• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan dalam rupiah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Responden yang dipilih adalah konsumen yang sedang makan di RM Wong Solo. Karakteristik konsumen disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Konsumen Rumah Makan Wong Solo

Karakteristik Kategori Jumlah (orang) Persen (% )

Usia 20 – 30 tahun 19 63,33 menunjukkan bahwa peminat RM Wong Solo adalah kalangan muda, konsumen RM Wong Solo Kalimalang berusia antara 20-50 tahun dengan usia rata-rata 25 tahun.

Tabel 2 memperlihatkan bahwa konsumen didominasi oleh kelompok usia 20-30 tahun (63,33%). Hal ini terjadi karena orang-orang muda lebih menyukai makan

diluar bersama teman, rekan bisnis atau pasangannya. Adapun pada kelompok usia 31 – 40 (30%) merupakan konsumen yang mayoritas telah berumah tangga yang makan di RM Wong Solo bersama keluarga pada akhir pekan.

Pendidikan

Sebagian besar (53,33 %) konsumen adalah sarjana (S1) dan diploma (23,33

%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen rumah makan ini merupakan konsumen yang memiliki pendidikan cukup tinggi yaitu lulusan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena RM Wong Solo merupakan salah satu rumah makan yang cukup eksklusif, sehingga konsumennya adalah orang-orang yang mementingkan selera, estetika dalam mencari tempat makan serta lebih memperhatikan kualitas dibandingkan harga. Hal ini didukung pula pula lokasi RM Wong Solo yang dekat dengan wilayah perkantoran.

Pendapatan

Persentase terbanyak konsumen yang memiliki pendapatan perbulan diatas adalah 3,5 juta sebesar 36,67 persen. Konsumen yang berkunjung ke RM Wong Solo berasal dari kalangan menengah ke atas karena harga produk RM Wong Solo cukup mahal. Hanya orang-orang yang memiliki pendapatan cukup besar yang dapat makan di RM Wong Solo. Hal ini menunjukkan tingkat pendapatan menentukan apa yang akan dibeli seseorang, walaupun bukanlah hal yang pokok.

Jenis Kelamin

Konsumen RM Wong Solo lebih banyak perempuan (60%) dibandingkan laki-laki. Laki-laki lebih menyukai kepraktisan dan kecepatan dalam penyajian makanan seperti yang biasa ditemukan di rumah makan Padang, sementara untuk RM Wong Solo konsumen harus menunggu agak lama karena masakan harus diolah terlebih dahulu. Citra yang kurang baik dari pemilik RM Wong Solo yang saat itu tengah beredar tidak terlalu berpengaruh pada angka penjualan produk RM Wong Solo terlebih terhadap pengaruh gender konsumen.

Etnis

RM Wong Solo sangat bernuansa Jawa, baik dalam tampilan dan penataan ruangan maupun masakan, karena itu konsumen sebagian besar adalah orang Jawa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen RM Wong Solo didominasi oleh etnis Jawa (56,67%). Hal inipun menunjukkan bahwa pada beberapa konsumen

dalam memilih tempat makan memperhatikan etnik rumah makan tersebut. Karena seperti yang diketahui etnik rumah makan mempengaruhi jenis dan rasa dari produk yang disajikan.

Pekerjaan

Pekerjaan konsumen RM Wong Solo sangat heterogen, seperti dapat dilihat pada Tabel 1. Mayoritas pekerjaan konsumen adalah pegawai swasta dengan persentase 46,67 persen. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar rumah makan merupakan kawasan perkantoran swasta. Pada saat jam makan siang dan makan malam, karyawan mencari restoran yang enak namun tidak terlalu jauh dari kantor, sehingga responden mayoritas yang didapat adalah pegawai kantor. Selain faktor lokasi yang dekat juga untuk efektivitas waktu serta kesesuaian harga produk Rumah Makan Wong Solo.

Efektivitas Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Pengukuran efektivitas bauran komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dari manajemen pemasaran untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum. Efektivitas dalam penelitian ini dari bauran komunikasi pemasaran diukur melalui keterdedahan dan persepsi konsumen terhadap bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh RM Wong Solo. Sebuah bauran promosi dikatakan efektif jika konsumen terdedah oleh isi promosi tersebut serta tertarik untuk melakukan pembelian.

Keterdedahan Konsumen terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran

Keterdedahan terhadap bauran komunikasi RM Wong Solo diukur dari tahu tidaknya konsumen terhadap bauran komunikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen RM Wong Solo. Hasil pengukuran keterdedahan konsumen terhadap bauran komunikasi yang telah dilakukan pihak manajemen RM Wong Solo dapat dilihat pada Tabel 3.

Secara umum konsumen RM Wong Solo kurang terdedah oleh bauran komunikasi pemasaran dengan rataan skor 1,42. Apabila dibandingkan antar jenis bauran komunikasi pemasaran, maka responden sedikit lebih banyak terdedah bauran komunikasi impersonal. Secara lebih spesifik iklan, bingkisan dan diskon adalah bauran komunikasi pemasaran yang paling banyak mendedah konsumen. Hal ini

menunjukkan bauran komunikasi pemasaran RM Wong Solo belum banyak dikenal oleh konsumen.

Tabel 3. Rataan Skor Keterdedahan Konsumen terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Keterangan : *1. Tidak terdedah, 2. terdedah

Presentasi adalah jenis komunikasi personal selling yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pembeli untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pembeli. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa presentasi hanya terdedah 33,33 persen konsumen. Hal ini dikarenakan presentasi yang dilakukan oleh RM Wong Solo dilakukan pada waktu dan tempat tertentu saja, sehingga hanya konsumen tertentu saja yang mengetahui presentasi yang dilakukan oleh Wong Solo. Menurut manajer RM Wong Solo, presentasi dilakukan jika ada pertemuan antar pemilik perusahaan dalam event-event yang diadakan di hotel atau gedung-gedung pertemuan lainnya, sehingga yang hadir di presentasi-presentasi tersebut belum tentu konsumen RM Wong Solo.

Pameran produk yang dilakukan oleh RM Wong Solo tidak banyak diketahui oleh responden. Persentase konsumen yang terdedah yaitu 40 persen. Hal ini dikarenakan jangkauan waktu dan tempat pemasaran produk RM Wong Solo lewat pameran jauh lebih luas dibandingkan pemasaran lewat presentasi. Seperti yang dikatakan oleh pihak manajemen pemasaran RM Wong Solo itu sendiri. Lokasi pameran dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan sehingga setiap orang bisa melihat.

Jika hanya 40 persen konsumen yang terdedah terhadap pameran yang dilakukan RM Wong Solo, hal tersebut terjadi karena pameran dilakukan di pusat perbelanjaan yang

ada di kota besar, sehingga hanya konsumen yang sering berkunjung ke pusat perbelanjaan yang ada di kota saja yang terdedah terhadap pameran yang dilakukan RM Wong Solo.

Bingkisan, berdasarkan hasil wawancara dengan 30 konsumen, lebih dari setengahnya (53,33%) menyatakan pernah mendapatkan bingkisan dari RM Wong Solo. Bingkisan yang diberikan RM Wong Solo adalah paket-paket produk yang ada di RM Wong Solo. Pemberian bingkisan ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja misalnya pada saat hari-hari besar umat Islam. Pemberian bingkisan tidak terbatas pada konsumen tetap ataupun tetap jika bingkisan tersebut pada hari-hari besar umat Islam. Pemberian Bingkisan yang dilakukan pada hari-hari biasa jarang sekali, kalaupun ada diberikan pada konsumen tetap, membeli dalam jumlah banyak dan melakukan pembelian dalam kurun waktu yang berdekatan, tidak hanya pemberian bingkisan, akan tetapi disertai pemberian diskon. Hal ini dilakukan sebagai bentuk terima kasih pihak manajemen RM Wong Solo pada konsumen tersebut, dengan harapan terbentuknya loyalitas konsumen terhadap RM Wong Solo.

Diskon pada RM Wong Solo memberikan potongan harga kepada konsumen tetap dan pada saat-saat tertentu saja, misalnya pada hari-hari besar umat Islam, hal ini akan dilakukan jika konsumen tersebut merupakan pelanggan tetap dan membeli dalam jumlah yang banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa RM Wong Solo tidak sembarang dalam memberikan diskon, sehingga diskon bukanlah bauran pokok dalam mempromosikan RM Wong Solo. Hasil penelitian menunjukkan 53,33 persen konsumen pernah mendapatkan diskon atau potongan harga, hal ini menunjukkan bahwa konsumen RM Wong Solo lebih dari setengahnya adalah pelanggan tetap dan membeli dalam jumlah yang banayak..

Kupon pada komunikasi pemasaran RM Wong Solo tidak banyak diketahui oleh responden penelitian. Persentase konsumen yang terdedah terhadap pemberian kupon oleh pihak RM Wong Solo (23,33%). Hal ini dikarenakan pihak manajemen sudah tidak memberikan kupon kepada konsumen, kalaupun ada, hal tersebut dilakukan di awal pembukaan RM Wong Solo. Komunikasi pemasaran lewat kupon tetap dilakukan hanya di RM Wong Solo pusat yang berada di kota Medan.

Iklan merupakan komunikasi impersonal yaitu komunikasi secara tidak langsung. Komunikasi dalam bentuk ini dilakukan oleh RM Wong Solo melalui iklan di media cetak, billboard juga leaflet. Hal ini diperkuat oleh persentase konsumen 56,67 persen yang mengakui pernah melihat iklan RM Wong Solo. Bauran komunikasi pemasaran lewat iklan cukup efektif melihat persentase responden yang terdedah terhadap bauran komunikasi tersebut. Hal ini dikarenakan media cetak dikonsumsi hampir semua kalangan, sehingga siapa saja bisa melihat iklan RM Wong Solo di media cetak.

Bakti Sosial pada RM Wong Solo berbeda halnya dengan iklan, persentasi konsumen yang mengetahui adanya komunikasi pemasaran RM Wong Solo melalui bakti sosial lebih sedikit (33,33%). Menurut keterangan dari pihak manajemen RM Wong Solo, salah satu komunikasi pemasaran RM Wong Solo yang selalu dilakukan adalah bakti sosial, namun kegiatan ini memang secara sengaja tidak pernah dipublikasikan, karena pihak manajemen menganggap, bakti sosial merupakan kegiatan kemanusiaan dan kewajiban terhadap sesama sehingga memang selayaknya tidak perlu untuk dipublikasikan.

Persepsi terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo Persepsi merupakan kelanjutan dari tindakan nyata dari konsumen setelah mengetahui salah satu dari tujuh bauran komunikasi yang telah dilakukan RM Wong Solo, apakah mampu menarik konsumen untuk datang dan makan di RM Wong Solo.

Hasil pengukuran persepsi konsumen terhadap bauran komunikasi yang telah dilakukan pihak manajemen RM Wong Solo diperlihatkan pada Tabel 4.

Secara umum persepsi konsumen yang terdedah terhadap bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan RM Wong Solo belum cukup bagus (rataan skor 2,51).

Persepsi tersebut diperoleh dari konsumen yang terdedah bauran komunikasi pemasaran yang jumlah dan proporsinya berbeda untuk setiap bauran komunikasi pemasaran.

Rataan skor persepsi secara keseluruhan adalah belum cukup bagus tetapi untuk atribut tambahan adalah cukup bagus persepsinya. Apabila dibandingkan antar jenis bauran komunikasi pemasaran, maka persepsi konsumen sedikit lebih banyak terdedah bauran komunikasi impersonal. Secara lebih spesifik iklan adalah bauran komunikasi pemasaran yang mendapat penilaian cukup bagus dari respon. Hal ini

menunjukkan bauran komunikasi pemasaran RM Wong Solo lewat media massa cukup efektif untuk menarik konsumen untuk datang dan makan di RM Wong Solo.

Tabel 4. Rataan Skor Persepsi Konsumen terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran

Bauran Komunikasi Pemasaran

Rataan Skor

Persentase persepsi (%) * Total Presentasi

Keterangan : * 1=tidak bagus, 2=kurang bagus, 3=cukup bagus, 4=bagus

Presentasi sebanyak 33,33 persen konsumen yang terdedah bauran pemasaran dalam bentuk presentasi sebagian besar menyatakan bahwa presentasi yang dilakukan oleh RM Wong Solo sudah bagus. Presentasi yang dilakukan RM Wong Solo adalah expo-expo dalam pertemuan bisnis para pengusaha. Hal ini menunjukkan presentasi yang dilakukan RM Wong Solo cukup bagus untuk dapat menarik minat konsumen untuk datang dan makan di RM Wong Solo.

Pameran yang dilakukan RM Wong Solo dinilai bagus oleh seluruh konsumen yang terdedah. Pameran dilakukan RM Wong Solo di pusat-pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota, berupa pemasangan standing poster produk RM Wong Solo yang diletakkan di sepanjang jalan dekat salah satu tempat makan rekan bisnis RM Wong Solo. Karena pameran hanya dilakukan di pusat perbelanjaan, maka hanya responden yang pernah datang mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut yang mungkin dapat melihat pameran yang dilakukan RM Wong Solo.

Bingkisan dari RM Wong Solo hanya diberikan bagi mereka yang membeli dalam bentuk besar, baik saat makan di tempat atau delivery. Bingkisan juga diberikan pada momen-momen tertentu, pada bulan ramadhan misalnya, konsumen yang datang untuk berbuka di RM Wong Solo akan diberikan bingkisan. Bingkisan RM Wong Solo berbentuk paket produk RM Wong Solo yang ditentukan oleh pihak RM Wong Solo.

Diskon harga produk RM Wong Solo diberikan pada konsumen terbatas, diskon diberikan hanya pada konsumen yang membeli dalam jumlah besar, baik makan di tempat atau delivery. Potongan harga pun diberikan bagi mereka yang telah menjadi pelanggan tetap RM Wong Solo. Penilaian konsumen terhadap diskon yang diberikan bagus. Pihak manajemen RM Wong Solo mengatakan tidak dapat memberikan lebih lagi terhadap potongan harga, dan oleh pihak manajemen hal tersebut sudah mereka penuhi lewat bingkisan yang mereka berikan. Pihak RM Wong Solo mungkin harus bisa memberikan diskon pada konsumen yang membeli dalam jumlah besar meski konsumen tersebut bukanlah konsumen tetap, karena perlakuan tersebut bisa menarik konsumen untuk datang kembali membeli di RM Wong Solo. Diharapkan dengan cara ini konsumen tetap RM Wong Solo akan bertambah.

Kupon, pemberian kupon oleh pihak RM Wong Solo dilakukan pada awal-awal pendirian saja, ketika RM Wong Solo cabang Kalimalang Jakarta sudah baik, maka pemberian kupon pun dihentikan. Kupon hanyalah promo awal pembukaan RM. Konsumen menilai bagus terhadap kupon yang pernah diberikan RM Wong Solo.

Iklan. RM Wong Solo memasarkan produknya juga melalui media cetak yaitu iklan. Sebanyak 33,33 persen konsumen menilai iklan RM Wong Solo sudah bagus. Iklan yang dilakukan RM Wong Solo dalam bentuk iklan pada media cetak, billboard dan leaflet. Iklan merupakan elemen penting dari bauran komunikasi pemasaran. Bagian ini mengarah kepada satu pesan pada orang banyak dengan satu komunikasi. Iklan yang dilakukan oleh pihak manajemen Rumah Makan belum optimal, karena komunikasi pemasaran lewat iklan ini dilakukan oleh RM Wong Solo pusat melalui surat kabar dan melalui majalah-majalah sedikit sekali. Iklan yang

ditampilkan pada surat kabar pada umumnya hitam putih, sehingga ini mempengaruhi desain pada iklan menjadi kurang menarik.

Bakti Sosial dilakukan pihak RM Wong Solo setiap ada bencana yang terjadi di Indonesia. Bakti sosial ini oleh pihak manajemen tidak dimaksudkan untuk memasarkan produk RM Wong Solo, tetapi hanya memperkenalkan RM Wong Solo.

Dari hasil wawancara, hanya 10 orang yang pernah tahu bahwa RM Wong Solo melakukan bakti sosial dan mendapatkan penilaian bagus dari konsumen.

Ruangan yang dinilai dalam penelitian ini meliputi lokasi, tempat parkir, dekorasi, keharuman, kebersihan, musik dan kebersihan toilet dan wastafel.

Sebanyak 60 persen konsumen memberikan penilaian yang baik terhadap tempat dan ruangan yang dimiliki RM Wong Solo. Hal ini dikarenakan lokasi RM Wong Solo dekat dengan wilayah perkantoran sehingga mudah dijangkau dan tata letak ruangan RM Wong Solo yang didesain secara natural dan terkesan alami, sehingga membawa kesan nyaman ketika menikmati makanan.

Pelayanan meliputi keramahan, kesopanan, kecepatan penyajian dan transaksi. Penilaian konsumen terhadap pelayanan yang diberikan adalah bagus.

Pelayanan yang diberikan RM Wong Solo sudah cukup bagus, baik dalam hal keramahan dan kesopanan. Baik dalam hal kecepatan penyajian dan transaksi pembayaran harus lebih diperbaiki agar mampu mempertahankan persepsi konsumen terhadap RM Wong Solo.

Makanan/Minuman, penilaian terhadap makanan dan minuman meliputi daftar menu, variasi jenis, jumlaj porsi, aroma, rasa, higienis dan kemasan bawa pulang. Sebanyak 50 persen konsumen menilai cukup dalam hal makanan dan minuman yang disajikan RM Wong Solo dan 46,67 persen konsumen menyatakan bagus terhadap variasi makanan dan minuman yang disajikan RM Wong Solo. Menu yang disajikan memiliki khas tersendiri, karena merupakan menu lokal.

Hubungan Karakteristik dengan Keterdedahan Konsumen terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Wong Solo

Karakteristik responden yang diteliti terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan etnis. Sejauh mana karakteristik responden tersebut mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh RM Wong Solo.

Tabel 5. Hubungan Karakteristik dengan Keterdedahan Konsumen Terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Karakteristik Kate

Keterangan : 1=Presentasi , 2=Pameran, 3=Bingkisan, 4=Diskon=, 5=Kupon, 6=Iklan, 7=Bakti Sosial *Nyata pada P < 0,1 ** Nyata pada P < 0,05

Pada Tabel 5 dapat dilihat hubungan antara karakteristik dengan tujuh jenis bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan RM Wong Solo memiliki hasil yang berbeda. Pada pendapatan, jenis kelamin dan pekerjaan responden terbukti berhubungan sangat nyata terhadap keterdedahan bauran komunikasi pemasaran dalam bentuk presentasi, pameran dan bingkisan. Hal ini menunjukkan konsumen dengan pendapatan dan jenis pekerjaan tertentu yang dapat mellihat atau mengetahui adanya bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan RM Wong Solo, hal ini dikarenakan tingkat aktivitas dan produktivitas yang tinggi, sehingga peluang untuk mendapatkan informasi lebih besar. Sedangkan pada jenis kelamin hal ini menunjukkan bahwa konsumen perempuan lebih mengetahui tentang adanya bauran komunikasi pemasaran yang dilakukian RM Wong Solo karena kecendrungan perempuan yang pada umumnya menyukai jalan-jalan ke pusat–pusat perbelanjaan, sehingga tidak menutup kemungkinan mereka melihat salah satu bauran tersebut.

Karakteristik lainnya tidak menunjukkan hubungan yang nyata dengan keterdedahan terhadap bauran komunikasi pemasaran.

Tabel 5 juga menunjukkan perbedaan usia tidak dapat menjamin seseorang tahu atau tidak mengenai bauran komunikasi pemasaran yang telah diterapkan RM Wong Solo. Semakin tua usia seseorang tidak berarti orang tersebut mengetahui tentang bauran komunikasi pemasaran yang ada di RM Wong Solo. Pada pameran yang dilakukan RM Wong Solo di tempat umum pun tidak menunjukkan hubungan yang kuat terhadap pengetahuan seseorang terhadap bauran tersebut. Demikian halnya dengan pendidikan, tidak memiliki hubungan yang nyata dengan tujuh bauran

yang ada. Hal ini terjadi karena saat tujuh bauran tersebut dirancang tidak dikhususkan pada usia tertentu.

Karakteristik usia dan etnis juga tidak menunjukkan hubungan yang nyata dengan keterdedahan terhadap bauran komunikasi pemasaran, tidak ada perbedaan keterdedahan bauran komunikasi pemasaran diantara responden yang berbeda etnis.

Hal ini dikarenakan pada presentasi dan pameran dilakukan ditempat-tempat tertentu, sehingga hanya orang-orang tertentu yang mengetahui dua bauran tersebut. Besar kecilnya pendapatan dan jenis pekerjaan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan persentasi dan pameran, hal ini berkaitan dengan tempat dimana presentasi dan pameran itu ditampilkan, tempat tersebut hanya dapat didatangi oleh orang-orang yang memiliki hubungan atau tujuan khusus mendatangi tempat tersebut. Berbeda dengan kelima bauran yang ada yang memang dirancang dapat dilihat oleh pihak manapun, tidak ada batasan pendapatan, jenis kelamin dan pekerjaan.

Hubungan Karakteristik dengan Persepsi Konsumen terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Wong Solo

Penelitian ini dapat dilihat persepsi konsumen terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan pada RM Wong Solo dapat mempengaruhi penilaian konsumen terhadap bauran komunikasi pemasaran. Hubungan antara karakteristik dengan persepsi konsumen dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hubungan Karakteristik dengan Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Karakteristik Kate

Keterangan : 1=Presentasi , 2=Pameran, 3=Bingkisan, 4=Diskon=, 5=Kupon, 6=Iklan, 7=Bakti Sosial

*Nyata pada P < 0,1 ** Nyata pada P < 0,05

Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa hubungan usia, pendidikan, jenis kelamin dan etnis seseorang tidak berhubungan dalam penilaian seseorang terhadap ketujuh bauran yang ada. Hal ini dikarenakan penilaian seseorang terhadap sesuatu

bersifat relatif, sehingga tidak dapat diukur oleh karakter seseorang tersebut.

Kalaupun ada maka pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

Sama halnya dengan pendapatan, jenis kelamin dan pekerjaan seseorang pun tidak berhubungan nyata terhadap bauran yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa ketika konsumen mengetahui bauran komunikasi yang dilakukan RM Wong Solo memiliki penilaian masing-masing terhadap bauran tersebut, Kalaupun ada pengaruh yang nyata hanya terdapat pada bauran yang berupa presentasi, pameran dan iklan, hal ini tergantung pada pengetahuan seseorang terhadap kedua bauran tersebut, karena dari data yang didapat, ketika seseorang mengetahui tentang bauran berupa presentasi dan pameran tidak semua menilai bagus, sebagian mengatakan cukup.

Persepsi Konsumen terhadap Atribut Tambahan Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Hasil dari penilaian konsumen terhadap atribut tambahan bauran komunikasi pemasaran RM Wong Solo dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hubungan Karakteristik dengan Persepsi Konsumen terhadap Atribut Tambahan Bauran Komunikasi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo

Karakteristik responden dengan atribut yang ada pada RM Wong Solo tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Hal ini dikarenakan atribut tambahan pada RM Wong Solo berupa ruangan (dekorasi, kebersihan, lokasi), pelayanan (keramahan, penampilan, kecepatan) serta makanan/minuman yang disajikan RM Wong Solo tidak memiliki korelasi dengan persepsi konsumen pada tingkat usia, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, etnis dan pekerjaan. Atribut tambahan tersebut sebagai penambah daya tarik rumah makan tersebut, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi konsumen yang datang. Atribut tambahan yang disediakan RM Wong Solo tidak ditujukan untuk kelompok atau kategori

konsumen tertentu. Menurut Limbong dan Sitorus (1987) barang adalah suatu sifat

konsumen tertentu. Menurut Limbong dan Sitorus (1987) barang adalah suatu sifat

Dokumen terkait