• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pendidikan Karakter Di SMP Negeri 2 Demak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pendidikan Karakter Di SMP Negeri 2 Demak"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Demak Jalan Sultan Fatah no. 84 Demak. Sekolah ini berada di lokasi yang sangat strategis yaitu berada di sebelah alun-alun dan Masjid Agung Demak, juga dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten Demak.

Pada perkembangannya SMP Negeri 2 Demak mengalami kemajuan yang berarti, yaitu pada tahun 2004 dipercaya pemerintah untuk menjadi Sekolah Berstandar Nasional. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, tepatnya pada tanggal 14 Maret 2007 SMP Negeri 2 Demak ditetapkan menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) bersama 100 sekolah lainnya di Indonesia. Kemudian pada tahun 2013 oleh pemerintah program RSBI dihapus. Berikut ini profil lengkapannya

1) Identitas SMP Negeri 2 Demak

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Demak b. No.Statistik Sekolah : 20-1-0321-002 c. Tipe Sekolah : A

d. Alamat Sekolah : Jl. Sultan Patah no .84,Bintoro Demak

e. Telepon/ Fax : (0291) 685365

f. Website : www.smp2demak.com

g. E-mail : smp2_demak@yahoo.co.id

h. Status Sekolah : Negeri i. Luas Lahan/ Tanah : 7479 m2

j. Status Kepemilikan : Hak Pakai

(2)

40

l. Tingkat Pendidikan : S2/ Pasca Sarjana m. Masa Kerja Kep. Sek : 25 Tahun 07 Bulan n. Akreditasi Sekolah : A

2) Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Inti SMP Negeri 2 Demak

Visi: Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan, Misi:

a. Menanamkan keimanan terhadap Tuhan YME melalui pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang sebenar-benarnya.

b. Menanamkan akhlak mulia terhadap sesama melalui keteladanan ucapan dan tindakan.

c. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

d. Melaksanakan bimbingan akademik dan non-akademik secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan.

e. Menanamkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kebersihan, kesehatan, dan keindahan lingkungan.

Tujuan: Pada akhir tahun pelajaran 2014/2015 peserta didik diharapkan:

a. Memiliki sikap yang mencerminkan perilaku beriman terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memiliki sikap akhlak mulia terhadap sesama.

c. Lulus 100% dengan perolehan UN rata-rata minimal 9,0. d. Naik kelas 100% , perolehan nilai rata-rata minimal 85 e. Juara 1 peserta didik berprestasi tingkat kabupaten. f. Juara 1 OSN semua mata pelajaran tingkat kabupaten,

provinsi, 3 besar nasional.

g. Juara 1 FLS2N semua cabang tingkat kabupaten, dan 5 besar propinsi.

h. Juara 1 O2SN semua cabang tingkat kabupaten, dan 5 besar propinsi.

i. Juara 1 LPIR tingkat nasional

j. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi. k. Memiliki perilaku yang bertanggung jawab terhadap

(3)

41

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Tabel 2: Data Kepala dan Wakil Kepala Sekolah

b

. Keadaan guru sesuai dengan bidangnya Tabel 3: Data Guru Sesuai Bidangnya

mengajar Jumlah

(4)

42

6 IPA - 1 5 2 - - - - 8

7 IPS - - 4 1 - - - - 5

8 Penjaskes - - 4 - - - 4

9 Seni Budaya - - 4 - - - 4

10 TIK - - 2 - - - 2

11 Prakarya - - 1 - - - 1

12 Bahasa Jawa - - 1 1 - - - 2

13 Fotografi - - - 1 - 1 14 Animasi komputer - - - 1 - 1 15 BK - - 4 - - - 1 - 5 JUMLAH - 1 45 9 3 58

Sumber data: Dokumen Tata Usaha c. Keadaan Tenaga Kependidikan Tabel 4: Data Tenaga Kependidikan sesuai Bidangnya N o. pendukung Tenaga Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah ≤ SMP SMA D 1 D2 D3 S1 L P L PNS Honorer P 1. Tata Usaha 1 7 1 2 3 2 8 2. Perpustakaan 1 1 2 2 3. Laboran lab. IPA 1 1 1 4. Teknisi lab. Komputer 1 1 2 2 5. Laboran lab. Bahasa 1 1 1

8. Kantin 2 2 2

9. Penjaga Sekolah 1 1 1 10

(5)

43 11

. Keamanan 2 2 2

13

. Cleaning Servis 2 2 2 Jumlah 3 16 3 1 3 12 6 22

Sumber data : Dokumen Tata Usaha

Keterangan tabel 4: Jumlah tenaga

kependidikan di SMP Negeri 2 Demak secara keseluruhan ada 22 orang, empat orang PNS terdiri dari satu laki-laki (berijazah SMP), dan tiga perempuan (dua orang berijazah SMA, satu orang sarjana), dan 18 orang tenaga honorer terdiri dari 12 orang laki-laki (dua orang berijazah SMP, sembilan orang berijazah SMA, satu orang sarjana), dan enam orang perempuan ( lima orang berijazah SMA dan satu orang sarjana)

d. Keadaan Peserta didik dan Kelas Tabel 5 : Data Peserta didik 2014/2015

N

o. Kelas Data Jumlah

Jumlah peserta didik

Jumlah Laki Perempuan

1. Kelas 7 10 122 184 306

2. Kelas 8 10 124 175 299

3. Kelas 9 9 98 139 237

Jumlah 29 345 499 842

Sumber data: Dokumen Tata Usaha

Dari tabel data peserta didik tahun 2014/2015 di atas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik meningkat setiap tahunnya.

4.2 Hasil Penelitian

(6)

44

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Data hasil penelitian bersumber dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, yang ketiganya saling melengkapi. Data yang tidak terungkap dalam wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung. Untuk memperkuat data hasil wawancara dan observasi, maka dilakukan penelusuran melalui dokumen dan arsip-arsip yang ada. Hal ini dapat penulis deskripsikan sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan Pengelolaan Pendidikan

Karakter di SMP Negeri 2 Demak

Berangkat dari permasalahan bahwa sekolah harus mempunyai program dan data yang lengkap untuk pengelolaan pendidikan karakter yang bisa menyentuh semua warga sekolah, kepala sekolah beserta tim pengembang kurikulum dan guru SMP Negeri 2 Demak mengadakan pertemuan yang membahas masalah tersebut, mengadakan sosialisasi

terhadap program pendidikan karakter yang

berwawasan lingkungan.

(7)

45

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah dalam hasil wawancara, sebagai berikut:

Perencanaan pendidikan karakter berawal dari permasalahan bahwa sekolah harus mempunyai program dan data yang lengkap untuk pengelolaan pendidikan karakter yang bisa menyentuh semua warga sekolah, hal ini kami bahas dalam rapat dinas. Jadi secara khusus kepala sekolah bersama guru SMP Negeri 2 Demak mengadakan pertemuan yang membahas masalah tersebut.

Selanjutnya berdasarkan observasi dan studi dokumentasi hasil rapat dinas, portofolio sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat, kantin kejujuran, penulis dapat memaparkan hasil sebagai berikut:

1.Tinjauan terhadap Visi Misi Sekolah

Visi dan misi SMP Negeri 2 Demak ketika masih RSBI adalah, Visi: menjadi sekolah bertaraf internasional terbaik di Jawa Tengah. Misi: Mengembangkan potensi peserta didik untuk meraih prestasi dan berakhlak mulia dengan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Karena RSBI sudah dihapus, maka visi misi sekolah harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Berpijak dari visi sekolah yang baru inilah pendidikan karakter akan diprogramkan (notula rapat dinas, Senin 22 Juli 2013)

(8)

46

Selain berdasarkan pada visi misi yang baru yang tentunya disepakati oleh dewan guru dalam rapat dinas, program pendidikan karakter di SMP Negeri 2 demak disesuaikan juga dengan program pemerintah yang lain yaitu program sekolah yang berwawasan lingkungan. Maka perlu mengadakan tinjauan terhadap kebijakan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.

Di bawah ini adalah hasil studi dokumentasi yang penulis dapatkan dari guru tersebut

2.Tinjauan Kebijakan Pendidikan Karakter

Pada pedoman pelaksanaan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan tahun 2011, bahwa pendidikan karakter sebagai landasan mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, serta mendukung perwujudan cita-cita yang diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Guna menindaklanjuti pelaksanaan pendidikan karakter, Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No.

(9)

47

dan Kabupaten/Kota (notula rapat dinas, Senin 22 Juli 2013).

3.Sosialisasi oleh Kepala Sekolah

Kepala Sekolah beserta tim pengembang kurikulum akan mengadakan sosialisasi terhadap program pendidikan karakter kepada semua warga sekolah dan komite sekolah. Hal ini didasarkan pada kebutuhan nyata untuk mempunyai data yang akurat dan terkini. Sekolah menyusun rencana pengelolaan pendidikan karakter jangka panjang yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan (notula rapat dinas, Senin 22 Juli 2013).

Hasil-hasil di bawah ini penulis dapatkan dari studi dokumentasi untuk program sekolah yang peduli lingkungan, mulai dari menyusun analisa kontek sampai program pembinaan ekonomi kreatif yang diberikan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bapak Abd H,S.Pd

4.Menyusun Analisis Konteks

Analisis konteks yang dilakukan untuk

(10)

48

dikembangkan kurikulum pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.

Penanaman pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak dilakukan secara terpadu melalui 3 (tiga) jalur, yaitu: pembelajaran, manajemen sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan.

Berikut yang disampaikan oleh bagian sarana dan prasarana, Abd H,S.Pd kepada penulis:

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain:

a. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter..

b. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah

c. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter meliputi sarana dan prasarana yang memadai.

5.Menyusun Program Pendidikan Karakter yang Peduli lingkungan

Menindaklanjuti Program Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) melalui jalur pendidikan formal, dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, maka salah satu program SMP Negeri 2 Demak adalah mewujudkan Pendidikan karakter berwawasan lingkungan, dengan harapan mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah kepada penulis dalam hasil wawancara, yaitu:

(11)

49

tahun 2011, UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum KTSP memuat Pendidikan Karakter dan Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, apalagi sekolah ini ditunjuk pemerintah sebagai sekolah Adiwiyata, maka kebijakan yang disusun disesuaikan dengan program Adiwiyata juga

6.Menyusun Program Pembinaan Kelompok Pecinta Lingkungan

Pembinaan pelestarian lingkungan bagi kelompok pecinta lingkungan Go Green Generations di SMP Negeri 2 Demak tujuan antara lain:

a.Memahami materi sekolah yang peduli lingkungan,

sehingga peserta didik memiliki kesadaran

mewujudkan SMP Negeri 2 Demak sebagai sekolah yang peduli lingkungan.

b.Memanfaatkan sumber daya yang ada dalam

kaitannya dengan pengembangan ekonomi kreatif. c. Mengimplementasi kebersihan dan kesehatan di

lingkungan sekolah.

d.Berperan aktif dalam kegiatan kerindangan, kerapian dan keindahan sekolah.

e. Berperan aktif dalam pengelolaan limbah/sampah menjadi produk yang bermanfaat.

Penyusunan program kelompok pecinta

lingkungan Go Green Generations di SMP Negeri 2 Demak tersebut sesuai dengan wawancara dengan guru bidang kesiswaan bapak Sugeng BW,S.Pd kepada penulis,yaitu:

(12)

50

peserta didik lain, yang diberi nama Go Green

Generations, peserta didik ini nanti akan diberi

pembekalan secara khusus oleh guru pembimbing tentang peduli lingkungan, kemudian tugas mereka memberi contoh dan menularkan kepda peserta didik lain.

Untuk program manajemen sekolah yang berwawasan IT disampaikan oleh kepala sekolah kepada penulis sebagai berikut:

Untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen SMP Negeri 2 Demak menyusun Program Pengembangan Manajemen Berbasis IT guna mendukung upaya mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan pengembangan Manajemen Berbasis IT tersebut yang akan dilaksanakan antara lain meliputi penyediaan perangkat keras dan lunak

Hal tersebut sejalan dengan keterangan dari bagian tim pengembang manajemen berwawasan IT bapak Sudar,M.Pd, yaitu:

Program kagiatan pengembangan manajemen berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak antara lain dengan menyediakan sarana hardware dan software. Peningkatan kemampuan mengimput dan mengakses data menggunakan fasilitas IT dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai bidang tugas masing-masing guru. Pengembangan manajemen berbasis IT SMP Negeri 2 Demak dibiayai dalam RAPBS yang dananya diperoleh dari APBN, APBDI, APBDII, Orang Tua peserta didik dan sumber lainnya

7. Program Manajemen Berbasis IT

Pengembangan manajemen berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak sangat diperlukan untuk efisiensi dan efektifitas dalam manajemen. Oleh karena itu SMP Negeri 2 Demak secara terus menerus melakukan pengembangan dibidang IT.

(13)

51

mengetahui keberhasilan program pelaksanaan

pendidikan karakter dengan hasil sebagai berikut:

Berbagai rangakaian kegiatan sitem manajemen mutu dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan bagi SMP Negeri 2 Demak selaku pemegang sertifikat ISO 9001-2008. Bagian akhir dari kegiatan tersebut adalah melakukan surveillance. Dari kegiatan surveillance ini dapat diketahui dan diukur perkembangan sistem manajemen mutu di SMP Negeri 2 Demak, apakah masih layak memegang sertifikat atau tidak

Penulis juga mengadakan studi dokumentasi mengenai kegiatan surveillance ini, hasilnya bahwa Program Surveillance ISO 9001-2008 mempunyai tujuan antara lain:

1) Mengukur seberapa jauh implementasi manajemen mutu seperti yang telah disyaratkan oleh lembaga URS selaku pemberi sertifikat ISO 9001-2008. 2) Memeriksa proses keseluruhan, dan efektivitas

sistem manajemen yang telah dijalankan, sehingga dapat digunakan sebagai tindakan perbaikan berkesinambungan.

3) Menentukan kelanjutan atau tidaknya pemberian sertifikat ISO 9001-2008, berdasarkan hasil audit eksternal melalui kegiatan surveillance.

8. Perencanaan Program Kantin Kejujuran

Rencana berikutnya adalah program kantin kejujuran yang dijelaskan oleh kepala sekolah kepada penulis sebagai berikut:

(14)

52

Penjelasan tersebut sejalan dengan hasil wawancara antara penulis dengan guru PKn, ibu Chris S.S.Pd selaku ketua pelaksana program kantin kejujuran SMP Negeri 2 Demak sebagai berikut:

Moral kejujuran di SMP Negeri 2 diharapkan dapat terbangun melalui program kantin kejujuran. Program kantin kejujuran adalah suatu sistem kantin tanpa penjaga. Setiap konsumen yang ingin membeli suatu produk, mereka bisa mengambil barang yang ada secara langsung di etalase dan bisa membayar di tempat yang telah disediakan. Apabila memerlukan kembalian, konsumen dipersilahkan mencari sendiri di kotak uang yang ada. Sistem kejujuran seperti ini membuat masyarakat di sekitar kantin kejujuran yang menjadi konsumen di latih untuk bertindak jujur. Jujur dalam menghitung jumlah pembelanjaan mereka dan juga jujur dalam membayar serta mengambil kembalian

Wawancara selanjutnya tentang keterlaksanaan dengan ibu Nurul M,M.Pd selaku bendahara kantin kejujuran, dengan hasil sebagai berikut:

Biaya kegiatan Kantin Kejujuran antara lain bersumber dari: bantuan dunia usaha /sponsor, modal awal kantin kejujuran dan RKAS/RAPBS SMP Negeri 2 Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, Kantin kejujuran dievaluasi setiap minggu sekali berdasarkan perhitungan hasil kantin kejujura selama satu minggu

Dari hasil wawancara tentang kantin kejujuran tersebut dapat disimpulkan bahwa program kantin kejujuran yang diadakan di SMP Negeri 2 Demak bertujuan: menanamkan jiwa kewirausahaan peserta didik, menanamkan sikap dan perilaku jujur pada peserta didik, dan menenamkan kepatuhan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku.

8. Program Pembinaan Ekonomi Kreatif

(15)

53

menanamkan jiwa enterpreneur kepada peserta didik agar memiliki kepekaan menemukan peluang sehingga dapat hidup mandiri dan penuh tanggung jawab dikemudian hari. Yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak antara lain: fotografi, desainer grafis, sanggar seni tari, vocal, penerbitan majalah sekolah, program desain batik, kepenulisan, master ceremony.

Program pembinaan ekonomi kreatif yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak tersebut sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan pembinanya, ibu Dra Savitri, yaitu sebagai berikut:

SMP Negeri 2 Demak memiliki keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan terhadap proses dan hasil keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek. Sekolah setiap saat selalu menunjukkan keunggulan kinerja yang baik dan sekaligus merupakan pengakuan terhadap kemampuan untuk menjamin mutu pendidikan secara optimal. Terkait dengan hal tersebut, maka salah satu yang dilakukan dengan menanamkan jiwa entrepreneurship melalui pembinaan ekonomi kreatif

Dan hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah tentang program pembinaan ekonomi kreatif

Pembinaan ekonomi kreatif adalah upaya untuk menanamkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship kepada peserta didik agar dikemudian hari memiliki kemampuan untuk melihat peluang dan memanfaatkan secara bertanggungjawab dan mandiri. Pembinaan ekonomi kreatif dilakukan untuk membekali peserta didik dengan jiwa entrepreneur sehingga dapat digunakan untuk bekal kemandirian dan tanggung jawab di kemudian hari

(16)

54

Tabel 5: Pembinaan Ekonomi Kreatif SMP Negeri 2 Demak

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah tentang pendidikan karakter yang akan dikembangkan di SMP Negeri 2 demak sebagai berikut:

Untuk menetapkan jenis pendidikan karakter yang dikembangkan di sekolah, kami sesuaikan dengan visi misi yang sudah disepakati dalam rapat dinas dengan dewan guru, dan kami jabarkan masing-masing visi ke dalam beberapa jenis karakter yang kami programkan dalam kegiatan pembinaan peserta didik.

Di bawah ini penulis sertakan hasil observasi dan studi dokumentasinya

9. Menetapkan jenis karakter yang akan

dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak yang disesuaikan dengan visi misi sekolah

NO Kegiatan PEK Jalur Dilaksanakan Pengampu 1 Fotografi Mata pelajaran Sigit Sugito,S.Pd 2 Desainer grafis Mata pelajaran Sigit Sugito,S.Pd 3 Sanggar Seni Tari Sanggar Seni Bintoro Sindang Sriyati,S.Pd 4 Vocal Mata pelajaran V Hermin P,s.Pd 5 Pertokoan Toko sekolah Nurul M.M.Pd 6 Tanaman hias Green House Jadmiko Putro,S.Pd 7 Penerbitan Majalah sekolah Drs. Sukijan

8 IT program TIK Sudar,M.Pd

9 Desain batik Seni lukis Angga Moriska,S.Pd 10 Tata boga Mata pelajaran. Tatik S,S.Pd

11 Group band ekstrakurikuler Puji Raharjo 12 Kepenulisan Pembinaan mandiri Hindrawati,S.Pd 13 Master ceremony Pembinaan mandiri Mei Nurhajanti,S.Pd 14 Seni kerajinan Pembinaan mandiri Sindang Sriyati,S.Pd

(17)

55

Tabel 6: Karakter yang akan dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak

No Karakter Kegiatan Pembinaan Peserta didik 1 Beriman Peringatan hari besar agama dan kegiatan

keagamaan: hafalan Asmaul Husna, pesantren Romadhon, qurban, zakat, jumat beramal, sholat dhuhur berjamaah, sholat dhuha, kebaktian dan doa novena (Pluralisme)

2 Berakhlak

mulia Penegakan tata tertib sekolah, pembiasaan jabat tangan/5 S (senyum, salam, sapa, sopan, salim), melaksanakan gotong royong dan kerja bakti, melaksanakan tatakrama pergaulan, melaksanakan kegiatan 6 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan), Pembiasaan berbaris sebelum masuk kelas, kantin kejujuran

3 Berilmu Kegiatan akademik (KBM) dan non

akademik, gemar membaca, KIR, olimpiade, kegiatan ektrakurikuler (PMR, PKS, OR), sharing idea

4 Kreatif PEK, kewirausahaan, seni budaya (tari, karawitan, rupa, musik), fotografi, animasi komputer, pembuatan film pendek (FFE), majalah sekolah, majalah dinding, pemilihan ketua OSIS, Outbond, Pentas seni

5 Berprestasi Mendapatkan berbagai kejuaraan baik akademis maupun non akademis

6 Berwawasan

lingkungan Sekolah peduli lingkungan, sekolah sehat, Jumat bersih, Jumat hijau, Jumat sehat

Ketetapan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak tersebut, selain berdasarkan dokumen, juga hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan (Sugeng BW,S.Pd), sebagai berikut:

(18)

56

menegur peserta didik yang melakukan perilaku kurang baik ; 4) Pengkondisian lingkungan sekolah, dikondisikan sedemikian rupa dengan penyediaan sarana fisik. Contoh: penyediaan tempat cuci tangan, tempat sampah, slogan-slogan budi pekerti, tata tertib pada setiap kelas; 5) Kegiatan rutin, yang dilakukan secara konsisten setiap saat. Contoh: berbaris masuk ke ruang kelas, berdo’a,

menyanyikan lagu nasional atau kebangsaan,

mengucapkan visi sekolah, mengucapkan salam dan salim bila bertemu dengan guru, membersihkan kelas, pembacaan Asmaul Husna setiap hari sebelum mulai jam pelajaran, kegiatan Jumat bersih, dan Jumat sehat.

Dari dokumen yang yang ada pada bagian kesiswaan, peneliti melihat ada target-target yang akan dicapai berikutnya, yaitu sebagai berikut:

Tabel 7: Target Pendidikan Karakter

(19)

57 sikap percaya diri

5 Menunjukkan kemampuan

6 Menerapkan nilai kebersamaan karya seni dan budaya nasional,

8 Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

Shake hand

(20)

58 diri dan orang lain dalam

11 Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek

sederhana

(21)

59

Perencanaan pendidikan karakter juga terdapat dibagian dokumen yang lain dari bagian kesiswaan, khususnya tentang pendidikan karakter yang dikembangkan, yaitu sebagai berikut:

Pembinaan dan penanaman pendidikan

karakter secara umum dilaksanakan terpadu pada proses pembelajaran, secara khusus melalui kegiatan sebagai berikut:

Tabel 8: Pelaksanaan Pendidikan Karakter Jenis

Karakter

Nilai Karakter

Indikator

Keberhasilan Pelaksanaan

Kegiatan didik memiliki 6 karakter

bendera Nasionalis, disiplin, patuh pada

Religius. Semua peserta didik melakukan

Religius Semua peserta didik mengikuti

(22)

60

tangan salam dengan

guru. pasan, saat mau

disiplin, Membudayanya Asmaul Husna kepada semua

Beramal Peduli sosial, empati dekat dengan guru dan kepala sekolah

(23)

61

Kejujuran Jujur, mandiri, bertangggu ng jawab, berjiwa wira usaha.

Jumlah uang hasil penjualan

terhadap

keseluruhan harga jual barang adalah sama

Adiwiyata Peduli lingkungan,

sekolah Berpikir logis, kritis, kreatif, dan rutin dan teratur

Peserta

(24)

62

Tabel 9: Perencanaan Program Suasana kondusif Pembelajaran

NO Bidang Kegiatan yang berkaitan penciptaan iklim dan suasana pembelajaran

yang kondusif Keterangan

1 Sarpras ~ Pengembangan sarana yang berkaitan dengan kesehatan: drainase, KM dan WC, kantin, ruang belajar yang memenuhi syarat kesehatan.

~ Pengembangan sarana yang berkaitan dengan sekolah adiwiyata: kerindangan, kebersihan,

keindahan,

~ Pengembangan sarana yang berkaitan dengan pendidikan karakter: tempat ibadah, kantin kejujuran, loker siswa, lapangan olah raga

ik ~ Pembelajaran menggunakan berbagai sumber : internet, buku, alam sekitar

~ Proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Tercantum dalam program akademik

3 Kesiswa

an ~ Kegiatan peringatan keagamaan untuk peningkatan keimanan dan ketaqwaan

~ Kegiatan peringatan hari besar nasional untuk peningkatan rasa patriotisme dan cinta tanah air. ~ Kegiatan OSIS untuk peningkatan kepribadian luhur dan kepekaan terhadap sosial masyarakat.

Tercantum

~ Kegiatan untuk menciptakan good system yang menunjang jalannya proses pendidikan yang efektf dan optimal, melalui supermonev dan

(25)

63

perbaikan berkesinambungan pengelolaan

5 Bidang

Infokom ~Kegiatan peningkatan kesadaran terhadap tata tertib dan kode etik sehingga dapat tercipta suatu ketertiban sekolah sebagai pusat ilmu pengetahuan teknologi dan riset.

Tercantum dalam program Infokom

Dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa perencanaan tentang pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak dirancang berdasarkan visi misi yang disesuaikan dengan keadaan sekolah yang sekarang (bukan RSBI),dan mencakup juga tentang peduli lingkungan. Selanjutnya

program pendidikan karakter dilaksanakan

berdasarkan kesepakatan bersama dewan guru dengan menggunakan kolaborasi dan strategi berdasarkan visi misi, terpadu dengan pembelajaran, terpadu dengan pembinaan peserta didik, dan terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT. Berikut ini penulis uraikan tentang pelaksanaannya.

4.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 2 Demak

(26)

64

Menurut keterangan dari kepala sekolah, bahwa diterapkan strategi untuk pengelolaan pendidikan karakter, yaitu strategi pertama pendidikan karakter disesuaikan dengan visi misi sekolah yang meliputi enam jenis pendidikan karakter yang dikembangkan, strategi yang kedua bahwa semua mata pelajaran harus ada pendidikan karakternya, strategi yang ke tiga terpadu dengan pembinaan kesiswaan, dan yang ke empat penggunaan IT untuk manajemen sekolah.

Berikut ini adalah hasil wawancara kepala

sekolah dengan penulis tentang pelaksanaan

pendidikan karakter yang ada di SMP Negeri 2 Demak:

Untuk pelaksanaan pendidikan karakter, ada empat strategi, yaitu bahwa pendidikan karakter yang dilaksanakan ada dasarnya, dasarnya yaitu visi misi yang sudah disepakati oleh dewan guru, itu strategi yang pertama, yang kedua semua mata pelajaran menanamkan tentang pendidikan karakter, jadi terintegrasi kedalamnya, strategi yang ke tiga pendidikan karakter diberikan pula dalam bentuk pembinaan kesiswaan, yaitu berupa pembiasaan dan kegiatan ekstra kurikuler, selanjutnya strategi yang ke empat untuk memperlancar pelaksanaan dan evaluasinya maka manajemennya menggunakan IT, sarana prasarana sudah mendukung, tingggal menambahi saja dan perbaikan-perbaikan serta pemeliharaan.

Hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah tentang visi misi sekolah:

(27)

65

Hasilnya adalah sebagai berikut:

1.Menetapkan kebijakan pengelolaan pendidikan

karakter yang berwawasan lingkungan

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

memuat pendidikan karakter dan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. a. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

memuat kebijakan pendidikan karakter

berwawasan lingkungan hidup, yaitu:

Visi: Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan.

Misi: 1) Menanamkan keimanan terhadap Tuhan YME melalui pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang sebenar-benarnya, 2) Menanamkan akhlak mulia terhadap sesama melalui keteladanan ucapan dan tindakan, 3) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, 4) Melaksanakan bimbingan akademik dan non-akademik secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan, 5) Menanamkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kebersihan, kesehatan, dan keindahan lingkungan.

Pelaksanaan pendidikan karakter tersebut juga sesuai dengan observasi terhadap visi misi yang terpajang di dinding setiap ruang.

Selanjutnya hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa perlu sosialisasi dengan orang tua

peserta didik untuk menyampaikan program

pendidikan secara menyeluruh, maka:

(28)

66

pada saat pertemuan wali murid dan kepala sekolah pada rapat pleno komite sekolah

B. Menetapkan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS).

Dari studi dokumentasi sarana dan prasarana diperoleh keterangan, sekolah memiliki anggaran untuk upaya pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20% dari total anggaran sekolah. Anggaran sekolah dialokasikan secara proposional untuk kegiatan:

1) Kesiswaan

2) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran

3) Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan 4) Sarana dan prasarana

5) Budaya dan lingkungan sekolah 6) Peran masyarakat dan kemitraan 7) Peningkatan dan pengembangan mutu.

2.Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Karakter

Berwawasan Lingkungan (proses pembelajaran

disampaikan dengan menanamkan pendidikan karakter berwawasan lingkungan). Hal di bawah ini merupakan pelaksanaan strategi yang kedua.

SMP Negeri 2 Demak memilih strategi implementasi dan integrasi program pendidikan karakter berwawasan lingkungan kedalam setiap mata pelajaran mempunyai tujuan yaitu supaya terjadi kebiasaan karakter siswa untuk menjaga lingkungan sekolah bersih

(29)

67

satu lagu nasional, mengucapkan visi sekolah, berdoa baru mulai kegiatan pembelajaran.

Hal ini sesuai juga dengan hasil wawancara dengan guru PKn Chrst S,S.Pd sebagai berikut:

Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan ditunjukkan dengan kegiatan antara lain: sebelum bel masuk, siswa sudah membersihkan kelas, kemudian secara rapi berbaris, membaca Asmaul Husna, berdo’a, dan menyanyikan lagu kebangsaan/perjuangan, serta mengucapkan visi sekolah sebelum pelajaran dimulai setiap hari, jadi peserta didik banyak yang hafal Asmaul Husna dan visi sekolah, karena setiap hari diucapkan.

(30)

68

Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran

Perencanaan

• Penyusunan Silabus • RPP

• Bahan Ajar

Pelaksanaan

• Kegiatan Pembelajaran (Paikem)

Evaluasi

Nilai-Nilai Karakter

Siswa SMP Berka-rakter

Gambar 4 : Skema pendidikan karakter melalui pembelajaran

Dari observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan dengan hasil sebagai berikut:

A.Guru memiliki kompetensi mengembangkan

kegiatan pembelajaran pendidikan karakter

berwawasan lingkungan

1.Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, tenaga pendidik menerapkan metode yang bervariasi (tidak konvensional yang mengharuskan peserta didik duduk menghadap papan tulis) sehingga dapat melibatkan peserta didik secara aktif, demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman lapangan, curah pendapat, laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, dan lain-lain. Di dalam lampiran penulis sertakan beberapa contohnya

2.Tenaga pendidik menyusun rancangan

(31)

69

dengan pendidikan karakter dan PPLH. Perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dari beberapa mata pelajaran, yaitu: Bahasa Inggris, IPA, PAI, PKn, dan Bimbingan Konseling (terlampir)

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan bagian kurikulum atau pengajaran (Sdr,M.Pd):

Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus dan RPP melalui cara-cara berikut: 1) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya; 2) Melihat keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan; 3) Mencantumkan nilai karakter ke dalam silabus; 4) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah ada di silabus ke dalam RPP; 5) Penilaian yang digunakan sangat sesuai dengan program pendidikan karakter karena ada penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. Guru memiliki kompetensi mengembangkan kegiatan pembelajaran pendidikan karakter berwawasan lingkungan, menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, dll.

Contoh untuk silabus dan RPP beberapa mata pelajaran yang penulis dapatkan dari studi dokumentasi terhadap beberapa guru ada pada lampiran.

Sedangkan hasil karya peserta didik ditempel di majalah dinding, sehingga bisa dibaca oleh peserta didik yang lain, berikut keterangannya:

B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran

tentang pendidikan karakter berwawasan

(32)

70

1)Peserta didik menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan

pelestarian lingkungan hidup, mencegah

terjadinya pencemaran dan kerusakan, antara lain: makalah, puisi, artikel, lagu, hasil penelitian, gambar, produk daur ulang.

2)Peserta didik mengkomunikasikan hasil

pembelajaran dengan berbagai cara dan media, melalui: majalah dinding, majalah sekolah, pameran, dan web site.

Sebagaimana terlihat pada hasil observasi yang peneliti dokumenkan antara lain sebagai berikut: Sarana curah gagasan, berupa puisi, lagu, gambar, dan artikel dari hasil karya peserta didik, serta sarana tempat pajang kreatifitas peserta didik (foto terlampir)

Strategi selanjutnya ( strategi ke tiga) adalah pendidikan karakter terpadu dengan kegiatan

pembinaan kesiswaan yang meliputi kegiatan

pembiasaan, dan ekstrakurikuler. Berikut yang berhasil penulis deskripsikan:

4. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik melalui pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler

Data tentang pembinaan peserta didik ini, penulis peroleh dari hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan (Sugeng BW,S.Pd) dengan hasil sebagai berikut:

(33)

71

Pengkondisian lingkungan sekolah, penyediaan sarana fisik. Contoh: tempat cuci tangan, tempat sampah, slogan-slogan mengenai karakter, tata tertib sekolah yang ditempelkan di setiap ruang kelas; 5) Kegiatan rutin, contoh upacara bendera, berbaris masuk ruang kelas, berdo’a sebelum pembelajaran, menyanyikan lagu kebangsaan, 5 S, dan pembacaan Asmaul Husna setiap hari sebelum mulai jam pelajaran, 6) Kegiatan ekstrakurikuler

Juga hasil wawancara dengan salah satu peserta didik kelas VIII (Lutfida T J/ VIII G)

Membaca Asmaul Husna sebelum jam pembelajaran setiap hari, sehingga setelah dilaksanakan secara rutin, bisa hafal di luar kepala, padahal untuk menghafal sendiri hal itu sulit dilakukan. Kebiasaan senyum, sapa, salam dan jabat tangan yang dilakukan setiap pagi sebelum jam pembelajaran oleh bapak ibu guru kepada para siswanya di pintu gerbang masuk sekolah, kebiasaan salam ini berlanjut tidak hanya waktu mau masuk sekolah saja, tetapi setiap bertemu guru, siswa selalu berjabat tangan di manapun berada, di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah, sehingga siswa merasa lebih dekat dan akrab dengan bapak ibu guru, tidak merasa takut.

Di bawah ini hasil wawancara penulis dengan peserta didik yang lain tentang manfaat pendidikan karakter yang telah dilaksanakan di sekolah. Hasil wawancara dengan peserta didik kelas IX (Isn, dan Stra H IX F)

(34)

72

wiyata dan sekolah sehat dan mendapatkan kejuaraan tingkat propinsi Jawa Tengah.

Disamping wawancara dengan wakil kepala sekolah dan peserta didik, penulis juga melaksanakan observasi dan studi dokumentasi terhadap kegiatan pembiasaan, dari studi dokumentasi hasilnya ada beberapa yang penulis sertakan dalam lampiran, sedangkan dari wawancara penulis deskripsikan sebagai berikut:

a. Kegiatan Upacara Bendera.

Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin dan hari- hari penting misalnya setiap tanggal 17 setiap bulan. Menurut keterangan dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, bahwa ada tiga orang peserta didik dari perwakilan setiap kelas untuk bertugas menaikkan bendera setiap hari pada pagi hari. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Sugeng BW:

Untuk pelaksanaan pengibaran bendera setiap hari ada tiga orang peserta didik dari setiap kelas yang diberi tugas secara bergantian dari kelas tujuh sampai kelas sembilan, mereka sudah diberi penjelasan oleh peserta didik yang masuk dalam anggota OSIS SMP Negeri 2 Demak.

b. Kegiatan Keagamaan.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menanamkan

karakter beriman yang meliputi kegiatan

(35)

73

guru yang telah ditunjuk) , Peringatan Hari Besar Keagamaan (misalnya memperingti Isro’ Mi’roj, Maulid Nabi), Kegiatan zakat (dilaksanakan setiap bulan Romadhon), infak (dilaksanakan setiap hari Jum’at sebagai kegiatan amal Jum’at), Pesantren Romadhon (dilaksanakan setiap bulan Romadhon), Membaca Asmaul Husna sebelum jam pembelajaran setiap hari, Kegiatan Kebaktian dan doa oleh peserta didik yang beragama non muslim di ruang kebaktian. Untuk dokumentasi ada pada lampiran. Uraian tersebut sesuai dengan keterangan guru yang penulis wawancarai, antara lain adalah: guru IPA bapak Sugeng BW,S.Pd selaku kesiswaan

Untuk kegiatan keagamaan sudah saya koordinasikan bersama dengan seluruh pengurus OSIS dalam rapat OSIS yang sekaligus dibahas program-program OSIS selama satu tahun khususnya di bidang keagamaan, antara lain memperingati hari besar keagamaan, dan ini ada dokumennya yang bisa dilihat.

Wawancara berikutnya penulis lakukan dengan guru agama non muslim yaitu ibu V.Hermin,S.Pd, dengan hasil:

Peserta didik di sini banyak juga yang beragama Kristen maupun Katholik, mereka bisa mendapatkan pelajaran dengan baik sesuai dengan jadwal dan mempunyai ruang tersendiri yaitu di ruang kebaktian yang memang didesain khusus untuk pembelajaran agama dan PBA (Pendalaman Baca Alkitab) guru sesuai dengan jam pelajaran agama.

c. Kegiatan pembiasaan peserta didik (5S) Kebiasaan senyum, sapa, salam dan jabat tangan.

(36)

74

langsung disambut oleh beberapa guru yang sudah siap dengan teladan 5S (sesuai dengan jadwal yang sudah disusun oleh kepala sekolah) sambil diperhatikan, dibenarkan, dan dipuji baik mengenai cara berpakaian maupun kedatangannya yang tidak terlambat. Jadwal piket bapak ibu guru yang datang dan bersalaman di pintu gerbang ada pada lampiran. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan salah satu guru Bimbingan Konseling, bapak Abd Hayyi,S.Pd dalam wawancara dengan penulis, yaitu: Program pembiasaan, misalnya peserta didik datang sebelum jam pembelajaran dimulai, kalau ada yang terlambat langsung kami tegur, dan bila sampai tiga kali orang tua dipanggil, mengucapkan salam senyum, sapa dan sopan santun. Sikap dan perilaku, serta ucapan peserta didik menjadi lebih baik, menjadi lebih santun, lebih menghargai guru dan teman-temannya. Hal ini dilakukan setiap hari dengan teladan guru begitu peserta didik datang di sekolah.

Juga wawancara dengan salah satu guru PKn, ibu Chris S, S.Pd, dengan hasil sebagai berikut:

Kegiatan menaikkan dan menurunkan bendera oleh peserta didik setiap hari, kebiasaan senyum, sapa, salam dan jabat tangan setiap kali bertemu dengan bapak ibu guru baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, pada saat mereka masuk di pintu gerbang maupun di mana saja mereka bertemu dengan guru, mereka sudah terbiasa dengan cium tangan, meskipun ada yang beberapa kali bertemu dengan guru yang sama, mereka tetap cium tangan.

(37)

75

ibu guru wali kelas dan guru bidang studi pada jam pelajaran pertama

e. Sharing Idea (Adanya keberanian mengemukakan pendapat, kritik, dan kebiasaan dekat dengan guru) Peserta didik mengemukakan pendapat terutama kepada kepala sekolah yang sudah terprogram setiap dua bulan sekali, yaitu perwakilan setiap kelas dua orang peserta didik terdiri dari ketua kelas dan wakilnya. Peserta didik mengemukakan segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, tentang cara bapak ibu mengajar, tentang pendapat dan ide mereka untuk kemajuan pembelajaran, dsb langsung kepada kepala sekolah. Hal ini untuk melatih pendidikan karakter kreatif, berahlak mulia, dan berprestasi, sesuai dengan program kesiswaan.

Berikut ini hasil wawancara dengan salah satu guru PKn, ibu Chris S.Pd kepada penulis

Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan ditunjukkan dengan kegiatan antara lain: berdo’a, dan menyanyikan lagu kebangsaan/ lagu perjuangan/, serta mengucapkan visi sekolah sebelum pelajaran dimulai setiap hari; Sharing Idea (Adanya keberanian mengemukakan pendapat, kritik, dan kebiasaan dekat dengan guru) yang dilakukan setiap dua bulan sekali antara peserta didik dengan guru dan kepala sekolah

f. Kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di luar jam pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan

agar peserta didik dapat mengembangkan

(38)

76

kegiatannya antara lain pada seni, olah raga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan peserta didik, yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak antara lain: Karate, Basket, Gamelan/Karawitan, Seni tari, Pramuka, Foto grafi, Musik, PMR, Kewirausahaan, KIR. Hal ini dilaksanakan untuk menanamkan karakter berilmu, kreatif dan berprestasi. Untuk jadwal kegiatannya ada pada lampiran.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dijelaskan oleh bapak Sugeng BW,S.Pd selaku bagian kesiswaan sebagai berikut:

Kegiatan eskul ditujukan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya diberbagai bidang di luar akademik. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan lebih baik bila mampu memberikan prestasi gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah, dan ini jadwalnya dapat anda lihat.

Hasil studi dokumentasi untuk jadwal kegiatan ekstrakurikuler penulis cantumkan ada daftar lampiran.

g. Kantin Kejujuran.

(39)

77

di kotak uang yang ada. Sistem pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Petugas kantin kejujuran menyiapkan barang kebutuhan peserta didik antara lain alat sekolah, minuman ringan dan makanan kecil (snack). Barang diberi label harga pada kotak wadahnya. Jumlah harga seluruh barang dicatat. Barang-barang mulai disediakan untuk dibeli secara swalayan pada hari Senin hingga Sabtu. Pada hari Sabtu Pukul 12.00 dilakukan opname barang. Perhitungan hasil sebagai berikut: Jumlah uang masuk(U) + Harga nominal barang yang tersisa(S) = Harga nominal seluruh barang (Sb). Besarnya kerugian (K) = Harga nominal seluruh barang dikurangi jumlah uang masuk dan harga nominal barang tersisa. Rumus: K = Sb - U – S. Kerugian pada kantin kejujuran sebagai pertanda masih adanya peserta didik yang memiliki karakter kurang jujur, maka perlu segera dilakukan pembinaan wali kelas tentang kejujuran.

Selanjutnya pada bagian ini penulis paparkan kegiatan pembelajaran yang berkaitan khusus dengan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan. Hasil ini penulis dapat kan dari studi dokumentasi. Peduli lingkungan dan kebersihan sekolah merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Siswa akan merasa nyaman belajar apabila sekolah itu bersih dan

nyaman. Semangat Go Green adalah merupakan

(40)

78

Negeri 2 Demak salah satu penyebabnya adalah sekolah tersebut bersih dan nyaman, maka sekolah selalu berupaya untuk memenuhi semua indikator sekolah yang peduli lingkungan, yaitu:

1) Kebijakan Berwawasan Lingkungan

a.Visi “Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi,

dan berwawasan lingkungan”, telah

melaksanakan program tersebut secara bertahap. b.Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam

mengembangkan kegiatan pembelajaran

lingkungan hidup

c. Warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan lingkungan sekolah antara lain: piket kebersihan kelas, jumat bersih (setiap warga sekolah saling bahu membahu ikut membersihkan lingkungan setiap hari Jumat sesudah senam sebelum jam pelajaran), kegiatan PMR, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman, sekolah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan tentang bahaya narkoba, peserta didik memelihara green house, toga dan biopori, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar, bakti sosial OSIS SMP Negeri 2 Demak dalam rangka penanaman mangrove, siswa dengan di

pandu guru bekerjasama dengan KLH

(41)

79

Bank Sampah Mawar untuk daur ulang sampah kertas yang sudah tidak digunakan

2) Tersedianya enam sarana prasarana untuk

mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana Permendiknas No 24 Tahun 2007, seperti air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah sesuai dengan plastik, daun, dan kertas), air limbah/ drainase, ruang terbuka hijau, dan tersedianya tempat cuci tangan, serta komposter. 3) Pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup.

Berikut ini hasil studi dokumentasi penulis tentang pembelajaran yang mendukung lingkungan hidup di sekolah antara lain : pembelajaran pembuatan biogas, pembelajaran pemanfaatan limbah kertas, pembelajaran pembibitan dan penanaman cabai, memasang template go green dan template bertopik kebersihan.

4) Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan, berikut hasil observasinya: ruang kelas dengan cahaya dan ventilasi udara yang cukup. pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan, sarana yang mendukung pengelolaan sanitasi sekolah, kantin sekolah sehat

(42)

80

3. Manajemen Sekolah Berbasis IT

Dari hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah bagian sarana dan prasarana, adalah sebagai berikut:

Dalam hal ini, program pendidikan karakter direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (1) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (2) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan; dan (3), terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT dan didukung sarana prasarana yang memadai.

Dari hasil observasi dan studi dokumentasi yang peneliti lakukan, program kagiatan pengembangan manajemen sekolah berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak pada tahun ajaran 2013 /2014 adalah sebagai berikut:

Penyediaan sarana hardware dan software untuk manajemen, peningkatan kemampuan mengimput dan mengakses data menggunakan fasilitas IT dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai bidang tugasnya. Pengembangan manajemen berbasis IT SMP Negeri 2 Demak dibiayai dalam RAPBS yang dananya diperoleh dari APBN, APBDI, APBDII, orang tua peserta didik dan sumber lainnya.

Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan manajemen berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak telah terprogram di bagian sarana dan prasarana dengan prioritas sebagi berkut:

Tabel 9: Kegiatan Manajemen Berbasis IT Bidang Kegiatan manajemen

berbasis IT Indicator pencapaian

Pengelolaan ~ Pembuatan sistem presensi guru dan TU menggunakan IT ~ Pembuatan buku tamu

~Software dan hard ware absensi dan buku tamu

(43)

81

elektronik

~ Pengelolaan dokumen berbasis IT

~ Web sekolah; ~ Penyusunan anggaran

berbasis IT

~ Sistem keuangan online ~ Layanan E- learning SMP

Negeri 2 Demak

smp2demak.sch.id Shoft file anggaran Online aktife ~Software dan hard ware

E-learningsmp2demak

Berikut ini hasil studi dokumentasi manajemen sekolah berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak antara lain:

Pembentukan Karakter yang terpadu dengan

manajemen sekolah (nilai-nilai, norma, iman dan ketaqwaan, dll) dirancang dan diimplementasikan

dalam aktivitas manajemen sekolah, seperti

pengelolaan peserta didik, peraturan sekolah, sarana dan prasarana, keuangan, pembelajaran, penilaian, dan

pengelolaan lainnya. Beberapa contoh yang

dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak antara lain: adanya laboratorium komputer siswa, presensi digital, sistem informasi terpadu, digital library, sim perpustakaan, sim keuangan, laboratorium bahasa, ruang penelitian dan pengembangan (R & D), sarana belajar dengan hot spot area. Foto pelaksanaannya penulis sertakan dalam lampiran.

4.2.3 Kegiatan Evaluasi Pendidikan Karakter

(44)

82

sertifikat ISO 9001 versi 2008 dari URS, upaya

selanjutnya yang harus dilakukan adalah

mempertahankannya melalui kegiatan surveilance. Sehingga sekolah dapat meningkatkan implementasi manajemen ISO 9001-2008 dan mempertahankan sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diperoleh sebagai bukti pengakuan mutu dibidang pengelolaan.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah, tentang pelaksanaan surveillance yang rutin dilakukan setiap tahun, adalah sebagai berikut:

Surveillance dilakukan untuk mengukur seberapa jauh konsistensi dalam memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan improvment tentang sistem manajemen mutu di SMP Negeri 2 Demak setelah memperoleh sertifikat ISO 9001.2008. Kegiatan surveillance ini memeriksa seberapa jauh kepatuhan sekolah dalam memenuhi aturan-aturan yang berlaku dibidang pelayanan pendidikan, dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh lembaga sertifikasi URS.

Hal ini juga dikemukakan oleh wakil kepala sekolah bagian tim pengembang (S Budi W,S.Pd), adalah sebagai berikut:

Penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Demak perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan, salah satu diantaranya melalui kegiatan Audit Internal. Rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan Audit Internal adalah supervisi kepala sekolah, audit internal, mengukur kepuasan pelanggan dan rapat tinjauan manajemen.

(45)

83

kuesioner kepada orang tua dan peserta didik) dan rapat tinjauan manajemen.

Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter dilaksanakan secara rutin, untuk evaluasi dalam mata pelajaran meliputi kognitif, afektif dan psikomotor, dilaksanakan dalam ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Sedangkan yang terpadu dengan manajemen sekolah, melalui kegiatan

surveillance. Evaluasi juga dilaksanakan dengan tehnik non tes yaitu dengan kuesioner berupa angket ‘Pengukuran Kepuasan Pelanggan’ yang dibagikan kepada orang tua dan peserta didik, kemudian hasilnya dianalisis untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahannya.

Evaluasi secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, dapat dilihat dari data berikut ini:

Tabel 10: Keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan karakter berwawasan lingkungan

No Keadaan Sebelum Keadaan Sesudah

1 Visi misi tidak sesuai

dengan kondisi sekolah Visi misi sesuai dengan kondisi sekolah 2 Kebijakan belum

berwawasan lingkungan Kebijakan berwawasan lingkungan 3 Kebiasaan jabat/cium

tangan / 5S belum membudaya

Semakin membudayanya kebiasaan jabat/cium tangan/ 5S, bahkan tidak hanya di lingkungan sekolah saja 4 Peserta didik belum ada

yang hafal Asmaul Husna Semakin banyak peserta didik yang hafal Asmaul Husna 5 Peserta sholat berjamaah

sedikit Peserta sholat berjamaah banyak 6 Pembelajaran lebih banyak

masih konvensional di dalam kelas

Pembelajaran lebih

(46)

84

7 Belum ada tempat untuk kebaktian bagi peserta didik yang beragama Nasrani

Sudah ada tempat kebaktian dan doa bagi peserta didik yang beragama Nasrani

8 Tempat sampah belum terpilah antara organik dan anorganik

Tempat sampah sudah terpilah antara organik dan anorganik

9 Gersang Rindang

10 Kotor Bersih

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai kolaborasi dan strategi pengelolaan pendidikan

karakter berwawasan lingkungan yang telah

dilaksanaan di SMP Negeri 2 Demak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Dengan kolaborasi dan strategi tersebut, penulis uraikan hasil yang dapat dicapai adalah sebagai berikut:

4.2.4 Hasil yang Dicapai

(47)

85

a. Sekolah menjadi asri, bersih dan rapi, halaman

luar dan dalam kelas bersih

b. Siswa merasa nyaman belajar di luar kelas

misalnya di bawah pohon dan di taman

c. Ruang terbuka hijau, sehingga pembinaan peserta didik dari kepolisian dan pemda terasa nyaman bisa dilakukan di luar ruangan.

d. Prestasi peserta didik meningkat secara

signifikan antara lain: juara 2 nasional LPIR

(Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) di

Banjarmasin, judul “Alat pemberi makan ikan jarak jauh dengan HP”, Juara 3 Nasional LPIR tahun 2013 di Bali, judul “Magnetic Bed”, Juara 2 lomba Olimpiade Nasional Sceience dan IPS di

Banjarmasin tahun 2013 (Dwi Ayu

Sulistyaningsih/ Science dan M Ilmi Hudaya/ IPS), dan kedua peserta didik tersebut pada tahun ajaran 2014/2015 diterima di SMA Taruna Nusantara atas beasiswa pemerintah.

e. Menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi

tahun 2013 dan 2014 (foto copy sertifikat terlampir).

f. Menjadi Sekolah Sehat, juara 2 tingkat propinsi

tahun 2014 (foto copy sertifikat terlampir)

g. Semakin banyak orang tua murid yang

(48)

86

Tabel 11: Data Peserta Didik Empat Tahun terakhir

Tahun Pelajaran

Jml

Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah (VII, VIII, IX ) Jml

Siswa Rombel Jml Siswa Rombel Jml Siswa Rom bel Jml Siswa Rom bel 2011 /

2012 307 227 8 220 8 260 8 707 24

2012 /

2013 407 240 8 227 8 220 8 687 24

2013/

2014 414 292 9 237 9 227 8 756 27

2014/

2015 450 306 10 299 9 237 9 842 29

h. Juara 1 LCC Jambore Nasionalisme dan

Karakter Bangsa tingkat propinsi Jawa Tengah tahun 2014.

i. Juara 1 lomba mata pelajaran IPS dalam rangka HUT SMA Negeri 3 Semarang, sehingga anak yang bersangkutan sudah tercatat diterima sebagai siswa SMA tersebut tahun ajaran 2015/2016.

j. Juara 3 PMR Madya tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 2014

k. Juara 1 MAPSI tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 2014 atas nama Salma Nafisa kelas IX E l. Prestasi tenaga pendidik/ guru juga dapat

dibanggakan oleh sekolah, antara lain:

1)Khusnul Khotimah,S.Pd (guru Matematika)

a)Juara 1 Guru Berprestasi tingkat

(49)

87

b)Juara harapan 1 lomba MPI (Media

Pembelajaran Interaktif) tingkat Propinsi Jawa Tengah 2013.

c) Finalis lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) tingkat Nasional tahun 2014.

d)Finalis lomba Olimpiade Nasional Inovasi

Pembelajaran (ONIP) Matematika di

Yogyakarta 2014. 2)Sudar M,Pd (guru IPA)

Penerima ‘Best Sciences Teacher Award’ penghargaan sebagai guru IPA terbaik se Asean di Solo tahun 2014.

3)Eko Sudinuryanto,S.Pd (guru bahasa Inggris) a)Juara 1 guru berprestasi dalam pembuatan

bahan ajar berbasis multimedia tingkat Propinsi.

b)Finalis lomba ‘Mobile Learning’ tingkat nasional 2014.

c) Juara 3 lomba Inobel tingkat nasional 2014

4.2.5 Kemungkinan Keberlanjutan

Selanjutnya ada beberapa alternatif untuk pengembangan dan keberlanjutan program pengelolaan pendidikan karakter ini , yaitu antara lain:

a.Budaya kepemimpinan yang partisipatif dan

kerjasama seluruh warga sekolah dapat

dikembangkan secara terus menerus.

(50)

88

tugas dan merancang kegiatan bersama-sama. Hal-hal baik yang telah ada sudah menjadi kebiasaan dan bisa terus dilanjutkan.

c. Dengan memperhatikan hasil yang positif, maka kemungkinan keberlanjutan program ini sangat besar. Misalnya dengan membuat slogan yang mudah diingat dan dilaksanakan oleh peserta didik, contoh gerakan LISA yang artinya Lihat Sampah Ambil, dsb.

d.Dari kegiatan surveillance dapat diketahui dan diukur perkembangan sistem manajemen mutu yang berlangsung di SMP Negeri 2 Demak, apakah masih layak memegang sertifikat tersebut atau tidak, maka kegiatan surveillance masih terus dilanjutkan.

e. Selanjutnya SMP Negeri 2 Demak siap menjadi sekolah berkarakter dan piloting ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku), pada tahun 2015 berharap mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional.

4.3 Pembahasan

Dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang penulis laksanakan, diperoleh gambaran bahwa pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak adalah sebagai berikut:

(51)

89

memperhatikan lingkungan, maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.

Pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Demak dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu: terpadu dengan semua mata pelajaran, terpadu dengan kegiatan pembinaan kesiswaan, dan terpadu dengan manajemen sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Lickona (2013:415) yang mengatakan bahwa ada enam unsur budaya positif sekolah diantaranya yaitu, kesadaran komunitas di seluruh lingkungan sekolah, dan organisasi siswa yang melibatkan para siswa dan menumbuhkan perasaan ”Ini adalah sekolah kami, sehingga kami bertanggung jawab untuk menjadikannya sebagai sekolah terbaik.” Sejalan juga dengan pendapat Aqib (2011:32) bahwa pengelolaan pendidikan karakter dapat direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan ekstrakurikuler

(52)

90

peserta didik. Visi pendidikan karakter yang diterapkan oleh sekolah merupakan cita-cita yang akan diarah melalui kinerja. Selanjutnya Lickona dalam (Koesoema, 2011:223), juga menjelaskan bahwa secara langsung sekolah dapat mengelola pendidikan karakter melalui pendekatan kurikulum, penegakan disiplin, manajemen sekolah, maupun melalui program-program pendidikan yang dirancangnya. Hal ini sesuai dengan pengelolaan pendidikan karakter yang diprogramkan di SMP Negeri 2 Demak, yaitu direncanakan sesuai dengan kurikulum KTSP, melalui penegakan disiplin yang bisa diteladani dari bapak ibu guru, dan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT.

(53)

91

berjudul ‘Implementasi Pendidikan Karakter di SD Negeri Ngunut 6 Tulungagung’, hasilnya bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Ngunut 6 dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan pendidikan karakter dan dapat dijadikan contoh implementasi pendidikan karakter yang tepat di sekolah lainnya, terutama SD Negeri.

Evaluasi yang dilaksanakan meliputi seluruh manajemen pendidikan karakter, dengan melalui kegiatan survailllance yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekali, hal ini untuk memperoleh gambaran mutu pelaksanaan pendidikan karakter secara umum. Ini sesuai pendapat Aqib (2011:47) bahwa untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program pendidikan karakter mencapai tujuan perlu dilakukan kegiatan evaluasi.

Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat. Kalau penelitian Hidayah dilakukan di SD sedangkan penulis pada SMP. Perbedaan lainnya adalah, kalau

peneliti terdahulu hanya membahas tentang

(54)

92

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman SMP Negeri 2 Demak yang telah melaksanakan pengelolaan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan adalah:

a.Kepemimpinan/ kepala sekolah merupakan bagian penting dan mendasar dalam manajemen dan sekaligus sebagai motor penggerak (mobilisator) dalam pelaksanaan program.

b.Kerjasama merupakan hal yang juga tidak kalah penting dalam pengelolaan pendidikan karakter di sekolah, dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dan program sekolah bisa berjalan secara efektif sesuai yang diharapkan.

c. Pendidikan karakter yang sekaligus berwawasan lingkungan melalui berbagai program dan kegiatan bertujuan peningkatan mutu pendidikan, telah membawa perubahan ke arah peningkatan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang lebih

memperhatikan karakter bagi peserta didik

d.Sekolah yang dikelola secara efektif dengan manajemen yang bermutu akan mampu bersaing di era persaingan global. Maka untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen, SMP Negeri 2 Demak menggunakan Manajemen Berbasis IT guna mendukung upaya mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan.

(55)

93

menunjang tugas pokok guru, bagi tenaga pendidik

untuk mempercepat, memudahkan dalam

pengelolaan data, mendapat atau menyampaikan informasi, dan bagi sekolah lebih mudah, efektif, dan efisien dalam penyelenggaraan manajemen.

f. Dengan kegiatan surveillance yang rutin

dilaksanakan dalam satu tahun sekali, dapat diketahui seberapa jauh kepatuhan sekolah dalam memenuhi aturan-aturan yang berlaku dibidang pelayanan pendidikan.

(56)

Gambar

Tabel 2: Data Kepala dan Wakil Kepala Sekolah
Tabel 4: Data Tenaga Kependidikan sesuai
tabel 4:
Tabel 5: Pembinaan Ekonomi Kreatif  SMP Negeri 2 Demak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 1 menunjukkan sampel bukan perokok A dan C memiliki vital capacity yang lebih tinggi dari sampel B dan D hal ini bisa disebabkan oleh beberapa

Menguraikan ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat,dan tata upacara dengan benar, lengkap dan terstruktur Menguraikan ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat,

dengan perkembangan kognitif seseorang individu walaupun kadang-kadang tahap pemikiran kognitif seseorang tidak menjamin kepada peningkatan dalam tahap penaakulan

Ada beberapa alasan pemilihan kampung Kuningan di kecamatan Setiabudi Kotamadya Jakarta Selatan sebagai obyek penelitian : (1) Keberadaan kampung ini di tengah-tengah

Artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa pada hari kerja di pagi hari pergerakan pada ruas yang ditinjau didominasi oleh pergerakan luar zona atau dengan kata lain ruas jalan

Di peringkat sekolah pula, didikan moral yang positif dan nilai murni yang diterapkan oleh guru, akan dapat mengelakkan diri pelajar daripada terjebak dalam pelbagai pengaruh

Perangkat, yang disetujui Health Canada untuk uji klinis, disebut PRODIGI (Identifikasi dan Panduan Deteksi Optik Real-time Portabel untuk Intervensi) dan didasarkan pada