• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif

4.4 Hasil Evaluasi dan Interpretasi

4.4.1 Hasil Uji Akar-akar Unit ( Unit Roots Test ) dan Derajat Integrasi

Dasar teoritis yang digunakan untuk menguji perilaku data atas data time series yaitu, variabel Utang luar negeri dan Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah uji akar-akar unit (unit root test) dan uji derajat integrasi yang dikembangkan oleh Dickey dan Fuller, 1979 (Insukindro, 1993) pengujian valitas data ini harus dilakukan untuk menghindari model lancing atau bias (tidak efisien), uji akar-akar unit dan derajat integrasi ini menggunakan Augmented Dickey-Fuller ( ADF ) statistic untuk kurun waktu 1988-2008.

Tabel 4.5

Hasil Estimasi ADF dan Derajat Integrasi untuk Uji Akar Unit Uji Akar Unit Derajat Integrasi Variabel ADF Critical Value Stasioner Pertumbuhan

Ekonomi

Utang Luar Negeri

-4.641806 -3.857386*** I(0)

Keterangan : *** = Signifikan pada α = 1% Sumber : Lampiran 2, 3, 4,5

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil Uji Akar Unit (Unit Root Test) pada variabel pertumbuhan ekonomi diperoleh informasi bahwa angka ADF statistik yang cukup tinggi yakni sebesar -4.994473 . Nilai ini melewati nilai kritis pada tingkat signifikansi sebesar 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data runtun waktu variabel pertumbuhan ekonomi telah stasioner dengan melakukan pembedaan kedua atau I(2) atau disebut juga dengan second difference.

Variabel utang luar negeri dapat diperoleh informasi bahwa angka ADF statistik yang cukup tinggi juga yakni sebesar -4.641806. Nilai ini melewati nilai kritis pada tingkat signifikansi sebesar 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data runtun waktu variabel nilai tukar rupiahutang luar negeri telah stasioner dengan melakukan pembedaan kedua atau I(2) atau disebut juga dengan second difference.

4.4.2 Hasil Estimasi Uji Kausalitas Granger

Untuk melihat bagaimana hubungan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi akan diuji dengan menggunakan uji kausalitas Granger. Pengujian didasarkan pada uji F-statistik pada tingkat kepercayaan 1 – 10%. Jika nilai F-statistik adalah signifikan, maka hitpotesa nol yang menyatakan tidak ada hubungan dapat ditolak, begitu juga sebaliknya jika nilai F-statistik tidak signifikan maka hipotesa nol diterima yang artinya kedua variabel yaitu utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi saling mempengaruhi jika nilai f-statistik signifikan. Berikut hasil uji kausalitas Granger untuk utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi :

Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Granger Pairwise Granger Causality Tests

Date: 03/03/10 Time: 16:32 Sample: 1988 2008

Lags: 1

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Probability Y does not Granger Cause ULN 20 11.8494 0.00311 ULN does not Granger Cause Y 3.16924 0.09292 Sumber : data diolah dengan eviews 5.1 ( lampiran )

Dari table hasil pengujian Granger di atas, dapat dilihat bahwa utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi saling berhubungan ( feed back ) ,Hal ini dapat dilihat dari nilai F-statistik dari pertumbuhan ekonomi signifikan pada α = 1% dan F-statistik utang luar negeri signifikan pada α = 5%. Keduanya secara statistik saling mempengaruhi satu sama lain, tetapi hal ini bertolak belakang dengan hipotesis yang ada yang menyebutkan utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan satu arah.

4.4.3 Hasil uji Kointegrasi

Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dalam jangka panjang antara utang luar negeri dengan Pertumbuhan ekonomi Indonesia. Uji ini dapat dilakukan dengan Uji Engle-Granger atau Uji Augmented Engle-Granger. Uji ini dilakukan dengan memanfaatkan Uji DF - ADF. Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan pengujian AEG test ini adalah :

a Lakukan estimasi model.

b Dapatkan residual dari model tersebut

c Uji apakah residual tersebut sudah stasioner. Apabila residualnya telah stasioner, berarti ada kointegrasi

Tabel 4.7

Hasil Estimasi Uji Kointegrasi

Uji Akar Unit Derajat Integrasi Variabel ADF Critical Value Stasioner RESID -2.940951 -2.692358*** I(1) Keterangan: (***) = signifikan pada α = 1%

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan hasil ADF statistik pada perbedaan pertama ( first different) yang diperoleh untuk residual sebesar 2.940951, sedangkan nilai kritis untuk tingkat signifikansi 1 % sebesar -2.692358 dan untuk tingkat signifikansi 5% sebesar -1.960171 dan untuk tingkat signifikansi 10% sebesar -1.607051. Hasil ini menunjukkan nilai ADF yang lebih besar dari nilai kritisnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa residual telah stasioner, dengan kata lain bahwa adanya kointegrasi antara variabel independenutang (luar negeri ) terhadap variabel dependent (pertumbuhan ekonomi).

4.4.4 Hasil Uji OLS ( Ordinary Least Square )

Analisis pembahasan ini dimaksud untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel, yaitu variabel dependen Pertumbuhan ekonomi ) dan variabel independen ( utang luar negeri dan variabel dummy ). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian di Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik ( BPS ) tahun 1988 – 2008, dan telah diolah menggunakan bantuan computer dengan menggunakan eviews 5.1 dapat dilihat hasilnya dari table dibawah.

Tabel 4.8 Hasil Estimasi OLS

Standar Error = ( 0.112196 ) ( 0.117992 ) t-Statistik = ( 4.954748 ) *** ( 5.100413 )***

R2 = 0.794815 F-Statistik = 34.86289 DW-stat = 0.803011 4.4.4 Interpretasi model

Model persamaan sebagai berikut :

LY = f ( LX1,D )………( 1 )

Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk multiple regression sebagai berikuty :

LY = α + β1 LogX1 + β2 D + µ...(2)

Keterangan :

Y = Pertumbuhan ekonomi yang diproxi dengan data PDB Indonesia atas dasar harga berlaku

X1 = Jumlah utang luar negeri Indonesia D = Variable Dummy (Krisis moneter)

D = 1 = Tahun setelah krisis moneter (1988-2008) D = 0 = Tahun sebelum krisis moneter (1988-1996) β1,β2 = Koefisien regresi

µ = Tingkat kesalahan atau erorr term

Berdasarkan hasil regres dapat diperoleh hasil estimasi sebagai berikut :\ LY = 8.538527 + 0.555901LX1 + 0.601808D

Dari hasil estimasi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen yaitu sebagai berikut :

1. Utang luar negeri memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum dan sesudah moneter. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien utang luar negeri yaitu sebesar 0.55. Artinya setiap kenaikan utang luar negeri sebesar 1% maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.55%, ceteris paribus.

2. Krisis ekonomi ( variabel Dummy ) mempunyai hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan koefisien variabel dummy adalah 0.60. Artinya apabila terjadi krisis moneter maka jumlah pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0.60%.

4.4.5 Test of Goodness of Fit 4.4.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuanvariabel independen secara bersamaan dapat member penjelasan terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi diperoleh nilai R2 = 0.79, yang artinya bahwa variabel pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu utang luar negeri dan variabel dummy sebesar 0.79% dan sisanya 0.21% lagi dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.4.7 Uji t-statistik ( uji parsial)

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel denpenden dengan variabel lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

Ho : bi = 0 ( tidak signifikan ) Ha : bi ≠ 0 ( signifikan)