• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Hasil Karya Seni Kriya Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar

Kualitas sebuah karya tergantung pada proses pengerjaan yang maksimal, maka kerjasama ekstra dan keterampilan dalam suatu kelompok dibutuhkan agar menjadi suatu hasil yang sesuai dengan harapan, kemudian kualitas juga bergantung pada bahan dan alat yang digunakan, namun dalam penelitian ini siswa dapat melaksanakan tugas dan kreativitasnya dengan baik.

Adapun kemampuan dan hasil karya dari pembuatan bros dengan menggunakan limbah anorganik (kain perca) pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar, sebagai berikut :

NO NAMA KL

1

P4 : Ketuntasan/ Finishing

Kemampuan siswa dalam berkarya seni kriya dengan menggunakan limbah anorganik (kain perca), dalam hal ini membuat karya bros dapat diketahui dari praktek dengan memperhatikan kerapian karya, kesesuaian, kreatifitas, dan ketuntasan/finishing. Dengan penilaian rata-rata 88 untuk

kelompok I,87,5 untuk kelompok II, 88,5 untuk kelompok III, 87,5 untuk kelompok IVyang dianggap baik adalah semua kelompok dengan persentase 100 %. Dari data tersebut disimpulkan bahwa Siswa KelasVII SMP Negeri 5 Makassar dapat dikategorikan baik dalam kegiatan praktek membuat karya seni kriya yaitu bros dari limbah anorganik (kain perca).

Kelompok satu, menghasilkan karya seni kriya yakni bros dengan desain atau bentuk yang cukup kreatif dan menarik. Bros dari kain perca karya mereka lebih terlihat rapi dibanding kelompok yang lain. Selain itu antusias anggota kelompok ini jauh lebih semangat dibanding yang lain. Terlihat dari jumlah karya yang mereka hasilkan.

Kelompok dua, membuat bros dari kain perca dengan motif yang bermacam-macam, ada juga yang polos. namun bentuknya sederhana dan menarik, kelompok tersebut mengerjakan dengan maksimal mulai pada tahap awal, pembuatan desain yang diinginkan, hingga pada proses pembuatan bros.

Kedua kelompok mengerjakan dengan sangat terampil, dan kerjasama yang baik berjalan dengan baik sehingga menghasilkan karya yang patut di apresiasi.

Kelompok tiga, membuat bros dari kain perca dengan motif batik namun bentuknya unik dan sederhana, kelompok tersebut mengerjakan dengan maksimal mulai pada tahap awal, pembuatan desain yang diinginkan, hingga pada proses pembuatan bros. Kedua kelompok mengerjakan dengan sangat terampil, dan kerjasama yang baik berjalan dengan baik sehingga menghasilkan karya yang patut di apresiasi.

Kelompok empat, adalah kelompok terakhir yang menghasilkan hasil karya yang menarik dan pengerjaannya rapi. Kain perca yang dipilih tanpa motif atau polos.namun sudah maksimal dan kerjasama secara bertahap berjalan dengan baik, pada kelompok ini siswa dapat memahami dengan baik kegunaan dari peralatan dan bahan yang digunakan dilanjutkan pada tahap awal sampai finishing kelompok tersebut berusaha menampilkan karya yang berkualitas.

Berdasarkan hasil pengamatan sikap siswa di kelas selama kegiatan belajar membuat karya seni kriya dengan menggunakan limbah kain percaternyata mampu mengubah sikap belajar siswa dan dapat meningkatkan kreatifitas dan aktivitas belajar siswa serta menumbuhkan rasa saling kerjasama antar siswa. Terlihat pada pelaksanaan kegiatan praktek yang dibagi dalam 4 kelompok belajar, siswa sudah mulai antusias dan termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kreatif berusaha menemukan sesuatu yang baru melalui model atau contoh. Walaupun dari kegiatan tersebut masih terdapat sebagian siswa yang kurang ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.Pada tes evaluasi di lihat dari hasil tes ternyata masih ada sebagian siswa yang kurang mengerti disebabkan karena kurangnya minat dan partisipasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Karya yang dihasilkan pada setiap kelompok menjadi penilaian tersendiri bagi sekolah dan siswa itu sendiri,dapat dilihat dari segi bentuk dan jenis karya-karya yang dihasilkan. Dari segi bentuk karya-karya yang ada siswa sekolah menengah pertama kelas VII dapat memberikan apresiasi bagi guru disekolah karena telah membuat karya sendiri dengan maksimal, menghasilkan karya yang bernilai

artsistik, berkualitas dan dapat digunakan sebagai benda pakai. Selain itu juga memiliki nilai ekonomis, yang dapat mengajarkan siswa untuk berwirausaha dengan menjual hasil karyanya.

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kain Perca merupakan kain sisa-sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau berasal dari produk tekstil lainnya yang begitu mudah kita temui. Seiring berjalannya waktu, kain perca yang dulunya hanya dianggap sebagai limbah yang tak memiliki manfaat kini dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik, menarik dan memiliki nilai jual di tangan orang yang kreatif.

2. Penggunaan alat dan bahan dalam pemanfaatan kain perca oleh peseta didik diharapkan dapat memahami apa kegunaan dari alat dan material yang digunakan, maka diperlukan peneliti memberikan teknik bagaimana cara siswa memahami kegunaan suatu benda agar pada proses pembuatan karya siswa dapat dengan cermat berkarya menggunakan bahan dan alat dengan benar.

3. Proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca) yang dihasilkan berupa benda pajangan dan benda pakai yang unik, menarik dan memiliki nilai ekonomis. Penelitian berjalan sesuai rancangan penelitian. Setiap kelompok membuat karya yang sama yakni membuat bros akan tetapi dengan kemampuan yang berbeda dan kreatifitas serta desain

60

yang berbeda-beda. kualitas karya yang dihasilkan terbilang ada yang memiliki kekurangan dan ada yang memiliki kelebihan, meskipun seperti itu semua kelompok telah menunjukkan kinerja dan usaha yang baik.

4. Jenis karya yang dihasilkan seorang siswa bergantung pada kekompakan dan kinerja yang baik, seperti pada hasil dari keempat kelompok tersebut, menghasikan karya yang unik, menarik dan berkualitas sebagai benda pakai dan juga memiliki nilai jual.

B. Saran

Untuk meningkatkan Proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca) pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar disarankan untuk :

1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar dan pihak- pihak terkait di lingkungan SMP Negeri 5 Makassar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sangat perlu diperhatikan kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran. Untuk meningkatkan jiwa seni seorang siswa dalam menghasilkan karya seni kriya sangat dibutuhkan teknik pengajaran secara langsung, memperlihatkan secara langsung bagaimana mengolah kain perca dari limbah yang tak mempunyai manfaat menjadi suatu karya yang dapat memiliki fungsi, seperti fungsi keindahan dan fungsi pakai serta memilki nilai ekonomis.

2. Kepada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar, hendaknya lebih melatih diri dan keterampilan tangan lebih baik lagi dalam berkarya seni, khususnya berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca).

3. Kepada Peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian ini dapat dijadikan acuanuntuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan seni pembelajaran kriya secara terarah.

Dokumen terkait