• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen LAPORAN TUGAS AKHIR. Meris Dwi Jayanti R (Halaman 59-111)

A.HASIL PENELITIAN

PT. Karyamitra Budisentosa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya yang bergerak dalam pembuatan sepatu yang berorientasi ekspor. Dalam proses produksinya terjadi interaksi antara tenaga kerja dengan peralatan kerja yang sangat berpotensi menimbulkan PAK (Penyakit Akibat Kerja), penyakit umum, maupun KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).

Gangguan kesehatan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan kerena penyakit umum maupun penyakit akibat kerja. Gangguan kesehatan mempunyai pengaruh terhadap kegiatan proses produksi dalam suatu perusahaan.

Kesehatan tenaga kerja merupakan faktor penting untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Karena mengingat bahwa tenaga kerja merupakan aset penting perusahaan diharuskan bagi perusahaan disamping mencari keuntungan yang besar juga wajib untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerjanya khususnya dalam hal kesehatan kerja. Hal itulah yang mendorong PT. Karyamitra Budisentosa untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja, agar derajat kesehatan tenaga kerja menjadi setinggi – tingginya sehingga efisiensi dan produktivitasnya optimal, yaitu dengan menyediakan Balai Pengobatan di lingkungan perusahaan, memberikan bantuan pemeliharaan

commit to user

kesehatan serta perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan kerja berada dibawah departemen General Affair.

Pelayanan kesehatan kerja tersebut berfungsi sebagai sarana perlindungan yang khususnya bagi tenaga kerja terhadap berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh adanya faktor bahaya dan potensi bahaya yang ada. Faktor bahaya bisa menyebabkan adanya penyakit akibat kerja, sedangkan potensi bahaya menyebabkan terjadinya Kecelakaan Kerja. Kecelakaan yang terjadi di PT. Karyamitra Budisentosa antara lain tangan terjepit pada mesin, jari terkena mesin seset, jari telunjuk terkena staples. Kecelakaan yang terjadi termasuk kecelakaan jenis ringan.

Dari hasil penelitian diperoleh data-data tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan di PT. Karyamitra Budisentosa sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

Demi menjaga kesehatan tenaga kerja, PT. Karyamitra Budisentosa menyelenggarakan program pelayanan kesehatan. Tujuan dari pelayanan kesehatan kerja yang diselenggarakan di PT. Karyamitra Budisentosa adalah memberikan pelayanan kesehatan kerja secara optimal pada tenaga kerja dalam meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas tenaga kerja sehingga produktivitas perusahaan juga akan meningkat, serta melaksanakan kegiatan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan sarana dan fasilitas yang ada.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa dilakukan oleh bagian poliklinik yang berada di bawah

commit to user

departemen General Affair, yang telah memiliki ijin penyelenggaraan. Ijin penyelenggaraan poliklinik dibuktikan dengan adanya sertifikasi ISO 9001 serta serta sertifikat lainnya yang mendukung. Dokter perusahaan sebagai penanggung jawab poliklinik. Selain dokter, sebagai pelaksanaan hariannya dibantu oleh beberapa tenaga paramedis.

PT. Karyamitra Budisentosa menyelenggarakan usaha pelayanan kesehatan kerja untuk mencapai kesehatan kerja yang optimal, perlu adanya program yang mencakup 12 tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi 4 program pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. a. Program Promotif, meliputi:

1) Penyuluhan umum

(a) Safety Talk

PT. Karyamitra Budisentosa melaksanakan safety talk kepada tenaga kerja setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai, yang disampaikan oleh tim safety. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan adanya faktor dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja.

(b) Penyebaran Informasi Kesehatan

Penyebarluasan informasi kesehatan yang telah dilakukan di PT. Karyamitra Budisentosa dapat dirasakan manfaatnya seperti bertambahnya wawasan tenaga kerja tentang kesehatan serta meningkatkan kerjasama antara tenaga kerja dengan tenaga

commit to user

pelayanan kesehatan unuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.

2) Pembinaan Kesehatan Kerja

Pembinaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh tim Hiperkes. Tim Hiperkes PT. Karyamitra Budisentosa melayani tenaga kerja yang ingin berkonsultasi dan sharing tentang masalah kesehatan setiap saat. Pemasangan poster-poster tentang kesehatan atau artikel kesehatan di papan pengumuman di depan klinik yang sering dilalui tenaga kerja bertujuan untuk meningkatkan perhatian tenaga kerja tentang kesehatan.

3) Pelatihan / Pendidikan P3K

Pendidikan dan pelatihan P3K ini dilakukan terhadap tenaga kerja yang ditunjuk dari perwakilan setiap departemen. Tujuannya agar tenaga kerja dapat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum dokter datang atau korban dirujuk ke rumah sakit.

Pendidikan dan pelatihan P3K dilaksanakan PT. Karyamitra Budisentosa setiap tahun. Setiap satuan kerja harus memberikan perwakilan untuk mengikuti pelatihan ini. Peserta pelatihan ini diperuntukkan bagi tenaga kerja yang pernah mengikuti pelatihan dan yang sudah pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Dengan dilaksanakan training P3K setiap tahun diharapkan tenaga kerja dapat siap untuk menghadapi bahaya kebakaran.

commit to user

Sebagai penguji keberhasilan pelatihan P3K setiap tahun juga diadakan drill test yaitu semacam simulasi bahaya kebakaran yang memadukan kerjasama antara tim tanggap darurat, tim P3K, dan tim keamanan dari PT. Karyamitra Budisentosa.

b. Program Preventif, meliputi: 1) Peningkatan gizi tenaga kerja

Dalam menjamin kebutuhan gizi tenaga kerja, PT. Keryamitra Budisentosa memberikan makanan tambahan (extra fooding) berupa susu kepada tenaga kerja yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia. Hal ini juga bertujuan agar tenaga kerja tidak terkontaminasi dengan bahan kimia yang ada karena tenaga kerja setiap hari berhubungan dengan bahan kimia. Di perusahaan tidak disediakan kantin ruang tempat makan tersendiri sehingga pemantauan gizi belum bisa dilakukan, hal ini karena tenaga kerja lebih memilih akan adanya uang makan.

2) Pengukuran faktor bahaya (hazard factor)

Pengukuran faktor bahaya (hazard factor) di PT. Karyamitra Budisentosa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa pihak. Untuk pengukuran faktor fisik (kebisingan, penerangan, dan iklim kerja) dan faktor kimia (B3 dan Debu) dilakukan oleh Balai Hiperkes Surabaya. Hasil pengukuran disampaikan kepada pihak perusahaan, jika terdapat penyimpangan dari hasil pengukuran akan diberikan

commit to user

rekomendasi dan dilakukan evaluasi tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan.

3) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang dilakukan di PT. Karyamitra Budisentosa meliputi :

a) Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja

Pelayanan yang di berikan di poliklinik meliputi rawat jalan tingkat pertama yang meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan kerja, konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan terhadap penyakit akibat umum maupun penyakit akibat kerja dengan tindakan medis sederhana, serta pemberian rujukan berupa surat jaminan oleh perawat maupun dokter untuk keperluan perawatan atau pengobatan di rumah sakit, rawat laboratorium, dan lain-lain.

b) Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Medical Check Up (MCU) dilakukan setiap tahun bagi semua tenaga kerja untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan tenaga kerja yang disebabkan oleh faktor pekerjaan selama bekerja di perusahaan.

c) Pemeriksaan Kesehatan Khusus

Dilakukan berdasarkan data hasil medical check up bagi tenaga kerja yang menderita kelainan khusus agar tenaga kerja mendapatkan follow up medical check up untuk selanjutnya

commit to user

diproses di HRD agar memperoleh surat pengantar untuk mendapatkan pengobatan yang maksimal. Tujuannya untuk mengetahui secara dini jenis penyakit yang diderita oleh tenaga kerja.

4) Penyediaan alat pelindung diri.

Pemberian Alat Pelindung Diri disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja, Alat Pelindung Diri yang wajib dipakai saat memasuki area produksi dan diberikan kepada tenaga kerja secara gratis yaitu alat pelindung pernafasan berupa masker. Alat pelindung diri lain hanya digunakan jika memasuki area tertentu atau melakukan pekerjaan tertentu, antara lain yaitu:

a) Safety Shoes

b) Safety Helmet

c) Welder Helmet (Topi Las)

d) Safety Glove (Sarung Tangan)

e) Alat Pelindung Pernapasan f) Kacamata Pengaman

g) Face Sheild (Pelindung Muka)

h) Apron

i) Pelindung Telinga

j) Sabuk Pengaman (Safety Belt)

commit to user 5) Pencegahan Penyakit Menular

Melakukan isolasi sementara untuk tenaga kerja yang mengalami gangguan penyakit menular, untuk dilakukan pengobatan sampai benar-benar sembuh. Upaya isolasi tersebut misalnya dengan pemberian libur / cuti selama masa penyembuhan.

c. Program Kuratif, yaitu penyembuhan atau pengobatan yang diberikan kepada tenaga kerja PT. Karyamitra Budisentosa dengan menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam hal ini PT. Karyamitra Budisentosa bekerja sama dengan beberapa rumah sakit daerah setempat (diantaranya : RSUD Saiful Anwar Malang, RSUD Pasuruan, RSUD Bangil, RSUD Sidoharjo, dan RSUD Mitra Sehat Medika Pandaan) d. Program Rehabilitatif, yaitu pemulihan kesehatan dengan fisioterapi

rehabilitasi medik, dan rekomendasi medik yang diberikan kepada tenaga kerja PT. Karyamitra Budisentosa selama masa pemulihan setelah sakit. 2. Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja

Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja yang dilakukan oleh tenaga medis di PT. Karyamita Budisentosa meliputi :

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala, dan khusus. b. Melakukan pengawasan terhadap lingkungan kerja.

c. Melakukan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit akibat kerja maupun kecelakaan akibat kerja,

d. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.

commit to user

f. Mengawasi perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.

g. Memberikan pendidikan dan latihan untuk petugas pertolongan pertama pada kecelakaan.

h. Memberikan pembinaan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya.

i. Membantu usaha rehabiltasi tenaga kerja akibat kecelakaan kerja.

j. Memberikan laporan kepada pengurus tentang kegiatan pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan.

3. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa didukung dengan beberapa sarana dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan agar berjalan lancar, antara lain yaitu:

a. Poliklinik

Sarana kesehatan yang diberikan oleh PT. Karyamitra Budisentosa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan kerja yaitu dengan mengadakan poliklinik. Poliklinik yang ada di PT. Karyamitra Budisentosa berada di bawah departemen General Affair (GA). Pelayanan yang dilakukan di poliklinik adalah pelayanan pengobatan dan perawatan serta pelayanan konsultasi kesehatan.

Poliklinik PT. Karyamitra Budisentosa terdiri dari sebuah ruang dokter merangkap ruang administrasi, sebuah ruang preventif untuk paramedis yang merangkap sebagai ruang administrasi. Di ruang dokter

commit to user

terdapat sebuah bed pemeriksaan dan meja kursi yang lengkap untuk konsultasi antara dokter dengan pasien, dan ruang preventif yang dilengkapi dengan 6 buah bed pemerikasaan, meja kursi untuk konsultasi yang dilengkapi dengan peralatan medis lainnya (2 buah stetoscop, alat pengukur tekanan darah / tensi), 1 buah computer, 1 buah tabung oksigen, alat pembaca hasil photo rongen, 1 buah almari penyimpanan obat dan peralatan medis, 1 buah almari untuk menyimpan dokumen-dokumen yang berupa laporan kegiatan dan pelayanan poliklinik, yang kemudian dilaporkan ke General Affair (GA) tepatnya Departemen Medical Care, satu buah almari penyimpanan susu dan masker, locker untuk menyimpan kebutuhan paramedis, 1 buah tabung oksigen, alat pembaca hasil photo rongen. Keadaan ruang poliklinik selalu dijaga kebersihannya dan untuk mencegah penyakit yang diakibatkan oleh faktor biologis disediakan 3 buah washtafel yang terbagi menjadi 1 buah washtafel steril (khusus untuk mencuci peralatan medis) dan 2 buah washtafel pencuci tangan biasa, dan untuk setiap pasien yang masuk ke ruang poliklinik wajib melepas alas kaki.

Poliklinik buka pelayanan setiap hari Senin sampai Sabtu 24 jam. Untuk hari minggu atau hari libur bila ada tenaga kerja yang lembur maka polilklinik tetap buka.

commit to user b. Tenaga Kesehatan.

1) Dokter Perusahaan

Pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa diselenggarakan oleh 2 orang dokter. Dokter perusahaan hanya datang setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat pukul 11.00 – 13.00 WIB. Tugas dari dokter perusahaan sebagai penyelenggara kesehatan kerja di perusahaan yaitu :

a) Memberikan pengobatan dan perawatan terhadap penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja dan penyakit umum.

b) Melakukan diagnosis penyakit umum dan penyakit akibat kerja maupun penyakit akibat hubungan kerja.

c) Melakukan evaluasi tentang kemungkinan, penyebab, pencegahan terhadap penyakit akibat kerja dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi penyakit akibat kerja.

d) Menjadi penasehat tentang masalah kesehatan kepada tenaga kerja. e) Memberikan penyuluhan / pendidikan kesehatan kepada tenaga

kerja sesuai dengan kebutuhan.

f) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja yang berupa pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus. g) Memberikan izin istirahat kerja (cuti) bagi tenaga kerja yang

mengalami gangguan kesehatan.

h) Memberikan rujukan pengobatan bagi tenaga kerja ke poliklinik / rumah sakit rujukan.

commit to user

i) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kesehatan kerja yang telah dilakukan perusahaan dan rekomendasi program kesehatan kerja yang akan dilakukan.

2) Tenaga Paramedis

Tugas dokter tersebut dibantu oleh 7 tenaga paramedis yang selalu stand by setiap jam kerja di klinik. Adapun tugas dari tenaga medis sebagai petugas harian dipoliklinik mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a) Membantu pekerjaan dokter dalam pemeriksaan kesehatan sewaktu ada maupun sedang tidak berada di tempat.

b) Melakukan pemeriksaan dan evaluasi hasil medical check up (pemeriksaan kesehatan berkala).

c) Sebagai konsultan medis.

d) Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan lingkungan kerja / higiene perusahaan berkaitan dengan persyaratan kesehatan kerja.

e) Melakukan diagnosis penyakit umum dan penyakit akibat kerja maupun penyakit akibat hubungan kerja.

f) Memelihara peralatan medis dan obat – obatan termasuk kelengkapannya.

g) Memeriksa persediaan obat-obatan serta segera mengajukan permintaan pembelian sebelum persediaan obat poliklinik habis.

commit to user

h) Membuat surat jaminan atau surat rujukan ke rumah sakit jika pasien memerlukan perawatan di rumah sakit

i) Memberi masukan atau rekomendasi tentang usulan cuti sakit / beban kerja / penempatan tugas pekerjaan karyawan berdasarkan kondisi kesehatan dan lingkungan kerjanya.

j) Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada tenaga kerja k) Melaksanakan administrasi kesehatan kerja di poliklinik yang meliputi pendataan / pencatatan setiap laporan yang masuk atau diterima klinik, pencatatan kunjungan pasien dan pengeluaran obat serta penyusunan laporan mingguan dan bulanan pelayanan kesehatan yang dilaporkan ke pihak manajemen.

c. Kotak P3K

Kotak P3K terletak menyebar di seluruh unit kerja, yang ditempatkan pada tempat-tempat yang dirasa strategis agar tenaga kerja yang membutuhkan sewaktu-waktu dapat langsung mengambil. Isi kotak P3K dipantau minimal setiap minggu.

Table 1. Daftar isi kotak P3K

No. Perlengkapan Jumlah

1. Kasa steril terbungkus 1 gulung

2. Hansaplas 10 biji

3. Betadine 1 botol

4. Minyak Kayu Putih 1 botol

5. Obat – obatan :

a. Obat Flu (Demacolin) 20 biji

b. Obat Maag (Decamag) 20 biji

c. Obat Pusing (Grafadon) 20 biji

d. Obat Diare (Diatab) 20 biji

6. Buku catatan pemakaian 1

commit to user d. Tandu P3K

Perusahaan menyediakan tandu P3K korban pada tiap unit kerja untuk memberikan pertolongan gawat darurat jika terjadi kecelakaan yang nantinya akan diberikan pengobatan di poliklinik atau rumah sakit. e. Sarana Transportasi

Perusahaan menyediakan 1 unit mobil ambulance sebagai sarana transportasi untuk evakuasi tenaga kerja yang mengalami masalah kesehatan atau kecelakaan akibat kerja menuju poliklinik atau rumah sakit rujukan, dan juga sebagai sarana untuk mengantar tenaga kerja yang yang dipulangkan karena sakit, dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya. Ambulance dengan peralatan medis seperti tabung oksigen, APAR, kotak P3K dan tandu evakuasi.

f. Pengadaan Obat –obatan

Pengadaan obat – obatan ini dilakukan oleh bagian poliklinik. Tenaga paramedis bertugas untuk melakukan pencatatan setiap obat – obatan yang digunakan.

g. Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Kegiatan pelayanan kesehatan meliputi :

1) Pelayanan Kesehatan di Poliklinik

Pelayanan yang di berikan di poliklinik meliputi rawat jalan tingkat pertama yang meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan

commit to user

kerja, konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan terhadap penyakit akibat umum maupun penyakit akibat kerja dengan tindakan medis sederhana, serta pemberian rujukan berupa surat jaminan oleh perawat maupun dokter untuk keperluan perawatan atau pengobatan di rumah sakit, rawat laboratorium, dan lain-lain.

Untuk tenaga kerja yang menderita sakit atau mempunyai keluhan yang bersifat ringan atau berat biasanya ditangani langsung oleh dokter, kecuali dokter tidak ada ditangani oleh paramedis yang sedang bertugas. Setiap kunjungan pasien di poliklinik dicatat untuk kemudian dibuat laporan setiap minggu, hingga laporan bulanan yang nantinya akan dilaporkan ke HRD yang selanjutnya dilaporkan ke Depnaker. Laporan ini bersifat intern bagi perusahaan. Pelayanan poliklinik dapat dinikmati oleh seluruh tenaga kerja karena poliklinik buka 24 jam (selama ada proses kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja).

2) Upaya Perlindungan Bagi Tenaga Kerja

Upaya perlindungan bagi tenaga kerja yang dilaksanakan oleh PT. Karyamitra Budisentosa antara lain :

a) Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Kerja

Sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kerja di PT. KAryamitra Budisentosa, dilakukan dengan cara monitoring secara berkala dan evaluasi hasil pemeriksaan lingkungan kerja.

commit to user

Pemeriksaan lingkungan kerja dapat dibedakan menjadi dua antara lain :

(1) Monitoring Lingkungan

Monitoring lingkungan kerja berupa monitoring kebersihan, penerangan serta perlengkapan sarana dan prasarana seperti penyediaan air munum, air bersih, serta saluran air. Untuk fasilitas seperti washtafel, kondisi fisik lingkungan beserta kebersihannya. Monitoring ini dilakukan oleh Hiperkes PT. Karyamitra Budisentosa sebulan sekali dan hasilnya akan segera dilaporkan untuk mendapatkan perbaikan.

(2) Pengukuran Faktor Bahaya (Hazard Factor)

Pengukuran faktor bahaya (hazard factor) di PT. Karyamitra Budisentosa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa pihak. Untuk pengukuran faktor fisik (kebisingan, penerangan, dan iklim kerja) dan faktor kimia (B3 dan Debu) dilakukan oleh Balai Hiperkes Surabaya. Hasil pengukuran disampaikan kepada pihak perusahaan, jika terdapat penyimpangan dari hasil pengukuran akan diberikan rekomendasi dan dilakukan evaluasi tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan. b) Penyediaan Alat Pelindung Diri

Pemberian Alat Pelindung Diri disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja, Alat Pelindung Diri yang wajib dipakai saat memasuki area produksi

commit to user

dan diberikan kepada tenaga kerja secara gratis yaitu alat pelindung pernafasan berupa masker. Alat pelindung diri lain hanya digunakan jika memasuki area tertentu atau melakukan pekerjaan tertentu, antara lain yaitu :

a) Safety Shoes

Safety shoes dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda-benda berat, kepercikan larutan asam dan basa yang korosif atau cairan yang panas, menginjak benda-benda tajam, dan benda-benda – benda-benda asing lainnya.

b) Safety Helmet

Safety shoes dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan benda-benda berat, atau benda – benda asing lainnya yang membahayakan kepala.

c) Welder Helmet (Topi Las)

Welder helmet ini dipakai oleh tukang las. Fungsi dari welder helmet ini adalah melindungi mata atau kepala dari sinar las.

d) Safety Glove (Sarung Tangan)

Fungsi dari safety glove ini adalah untuk melindungi jari-jari atau tangan dari benda-benda keras, tajam, panas, atau bahan kimia. Safety glove ini terbuat dari bahan karet. Di Laboratorium dan di daerah kerja yang memiliki bahaya bahan

commit to user

kimia diberikan sarung tangan karet panjang yang tahan bahan kimia.

e) Alat Pelindung Pernapasan

Fungsi dari alat pelindung pernapasan adalah melindungi hidung / pernapasan dari debu dan gas atau bahan kimia. Untuk tempat berdebu dipakai jenis RM. 706 sedangkan untuk tempat yang mengandung gas berbahaya dipakai RQ. 100. f) Kacamata Pengaman

Fungsi dari kacamata pengaman adalah melindungi mata dari percikan benda halus, debu, panas, cahaya menyilaukan dan bahan kimia.ntuk melindungi mata terhadap debu, uap, dan cahaya yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini dibagi dua, yaitu warna bening dan warna gelap. Kacamata warna bening digunakan untuk tukang bubut, gerinda, cetak logam, cutting dies. Sedangkan, kacamata warna gelap digunakan oleh petugas las.

g) Face Sheild (Pelindung Muka)

Fungsi dari pelindung muka ini adalah melindungi muka / mata dari panas atau percikan timah. Face shield ini digunakan pada waktu tapping dan pengelasan.

commit to user

h) Apron

Fungsi dari apron adalah melindungi badan dari panas, bahan kimia, atau percikan api. Apron ini digunakan untuk pekerjaan tapping, rabbling, cutting dies, pengelasan

i) Pelindung Telinga

Melindungi telinga terhadap kebisingan dimana bila alat tersebut tidak dipergunakan dapat menurunkan daya pendengaran dan ketulian yang bersifat tetap. Pelindung telinga yang diberikan adalah ear plug yang dapat mereduksi bising sampai 25 dB(A) dan ear muff yang dapat mereduksi bising sampai 45 dB(A).

j) Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Sabuk pengaman diberikan pada tenaga kerja yang melakukan tenaga kerjaan di atas ketinggian untuk mencegah terjadinya bahaya terjatuh.

4. Penanganan Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan Akibat Kerja a. Penanganan Penyakit Akibat Kerja

Sejauh ini belum ditemukan adanya penyakit akibat kerja yang terdapat di PT. Karyamitra Budisentosa. Penyakit yang biasanya diderita tenaga kerja adalah penyakit umum. Apabila terjadi penyakit akibat kerja maka biaya pengobatan menjadi tanggung jawab perusahaan.

Adapun 10 besar penyakit yang sering dikeluhkan atau diderita oleh tenaga kerja menurut hasil laporan kunjungan ke poliklinik periode tahun

commit to user

2011 antara lain yaitu, flue, pharingitis, demam, diare, disentri, alergi, ispa, gastritis, sakit gigi, dan gusi bengkak.

b. Penanganan Kecelakaan Akibat Kerja

Kecelakaan yang terjadi di PT. Karyamitra Budisentosa tergolong ke dalam kecelakaan ringan sampai berat. Setiap kecelakaan harus segera dilaporkan ke tim Hiperkes untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan biaya pengobatan terjadi kecelakaan akibat kerja seluruh biaya perawatan ditanggung oleh Jamsostek.

5. Sistem Rujukan

a. Sistem Rujukan Terhadap Penyakit

Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan / gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang diduga sebagai akibat dari penyakit akibat kerja maupun penyakit umum / menular, maka dokter akan melakukan rujukan pemeriksaan ke rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk lebih memperjelas diagnosa penyakit secara dini agar dapat dilakukan

Dalam dokumen LAPORAN TUGAS AKHIR. Meris Dwi Jayanti R (Halaman 59-111)

Dokumen terkait