• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Capaian Realisasi Keuangan

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN – TAHUN 2016

3.4.2 Hasil Capaian Realisasi Keuangan

a. Capaian Pelaksanaan Anggaran

Pagu anggaran BPPL sepenuhnya berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnnya, mulai bulan September pagu anggaran BPPL berubah karena penghematan anggaran sebesar Rp. 17,3 Milyar, yang semula sebesar Rp. 63.177.353.000 menjadi Rp. 45.877.353.000. Kemudian adanya selfblocking sebesar 3 Milyar, sehingga pagu akhir setelah memperhitungkan selfblocking menjadi Rp. 42.877.353.000.

Penghematan anggaran terjadi hanya pada akun belanja barang, yaitu pada kegiatan penelitian Stok assessment di 11 WPP sebesar Rp. 17.069.600.000 dimana pagu anggaran semula Rp. 45.000.000.000 menjadi Rp. 27.930.400.000, kemudian selfblocking Rp.3.000.000.000 sehingga pagu kegiatan prioritas menjadi Rp. 24.930.400.000. Sementara penghematan sebesar Rp. 230.400.000 diambil dari bidang manajerial. Pagu belanja barang yang semula Rp. 52.477.841.000 menjadi Rp. 35.177.841.000 atau setelah selfblocking Rp. 32.177.841.000.

Penyelenggaraan kegiatan berdasarkan jenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal untuk BPPL sampai akhir tahun 2016 dapat dilihat dalam Gambar berikut:

26 Gambar 8. Persentase target dan realisasi anggaran BPPL TA.2016

Sampai akhir tahun 2016, realisasi tertinggi terdapat pada belanja pegawai yaitu sebesar Rp. 9,931,072,221 (97.37 %) dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 10,199,512,000 (100 %) dari pagu yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 10,199,512,000. Realisasi terendah terdapat pada belanja barang, yaitu sebesar Rp. 26,957,538,808 (76.63 %) dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 35,177,841,000 (100 %) dari pagu yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 35,177,841,000. Sementara realisasi untuk belanja modal yaitu sebesar Rp. 474,444,850 (94.89 %) dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 500,000,000 (100 %) dari pagu sebesar Rp 500,000,000.

Pada tahun 2016, pagu anggaran BPPL sepenuhnya berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni. Penghematan anggaran, sebesar 17,3 Milyar terjadi pada pertengahan bulan Agustus, dan selfblocking sebesar 3 Milyar sampai akhir tahun. Realisasi penyerapan anggaran untuk mendanai seluruh kegiatan Balai Penelitian Perikanan Laut sampai akhir TA. 2016 mencapai 81,44% atau 87,14% (setelah selfblocking) dari target 100% dari total pagu yang telah ditetapkan. Tabel 28. Target dan realisasi anggaran BPPL TA.2016

Jenis belanja Pagu Target Realisasi Deviasi (%)

Rp % Rp %

Pegawai 10.199.512.000 10.199.511.900 100 9.931.072.221 97,37 2,63 Barang 35.177.841.000 35.177.841.000 100 26.957.538.808 76,63 23,37 Modal 500.000.000 500.000.000 100 474.444.850 94,89 5,11 Jumlah 45.877.353.000 45.877.352.900 100 37.363.055.879 81,44 18,56

27

b. Akuntabilitas Keuangan

Sampai dengan akhir TA. 2016, deviasi realisasi penyerapan anggaran terhadap target adalah sebesar 18,56% atau 12,86% terhadap pagu setelah selfblocking.

Deviasi penyerapan anggaran belanja pegawai sebesar 2,63% dari target yang telah direncanakan. Deviasi pada belanja pegawai tersebut akibat tidak terealisasinya anggaran sebesar Rp.272.275.945, karena adanya pegawai yang pensiun, sisa uang makan Rp. 134.191.400, dan sisa tukin Rp.95.529.136.

Deviasi realisasi anggaran pada belanja barang sebesar 23,37% dari target yang telah direncanakan. Deviasi pada belanja barang merupakan deviasi tertinggi, dengan nominal sebesar Rp. 8.220.302.192. Penyebab deviasi tersebut adalah karena penghematan 3 Milyar (selfblocking), dan sejumlah anggaran yang tidak terealisasi tersebut yaitu pada komponen keperluan perkantoran Rp. 207.191.968, daya tahan tubuh Rp.142.913.556, belanja bahan Rp. 554.330.670, honor Rp.1.008.290.000, belanja barang non operasional Rp. 731.115.600, barang persediaan Rp. 454.481.002, sewa Rp. 1.262.456.100, jasa lainnya Rp. 521.876.900, perjalanan dinas Rp.2.759.625.542, perjalanan dalam kota Rp. 117.270.000, dan perjalanan meeting luar kota Rp. 172.733.000.

Deviasi pada belanja modal hanya 5,11% saja, hal ini disebabkan karena semua kegiatan pengadaan dapat terealisasi semuanya dengan capaian fisik 100%. Deviasi penyerapan anggaran disebabkan karena terdapat sisa sisa pengadaan kendaraan dinas yaitu Rp.24.155.150.

Sampai akhir tahun 2016, hampir semua output kegiatan memiliki deviasi realisasi penyerapan anggaran diatas 5% terhadap target serapan. Kecuali pada kegiatan pengadaan (belanja modal). Namun sebagian besar nilai deviasi dari tiap output tersebut tidak begitu signifikan (<5%) terhadap total deviasi seluruh output kegiatan BPPL TA.2016 (Rp.8.514.297.021) karena output tersebut masing-masing memilki bobot yang relatif sangat rendah terhadap total bobot (100%) pagu BPPL. Kecuali pada output nomor 1 (75,37%) dan 11 (9,76%).

Semua penyebab deviasi terbesar adalah pada belanja barang. Faktor terbesar penyebab deviasi penyerapan anggaran adalah pada output nomor 1 yaitu

28 pada kegiatan penelitian stok assessment di 11 WPP yaitu sebesar Rp. 6.417.173.193 atau 75,37% dari total deviasi Rp. 8.514.297.021. Terutama terjadi pada belanja sewa, belanja honor output kegiatan penelitian, belanja perjalanan dinas, dan selfblocking 3 Milyar seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Hal ini sebagai akibat dari tidak terlaksananya kegiatan survey pengumpulan data sebanyak 4 bulan/trip (April, Juli, September, dan Desember), yang langsung berimplikasi pada belanja perjalanan dinas, juga sewa kendaraan. Dimana estimasi belanja perjalanan dinas untuk 1 bulan/trip bisa mencapai 500 Juta. Selain sewa kendaraan, besarnya belanja sewa yang tidak terealisasi terutama karena hampir semua kegiatan survey laut dengan menggunakan sewa kapal nelayan tidak dapat dilaksanakan karena waktu dan personil yang terbatas. Sementara deviasi pada belanja honor karena honor pengolah data serta honor pembantu penelitian banyak yang tidak direalisasikan.

29 Tabel 29. Realisasi anggaran BPPL berdasarkan output TA. 2016

No Output Pagu Bobot Target Realisasi Deviasi

Rp % Rp % %

1

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Laut yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya

27.930.400.000 60,88 27.930.400.000 100 21.513.226.807 77,02 22,98

2 Data dan Informasi Litbang Perikanan 1.184.175.000 2,58 1.184.175.000 100 1.005.991.800 84,95 15,05 3 Karya Tulis Ilmiah (KTI) Bidang IPTEK Perikanan Laut 65.825.000 0,14 65.825.000 100 11.249.500 17,09 82,91 4 Pelayanan dan pengelolaan sarana dan jasa litbang

perikanan 179.936.000 0,39 179.936.000 100 34.662.229 19,26 80,74

5 Perencanaan dan Penganggaran Litbang Perikanan 223.096.000 0,49 223.096.000 100 95.854.450 42,97 57,03 6 Pengendalian dan pelaporan Litbang Perikanan 588.545.000 1,28 588.545.000 100 305.070.900 51,83 48,17 7 Penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga Litbang

Perikanan 282.483.000 0,62 282.483.000 100 219.116.950 77,57 22,43

8 Pengembangan SDM dan penataan organisasi Litbang

Perikanan 262.500.000 0,57 262.500.000 100 76.884.500 29,29 70,71

9 Pengelolaan data, informasi, dan publikasi hasil litbang

perikanan 445.040.000 0,97 445.040.000 100 255.524.050 57,42 42,58

10 Pengembangan Kerjasama Litbang Perikanan 128.000.000 0,28 128.000.000 100 114.978.695 89,83 10,17 11 Layanan Perkantoran 14.087.353.000 30,71 14.087.352.900 100 13.256.051.148 94,10 5,90

12 Kendaraan Bermotor 360.000.000 0,78 360.000.000 100 335.844.850 93,29 6,71

13 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 70.000.000 0,15 70.000.000 100 70.000.000 100,00 0,00 14 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 70.000.000 0,15 70.000.000 100 68.600.000 98,00 2,00

30

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

1. Sampai dengan Triwulan-3, nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) sebesar 115,79% (Katagori sangat baik). Pengukuran capaian kinerja BPPL Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi IKU pada masing-masing prespektif dari hasil pengukuran tersebut diperoleh capaian kinerja BPPL ditingkat korporat di Tahun 2016 sebesar 115,79 % yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif.

2. Nilai tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2015 sebesar 97,08 %. Uraian lengkapnya perbandingan capaian tahun 2016 dengan 2015 dapat disajikan sebagai berikut: Perspektif pelanggan (Customerperspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 100,00% dari 95,00%; Perspektif Internal (Internal Process perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 111,33% dari sebelumnya 98,39%; Perspektif

Learn and Growth (Learn and Growth perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 120,00% dari 97,84% capaian pada tahun 2015.

3. Sampai akhir tahun 2016, realisasi anggaran untuk program prioritas “Stock Assessmnet di 11 WPP” sebesar Rp. 21.513.226.807 (77,02%) atau 86,29% dari pagu selfblocking dari target sebesar 100%. Sementara estimasi realisasi capaian fisik sebesar 100% dari target 100%.

4. Pada tahun 2016, capaian fisik dari 14 output kegiatan adalah sekitar 93,07%. Pencapaian kegiatan-kegiatan tersebut diestimasi dengan didasari pertimbangan tertentu baik yang bersifat teknis maupun non teknis.

5. Realisasi penyerapan anggaran untuk mendanai seluruh kegiatan BPPL TA. 2016 mencapai 81,44% atau 87,14% (setelah selfblocking) dari target 100% dari total pagu yang telah ditetapkan. Deviasi realisasi penyerapan anggaran terhadap target adalah sebesar 18,56% atau 12,86% terhadap pagu setelah selfblocking.

31

Permasalahan Dan Tindaklanjut

Sejatinya pada setiap output kegiatan terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan. Namun beberapa permasalahan berikut merupakan kendala yang relatif penting yang dihadapi BPPL dalam mencapai tujuan utama yaitu melaksanakan penelitian. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah

No Uraian Permasalahan Tindak Lanjut Rencana Aksi

1 Penelitian stock assessment di 11 WPP Keterbatasan jumlah SDM peneliti dan teknisi pelaksana; Bantuan tenaga pelaksana penelitian dari instansi lain;

Kolaborasi dengan perguruan tinggi yang berada di lokasi (WPP) terkait dalam bentuk bantuan tenaga pelaksana penelitian;

data dari enumerator pada beberapa lokasi sampling belum sesuai target

survei darat; evaluasi langsung di lapangan

monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap enumerator oleh peneliti yang kompeten dibidangnya; pembayaran honor enumerator masih terkendala proses administrasi pembuatan SBML honor enumerator penerbitan SBML honor enumerator dari Biro Keu

2 Penelitian stock assessment di 11 WPP pemotongan anggaran 17,3 Milyar, sehingga survei laut stok assessment dengan kapal riset di 5 WPP tidak bisa

dilaksanakan

Surrvei laut dengan menggunakan kapal sewa yang lebih kecil (kapal nelayan)

Survei laut dengan menggunakan sewa kapal nelayan di WPP terkait .

selfblocking anggaran 3 Milyar

survei laut stok assessment dengan kapal nelayan (sewa) di 5 WPP tidak bisa dilaksanakan

Revisi KAK, proposal teknis 3 Kepindahan lokasi kantor BPPL

akselerasi dan arah pengembangan BPPL terutama perbaikan dan pengembangan seluruh laboratorium, pengembangan dormitory dan laboratorium penangkapan ikan. orientasi pengembangan BPPL sebagai Regional Center of Stock Assesment of Tropical Fish perlu dikaji kembali.

Proses akreditasi Lab. Genetik sedang dalam proses, dan akan tetap dilanjutkan.

32 Identifikasi permasalahan dan solusi, khusus untuk kegiatan prioritas yaitu stok assessment di 11 WPP adalah sebagai berikut

No Masalah kendala Solusi Nilai tambah

1

Kualitas dan kuantitas data yang dihasilkan oleh enumerator belum optimal

Supervisi terhadap enumerator, pergantian personil enumerator dengan yang lebih kompeten, standarisasi form enumerasi, penunjukkan tenaga observer (tahun depan)

Diperoleh data runtun waktu (produksi, upaya, biologi SDI), untuk mendukung kajian stok assessment

2 Belum adanya standar biaya honor enumerator

Pembuatan SBML/SBK honor enumerator

Pembayaran honor enumerator sesuai target, secara psikologis dapat meningkatkan kualitas data enumerator

3 Wahana penelitian (kapal riset) belum ada

Kerjasama penggunaan kapal riset dengan instansi lain, penggunaan kapal-kapal di WPP setempat

Perolehan data insitu untuk kajian stok assessment (potensi stok, kondisi lingkungan)

4 Penghematan anggaran Revisi KAK, ROK, proposal teknis

Penyesuaian target tanpa mengurangi output.

5

Jumlah peneliti tidak sebanding dengan lokasi (sampling site) dan

frekuensi pengumpulan data di 11 WPP

Perekrutan SDM peneliti melalui jalur tenaga kontrak, kerjasama dengan perguruan tinggi di WPP setempat dalam hal penggunaan tenaga penelitian.

Pengambilan data-informasi dukungan stok assessment di masing-masing lokasi di 11 WPP lebih optimal

Beberapa hal yang akan tahun 2017 untuk memperkuat implementasi program/tusi

a. Pengembangan system pendataan Stock Asessment dengan melibatkan NGOs, Assosiasi, Industry dan PEMDA sehingga dapat mengurangi beban pembiayaan Riset.

b. Pelaksanaan pendataan secara on line

c. Pengembangan kapasitas peneliti dan teknisi melalui kegiatan internship dan on job training dengan kerjasama International (WCPFC,IOTC, CSIRO, SEAFDEC, NOOA, CEFAS)

d. Penguatan pendataan melalui Observer yang didahului dengan training for trainer dan trial observer program.

33

Rekomendasi, input dan hal yang dianggap strategis dalam memperkuat kinerja litbang tahun 2017

a. Konsep One Data dan One KKP perlu di implementasikan sampai pada tatataran operasional dan karya nyata.

b. Efesiensi pendanaan bagi kegiatan riset pada tahun 2017 perlu tetap dipastikan menjaga kualitas output kegiatan dan sinergi dengan ditjen teknis dan kebutuhan nasional dan peran RI di Forum Internasional.

c. Dana crash Program perlu dipertimbangkan untuk dialokasikan untuk memperkuat kinerja Balitbang tahun 2017

Dokumen terkait