Pengetahuan + Alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang

22

diketahui manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semseta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang di peroleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, 2014: 23).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005 : 423) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Alam artinya segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang, bumi, kekuatan dll). Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ada di langit dan di bumi.

Adapun hakikat pembelajaran IPA didefinisikan sebagai ilmu tentang alam dalam dalam Bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan sebagai produk, proses dan sikap.

IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh ilmuwan dan sudah membentuk konsep yang telah disajikan dalam kegiatan empiris dan kegiatan analistis.

23

IPA sebagai proses yaitu menggali dan memahamai pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan di generalisasikan oleh ilmuwan. Adapun prosesnya seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang harus dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan penelitiannya.Ada sembilan aspek dikembangkan dari sikap ilmiah diantaranya sikap ingin tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerjasama, tidak putus asa, tidak berprasangka, bertanggungjawab, dan kedisiplinan diri.

2. Tujuan dan Fungsi IPA

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/MI merupakan suatu konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, fisika, atau biologi. Adapun tujuan pembelajaran IPA dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:

a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

24

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Namun tidaklah mudah seorang guru dapat mencapai target atau tujuan pendidikan sebagaimana makna penting dari eksistensi pelajaran IPA tersebut, karena kondisi yang terjadi dalam pembelajaran kebanyakan siswa memiliki antusias rendah dalam mengikuti pelajaran dan mengalami kejenuhan ketika guru menyampaiakan materi saat terjadi proses belajar mengajar. Ada siswa yang cepat menguasai materi dan ada pula siswa yang lambat. Untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep yang belum dikuasai,

25

maka guru harus menggunakan media, alat peraga atau metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.

3. Ruang lingkup IPA

Ruang lingkup IPA di SD/MI sebagai berikut: a. Ciri-ciri penggolongan makhluk hidup b. Organ tubuh makhluk hidup

c. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya d. Gaya dan pengaruhnya terhadap suatu benda

e. Sumber daya alam, manfaat dan dampak bagi kehidupan f. Tata surya dan anggotanya

4. SK dan KD IPA di SD/MI Kelas VI

Tabel 1.1 SK dan KD IPA Kelas VI SD/MI Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

1.1Mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan (kelelawar, cicak, bunglon,unta,burung hantu,koral) dan lingkungan hidupnya

1.2Mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kaktus, tumbuhan pemakan serangga) dengan lingkungan hidupnya

26 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Memahami cara perkembangbia kan makhluk hidup

2.1 Mendeskripsikan perkembangan dan pertumbuhan manusia dari bayi sampai lanjut usia

2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan 2.3 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan

tumbuhan dan hewan

2.4 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan manusia 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan

3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem)

3.2 Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan

3.3 Mengidentifikasi bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia yang

mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan 4. Memahami pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan

4.1 Mengidentifikasi jenis hewan dan tumbuhan yang mendekati kepunahan 4.2 Mendeskripsikan pentingnya pelestarian

jenis makhluk hidup untuk perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan kehidupan masyarakat Benda dan Sifatnya 5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda

5.1Membandingkan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda 5.2Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam

kehidupan sehari-hari berdasarkan kemampuan menghantarkan panas

27 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 6. Memahami faktor penyebab perubahan benda

6.1Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan 6.2Mengidentifikasi faktor-faktor yang

menentukan pemilihan benda/bahan untuk tujuan tertentu (karet, logam, kayu, plastik) dalam kehidupan sehari-hari

5. Materi IPA di SD/MI

Hewan dan tumbuhan biasanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya, bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya atau bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaanya. Namun demikian, ada beberapa hewan atau tumbuhan yang memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh hewan maupun tumbuhan lain.

a. Ciri khusus beberapa jenis hewan, diantaranya: a) Alat pendeteksi benda pada kelelawar

Gambar 2.1 kelelawar

Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Sayapnya terbuat dari kulit tipis. Kulit tipis ini

28

membentang antara tulang-tulang jari dan tulang lengannya. Pada bagian atas tiap-tiap sayap terdapat cakar yang digunakan untuk melekat pada batuan saat merangkak dalam gua tempat tinggalnya.

Kelelawar mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari hewan ini tidur. Kebanyakan kelelawar memakan serangga. Beberapa kelelawar memakan buah-buahan, madu, ikan, mamalia kecil dan reptil.

Untuk mencari jalan dan makanan dalam kegelapan malam, kelelawar memiliki sistem deteksi dalam tubuhnya. Kelelawar memancarkan bunyi frekuensi tinggi melalui mulutnya. Bunyi tersebut akan dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya sepeti cabang pohon atau serangga.

Dengan mendengar gemanya, kelelawar dapat memperkirakan jauhnya rintangan atau makanan. Kemampuan kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi. Dengan kemampuan ekolokasi kelelawar dapat terbang di kegelapan malam mencari makanan tanpa menabrak apapun.

29 Gambar 2.2 cicak

Cicak dan tokek senang merayap di dinding-dinding rumah. Makanan cicak dan tokek berupa serangga-serangga kecil sepeti nyamuk, lalat, dan laron. Serangga-serangga tersebut dapat terbang. Sehingga untuk mendapatkannya, cicak maupun tokek harus merayap di dinding atau langit-langit rumah. Agar tidak terjatuh saat merayap di dinding atau langit-langit rumah, cicak atau tokek memiliki perekat pada telapak kakinya.

Pada telapak kaki cicak atau tokek terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket. Lapisan yang lengket ini memungkinkan cicak dan tokek memanjat dinding yang tegak lurus atau berjalan terbalik di atas langit-langit rumah. Hal ini memudahkan dalam menangkap serangga makanannya.

c) Lidah yang panjang dan lengket pada bunglon dan landak semut

30 Gambar 2.3 Bunglon

Bunglon merupakan hewan yang gerakannya lambat. Makanan bunglon berupa serangga-serangga kecil, seperti belalang, capung, dan jangkrik. Serangga-serangga tersebut bergerak amat cepat. Bunglon dapat mengubah warna kulit tubuhnya menyamai sekelilingnya, sehingga sukar dikenali. Selain itu, tiap matanya dapat melihat pada arah yang berbeda. Bila salah satu mata melihat seekor serangga, bunglon

mengendap-endap menuju mangsanya. Jika mangsa mungkin dapat dicapai, bunglon akan melontarkan lidahnya yang lengket dan akan menarik makannya ke dalam mulutnya.

Landak semut memiliki lidah yang panjang dan lengket. Makanan landak semut berupa serangga kecil, seperti semut atau rayap. Dengan cakar besar pada kakinya, landak semut dapat dengan mudah menggali sarang semut atau rayap. Kemudian landak semut menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menjilat semut dan rayap di dalam gundukan tanah tersebut. Panjang lidah landak semut dapat mencapai 60 cm.

31 d) Punuk pada unta

Gambar 2.4 unta

Unta hidup di padang pasir yang kering dan gersang. Di lingkungannya tersebut unta mampu melakukan perjalanan panjang tanpa makanan atau minum.Unta memiliki punuk pada punggungnya. Ada unta yang memilkiki satu punuk dan ada juga yang memiliki dua punuk. Punuk unta berisi lemak sebagai tempat penyimpanan cairan. Saat melakukan perjalanan panjang jauh, unta menggunakan lemak pada punuknya sebagai sumber enegi dan air. Sehingga bila lemak itu terpakai habis, punuk unta menjadi mengkerut dan lemas. Selain itu unta tidak

Dokumen terkait