• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

MELALUI MEDIA POWER POINT

PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

AHMAD SODIKIN NIM 115-12-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

MELALUI MEDIA POWER POINT

PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

AHMAD SODIKIN NIM 115-12-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(3)
(4)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

MELALUI MEDIA POWER POINT

PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIFPABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

AHMAD SODIKIN NIM 115-12-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(5)
(6)
(7)
(8)

vii MOTTO

ْنِهِسُفًَْأِب اَه اوُزِّيَغُي ٰىَّتَح ٍمْىَقِب اَه ُزِّيَغُي َلَ َ َّاللَّ َّىِإ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”(Q.S Ar Ra’du: 11)

َييِذَّلاَو ْنُكٌِْه اىٌَُهآ َييِذَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْزَي اوُزُشًْا َف اوُزُشًْا َليِق اَذِإَو

زيِبَخ َىىُلَوْعَت اَوِب ُ َّاللََّو ۚ ٍتاَجَرَد َنْلِعْلا اىُتوُأ

Artinya: “Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa

(9)

viii

PERSEMBAHAN

1. Orang tuaku yang selalu mendidikku dari kecil sampai besar sekarang ini dan akhirnya aku bisa membuat bangga orang tuaku.

2. Adik-adikku dan saudaraku yang selalu menyemangati aku tiada henti. 3. Keluarga besar Mbah Kalijo.

4. Keluarga Besar Band A.D.M dan Musisi Salatiga yang selalu memberi dorongan dan semangat.

5. Keluarga Besar PGMI Kelas C Angkatan Tahun 2012, dan semua teman-teman PGMI Angkatan 2012 yang selalu memberikan dorongan dalam menimba ilmu pengetahuan.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA

Materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Melalui Media Power Point Pada Siswa Kelas VI MI Ma’arif Pabelan Tahun 2016”.

Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah

memberikan kesempatan belajar pada penelitian.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penelitian.

4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pencerahan untuk selalu berfikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.

(11)
(12)

xi ABSTRAK

Sodikin, Ahmad, 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Melalui Media Power Point pada Siswa Kelas VI MI

Ma’arif Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci : Media Power Point, Hasil Belajar, dan IPA.

Skripsi ini membahas peningkatan hasil belajar siswa kelas VI tentang materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup menggunakan Media Power Point. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah penggunaan Media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Ciri-ciri Khusus Makhluk Hidup pada siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2016?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media power point dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup pada siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2016.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Pabelan Tahun 2016 dengan subjek penelitian adalah 23 siswa kelas VI. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

(13)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

(14)

xiii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Hipotesis Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metodologi Penelitian ... 10

H. Tehnik Pengumpulan Data ... 13

I. Analisis Data ... 14

J. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 17

1. Definisi Hasil Belajar ... 17

2. Macam-macam Hasil Belajar ... 19

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ... 21

B. Pembelajaran IPA ... 21

1. Pengertian IPA ... 21

2. Tujuan dan Fungsi IPA ... 23

3. Ruang Lingkup IPA ... 25

4. SK dan KD IPA kelas VI ... 25

(15)

xiv

C. Media Power Point ... 37

1. Pengertian Media Power Point ... 37

2. Langkah-langkah Penerapan Media Power Point... 38

3. Kelebihan Media Power Point ... 39

4. Kelemahan Media Power Point ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pabelan ... 41

1. Visi dan Misi MI Ma’arif Pabelan ... 41

2. Profil Sekolah ... 41

B. Subjek Penelitian ... 43

C. Waktu Penelitian ... 44

D. Pelaksanaan Penelitian ... 45

1. Diskripsi Kegiatan Pra Siklus ... 45

2. Diskripsi Kegiatan Siklus I ... 45

3. Diskripsi Kegiatan Siklus II ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus ... 51

B. Siklus I ... 53

1. Hasil Belajar Siswa ... 53

2. Refleksi ... 56

C. Siklus II ... 58

1. Hasil Belajar Siswa ... 58

(16)

xv

D. Analisis Data Antar Siklus ... 61

1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ... 61

2. Analisis Kegiatan Siklus I ... 62

3. Analisis Kegiatan Siklus II ... 62

E. Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 64

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 SK dan KD IPA Kelas VI... 25

Tabel 2.1 Data Nama-nama Guru MI Ma’arif Pabelan... 42

Tabel 2.2 Data Nama-nama siswa kelas VI... 43

Tabel 3.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus... 51

Tabel 3.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I... 54

Tabel 3.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II... 58

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan PTK ... 11

Gambar 2.1 Kelelawar ... 27

Gambar 2.2 Cicak ... 29

Gambar 2.3 Bunglon ... 30

Gambar 2.4 Unta ... 31

Gambar 2.5 Burung Hantu ... 32

Gambar 2.6 Ikan Pemanah ... 32

Gambar 2.7 Bunga Karang ... 33

Gambar 2.8 Bunga Teratai ... 34

Gambar 2.9 Kantong Semar ... ... 35

Gambar 2.10 Rafflesia ... 36

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 72

Lampiran2 Soal dan Kunci Jawaban Siklus I ... 79

Lampiran3 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 81

Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I... 84

Lampiran 5 RPP Siklus II ... 88

Lampiran6 Soal dan Kunci Jawaban Siklus II ... 95

Lampiran7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 97

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 100

Lampiran 9 Dokumentasi Pembelajaran ... 104

Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 106

Lampiran 11Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 107

Lampiran 12 Lembar Konsultasi ... 108

Lampiran13 SKK ... 109

(20)

1 BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Oleh karena itu, perubahan atau pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

(21)

2

menghadapi problema yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang.Namun fakta dilapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.

Menurut Buchori dalam Khabibah (2006: 1), bahwa pendidikanyang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapakan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dari berbagai mata pelajaran yang diajarakan dijenjang sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah salah satu dari mata pelajaran untuk meningkatkan produktifitas dan prestasi siswa adalah mata pelajaran IPA. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual(factual), baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya.

(22)

3

diperoleh dengan metode ilmiah.Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, 2014).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005 : 423) Ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan itu. Alam artinya segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang, bumi, kekuatan dll).Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran.Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ada di langit dan di bumi.

Namun tidaklah mudah seorang guru dapat mencapai target atau tujuan pendidikan sebagaimana makna penting dari eksistensi pelajaran IPA tersebut, karena kondisi yang terjadi dalam pembelajaran kebanyakan siswa memiliki antusias rendah dalam mengikuti pelajaran dan mengalami kejenuhan ketika guru menyampaiakan materi saat terjadi proses belajar mengajar. Ada siswa yang cepat menguasai materi dan ada pula siswa yang lambat.Untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep yang belum dikuasai, maka guru harus menggunakan alat peraga, mediaatau metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.

(23)

4

kegiatanpelaksanaan pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran selama ini guru kurang dalammenggunakan metode yangtepat sehingga siswa mengalami kejenuhan dan bosan, padahaldalam proses pembelajaran harus menyenangkan dan tidak membosankan. Akibatnya minat dan motivasi siswa saat pembelajaran rendah dan hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang memuaskan.

Hasil tes mata pelajaran IPA sebelumnya, tes tertulis menunjukkan masih sedikit yang nilainya baru sebatas nilai kriteria ketuntasan minimal 60. Bahkan jika dilihat berdasarkan nilai murninya, terdapat 30% siswa yang tuntas sehingga yang belum tuntas perlu adanya remidiasi. Berdasarkan analisa guru, sebagian besar siswa masih mengalamai kesulitan dalam memahami materi ciri-ciri makhluk hidup.

(24)

5

Dari beberapa media pembelajaran, penggunaan media power pointmempunyai pengaruh terhadap bagaimana siswa mampu mengakomodasikan pengetahuan mereka dalam menguasai konsep, menanamkan konsep IPA serta mengaplikasikannya dalam lingkungan hidup siswa. Dalam penggunaan media pembelajaran yang identik dengan strategi pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran diperlukan sebuah pemahaman konsep oleh guru dan sekaligus berkaitan dengan materi pelajaran. Mediapower point merupakan program untuk membantu mempresentasikan atau menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, movie, suara atau video yang dimainkan saat presentasi . Karena dalam proses pembelajaran guru harus tepat dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Orientasi proses pembelajaran IPA adalah suatu proses pembelajaran yang aplikatif, mengembangkan proses berfikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Orientasi proses pembelajaran IPA tersebut dapat dilakukan dengan cara diskusi, ceramah, dan praktikum. Media Power Point ini memiliki kesesuaian dan yang akan diterapkan dalam pembelajaran.

(25)

6

animasi dan suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik, 5) dapat dipergunakan berulang-ulang.

Disampingkelebihan dari powerpointjuga memiliki kelemahan diantaranya adalah: 1) pengadaannya mahal dan tidak semua institusi pendidikan dapat memiliki, 2) tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint,3) membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan, 4) memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.

Upaya guru untuk meningkatkan pelayanan dalam pembelajaran adalah dengan cara mengaplikasikan media yang tepat serta pendekatan pembelajaran yang relevan, maka akan menjadikan siswa memiliki antusias yang tinggi pula. Dengan penerapan media power pointakan menjadikan siswa berhadapan langsung dengan teori yang diterangkan dengan benda yang menjadi materi-materi pembahasan. Dengan kata lain maka persepsi siswa akan tergambar secara jelas, dan akan menghilangkan verbalisme.

(26)

7 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalah “Apakah penggunaan media power pointdapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup pada siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Tahun 2016”.

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penggunaan media power point dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hiduppada siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Tahun 2016.

D. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu media power point dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk hidup pada siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Tahun 2016.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan secara praktis bagi siswa, guru dan bagi sekolah. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis.

(27)

8

terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA matericiri-ciri khusus makhluk hidup.

2. Manfaat Praktis. a. Manfaat bagi Guru

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Manfaat bagi Siswa

1) Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, yang terstruktur dan tidak terstruktur.

3) Meningkat keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.

4) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan hasil karyanya.

c. Manfaat bagi Sekolah

1) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan lembaga lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis. 2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat

(28)

9

3) Membantu sekolah tersebut berkembang karena adanya guru-guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai. F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Hasil

Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi dengan lingkungannya (Hartiny, 2010 : 10). Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalamanyang diperoleh.

2. Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto dalam Djamarah, 2011: 13).

3. Ilmu Pengetahuan Alam

(29)

10

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan (Susanto 2013: 167).

4. Media Power Point

Media power point merupakanprogram untuk membantu mempresentasikan dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi.

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK.Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukan isi yang terkandung di dalamnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006 : 28). Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian.

2. Subjek Penelitian

(30)

11

guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas VI. Peneliti menggunakan pola observasi yaitu peneliti yang mengamati dan guru sebagai pelaku.Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester I mulai tanggal 03 September 2016 dengan perencanaan sesuai dengan ketercapaian kriteria ketuntasan keberhasilan PTK yang ditentukan peneliti sebesar 70% dari jumlah siswa dengan nilai KKM 60.

3. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri empat tahapan penting, yaitu meliputi: rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut :

(31)

12 a. Perencanaan Tindakan ( Planing )

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :

1) Menentukan target kompetensi.

2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajarandengan (silabus, RPP, alat pembelajaran).

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Membuat lembar observasi untuk melihat situasi pembelajaran. 5) Mendesain evaluasi untuk tes.

b. Pelaksanaan Tindakan ( Action )

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan.Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan ( Observation )

Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti.Instrument observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indicator yang didesain berdasarkan fokus penelitian.Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data.

(32)

13

menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

d. Refleksi ( Reflection )

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkahperencanaan,pelaksanaan, tindakan, dan pengamatan (observasi).Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

H. Teknik

Pengumpulan Data

a. Test

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.

b. Observasi

(33)

14

c. Dokumentasi

Digunakan untuk mencari data-data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip buku, dan sebagainya.Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum sekolah, keadaan guru, maupun keadaan siswa.

I. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Data

kuantitatif dikelola dengan menggunakan deskriptif prosentase nilai yang di peroleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut : NP =

Keterangan :

NP = Nilai Persentase ∑Skor = Jumlah Skor

∑Skor Maksimal= Jumlah Skor Maksimal

a. Ketuntasan belajar secara individu.

Peserta dikatakan tuntas belajar secara individu bila Daya serap secara klasikal=

(34)

15 Ketuntasan belajar=

Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh persentase daya secara klasikal≥ 70%

c. Rata-rata hasil belajar Nilai rata-rata =

2. Data kualitatif

yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi dan hasil belajar siswa kelas VI MI Ma’arif PabelanKec. Pabelan Kab. Semarang.

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing, persyaratan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan

(35)

16

Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variable penelitian.

BAB III Pelaksanaan Penelitian

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Ma’arif Pabelan dan pelaksanaan penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Penutup

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II

(36)

17 A. Deskripsi Teori

1. Peningkatan Hasil Belajar

Kata “peningkatan” berasal dari kata “tingkat” yang berarti

keadaan atau kwalitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata peningkatan berarti usaha atau proses meningkatkan (Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1994: 1060).

Hasil belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang terdiri dari rangkaian 2 kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Kata “hasil” berarti

sesuatu yang diadakan oleh usaha. Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan.Sedangkan kata “belajar” berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui. Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

Adapun menurut Abid Syamsuddin Makmun (2009:160) belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku dan pribadi secara keseluruhan. Belajar bukan hanya bersifat mekanis dalam kaitan stimulus, melainkan perilaku organisme sebagai loyalitas yang bertujuan(purporsive). Keseluruhan itu lebih penting daripada sebagian. Dengan kata lain meskipun yang dipelajarinya itu hal yang bersifat khusus, mempunyai makna bagi totalitas pribadi individu yang bersangkutan.

(37)

18

bersifat intangible(mungkin pada waktu tertentu hanya belajar itu sendiri yang dapat menghayati). Sehingga dapat disimpukan bahwa hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud:

a. Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip atau pola kerja dan sebagainya

b. Pengusaan pola fikir kognitif, afektif, dan psikomotorik

c. Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun yang intangible.

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Secara sederhana hasil belajar adalah tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau capaian yang dipeoleh peserta didik untuk bidang studi tertentu.

(38)

19

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah suatu usaha peserta didik untuk meningkatkan perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan atau usaha dengan upaya yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar.

2. Macam-macam hasil belajar

Menurut Susanto(2013:6) hasil belajar sebagaimana telah di jelaskan diatas meliputi pemahaman konsep(aspek kognitif), keterampilan proses(aspek psikomotorik), dan sikap siswa(sikap afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemahaman konsep(aspek kognitif)

Pemahaman menurut Bloom dan Susanto(2013: 6), diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, di lihat, yang berupa hasil penelitian atau observasi secara langsung dilakukan. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam yaitu: ingatan, pemahaman, penggunaan, analisis, sintesis,dan evaluasi.

(39)

20

Usman(2001: 9)mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan keterampilan fisik, mental, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatifitas, kerjasama, bertanggung jawab dan disiplin.

c. Sikap(aspek afektif)

Menurut Lange (2013: 10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.

Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pembelajaran dan menyususn alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes.

(40)

21

Keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor dalam diri siswa sendiri(intern) dan faktor dari luar diri siswa(ekstern). a. Faktor dari dalam diri siswa berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, kesehatan, serta kebiasaan siswa. Salah satu hal yang terpenting dalam kgiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukanya merupakan kebutuhan dirinya.

b. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik(termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, program sekolah, guru, pelakasanaan pembelajaran dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar.

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual(factual), baik berupa kenyataan(reality) atau kejadian(events) dan hubungan sebab akibatnya.

(41)

22

diketahui manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semseta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang di peroleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, 2014: 23).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005 : 423) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Alam artinya segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang, bumi, kekuatan dll). Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ada di langit dan di bumi.

Adapun hakikat pembelajaran IPA didefinisikan sebagai ilmu tentang alam dalam dalam Bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan sebagai produk, proses dan sikap.

(42)

23

IPA sebagai proses yaitu menggali dan memahamai pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan di generalisasikan oleh ilmuwan. Adapun prosesnya seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang harus dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan penelitiannya.Ada sembilan aspek dikembangkan dari sikap ilmiah diantaranya sikap ingin tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerjasama, tidak putus asa, tidak berprasangka, bertanggungjawab, dan kedisiplinan diri.

2. Tujuan dan Fungsi IPA

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/MI merupakan suatu konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, fisika, atau biologi. Adapun tujuan pembelajaran IPA dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:

(43)

24

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

(44)

25

maka guru harus menggunakan media, alat peraga atau metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.

3. Ruang lingkup IPA

Ruang lingkup IPA di SD/MI sebagai berikut: a. Ciri-ciri penggolongan makhluk hidup b. Organ tubuh makhluk hidup

c. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya d. Gaya dan pengaruhnya terhadap suatu benda

e. Sumber daya alam, manfaat dan dampak bagi kehidupan f. Tata surya dan anggotanya

4. SK dan KD IPA di SD/MI Kelas VI

Tabel 1.1 SK dan KD IPA Kelas VI SD/MI Semester I Standar

1.1Mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan (kelelawar, cicak, bunglon,unta,burung hantu,koral) dan lingkungan hidupnya

(45)

26

2.1 Mendeskripsikan perkembangan dan pertumbuhan manusia dari bayi sampai lanjut usia

2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan 2.3 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan

tumbuhan dan hewan

2.4 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan manusia

3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem)

3.2 Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan

3.3 Mengidentifikasi bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia yang

mengarah pada ketidakseimbangan

4.1 Mengidentifikasi jenis hewan dan tumbuhan yang mendekati kepunahan 4.2 Mendeskripsikan pentingnya pelestarian

jenis makhluk hidup untuk perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan kehidupan masyarakat

5.1Membandingkan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda 5.2Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam

(46)

27

6.1Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan 6.2Mengidentifikasi faktor-faktor yang

menentukan pemilihan benda/bahan untuk tujuan tertentu (karet, logam, kayu, plastik) dalam kehidupan sehari-hari

5. Materi IPA di SD/MI

Hewan dan tumbuhan biasanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya, bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya atau bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaanya. Namun demikian, ada beberapa hewan atau tumbuhan yang memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh hewan maupun tumbuhan lain.

a. Ciri khusus beberapa jenis hewan, diantaranya: a) Alat pendeteksi benda pada kelelawar

Gambar 2.1 kelelawar

(47)

28

membentang antara tulang-tulang jari dan tulang lengannya. Pada bagian atas tiap-tiap sayap terdapat cakar yang digunakan untuk melekat pada batuan saat merangkak dalam gua tempat tinggalnya.

Kelelawar mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari hewan ini tidur. Kebanyakan kelelawar memakan serangga. Beberapa kelelawar memakan buah-buahan, madu, ikan, mamalia kecil dan reptil.

Untuk mencari jalan dan makanan dalam kegelapan malam, kelelawar memiliki sistem deteksi dalam tubuhnya. Kelelawar memancarkan bunyi frekuensi tinggi melalui mulutnya. Bunyi tersebut akan dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya sepeti cabang pohon atau serangga.

Dengan mendengar gemanya, kelelawar dapat memperkirakan jauhnya rintangan atau makanan. Kemampuan kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi. Dengan kemampuan ekolokasi kelelawar dapat terbang di kegelapan malam mencari makanan tanpa menabrak apapun.

(48)

29 Gambar 2.2 cicak

Cicak dan tokek senang merayap di dinding-dinding rumah. Makanan cicak dan tokek berupa serangga-serangga kecil sepeti nyamuk, lalat, dan laron. Serangga-serangga tersebut dapat terbang. Sehingga untuk mendapatkannya, cicak maupun tokek harus merayap di dinding atau langit-langit rumah. Agar tidak terjatuh saat merayap di dinding atau langit-langit rumah, cicak atau tokek memiliki perekat pada telapak kakinya.

Pada telapak kaki cicak atau tokek terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket. Lapisan yang lengket ini memungkinkan cicak dan tokek memanjat dinding yang tegak lurus atau berjalan terbalik di atas langit-langit rumah. Hal ini memudahkan dalam menangkap serangga makanannya.

(49)

30 Gambar 2.3 Bunglon

Bunglon merupakan hewan yang gerakannya lambat. Makanan bunglon berupa serangga-serangga kecil, seperti belalang, capung, dan jangkrik. Serangga-serangga tersebut bergerak amat cepat. Bunglon dapat mengubah warna kulit tubuhnya menyamai sekelilingnya, sehingga sukar dikenali. Selain itu, tiap matanya dapat melihat pada arah yang berbeda. Bila salah satu mata melihat seekor serangga, bunglon

mengendap-endap menuju mangsanya. Jika mangsa mungkin dapat dicapai, bunglon akan melontarkan lidahnya yang lengket dan akan menarik makannya ke dalam mulutnya.

(50)

31 d) Punuk pada unta

Gambar 2.4 unta

Unta hidup di padang pasir yang kering dan gersang. Di lingkungannya tersebut unta mampu melakukan perjalanan panjang tanpa makanan atau minum.Unta memiliki punuk pada punggungnya. Ada unta yang memilkiki satu punuk dan ada juga yang memiliki dua punuk. Punuk unta berisi lemak sebagai tempat penyimpanan cairan. Saat melakukan perjalanan panjang jauh, unta menggunakan lemak pada punuknya sebagai sumber enegi dan air. Sehingga bila lemak itu terpakai habis, punuk unta menjadi mengkerut dan lemas. Selain itu unta tidak berkeringat dan hanya mengeluarkan sedikit sekali kotoran. Bahkan cairan yang keluar dari lubang hidungnya pun disalurkan kembali ke mulutnya.

(51)

32

e) Mata dan pendengaran yang tajam pada burung hantu

Gambar 2.5 Burung Hantu

Burung hantu umumnya mencari makan pada malam hari dan tidur pada siang hari. Makanan burung hantu antara lain berupa tikus, serangga, burung kecil, kadal, ikan. Burung hantu menggunakn mata dan telinganya yang sangat tajam dan peka untuk menemukan mangsanya. Penglihatan burung hantu di dalam kegelapan sangat baik karena matanya sangat lentur. Burung hantu dapat dengan cepat memusatkan bola matanya pada berbagai objek dalam kegelapan. Pupil mata dapat membuka dengan lebar untuk menyerap seluruh cahaya yang ada pada malam hari. Selain itu pendengarannya sangat tajam unuk menentukan lokasi mangsanya, walau alam keadaan total. f) Semburan ikan pemanah

(52)

33

Ikan pemanah hidup di air tawar makannya berupa serangga-serangga kecil seperti laba-laba, lalat, dan capung. Serangga-serangga kecil yang bergantung pada ranting atau daun tanaman yang berada dekat permukaan air. Meskipun dekat permukaan air, ikan pemanah tidak dapat mencapainya. Untuk mendapatkannya ikan pemanah menyemburkan tetes-tetes air tepat pada serangga yang sedang bergantung tersebut. Ketika serangga jatuh dari ranting dan merosot ke air, ikan pemanah langsung menyambar lalu menelannya.

g) Bentuk sederhana bunga karang

Gambar 2.7 bunga karang

Bunga karang merupakan binatang yang hidup di laut. Bila kebanyakan hewan bergerak mencari makanan, bunga karang hidup menempel di dasar laut dan menunggu datangnya makanan. Bentuk tubuh sangat sederhana. Tidak mempunyai kepala, mulut, maupun anggota tubuh lainnya.

(53)

34

tubuh. Sel-sel dalam rongga tubuh bekerja untuk menyerap oksigen dan makanan yang terlarut dalam air. Air yang telah terpakai dikeluarkan melalui lubang pada puncak tubuh. Bersama air, turut juga keluar ampas makanan. Kadang-kadang juga ikut keluar larva(anak bunga karang). Larva itu berenang sebentar sebelum melekat ke dasar perairan dan tumbuh menjadi dewasa. Bila kumpulan bunga karang mati, maka tinggallah kerangka kapur yang lazim disebut karang.

Jutaan kerangka karang membentuk terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah dari banyak hewan laut seperti teripang laut, bintang laut, cumi-cumi, gurita dan banyak hewan laut lainnya mencari makan di terumbu karang. Hewan lain seperti kepiting, udang, timun laut, kerang, hidup dan tumbuh dalam celah-celah terumbu. Hewan-hewan tersebut menyaring makanannya dari dasar laut.

b. Ciri khusus beberapa jenis tumbuhan, di antaranya: a) Rongga-rongga Udara pada Teratai

(54)

35

Teratai termasuk tumbuhan yang hidup di air. Daun terati umumnya berbentuk bulat. Ada jenis yang diameter daunnya mencapai 1 sampai 2 meter. Daun yang lebar ini memudahkan penguapan air serta fotosintesis tanaman. Tanaman teratai tumbuh di dasar air. Tangkai daun cenderung tumbuh menjalar, sehingga helai daun selalu terlihat mengapung. Tangkai bunga cenderung tumbuh tegak sehingga bunga-bunga teratai dapat muncul dan menyembul keluar dari permukaan air. Akar tanaman teratai terletak di dalam air. Bila batang atau akr teratai dibelah melintang, akan terlihat lubang-lubang atau rongga-rongga udara. Rongga-rongga-rongga udara ini berfungsi membawa oksigen ke batang dan akar. Dengan demikian, walaupun batang dan akar ada di dalam air, tumbuhan ini tetap bernafas.

b) Kantong Semar si Pemakan Serangga

Gambar 2.9 Kantong Semar

(55)

36

dan akan hinggap di dinding yang licin dan jatuh ke dalam cairan dalam daun. Cairan inilah yang melarutkan serangga dan menyerap nitrogen dari serangga tersebut.

Ada juga tumbuhan pemakan serangga lain seperti venus. Daun venus ber-engsel dan berbulu. Daun akan terbuka menunggu serangga datang. Saat serangga menyentuh bulu, kedua bagian daun akan mengatup dengan cepat. Kemudian daun akan mencerna serangga dan menyerap nitrogennya. c) Bau busuk Bunga Rafflesia

Gambar 2.10 Rafflesia

(56)

37 d) Batang penyimpan air pada kaktus

Gambar 2.11 Kaktus

Tumbuhan kakus biasanya tumbuh di daerah padang pasir yang panas dan kering. Ketika hujan, kaktus menyerap air sebanyak mungkin. Kemudian air yang terhisap akan di simpan didalam batangnya yang gemuk dan tebal untuk mengurangi kehilangan air karena penguapan. Ketika musim kering, pelahan-lahan batang kaktus mengkerut kembli karena air telah terpakai . kandungan air di dalam tubuh kaktus dapat mencukupi kebuuhan selama du tahun musim kering.

C. Media Power Point

1. Pengertian media power point

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau

“pengantar”. Education Association (CEA) dalam Asnawir, 2002: 11)

(57)

38

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual atau verbal (Sukiman, 2012: 27).

Power Point merupakan program untuk membantu mempresentasikan dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi. Power point juga sebagai alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide power point.Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan kita melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide.

Dengan bantuan media powerpoint, seorang guru dapat mempresentasikan materi ajar kepada siswa bisa lebih mudah dalam mentransformasikan ilmunya melalui presentasi yang diberikan oleh seorang guru kepada anak didiknya di kelas. Disamping memudahkan seorang guru menguasai kelas dan membantu anak-anak didik untuk tetap fokus dengan apa yang diterangkan oleh seorang guru.

2. Langkah-langkah penerapan media power point

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaranpower point adalah sebagai berikut:

a. Yakinkan bahwa media dan peralatan telah lengkap dan siap digunakan.

(58)

39

c. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

d. Menjelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.

e. Hindarikejadian-kejadian yang bisa

menggangguperhatian/konsentrasi dan ketenangan peserta didik. Berdasarkan langkah-langkah di atas, ilustrasi pembelajaran dengan menggunakan mediaPower Pointpada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan ketika pembelajaran, seperti laptop, LCD proyektor

b. Menyiapkan materi dalam bentuk file power point c. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

d. Bersama-sama dengan peserta didik membahas materi pembelajaran dan contoh soal yang disajikan pada slide presentasi. e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.

f. Peserta didik mengerjakan soal latihan yang disajikan pada slide

presentasi.

3. Kelebihan media power point

a. Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.

(59)

40

c. Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.

d. Dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik.

e. Dapat dipergunakan berulang-ulang. 4. Kelemahan media power point

Adapun kelemahan dari media power point, diantaranya:

a. pengadaannya mahal dan tidak semua institusi pendidikan dapat memiliki.

b. Tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint.

c. Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program microsoft powerpoint sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.

(60)

41 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pabelan

1. Visi dan Misi MI Ma’arifPabelan a. Visi

Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan amanat agama, Pancasila dan UUD 1945

b. Misi

1) Menumbuhkan pengkajian agama Islam secara komprehensif melalui pembinaan keimanan, keislaman, dan akhlaqul karimah.

2) Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan manajemen partisipatif.

2. Profil Sekolah a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : MI Ma’arif Pabelan

NSM : 111.2.33.22.0057

(61)

42

Alamat : Jl. Wijaya Kusuma Pabelan

Kelurahan : Pabelan

Kecamatan : Pabelan

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

NPWP : 20320466

Nama Kepala Madrasah : Abdul Muid, S.Pd.I

Yayasan :Yayasan Pendidikan Ma’arif

Alamat Yayasan : Jl. Wijaya Kusuma Pabelan b. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Tabel 2.1 Data PTK MI Ma’arif Pabelan

No Pendidik Jabatan

1 Abdul Muid, S.Pd.I Kepala Sekolah

2 Robiah, S.Ag Guru Kelas VI

3 M. Mustain, A.Ma Guru Kelas V

4 Umi Lisaniyah, S.Ag Guru Kelas IV

5 Habib Ahmad, S.Pd.I Guru Kelas III 6 Agus Khoirul Anwar, S.Pd.I Guru Kelas II

7 Aji Darmawan, S.Pd Guru Kelas I B

8 Afifah Nur Aini, S.Pd.I Guru Kelas I A 9 Diyah Nur Basyiroh, S.Pd.AUD Guru Mapel No Tenaga Kependidikan Jabatan

(62)

43 B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016 yang berjumlah 23 (dua puluh tiga) anak. Terdiri dari 13 (tiga belas) siswa putri dan 10 (sepuluh) siswa putra.

Kolaborator penelitian ini adalah guru kelas VI MI Ma’arif Pabelan

Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yaitu Ibu Robiah, S.Ag. Tabel 2.2 Data Siswa Kelas VI MI Ma’arif Pabelan

No Nama Jenis Kelamin

9 Jama’atul Masruroh P 10 Halimatus Sa’diyah P

11 Ahmad Qodriyono L

(63)

44

18 Rahmawati Rima Azzahra P

19 M Rifky Darmawan L

20 Thoriq Abdul Aziz L

21 Wahyu Azani Prasana Rakasiwi L

22 Zahra Aulia P

23 Siti Mardiyah P

Jumlah 10 13

Jumlah siswa keseluruhan 23

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini yaitu di MI Ma’arif Pabelan. Lokasi di Dusun Ploso Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Jarak dengan kota kecamatan 1 (satu) km. Dapat ditempuh dengan sepeda motor selama ± 5 menit.

Disekolah tempat penelitian, penelitian dimulai tanggal 03 September 2016. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi pembelajaran IPA MI Ma’arif Pabelan. Dilanjutkan diskusi dengan wali

kelas VI yaitu Ibu Robiah, S.Ag sekaligus pengampu mapel IPA.

(64)

45 D. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 2 siklus ini merancang pembelajaran menggunakan media power point dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Pembelajaran menggunakan media power point diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik.

Pre test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre test yang terdiri dari 10 soal esai yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 07 September 2016. Peneliti melakukan pre test di tahap awal tersebut diketahui bahwa dari 23 siswa yang tuntas berjumlah 6 siswa dengan persentase 26,1 % dan siswa yang belum tuntas berjumlah 17 siswa dengan persentase 73,9 % dengan KKM untuk mata pelajaran IPA di MI Ma’arif Pabelan yaitu 60.

2. Deskripsi Kegiatan Siklus I

(65)

46

(Sumber Arikunto, 2008: 17-9) sebagai berikut : planning

(perencanaan), Action (tindakan), Observation (pengamatan), dan

Reflection (Refleksi). Adapun hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Siklus I dilaksanakan 3 x 35 menit pada tanggal 07 September 2016 yang diikuti oleh 23 siswa. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I ialah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebaga berikut:

1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa.

2) Menentukan Jadwal dan Materi pembelajaran

3) Membuat perangkat dan skenario pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, dll) dengan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media power point.

4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas seperti LCD Proyektor, Laptop, dll.

5) Menyusun soal-soal tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai pembelajaran.

(66)

47

7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

8) Melakukan dokumentasi. b. Tahap Pelaksanaan (Action)

Pada siklus I membahas tentang ciri khusus yang dimiliki hewan. Tiap pertemuan selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit).

Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui Ciri Khusus Jenis Hewan yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti media pembelajaran berupa media power point.

c. Tahap Pengamatan (Observation)

Observasi pada siklus I ini meminta bantuan guru lain MI Ma’arif Pabelan Bapak Habib. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam mengajar dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Setelah pembelajaran siklus I selesai peneliti bersama pengamat mengoreksi kembali proses pembelajaran yang dilakukan guru kelas VI MI Ma’arif Pabelan. Masih ada beberapa kelemahan diantaranya:

(67)

48

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajara siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu di tingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I.

3. Deskripsi Kegiatan Siklus II

Siklus II dilaksanakan 3 x 35 menit pada tanggal 10 September 2016 yang diikuti oleh 23 siswa. Kompetensi Dasar (KD) yang dipelajari pada siklus II ialah mendeskripsikan ciri khusus yang dimiliki tumbuhan.

Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II ialah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:

1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa.

2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat Silabus dan RPP.

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas seperti LCD Proyektor, Laptop, dll.

(68)

49

5) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi tes hasil belajar berupa tes tertulis.

6) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.

7) Membuat lembar pengamatan akivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

8) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

9) Melakukan dokumentasi b. Tahap Pelaksanaan (Action)

Pada siklus II membahas materi Ciri Khusus Jenis Tumbuhan selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit).

Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui Ciri Khusus Jenis Tumbuhan yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan media power point. c. Tahap Pengamatan (Observation)

Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh guru kelas VI MI Ma’arif Pabelan Ibu Robiah. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan media power point.

(69)

50

Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan pembelajaran IPA menggunakan media power point dilakukan oleh observer yaitu guru kelas VI MI Ma’arif Pabelan.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

(70)

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Subjek peneliti terkait peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA semester I Kurikulum KTSP materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup pada siswa kelas VI MI M’arif Pabelan yang berjumlah 23 siswa.

Sebelum penyampaian materi ciri-ciri makhluk hidup dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan Pre Test untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang disampaikan. Pre Test ysng terdiri dari 10 soal Uraian dilaksanakan sebelum pembelajaran IPA pada hari Rabu, 07 September 2016. Hasil Pre Test siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan disajikan dalam Tabel 3.1 berikut:

Tabel3.1 Hasil Pre Test

No Nama Nilai Keterangan

1 Muhammad AryaYudaPerwira 30 Tidak Tuntas

2 KarindaMirnanda 50 Tidak Tuntas

3 RizkyFajarMaulana 45 Tidak Tuntas

4 M. NihadzulAzmi 65 Tuntas

5 Ilham Tri Milasari 55 Tidak Tuntas

6 KholifaturRosyidah 50 Tidak Tuntas

7 EkaWulanFitriyani 60 Tuntas

8 IlhamDwiYuliyanto 45 Tidak Tuntas

(71)

52

11 Ahmad Qodriyono 40 Tidak Tuntas

12 M IrfanIzzudin 60 Tuntas

13 AjujSyauqi Sunny 70 Tuntas

14 Maida Effie Evania 45 Tidak Tuntas

15 M Sultan Kautsar 40 Tidak Tuntas

16 Rania Salsabila 45 Tidak Tuntas

17 Friananda Cindy Savitri 50 Tidak Tuntas

18 Rahmawati Rima Azzahra 60 Tuntas

19 M RifkyDarmawan 35 Tidak Tuntas

20 Thoriq Abdul Aziz 40 Tidak Tuntas

21 WahyuAzaniPrasanaRakasiwi 40 Tidak Tuntas

22 Zahra Aulia 60 Tuntas

23 SitiMardiyah 50 Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Pra Siklus ini, maka diperoleh:

∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1130

∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 6

∑ peserta didik (N) = 23

Ketuntasan belajar (%) = =

(72)

53 = = 49,1

Hasil belajar berdasarkan pada perolehan nilai Pre Test yang dilakukan pada 23 siswa diperoleh nilai tertinggi 70, nilai terendah 30, dengan rata-rata 49,1. Siswa yang tuntas pada pre test sebanyak 6 siswa dengan persentase 26,1% dan siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 17 siswa dengan persentase 73,9%. Persentase rata-rata kelas ini masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan peneliti pada mata pelajaran IPA kelas VI MI Ma’arif Pabelan yaitu 60% dari jumlah siswa.

B. Siklus I

1. Hasil belajar siswa

Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah berupa data nilai prestasi belajar siswa pra PTK. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, di mana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai.

(73)

54

adalah 60. Dalam penelitian ini dapat dilihat kenaikan prestasi dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari siklus per siklus.

Pada pertemuan pertama ini dijelaskan materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup yang meliputi Ciri Khusus Hewan menggunakan Media Power Point yang disiapkan dan dikemas dengan media pembelajaran yang menarik. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak 10 soal dalam bentuk esai. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 10 anak yang mendapatkan nilai di bawah KKM (60) dan 13 siswa yang mendapat nilai di atas KKM (60). Hal itu berarti tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 56,2%. Berikut Tabel 3.2 hasil tes pada siklus I.

Tabel 3.2 Hasil Tes Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Muhammad AryaYudaPerwira 45 Tidak Tuntas

2 KarindaMirnanda 55 Tidak Tuntas

3 RizkyFajarMaulana 50 Tidak Tuntas

4 M. NihadzulAzmi 70 Tuntas

5 Ilham Tri Milasari 60 Tuntas

6 KholifaturRosyidah 55 Tidak Tuntas

7 EkaWulanFitriyani 65 Tuntas

8 IlhamDwiYuliyanto 60 Tuntas

9 Jama’atulMasruroh 50 Tidak Tuntas

10 HalimatusSa’diyah 60 Tuntas

(74)

55

12 M IrfanIzzudin 65 Tuntas

13 AjujSyauqi Sunny 80 Tuntas

14 Maida Effie Evania 55 Tidak Tuntas

15 M Sultan Kautsar 45 Tidak Tuntas

16 Rania Salsabila 60 Tuntas

17 Friananda Cindy Savitri 65 Tuntas

18 Rahmawati Rima Azzahra 70 Tuntas

19 M RifkyDarmawan 45 Tidak Tuntas

20 Thoriq Abdul Aziz 60 Tuntas

21 WahyuAzaniPrasanaRakasiwi 50 Tidak Tuntas

22 Zahra Aulia 65 Tuntas

23 SitiMardiyah 60 Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Siklus I ini, maka diperoleh:

∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1340

∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 13

∑ peserta didik (N) = 23

Ketuntasan belajar (%) =

=

(75)

56 = = 58,2

2. Refleksi

Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Pembelajaran siklus I berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa hal yang menjadi garis besar baik kelebihan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I. Setelah pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan hasil pra siklus. Siswa yang tuntas pada saat pra siklus adalah 6 siswa (26,1%) pada siklus I menjadi 13 siswa (56,2%). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu pra siklus adalah 17 siswa (73,9%), pada siklus I menjadi 10 siswa (43,4%). Nilai tertinggi siswa meningkat dari 70 menjadi 80, meskipun nilai terendah 45. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari pra siklus I, dari 49,1 menjadi 58,2.

Secara umum data yang ada menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I memiliki kelebihan sebagai berikut:

(76)

57

b) Kemampuan siswa kelas VI MI Ma’arif Pabelan dalam menyerap pelajaran pada umumnya tergolong cepat.

c) Pengunaan media power point mampu menarik perhatian dan memicu keaktifan siswa dalam menggunakan media.

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

a) Siswa mampu menjawab pertanyaan secara bersama-sama, hanya saja masih ada beberapa siswa yang malu-malu.

b) Kondisi kelas yang ramai karena antusias yang berlebihan dari siswa mengkibatkan lepas kontrol.

Akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga pembelajaran perlu di lanjutkan ke siklus II diantaranya: a) Media power point yang digunakan terlalu sederhana, sehingga

masih banyak siswa yang tidak bisa menyimak maupun mendengarkan dengan baik.

(77)

58 C. Siklus II

Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 10 September 2016 menghasilkan data nilai hasil belajar siswa.

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada Siklus II dapat disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Tes Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Muhammad AryaYudaPerwira 55 Tidak Tuntas

2 KarindaMirnanda 70 Tuntas

3 RizkyFajarMaulana 70 Tuntas

4 M. NihadzulAzmi 80 Tuntas

5 Ilham Tri Milasari 70 Tuntas

6 KholifaturRosyidah 75 Tuntas

7 EkaWulanFitriyani 80 Tuntas

8 IlhamDwiYuliyanto 75 Tuntas

9 Jama’atulMasruroh 70 Tuntas 10 HalimatusSa’diyah 75 Tuntas

11 Ahmad Qodriyono 65 Tuntas

17 Friananda Cindy Savitri 75 Tuntas

18 Rahmawati Rima Azzahra 85 Tuntas

(78)

59

No Nama Nilai Keterangan

20 Thoriq Abdul Aziz 70 Tuntas

21 WahyuAzaniPrasanaRakasiwi 75 Tuntas

22 Zahra Aulia 85 Tuntas

23 SitiMardiyah 70 Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Siklus II ini, maka diperoleh:

∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1660

∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 20

∑ peserta didik (N) = 23

Ketuntasan belajar (%) =

=

= 86,9 %

Sehingga, nilai rata-rata ( x ) =

=

= 72,1

(79)

60

dengan ketuntasan klasikal 86,9%, nilai ini melebihi KKM yang ditentukan yaitu 70.

Hasil belajar siklus II di kelas VI MI Ma’arif Pabelan mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus II yang didapat dengan rata-rata kelas 72,1 sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan ialah 70. Siswa yang tuntas pada siklus II adalah 20 siswa dengan persentase 86,9% serta dari 3 siswa tidak tuntas dengan persentase 13,0%. Adapun siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan dan menerima materi tersebut, dan juga disebabkan oleh motivasi awal yang rendah. Adapun solusi yang diupayakan oleh guru adalah memberi program remidial/ perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran IPA di Kelas VI MI Ma’arif Pabelan.

2. Refleksi

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1.1 SK dan KD IPA Kelas VI SD/MI Semester I
Gambar 2.1 kelelawar
Gambar 2.2 cicak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah (1) hendaknya mengembangkan proses pembelajaran sains terutama pada mata pelajaran fisika yang dapat

Pentingnya penjadwalan dalam proyek merupakan hal yang krusial, mengingat dalam penjadwalan tersebut terdapat informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek

Hasil yang dicapai dalam evaluasi sistem informasi persediaan CV Sembilan Gaya Utama adalah menemukan kelemahan- kelemahan yang terdapat dalam pengendalian manajemen

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

dengan Y (Kinerja) sebesar 0,000 yang berarti kurang dari signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data X 2 dengan Y memiliki hubungan yang linear.. Kemudian mencari uji

informasi yang berbeda mengenai biaya yang akan di keluarkan dari pegawai terkait dengan kenyataan tagihan yang diberikan pada saat pasien ingin keluar dari

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Terjadi perbaikan yang optimal dalam kemampuan bahasa dalam mengenal huruf dan penelitian berhasil Dilakukan upaya perbaikan dengan PTK Siklus 1 Permainan tebak huruf..