• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Instrumen Non Tes (Angket)

)

Berdasarkan lampiran 14 dan 15, secara visual penyebaran data hasil posttest di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 4.1

Grafik Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari gambar 4.1 diatas dapat kita ketahui bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen cenderung lebih baik terlihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol.Sedamgkan jumlah siswa yang mendapat nilai rendah pada kelas kontrol lebih banyak dibandingkan kelas eksperimen.Namun ada beberapa siswa dari kelas kontrol yang kemampuan pemecahan masalah matematisnya tinggi setara dengan siswa kelas eksperimen.Bahkan sebaliknya beberapa siswa dari kelas eksperimen yang kemampuan pemecahan masalah matematisnya masih rendah.

2. Hasil Instrumen Non Tes (Angket)

Selain instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti juga menggunakan angket siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan diskursif.Angketdalam penelitian ini diberikan kepada kelas eksperimen. Penggunaan angket ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif. Respon tersebut diukur dengan menggunakan 12 item pernyataan yang dikelompokkan dalam 2 indikator yaitu respon minat siswa

0 5 10 15 20 25 30 0 20 40 60 80 100 120 kelas kontrol kelas eksperimen

terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif dan respon terhadappendekatan diskursif.

Dalam menafsirkan respon siswa dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata skor dengan skor netralnya pada setiap item dan setiap indikator. Respon siswa dinyatakan positif jika rata-rata skor respon lebih dari skor netral. Sebaliknya respon siswa dinyatakan negatif jika rata-rata skor respon kurang dari skor netral. Karena angket yang digunakan tidak menggunakan pilihan netral maka skor netral item ditetapkan seperempat dari jumlah skor opsinya, maka skor netral dari angket ini ialah 3.

Dari hasil perhitungan pada indikator yang menunjukan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif diketahui bahwa rata-rata skor respon siswa sebesar 4,0 dan pada indikator yang menunjukan respon siswa terhadap kegunaan dalam mengikuti pembelajaran SPLDV menggunakan pendekatan diskursif diketahui bahwa rata-rata skor respon siswa sebesar 4,3. Skor respon siswa pada kedua indikator tersebut lebih besar dari skor sikap netral per indikator (lampiran 18).Hal ini berarti secara umum siswa bersifat positif terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif. Secara lebih lengkap pembahasan angket respon perindikator akan dibahas sebagai berikut:

a. Respon Positif Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Diskursif.

Respon positif siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif dapat dilihat dari persentase jawaban siswa pada tabel berikutini :

Tabel 4.4

Persentase Jawaban Angket Siswa Pada Indikator 1

Indikator Pernyataan Persentase Jawaban (%) Setuju Tidak setuju Respon terhadap

pembelajaran menggunakan pendekatan

diskursif pada materi SPLDV

Positif 87,1 12,9

Dari tabel dapat dilihat sebesar 87,1% siswa menjawab setuju dan 12,9% siswa menjawab tidak setuju dari pernyataan yang bersifat positif. Sedangkan dari pernyatan yang bersifat negatif sebesar 20,5% siswa menjawab setuju dan 79,5% siswa menjawab tidak setuju. Siswa yang memiliki respon positif terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursifdapat dilihat dari persentase jawaban siswa yang setuju pada pernyataan yang bersifat positif dan dari persentase jawaban siswa yang tidak setuju pada pernyataan yang bersifat negatif. Dari data tersebut dapat disimpulkan 83,3% siswa merespon positif terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif dan hanya 16,7% siswa yang merespon negatif terhadap pembelajaran menggunakanpendekatan diskursif.

Jika kita analisis dari beberapa jawaban pernyataan, sebanyak 32 siswa atau 97,0% memberikan respon positif pada pernyataan nomor 1 yang

menyatakan ketertarikan dalam mengikuti pelajaran matematika

menggunakanpendekatan diskursif. Hal ini dapat kita interprestasikan bahwa hampir seluruh siswa menyatakan tertarik untuk mengikuti pelajaran matematika menggunakan pendekatan diskursif. Kesenangan siswa dengan pembelajaran yang memberikannya kesempatan kepadanya untuk berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran juga baik, terlihat sebanyak 31 siswa atau 94,0% memberikan respon positif pada pernyataan nomor 6 yang menyatakan ikut berperan aktif mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan diskursif.

Ketika siswa diberikan pilihan antara pembelajaran menggunakan pendekatan diskursifdan pembelajaran menggunakan pendekatan ekspositori, secara umum siswa lebih menyukai pembelajaran matematik menggunakan pendekatan diskursif, terlihat dari respon siswa yang menjawab alternatif sangat tidak setuju dan tidak setuju pada pernyataan nomor 4 sebanyak 27 siswa atau 81,8% menyatakan tidak setuju pada pernyataan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pendekatan diskursiftidak ada bedanya dengan pembelajaran biasa. Siswa juga merasa tidak senang apabila

memperhatikan saja, hal tersebut dapat dilihat pada pernyataan nomor 5 sebanyak 21 siswa atau 63,6% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut mengindikasi bahwa siswa cenderung konsisten menyatakan sikapnya dan memberikan keyakinan kepada kita bahwa siswa mempunyai sifat positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan diskursif.

b. Respon Positif Siswa Terhadap Kegunaan Pendekatan Diskursif.

Respon positif siswa terhadap pendekatan diskursifdapat dilihat dari persentase jawaban siswa pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Persentase Jawaban Angket Siswa Pada Indikator 2

Indikator Pernyataan Persentase Jawaban (%) Setuju Tidak setuju

Respon siswa terhadap pendekatan Diskursif

Positif 95,45 4,55

Negatif 4,55 95,45

Dari tabel dapat dilihat sebesar 95,45% siswa menjawab setuju dan 4,55% siswa menjawab tidak setuju dari pernyataan yang bersifat positif. Sedangkan dari pernyatan yang bersifat negatif sebesar 4,55% siswa menjawab setuju dan 95,45% siswa menjawab tidak setuju. Siswa yang menyatakan adanya kegunaan dalam mengikuti pembelajaran SPLDV denganpendekatan diskursifdapat dilihat dari persentase jawaban siswa yang setuju pada pernyataan yang bersifat positif dan dari persentase jawaban siswa yang tidak setuju pada pernyataan yang bersifat negatif. Dari data tersebut dapat disimpulkan 95,45% siswa menyatakan respon positif terhadap pendekatan diskursifdan hanya 4,55% siswa yang menunjukkan respon negatif terhadap pendekatan diskursiftersebut.

Jika kita analisis dari beberapa jawaban pernyataan, sebanyak 30 siswa atau 91% memberikan respon positif pada pernyataan nomor 10 yang menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan memudahkan mereka dalam memahami materi SPLDV. sebanyak 33 siswa atau 100% menyatakan berminat

dalam mengikuti pembelajaran SPLDV menggunakan pendekatan diskursif pernyataan nomor 12. Ketika siswa diberikan pernyataan bahwa memahami materi SPLDV tidak bermanfaat dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan (pernyataan nomor 11), terlihat sebanyak 31 siswa atau 94% menyatakan sangat tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat kita interpretasikan bahwa hampir seluruh siswa merasa perlu memahami materi SPLDV dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematis.

Dari hasil tersebut mengindikasi bahwa siswa cenderung konsisten menyatakan sikapnya dan memberikan keyakinan kepada kita bahwa siswa mempunyai sifat positif terhadap adanya kegunaan dalam mengikuti pembelajaran SPLDV dengan menggunakan pendekatan diskursif.

B. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Dokumen terkait