• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

Dalam dokumen VOL. 14. NO.1 TAHUN ISSN JURNAL GICI (Halaman 62-66)

SEBUAH KAJIAN LITERATUR

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

3. Menyajikan penelitian dari hasil analisis fundamental tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

Rekapitulasi Hasil Uji CAR Bank Tabungan Negara 2016-2020

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio CAR atau KPMM PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa penilaian CAR tahun 2016 sebesar 20,34%, penilain CAR ditahun 2017 sebesar 18,87% penilaian tahun ini mengalami penurunan sebesar 1,47%, kemudian di tahun 2018 penilaian CAR sebesar 18,21% penilaian ini kembali mengalami penurunan sebesar 0,06%, lalu penilaian CAR di tahun 2019 sebesar 17,32%, penilaian ini juga kembali mengalami penurunan sebesar 0,89% lalu penilaian CAR ditahun 2020 kembali mengalami peningkatan sebesar 2,02%

dengan penilaian sebesar 19,34%, penilain CAR pada tahun 2016 s/d 2019 mengalami penurunan yang disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat untuk menabung di Bank

VOL. 14. NO .1 TAHUN 2022- ISSN- 2088-1312 | JURNAL GICI 59 Tabungan Negara karena sejatinya bank BTN

merupakan bank yang mengusung pembiayaan perumahan, namun di tahun 2020 bank BTN kembali mengalami peningkatan sebesar 2,02% dengan rasio CAR sebesar 19,34% di bandingkan dengan tahun 2019 yang hanya sebesar 17,32%

dengan adanya peningkatan tersebut bank BTN berhasil meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap bank BTN untuk menabung dan berinvestasi.

Hasil Rekapitulasi Uji KAP/NPL BankTabungan Negara 2016-2020

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio KAP PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa pada penilaian KAP tahun 2016 sebesar 13%, kemudian penilaian KAP ditahun 2017 sebesar 12% terjadi penurunan sebesar 1% di banding tahun sebelumnya, kemudian penilaian KAP ditahun 2018 sebesar 12%, di tahun 2019 rasio KAP menglami kenaikan menjadi sebesar 25%, di tahun 2020 penilaian KAP kembali mengalami penurunan sebesar 15% dengan penilaian KAP sebesar 10%, berdasarkan penjelasan diatas nilai KAP mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh kemampuan debitur dalam membayar kredit

Hasil Rekapitulasi Uji Net Profit MarginBank Tabungan Negara

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio NPM PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa pada penilaian NPM tahun 2016 sebesar 41%, kemudian NPM tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,6% menjadi 41,6%, kemudian di tahun 2018 nilai NPM kembali mengalami penurunan sebesar 6% menjadi 35,6%, kemudian penilain NPM ditahun 2019 kembali mengalami penurunan sebesar 30,8% menjadi 4,8%, dan di tahun 2020 penilaian NPM kembali meningkat sebesar 21% dengan nilai NPM sebesar 25,8%.

penilaian NPM dari tahun 2016 s/d 2020 terus menurun yang disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam segi manajemen untuk terus meningkatkan laba.

Hasil Rekapitulasi Uji Return On Asset Bank Tabungan Negara

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio ROA PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa pada penilaian ROA tahun 2016 sebesar 1,5%, kemudian tahun 2017 nilai ROA sebesar 1,4% mengalami penurunan sebesar 0,1%, di tahun 2018 nilai ROA kembali mengalami penurunan sebesar 0,3%

VOL. 14. NO .1 TAHUN 2022- ISSN- 2088-1312 | JURNAL GICI 60 menjadi 1,1%, ditahun 2019 nilai ROA

mengalami kembali penurunan sebesar 1,0%

menjadi 0,1%, dan di tahun 2020 penilaian ROA kembali meningkat sebesar 0,5%

menjadi 0,6%, dapat kita ketahui dari penjelasan diatas bahwa penilaian ROA dari tahun 2016 s/d 2020 terus mengalami penurunan dan terjadi fluktuasi dan hal ini menyebabkan nilai ROA suatu bank tidak baik serta pengelolaan laba yang kurang maksimal.

Hasil Rekapitulasi Uji

BOPO Bank Tabungan Negara

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio BOPO PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa pada penilaian BOPO tahun 2016 sebesar 82,4%, kemudian tahun 2017 nilai BOPO sebesar 82% mengalami penurunan sebesar 0,4%, tahun 2018 rasio BOPO 85,5% naik sekitar 3,5%, kemudian di tahun 2019 rasio BOPO 98,4% kembali naik dari tahun sebelumnya sebesar 12,9%, dan terakhir di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 6,8% menjadi sebesar 91,6%.

Hasil Rekapitulasi Uji LDR Bank Tabungan Negara

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai rasio LDR PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. per 31 Desember 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa pada penilaian LDR tahun 2016 sebesar 101,5%, kemudian di tahun 2017 penilaian LDR sebesar 101,9%

meningkat sebesar 0,4% dibandingkan dengan tahun 2016, selanjutnya penilaian LDR tahun 2018 mengalami peningkatan kembali sebesar 0,1% menjadi 102%, lalu ditahun 2019 kembali terjadi peningkatan sebesar 1% menjadi 103%, dan terakhir penilaian LDR ditahun 2020 terjadi penurunan sebesar 18,8% menjadi 84,2%.

4.2. Pembahasan

Pada sekarang ini perbankan memiliki peran penting bagi seluruh lapisan masyarakat karena berpengaruh pada kehidupan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, Bank Indonesia melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas bank dengan melakukan penilaian kesehatan bank. Perlunya penilaian kesehatan bank karena akan berpengaruh pada lalu lintas pembayaran apakah lancar dan efisien atau tidak. Laporan keuangan sangat penting untuk menilai kondisi dari suatu bank, yaitu dengan menganalisa neraca, laporan laba rugi, dan laporan kualitas aktiva produktif pada PT Bank Tabungan Negara selama 5 (Lima) tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2016. s/d 2020. Aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian ini antara lain : Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity.

VOL. 14. NO .1 TAHUN 2022- ISSN- 2088-1312 | JURNAL GICI 61 Hasil penilaian terhadap analisis camel,

untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat melalui tabel berikut ini

Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan

PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Tahun 2016 s/d 2020

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Analisis CAMEL secara keseluruhan dari perhitungan rasio pada PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Untuk periode tahun 2016 s/d 2020 menerangkan bahwa :

1. Berdasarkan Tingkat Kesehatan Bank Tingkat Kesehatan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Periode tahun 2016 s/d 2017 mendapatkan predikat “KURANG SEHAT”

karena nilai kredit camel yang di peroleh berada dibawah 66% (batas minimum kurang sehat) yaitu sebesar 61% ditahun 2016 dan 58,2% pada tahun 2017. Pada tahun 2018 kondisi tingkat kesehatan bank dinyatakan

“TIDAK SEHAT” karena nilai kredit camel yang di peroleh berada dibawah 50% (batas minimum tidak sehat) yaitu sebesar -2,8%.

Pada tahun 2019 mendapatkan predikat

“CUKUP SEHAT” karena nilai kredit camel yang di peroleh berada diatas 66% (batas minimum cukup sehat) yaitu sebesar 74,6%

dan di tahun 2020 mendapatkan predikat

“SEHAT” karena nilai kredit camel yang di peroleh berada diatas 81% (batas minimum sehat) yaitu sebesar 87,9%.

2. Berdasarkan Metode Analisis Camel a. Berdasarkan faktor rasio capital dari tahun 2016 s/d 2020, rasio CAR yang diperoleh PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

adalah 20,34%, 18,87%, 18,21%, 17,32%,

19,34% ≥ 12% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. mendapatkan predikat

“SEHAT” dari segi permodalan. Permodalan dapat dikatakan sehat karena semakin besar rasio CAR maka semakin kecil kemungkinan suatu bank untuk mengalami kebangkrutan, hal ini menunjukan bahwa PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. mampu menyediakan modal dalam jumlah yang besar dan mampu menutupi penurunan asetnya.

b. Berdasarkan faktor rasio asset dari tahun 2016 s/d 2020, rasio KAP yang diperoleh PT.

Bank Tabungan Negara, Tbk adalah 13%, 12%, 12%, 25%, 10% ≥ 2% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. tahun 2016 dan 2019 memperoleh rasio 13%,25% > 12% dan mendapatkan predikat “TIDAK SEHAT”

,sedangkan untuk tahun 2017,2018, dan 2020 memperoleh rasio 12%,12%,10% < 12%

dengan mendapatkan predikat “CUKUP SEHAT” dari segi kualitas aset produktif.

Jika mendapatkan predikat tidak sehat maka hal ini mengindikasikan bahwa kualitas aset semakin menurun karena semakin besar aset produktif yang diklasifikasikan maka semakin besar pula kondisi aset produktif yang berpotensi untuk tidak dapat di tagih, dan jika mendapatkan predikat cukup sehat maka masih memungkinkan aset produktif untuk di tagih.

c. Berdasarkan faktor rasio management dari tahun 2016 s/d 2020 rasio Net Profit Margin (NPM) yang dicapai oleh PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Untuk periode tahun 2016 s/d 2020 sebesar 41%, 41,6%, 35,6%, 4,8%, 25,8% < 51% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk mendapatkan predikat “TIDAK SEHAT” dari segi manajemen, hal ini menunjukan bahwa PT.

Bank tabungan Negara, Tbk. tidak mampu mengelola manajemennya dengan baik yang dapat di tinjau dari laba operasionalnya..

d. Berdasarkan faktor rasio earnings dari tahun 2016 s/d 2020 yang dihitung menggunakan dua rasio yaitu ROA dan

VOL. 14. NO .1 TAHUN 2022- ISSN- 2088-1312 | JURNAL GICI 62 BOPO. Dari rasio ROA yang di dapat adalah

sebesar 1,5%, 1,4%, 1,1%, 0,1%, 0,6%. Rasio tahun 2016 dan 2017 adalah 1,5%, 1,4%, >

1,5% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

mendapatkan predikat “SEHAT”, ditahun 2019 memperoleh rasio sebesar 0,1% < 0,5%

maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

mendapatkan predikat “KURANG SEHAT”

sedangkan ditahun 2018 dan 2020 memperoleh rasio sebesar 1,1%, 0,6% <

1,5% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

mendapatkan predikat “CUKUP SEHAT”

dari segi ROA. Dari predikat sehat, kurang sehat, dan cukup sehat, menunjukan bahwa PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. ditahun 2016 dan 2017 mampu dengan baik dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba, ditahun 2019 kurang mampu dengan baik dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba, dan ditahun 2018 dan 2020 cukup mampu dengan baik dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.

Meskipun demikian kemungkinan bank mengalami kondisi bermasalah masih terkendali.

Rasio BOPO yang dicapai oleh PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. untuk tahun 2016 s/d 2020 sebesar 82,4%, 82,0%, 85,5%, 98,4%,

91,6%. Rasio BOPO tahun

2016,2017,2018,dan 2020 adalah 82,4%, 82,0%, 85,5%, 91,6% < 95% maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. mendapatkan predikat “SEHAT” sedangkan ditahun 2019 memperoleh nilai rasio sebesar 98,4% > 95%

maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

mendapatkan predikat “CUKUP SEHAT”

dari segi BOPO. Dari predikat sehat dan cukup sehat ini menunjukan bahwa PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. di tahun 2016, 2017, 2018, dan 2020 memiliki kinerja manajemen bank yang baik karena mampu menjaga rasio BOPO dibawah 95% karena semakin kecil rasio BOPO semakin efisien dalam melakukan operasionalnya maka biaya yang dikeluarkanpun lebih kecil dibandingkan pendapatan yang diterima. Sedangkan di

tahun 2019 memiliki kinerja manajemen bank yang cukup baik walaupun belum mampu menjaga rasio BOPO yang di tetapkan Bank Indonesia.

e. Berdasarkan faktor rasio liquidity dari tahun 2016 s/d 2020, rasio LDR yang diperoleh PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

untuk tahun 2016,2017,2018,2019 memperoleh nilai rasio sebesar 101,5%, 101,9%, 102%, 103%, > 100% maka PT.

Bank Tabungan Negara, Tbk. Mendapatkan predikat “KURANG SEHAT” dan untuk tahun 2020 memperoleh nilai rasio sebesar 84,2% < 85% dan mendapatkan predikat

“SEHAT” dari segi likuiditasnya. Jika mendapatkan predikat sehat menunjukan bahwa PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

mampu menjaga nilai LDR tetap di bawah 85% karena semakin kecil nilai rasio LDR maka akan semakin mudah bagi bank untuk mengembalikan dana yang diterima.

Sedangkan jika mendapatkan predikat kurang sehat maka PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

belum mampu menjaga nilai LDR yang di tetapkan Bank Indonesia.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen VOL. 14. NO.1 TAHUN ISSN JURNAL GICI (Halaman 62-66)

Dokumen terkait