• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh perawat di ruang rindu B-4

di RSUP H.Adam Malik. Hasil penelitian ini diperoleh melalui tindakan

penyebaran kuesioner pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh

peneliti kepada seluruh perawat. Penyebaran lembar kusioner dilakukan untuk

memperoleh data perawat berupa jenis kelamin, usia, alamat, pendidikan terakhir,

dan lama masa kerja perawat dan data tentang pelaksanaan discharge planning

yang dilakukan oleh perawat di ruang anak rindu B-4 RSUP H. Adam Malik.

Proses pengambilan data dilaksanakan mulai April–Mei 2016. Penelitian ini

melibatkan seluruh perawat yang ada di ruang anak rindu B-4 RSUP H. Adam

5.1.1 Karakteristik demografi responden

Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi responden kuesioner pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh perawat di runag rawat inap anak rindu B-4 RSUP. H. Adam Malik Medan (n=26)

Berdasarkan tabel 5.1.1 diperoleh data bahwa mayoritas perawat adalah

perempuan yaitu sebanyak 25 orang (96,2%) dengan rentang usia perawat 38-51

tahun sebanyak 15 orang (57,7%). Tingkat pendidikan perawat terbanyak adalah

D-III keperawatan sebanyak 16 orang (61,5) dengan lama masa kerja perawat

13-25 tahun sebanyak 15 orang (57,7) dan agama Kristen protestan sebanyak 17

orang (65,4%).

Karakteristik Responden Frekuensi

(F) Persentase (%) Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Usia 25-37 tahun 38-51 tahun Pendidikan terakhir D-III Keperawatan S-1 Keperawatan Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Lama kerja 1-12 tahun 13-25 tahun 1 25 11 15 16 10 8 17 1 11 15 3,8 96,2 42,3 57,7 61,5 8,5 30,8 65,4 3,8 42,3 57,7

5.1.2 Hasil pelaksanaan discharge planning per item pernyataan

Tabel 5.1.2 Distribusi frekuensi dan persentase respon responden terhadap kuesioner tepelaksanaan discharge planningdi ruang rindu B-4 RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016(n=26)

Item Ya

(f) (%)

Tidak (f) (%) 1. Perawat menjelaskan tentang jenis aktifitas yang dapat

dilakukan oleh pasien

26 100 0 0

2. Perawat menjelaskan tentang cara pemberian obat di

rumah

26 100 0 0

3. Perawat menjelaskan tentang nama dan kegunaan obat 26 100 0 0

4. Perawat menjelaskan tentang efek samping obat 26 100 0 0

5. Perawat menjelaskan dosis obat yang akan digunakan 26 100 0 0

6. Perawat menjelaskan tentang cara memperoleh obat 26 100 0 0

7. Perawat menjelaskan tentang fasiltas kesehatan yang bisa di hubungi jika terjadi kegawatdaruratan (seperti: puskesmas, klinik, praktek dokter)

24 92,3 2 7,7

8. Perawat memberikan edukasi tentang hasil pemeriksaan penunjang

22 84,6 4 15,4

9. Perawat menjelaskan tentang pola makan yang benar 21 80,8 5 19,2

10.Perawat menjelaskan tentang makanan yang perlu

dihindari

26 100 0 0

15.Perawat menjelaskan kepada pasien kapan pasien diperbolehkan pulang

21 80,8 5 19,2

16.Perawat menjelaskan tentang tempat perawatan

selanjutnya setelah pulang

25 96,2 1 3,8

17.Perawat membantu pasien melengkapi administrasi

sebelum pulang

26 100 0 0

18.Perawat menjelaskan tentang transportasi yang dapat digunakan pasien ke tempat pelayanan kesehatan terdekat

21 80,8 5 19,2

19.Perawat mengisi format ringkasan pulang / resume medis 26 100 0 0

20.Perawat mengisi dengan lengkap lembar checklist

discharge planning

26 100 0 0

21.Perawat memberikan aktivitas bermain untuk anak 24 92,3 2 7,7

22.Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

26 100 0 0

23.Perawat memperkenalkan ruangan atau unit yang ada di rumahsakit kepada pasien

24 92,3 2 7,7

24.Perawat memperkenalkan pasien dengan teman sekamar dan tenaga kesehatan yang terkait

23 88,5 3 11,5

25.Perawat melakukan pengkajian awal masuk, diagnose

intervensi,implentasi dan evaluasi keperawatan terhadap pasien

26 100 0 0

26.Perawat mempersiapkan anak sebelum melakukan suatu prosedur pemeriksaan

26 100 0 0

27.Perawat mengizinkan orangtua untuk mendampingi

anaknya

26 100 0 0

28.Perawat memberikan privasi kepada anak 26 100 0 0

29. Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada

pasien dan keluarga terkait dengan penyakitnya

26 100 0 0

Berdasarkan tabel 5.1.2 dari hasil penelitian diperoleh bahwa 19 dari 30 item

pernyataan dilakukan oleh perawat (pernyataan nomor

1,2,3,4,5,6,10,11,12,17,19,20,22,25,26,27,28,29, dan 30).

Pernyataan yang paling tidak banyak tidak dilakukan oleh perawat terdapat

pada item no.13 sebanyak 9 orang(34,6%) yaitu perawat memberitahukan cara

mengenali tanda dan gejala suatu penyakit. Sedangkan untuk item pernyataan

nomor 9,15 dan 18 memiliki frekuensi yang sama yaitu 5 orang(19,2 %).

5.1.3 Hasil pelaksanaan discharge planning

Tabel 5.1.3 Distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan discharge

planning yang dilakukan oleh perawat di ruang rawat inap anak rindu B-4

RSUP H. Adam Malik Medan

Pelaksanaan

discharge planing Frekuensi (F) Presentase (%)

Dilakukan 26 100

Berdasarkan tabel 5.1.3 dari hasil penelitian diperoleh bahwa di ruang

rawat inap anak RSUP H. Adam Malik Medan melakukan pelaksanaan

discharge planning secara 100% (26 orang) yaitu pada pernyataan

5.2 Pembahasan

Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses terintegrasi yang

terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang

berkesinambungan (Raden dan Traft dalam Rosyidi, 2013).

Perawat adalah salah satu anggota team discharge planner, dan sebagai discharge

planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan

data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial,

menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan

tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam

mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan

mengevaluasi kesinambungan.

Hasil penelitian diperoleh data bahwa jumlah perawat yang melaksanakan

discharge planning sebanyak 100%. Hal ini menunjukan bahwa discharge planning di ruang rawat inap anak RSUP H. Adam Malik telah dilaksanakan oleh

perawat disana. Menurut Potter& Perry (2005) salah satu aspek yang dapat

mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan adalah pendidikan kesehatan,

Perencanaan pulang (discharge planning) pada dasarnya merupakan program

pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien yang meliputi nutrisi,

aktifitas/latihan, obat-obatan dan instruksi x khusus yaitu tanda dan gejala

penyakit pasien. Dimana hal tersebut dilakukan sepenuhnya oleh perawat anak di

Menurut Rosyidi (2013), terdapat tiga komponen dalam discharge planning yaitu

pada saat memasuki ruangan, masa perawatan dan pada saat pemulangan pasien.

Dalam hal ini perawat di ruang rawat inap anak rindu B-4 hampir sepenuhnya

melaksanakan komponen tersebut, seperti menjelaskan tentang aktifitas yang bisa

dilakukan di rumahsakit, menjelaskan tentang pemberian obat, menjelaskan

tentang pemeriksaan penunjang, memberikan pendidikan kesehatan serta

membantu pasien mengurus administrasi sebelum pulang.

Berdasarkan data yang diperoleh ada beberapa item pernyataan yang masih tidak

dilakukan oleh perawat, seperti perawat tidak menejelaskan cara mengenali tanda

dan gejala suatu penyakit, perawat tidak menjelaskan tentang kapan pasien

diperbolehkan pulang, perawat tidak menjelaskan tentang pola makan yang benar,

perawat tidak memperkenalkan pasien dengan teman sekamar, perawat tidak

memberikan aktivitas bermain untuk anak dan perawat tidak menjelaskan tentang

fasilitas kesehatan yang bisa dihubungi jika terjadi kegawatdaruratan (tabel 5.1.2).

Pada tabel 5.1.2 untuk item pernyataan nomor 7 yaitu perawat tidak menjelaskan

tentang fasilitas kesehatan yang bisa dihubungi jika terjadi kegawatdaruratan

(7,7%), hal ini tidak sejalan dengan discharge planning association (2008),

dimana teori tersebut mengatakan bahwa apa yang harus dilakukan pada keadaan

Luvrene & Barbara dalam Yuliana (2013) mengatakan bahwa untuk

mengidentifikasi kebutuhan pasien, perawat harus berfokus pada kebutuhan

rencana pengajaran yang baik yang disingkat dengan METHOD yaitu

medication,environtment, treatment, health teaching dan diet.

Asumsi peneliti, perawat tidak melakukan item treatment dan health

teaching, ini dapat terlihat pada item pertanyaan nomor 13 yaitu perawat

menjelaskan cara mengenali tanda dan gejala suatu penyakit (34,6%) dan pada

item nomor 16 yaitu perawat menjelaskan tentang perawatan selanjutnya setelah

pulang (3,4%). Hal ini tidak sejalan dengan teori Wong (2008) bahwa salah satu

intervensi yang palin penting ketika anak dirawat di rumah sakit adalah perawat

memberikan informasi tentang penyakit, pengobatan dan prognosisnya serta

perawatan di rumah.

Untuk item pernyataan nomor 21 perawat tidak memberikan aktivitas bermain

pada anak (7,7 %) yang seharusnya dilakukan oleh perawat. Asumsi peneliti,

perawat tidak dapat memberikan aktivitas bermain karna di ruang rawat inap anak

RSUP H. Adam Malik Medan tidak tersedia ruangan khusus untuk bermain.

Padahal dengan adanya ruangan bermain tersebut anak-anak dapat bermain

dengan tenang dan aman daripada harus membiarkan anak anak tersebut bermain

disekitar tempat tidur mereka atau membiarkan anak-anak berlari disetiap kamar

di ruang rawat inap anak.

Hal ini tidak sejalan dengan teori Wong (2008) yang mengatakan bahwa

memberikan anak aktivitas bermain sangatlah penting.Karena ketika anak

tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak - anak perlu bermain untuk

mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam

mengahadapi stress tersebut. Adapun manfaat bermain di rumah sakit adalah

membantu anak merasa aman di lingkungan yang asing, meningkatkan interaksi

dan perkembangan sikap yang positif terhadap orang lain dan sebagai alat untuk

melepas ketegangan dan ungkapan perasaan.

Pada saat anak di rawat di rumah sakit, sering kali orang tua tidak tau apa

yang harus dilakukan, oleh karna itu perawat harus memberi berbagai informasi

dan penyuluhan terkait dengan penyakit, pengobatan kepada keluarga. Pada

dasarnya pemberian discharge planning bertujuan untuk memperpendek masa

rawatan pasien di rumah sakit, mencegah kekambuhan pasien, meningkatkan

perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban perawatan pada

BAB 6

Dokumen terkait