• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan lokal yang dipakai dalam penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan beracun yang ditemukan di Hutan Lindung Simancik I. Tumbuhan yang ditemukan adalah 13 jenis. Penamaan dalam bahasa daerah/lokal sangat diperlukan untuk menunjang apabila nantinya tumbuhan tersebut tidak terindentifikasi. Dari 13 jenis yang ditemukan semuanya memiliki nama lokal yang diketahui oleh ahli pengobatan tradisional dan dibantu oleh masyarakat sekitar yang notabenenya sesama ahli pengobatan tradisional. Dalam kondisi ini dari 13 jenis ada 2 jenis dinyatakan mereka tidak beracun dan pembukitiannya di lab ternyata beda, bahwa jenis jabut-jabut yang buahnya dikonsumsi dan Risi-risi yang daunnya digunakan untuk sayur ternyata beracun. Hal inilah yang membuat perlunya aspek fitokimia dalam identifikasi semua kandungan tumbuhan yang terdapat di dalamnya. Di luar dari 2 jenis tumbuhan yang mereka anggap tidak beracun, tumbuhan beracun yang lainnya dikatakan beracun karena memang sangat berbahaya bagi tubuh dan hewan ternak jika terkena baik getah maupun dikonsumsi hewan ternak, misalnya tumbuhan bergetah, jika terkena mata atau kulit bisa gatal-gatal dan mengalami kebutaan, Sebagian lainnya juga digunakan untuk menunjang pengobatan tradisional. Contohnya tidak semua getah yang berbahaya ada juga yang digunakan untuk pengobatan penyakit biasa, misalnya bisul, sengatan lebah , dan lainnya. Jadi pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan beracun belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Hal inilah yang membuktikan bahwa pengetahuan dan tehnologi sangat dibutuhkan untuk aplikasinya di kehidupan bermasyarakat.

Deskripsi Tumbuhan Beracun yang Ditemukan di Hutan Lindung Simancik I

Jenis-jenis tumbuhan beracun yang ditemukan di Hutan Lindung Simancik I ada 13 jenis. Jenis tumbuhan beracun yang telah ditemukan dideskripsikan sebagai berikut.

1.Deng-Deng Karangen (Octomeles sumatrana)

Gambar 4. Deng-Deng Karangen Kingdom : Plantae

Divisi : Angiosperm Class : Eudicots Ordo : Cucurbitales Famili : Datiscaceae Genus : Octomeles Miq.

Spesies : O. sumatrana

Perawakan pohon berukuran besar, tinggi 40-50 m. Batang diameter dapat mencapai 250 cm, bentuk silindris, tidak berlekuk, bebas cabang mencapai 30 m, berbanir besar mencapai tinggi 4,5 m, kulit batang berwarna abu-abu kecoklatan, licin, kadang berbintik-bintik, berlekah atau retak-retak tak teratur, dari famili Datiscaceae. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan terpen pada daun. Daun tunggal, kedudukan tersebar atau spiral, tepi daun rata, berbentuk jantung membundar dengan panjang 12-40 cm dan lebar 6-23 cm, panjang tangkai daun 10-32 cm. Berbiji banyak berbentuk gelondong. Buah berupa kapsul berbentuk bulat memanjang, membelah dari atas ke bawah, panjang 12 mm.

2. Duri-Duri (Hura brasiliensis)

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Class : Dicotyledon Ordo : Malpighiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Hura

Spesies : Hura brasiliensis

Nama asli dari tumbuhan ini sebenarnya adalah Sanbox tree (pohon kotak pasir). Memiliki batang lurus serta berduri, berggetah putih susu, dan perawakan tinggi besar. Daunnya jenis tunggal dan bertangkai dan pada bagian tepinya bergerigi. Untuk buahnya berbentuk bundar mirip seperti roda karena bagian luarnya yang beralur. Pohon ini sangat berbahaya bagi masyarakat karena pohon ini mengeluarkan getah yang bias dibilang beracun Getah dari pohon ini berwarna putih. Apabila terkena mata manusia akan sangat berbahaya. Karena getah ini biasanya digunakan untuk alat memanah atau berburu hewan. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponim, dan Terpenoid pada daun. Bentuk daun oval.

3. Gagaten Perik (Ficus sp )

Gambar 6. Gagaten Perik Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Class : Monocotyledon Ordo : Rosales Famili : Moraceae Genus : Ficus Spesies : Ficus sp

Batang berwarna hitam kemerahan. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Saponim, dan terpen pada daun. Bagian pucuk daun berwarna merah kecoklatan. Bentuk daun lanceolate. Bentuk ujung daun acuminate. Bentuk pangkal daun acute. Bentuk tepi daun entire.

4.Jabut-Jabut (Alangium javanicum) Gambar 7. Jabut-Jabut Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Cornales Famili : Alangiaceae Genus : Alangium Spesies : A. javanicum

Spesies tanamana dalam keluarga Alangiaceae. Penyebarannya terdapat di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapaura. Pertengahan tahun tajuk pohon hingga 35 m dan 41 cm dbh. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Saponim dan terpenoid. memiliki stipula. Tata daun alternate, sederhana, bentuk daun oblong, ujung daun acute, pangkal daun acute, tepi daun

entire. Tergolong berbiji lembek. berwarna kuning-putih. Ditempatkan dalam jumlah malai kecil. Buah berwarna merah tua dan dapat dimakan.

5.Kerah-Kerah ( Canarium karoense H.J.L )

Gambar 8. Kerah-Kerah Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae Class : Eudicots Ordo : Sapindales Famili : Burseraceae Genus : Canarium Spesies : C.karoense

Pertumbuhannya merambat tetapi tidak mengikat tumbuhan di sekitarnya. Semua sample yang ditemukan memiliki ukuran yang relative kecil. Kandungan

kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid dan Saponim pada daun. Permukaan daun kasar Bentuk daun oblaceolate. Bentuk ujung daun obtuse. Bentuk pangkal daun cuneate. Bentuk tepi daun serrate. Bunga berwarna putih bersih 6. Kukur (Scheflera sp ) Gambar 9. Kukur Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Class : Dicotyledon Ordo : Apiales Famili : Araliaceae Genus : Scheflera Spesies : Scheflera sp

Perawakan batang berawarna kekuninagn. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Flavonoid, Saponim, dan terpen pada daun.

7.Lancing Karangen (Cryptocarya tomentosa B.L )

Gambar 10. Lancing Karangen Kingdom : Plantae Divisi : Angiosperms Class : Magnoliids Ordo : Laurales Famili : Lauraceae Genus : Cryptocarya Spesies : C.tomentosa

Adalah pohon berukuran sedang yang tumbuh hingga ketinggian 20 m dengan ketebalan dari 105 cm di hutan hujan utama thailand, Malaysia, Kalimantan, dan Indonesia. Tumbuh sampai ketinggian 1000 m. kulit kemerahan dan bersisik halus. kulit bagian dalam berwarna kuning, menjadi coklat jika terpapar. Panjang tangkai daun adalah 0,5-1,5 cm dan berbulu halus. Ujung daun memiliki dasar runcing yang cuneate, dan permukaan yang lebih rendah agak keabu-abuan dan berbulu halus. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Plavonoid, Saponim, dan terpen pada daun.

8.Rancang (Rubia sp )

Gambar 11. Rancang Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyta Class : Dicotyledon

Ordo : Gentianales Famili : Rubiaceae Genus : Rubia Spesies : Rubia sp

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan bawah. Memiliki batang yang berbuku-buku dan buah terdapat pada ujung batang. Batang berwarna hijau. Tata daun decusate, daun tunggal, bangun daun lanset (lanseolatus), pangkal daun meruncing (acutus), tepi daun bergerigi kasar (serraatus). ujung daun meruncing (acutus), permukaan daun gundul (glaber) pertulangan daun menyirip (penninervis). Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Flavonoid, Saponim, dan terpen pada daun.

9. Riang-Riang ( Caladium bicolor )

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Class : Monocotyledoneae Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Caladium Spesies : C.bicolor

Riang-Riang atau keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus

Caladium (suku talas-tal

juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, sepertiColocasia). Keladi sejati jarang membent sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia. Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi. Walaupun demikian, penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad ke-18 diC. bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni. Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak

terdapat 120 kultivaC.

burgkii untuk mendapatkan helai daun yang bergelombang. Keladi dapat memunculka dapat tumbuh dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai

Caladium bicolor (Keladi dua warna) adalah salah satu tumbuhan yang berdaun lengkap atau folium completus karena memiliki pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioulus) dan helaian daun (lamina). Tanaman ini memiliki sifat daun yaitu bangun daun atau circumscriptio bentuknya menyerupai sebuah perisai atau peltatus. Daging daun atau Intervenium nya bersifat seperti kertas atau papyraceus. Susunan tulang-tulang atau nervatio nya bersifat menjari atau palminervis. Tepi daun atau margo folii nya bersifat berombak atau repandus. Ujung daun atau apex folii nya bersifat meruncing atau acuminatus. Permukaan daunnya bersifat licin atau laevis. Kandungan kimia: Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Flavonoid, dan terpen pada daun.

10. Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliopyta (Tumbuhan berbunga) Class : Liliopsida (Berkeping satu/monokotil) Ordo : Liliales

Famili : Smilacaceae Genus : Smilax

Spesies : Smilax leucophlla

liana memanjat. Batang berkayu,diameter 0,5 cm,memiliki duri, memilki sulur. Habitat hutan dan pegunungan topis. Tergolong family Smilacaceae. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponim dan terpenoid. Daun perkamen, berwarna hijau mengkilat,bentuk daun membulat telur, panjang 7-19cm, lebar 5-11 cm; panjang tangkai daun 1-2 cm. daun muda sebagai sayur. Buah muda berwarna hijau dan merah bila telah masak, diameter 2-4 cm.

11. Sangke Sempilit Karangen ( Podocarpus amarus Bl )

Gambar 14. Sangke Sempilit Karangen Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Pinopyta Class : Pinopsida Ordo : Pinales

Famili : Podocarpaceae Genus : Podocarpus

Spesies : Podocarpus amarus

Family Podocarpaceae. Pohon biasanya sampai 45 m tinggi atau Besar pohon kanopi , hingga 140 cm. Getah berbintik keputihan , tunas terminal tidak tertutup oleh daun . Daun spasi sepanjang cabang , spiral. daun tunggal pada cabang dan tersusun spiral, sederhana, tangkai daun melekat pada dasar helai

daun, tidak bengkak ; daun terluas 4,0-15,0 cm , 2,0-20,0 cm; simetris, acuminate, permukaan daun berwarna hijau tua .stipula ada . Perbungaan terminal atau aksiler, bunga tunggal atau bunga pada sumbu tidak bercabang ( bunga jantan dan betina dalam satu tangkai), bunga berkelamin tunggal , berkelamin dengan bunga jantan dan betina pada tanaman yang berbeda , bunga sedikit asimetris , 1,0-3,0 mm , panjang benih lebih dari 10 mm ( maksimal 20 mm ) . Penyebaran West Sepik , Morobe , Western Highlands , Dataran Tinggi Timur , Utara , Milne Bay , New Britain & New Ireland . Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid, Saponim dan terpen pada daun.

12. Sangketan (Actinodaphne angustifolia Ness)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Divisi : Angiosperms Class : Magnoliids Ordo : Laurales Famili : Lauraceae Genus : Actinodaphne

Spesies : Actinodaphne angustifolia Ness.

Actinodaphne angustifolia Nees. adalah pohon cemara berukuran sedang. Lingkaran daun 4-6, panjang 10-30 cm, seperti kulit, lanset, lonjong sungsang atau elips. Bunga kecil, dioecious, kekuningan . Buah seperti berry dengan ukuran 8 mm , berbentuk elips, merah saat masak. Family Lauraceae. Daun digunakan dalam penyakit urin dan diabetes. Kernel buah mengandung monoflaurin, asam laurat, n-hexacosanol, sitosterol dan glukosida nya. Daun mengandung ß-sitosterol, quercetin 3-rhamnoside, vitexin, friedelin dan hidrokarbon. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, dan terpen pada daun.

13. Silantem Karangen (Connarus agamae)

Gambar 16. Silantem Karangen Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Spematopyta Class : Dicotyledon Ordo : Fabales Famili : Connaraceae Genus : Connarus

Spesies : Connarus agamae

Spesies tanamana dalam keluarga Connaraceae. Terbatas untuk hutan dipterocarpaceae campuran primer. Kandungan kimia yang terkandung adalah senyawa golongan Alkaloid,Saponim dan terpenoid. Bentuk daun pinnate. Permukaan daun scabrous. Bentuk ujung daun acute. Bentuk pangkal daun acute. Bentuk tepi daun entire.

Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung

Dokumen terkait