• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejak program pendidikan karakter yang peduli lingkungan dan kebersihan dicanangkan, SMP Negeri 2 Demak telah banyak menunjukkan hasil antara lain:

85

a. Sekolah menjadi asri, bersih dan rapi, halaman

luar dan dalam kelas bersih

b. Siswa merasa nyaman belajar di luar kelas

misalnya di bawah pohon dan di taman

c. Ruang terbuka hijau, sehingga pembinaan peserta didik dari kepolisian dan pemda terasa nyaman bisa dilakukan di luar ruangan.

d. Prestasi peserta didik meningkat secara

signifikan antara lain: juara 2 nasional LPIR

(Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) di

Banjarmasin, judul “Alat pemberi makan ikan jarak jauh dengan HP”, Juara 3 Nasional LPIR tahun 2013 di Bali, judul “Magnetic Bed”, Juara 2 lomba Olimpiade Nasional Sceience dan IPS di

Banjarmasin tahun 2013 (Dwi Ayu

Sulistyaningsih/ Science dan M Ilmi Hudaya/ IPS), dan kedua peserta didik tersebut pada tahun ajaran 2014/2015 diterima di SMA Taruna Nusantara atas beasiswa pemerintah.

e. Menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi

tahun 2013 dan 2014 (foto copy sertifikat terlampir).

f. Menjadi Sekolah Sehat, juara 2 tingkat propinsi

tahun 2014 (foto copy sertifikat terlampir)

g. Semakin banyak orang tua murid yang

menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2 Demak.

86

Tabel 11: Data Peserta Didik Empat Tahun terakhir

Tahun Pelajaran

Jml

Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah (VII, VIII, IX ) Jml

Siswa Rombel Jml Siswa Rombel Jml Siswa Rom bel Jml Siswa Rom bel 2011 / 2012 307 227 8 220 8 260 8 707 24 2012 / 2013 407 240 8 227 8 220 8 687 24 2013/ 2014 414 292 9 237 9 227 8 756 27 2014/ 2015 450 306 10 299 9 237 9 842 29

h. Juara 1 LCC Jambore Nasionalisme dan

Karakter Bangsa tingkat propinsi Jawa Tengah tahun 2014.

i. Juara 1 lomba mata pelajaran IPS dalam rangka HUT SMA Negeri 3 Semarang, sehingga anak yang bersangkutan sudah tercatat diterima sebagai siswa SMA tersebut tahun ajaran 2015/2016.

j. Juara 3 PMR Madya tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 2014

k. Juara 1 MAPSI tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 2014 atas nama Salma Nafisa kelas IX E l. Prestasi tenaga pendidik/ guru juga dapat

dibanggakan oleh sekolah, antara lain:

1)Khusnul Khotimah,S.Pd (guru Matematika)

a)Juara 1 Guru Berprestasi tingkat

87

b)Juara harapan 1 lomba MPI (Media

Pembelajaran Interaktif) tingkat Propinsi Jawa Tengah 2013.

c) Finalis lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) tingkat Nasional tahun 2014.

d)Finalis lomba Olimpiade Nasional Inovasi

Pembelajaran (ONIP) Matematika di

Yogyakarta 2014. 2)Sudar M,Pd (guru IPA)

Penerima ‘Best Sciences Teacher Award’ penghargaan sebagai guru IPA terbaik se Asean di Solo tahun 2014.

3)Eko Sudinuryanto,S.Pd (guru bahasa Inggris) a)Juara 1 guru berprestasi dalam pembuatan

bahan ajar berbasis multimedia tingkat Propinsi.

b)Finalis lomba ‘Mobile Learning’ tingkat nasional 2014.

c) Juara 3 lomba Inobel tingkat nasional 2014 4.2.5 Kemungkinan Keberlanjutan

Selanjutnya ada beberapa alternatif untuk pengembangan dan keberlanjutan program pengelolaan pendidikan karakter ini , yaitu antara lain:

a.Budaya kepemimpinan yang partisipatif dan

kerjasama seluruh warga sekolah dapat

dikembangkan secara terus menerus.

b.Para pendidik yang terkait dengan salah satu program memiliki kerjasama yang baik, membagi

88

tugas dan merancang kegiatan bersama-sama. Hal-hal baik yang telah ada sudah menjadi kebiasaan dan bisa terus dilanjutkan.

c. Dengan memperhatikan hasil yang positif, maka kemungkinan keberlanjutan program ini sangat besar. Misalnya dengan membuat slogan yang mudah diingat dan dilaksanakan oleh peserta didik, contoh gerakan LISA yang artinya Lihat Sampah Ambil, dsb.

d.Dari kegiatan surveillance dapat diketahui dan diukur perkembangan sistem manajemen mutu yang berlangsung di SMP Negeri 2 Demak, apakah masih layak memegang sertifikat tersebut atau tidak, maka kegiatan surveillance masih terus dilanjutkan.

e. Selanjutnya SMP Negeri 2 Demak siap menjadi sekolah berkarakter dan piloting ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku), pada tahun 2015 berharap mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional.

4.3 Pembahasan

Dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang penulis laksanakan, diperoleh gambaran bahwa pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak adalah sebagai berikut:

Pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak perlu dilengkapi dengan peduli lingkungan. Dan untuk mempersiapkan diri sebagai sekolah yang

89

memperhatikan lingkungan, maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.

Pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu: terpadu dengan semua mata pelajaran, terpadu dengan kegiatan pembinaan kesiswaan, dan terpadu dengan manajemen sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Lickona (2013:415) yang mengatakan bahwa ada enam unsur budaya positif sekolah diantaranya yaitu, kesadaran komunitas di seluruh lingkungan sekolah, dan organisasi siswa yang melibatkan para siswa dan menumbuhkan perasaan ”Ini adalah sekolah kami, sehingga kami bertanggung jawab untuk menjadikannya sebagai sekolah terbaik.” Sejalan juga dengan pendapat Aqib (2011:32) bahwa pengelolaan pendidikan karakter dapat direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan ekstrakurikuler

Perencanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak juga berdasarkan kepada visi yang dibuat dan disetujui bersama oleh dewan guru, sehingga dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan melibatkan kerjasama seluruh warga sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Lickona dalam Koesoema (2011:156), bahwa sekolah yang ingin mengembangkan pendidikan karakter bagi anak didiknya pasti mempunyai visi tertentu yang berkaitan dengan pembentukan karakter

90

peserta didik. Visi pendidikan karakter yang diterapkan oleh sekolah merupakan cita-cita yang akan diarah melalui kinerja. Selanjutnya Lickona dalam (Koesoema, 2011:223), juga menjelaskan bahwa secara langsung sekolah dapat mengelola pendidikan karakter melalui pendekatan kurikulum, penegakan disiplin, manajemen sekolah, maupun melalui program-program pendidikan yang dirancangnya. Hal ini sesuai dengan pengelolaan pendidikan karakter yang diprogramkan di SMP Negeri 2 Demak, yaitu direncanakan sesuai dengan kurikulum KTSP, melalui penegakan disiplin yang bisa diteladani dari bapak ibu guru, dan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT.

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak menggunakan cara kolaborasi, sesuai dengan penjelasan Riyanto (2010) yaitu, pendidikan karakter dipahami sebagai tanggung jawab sekolah bukan guru mata pelajaran semata. Karena merupakan tanggung jawab sekolah maka setiap aktifitas sekolah memiliki misi pembentukan karakter. Setiap mata pelajaran harus berkontribusi dalam pembentukan karakter dan penciptaan pola pikir moral yang progresif. Sekolah dipahami sebagai sebuah miniatur masyarakat sehingga semua komponen sekolah dan semua kegiatannya merupakan media pendidikan karakter. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk membawa peserta didik ke dalam pengalaman nyata penerapan karakter, baik sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram maupun kegiatan insidentil. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah yang

91

berjudul ‘Implementasi Pendidikan Karakter di SD Negeri Ngunut 6 Tulungagung’, hasilnya bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Ngunut 6 dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan pendidikan karakter dan dapat dijadikan contoh implementasi pendidikan karakter yang tepat di sekolah lainnya, terutama SD Negeri.

Evaluasi yang dilaksanakan meliputi seluruh manajemen pendidikan karakter, dengan melalui kegiatan survailllance yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekali, hal ini untuk memperoleh gambaran mutu pelaksanaan pendidikan karakter secara umum. Ini sesuai pendapat Aqib (2011:47) bahwa untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program pendidikan karakter mencapai tujuan perlu dilakukan kegiatan evaluasi.

Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat. Kalau penelitian Hidayah dilakukan di SD sedangkan penulis pada SMP. Perbedaan lainnya adalah, kalau

peneliti terdahulu hanya membahas tentang

pelaksanaannya saja, sedangkan yang sekarang penulis lakukan adalah meneliti cara pengelolaannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kekhasan dari SMP Negeri 2 Demak adalah melalui pelaksanaan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan dengan semangat ‘go green’, dikembangkan enam ranah pendidikan karakter yang tercantum pada visi misi sekolah dan pembiasaan peserta didik, yakni penanaman karakter secara kontinyu sampai peserta didik terbiasa.

92

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman SMP Negeri 2 Demak yang telah melaksanakan pengelolaan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan adalah:

a.Kepemimpinan/ kepala sekolah merupakan bagian penting dan mendasar dalam manajemen dan sekaligus sebagai motor penggerak (mobilisator) dalam pelaksanaan program.

b.Kerjasama merupakan hal yang juga tidak kalah penting dalam pengelolaan pendidikan karakter di sekolah, dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dan program sekolah bisa berjalan secara efektif sesuai yang diharapkan.

c. Pendidikan karakter yang sekaligus berwawasan lingkungan melalui berbagai program dan kegiatan bertujuan peningkatan mutu pendidikan, telah membawa perubahan ke arah peningkatan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang lebih

memperhatikan karakter bagi peserta didik

d.Sekolah yang dikelola secara efektif dengan manajemen yang bermutu akan mampu bersaing di era persaingan global. Maka untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen, SMP Negeri 2 Demak menggunakan Manajemen Berbasis IT guna mendukung upaya mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan.

e. Dengan Manajemen Berbasis IT, peserta didik mendapatkan pelayan secara luas, mudah, dan cepat. Pendidik dapat menggunakan IT untuk

93

menunjang tugas pokok guru, bagi tenaga pendidik

untuk mempercepat, memudahkan dalam

pengelolaan data, mendapat atau menyampaikan informasi, dan bagi sekolah lebih mudah, efektif, dan efisien dalam penyelenggaraan manajemen.

f. Dengan kegiatan surveillance yang rutin

dilaksanakan dalam satu tahun sekali, dapat diketahui seberapa jauh kepatuhan sekolah dalam memenuhi aturan-aturan yang berlaku dibidang pelayanan pendidikan.

g. Pelaksanaan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan, yang mengembangkan enam ranah pendidikan karakter yang tercantum pada visi misi sekolah dan pembinaan peserta didik, maka pada tahun 2015 sekolah telah siap menyongsong menjadi sekolah Adiwiyata Nasional, menjadi piloting ABITA dan lomba sekolah berkarakter.

Dokumen terkait